Anda di halaman 1dari 11

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kanker Payudara
1. Pengertian Kanker Payudara

Kanker payudara adalah jenis lain dari kanker yang terjadi pada jaringan sel payudara.
Ketika sel abnormal membagi dan tidak terkontrol, mereka dapat menjadi besar dengan
membentuk jaringan ekstra, atau tumor, yang dapat menjadi jinak atau ganas. Sel tumor jinak
tidak menyebar ke jaringan tubuh yang lain, biasanya dapat diangkat dan tidak akan timbul
kembali.

Sel tumor ganas (kanker) dapat menyebar ke jaringan tubuh yang terdekat dan
melepaskan diri dari bentuk tumor primer menjadi bentuk tumor sekunder dimanapun di
bagian tubuh.

Kanker payudara (karsinoma payudara) adalah tumor ganas yang tumbuh di jaringan
payudara.Jenis kanker ini sering terjadi pada wanita dan tidak menutup kemungkinan jika
terjadi pada kaum pria, hanya saja kasusnya sangat jarang.

Frekuensi kasus penyakit ini relatif tinggi di negara maju dan merupakan yang terbanyak
diderita dari jenis kanker lainnya. Sedangkan di Indonesia, kanker payudara menempati
peringkat kedua setelah kanker serviks.

2. Faktor Risiko Kanker Payudara

Faktor risiko kanker payudara adalah segala sesuatu yang dapat mempengaruhi
kemungkinan seseorang menderita kanker payudara. Beberapa faktor risiko tidak dapat
diubah seperti usia atau riwayat keluarga, tetapi ada juga faktor risiko yang berhubungan
dengan gaya hidup seperti merokok dan minum alcohol.

Berikut adalah faktor risiko yang penting untuk kanker payudara :

a. Usia
Risiko menderita kanker payudara akan meningkat seiring dengan semakin tuanya
seseorang. Di RS Kanker Dharmais, usia rata-rata wanita yang pertama kali
didiagnosis kanker payudara adalah 48 tahun.
b. Haid pertama di usia kurang dari 10 tahun atau menopause (berhenti haid) di usia
lebih dari 55 tahun dapat sedikit meningkatkan risiko kanker payudara.
c. Wanita yang tidak menikah, tidak memiliki anak, atau memiliki anak pertama setelah
usia 30 tahun juga dapat meningkatkan risiko.
d. Riwayat menggunakan preparat hormonal seperti KB hormonal (pil, suntik, susuk)
atau terapi hormonal (misalnya terapi sulih hormon estrogen pada wanita yang
menopause) meningkatkan risiko kanker payudara.
e. Diet tinggi lemak dan alkohol meningkatkan kemungkinan hingga 1,5 kali untuk
menderita kanker payudara dibandingkan wanita yang tidak banyak makan lemak dan
tidak minum alkohol.
f. Memiliki kerabat wanita dekat (seperti ibu kandung, kakak/adik, anak) dengan kanker
payudara dapat meningkatkan risiko kanker payudara sampai 2 kali dibandingkan
wanita yang tidak memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara. Diperkirakan
20-30% wanita dengan kanker payudara memiliki anggota keluarga yang juga
memiliki riwayat kanker payudara.
g. Kanker payudara karena keturunan

Dokter memperkirakan bahwa 5 sampai 10 persen kanker payudara berhubungan pada


mutasi genetik pada generasi di dalam keluarga. Sejumlah gen rusak yang diwariskan dapat
meningkatkan kemungkinan kanker payudara telah diidentifikasi. Yang umum adalah gen
kanker payudara 1 (BRCA1) dan gen kanker payudara 2 (BRCA2), keduanya meningkatkan
risiko kanker payudara dan kanker ovarium.

Jika anda memiliki catatan keluarga yang kuat dengan kanker payudara atau kanker lain,
tes darah dapat membantu mengidentifikasi BRCA yang rusak atau gen lain yang terdapat di
dalam keluarga.

3. Tanda-tanda Kanker Payudara

Tanda-tanda paling umum kanker payudara adalah benjolan yang dapat Anda rasakan
ketika anda telah melakukan beberapa pemeriksaan pada payudara Anda.Selain hanya
payudara itu sendiri, puting juga harus diperiksa. Gejala lain juga dapat mencakup penyakit
Paget. Karena kanker payudara adalah jenis kanker, anda juga dapat mempertimbangkan
gejala kanker lain seperti penurunan berat badan dijelaskan, pembengkakan kelenjar getah
bening dan bahkan nyeri sendi sebagai sesuatu yang terhubung dengan penyakit ini.

Secara keseluruhan, tanda-tanda kanker payudara harus diketahui semua orang sehingga
mereka akan mampu menghentikan penyakit ini. Kanker payudara dapat menjadi penyakit
yang sangat berbahaya, sebagai hasil terburuk mungkin menyebabkan kematian. Karena
kanker payudara adalah salah satu jenis yang paling umum dari kanker yang diderita oleh
orang-orang di dunia, memang lebih baik untuk memahami lebih dalam tentang  kanker
tersebut dan tanda-tanda kanker payudara itu

Tanda-tanda kanker payudara :

a. Ukuran atau bentuk payudara berubah.


b. Ada sebuah benjolan atau penebalan pada payudara. (Daerah yang mungkin
termasuk daerah sekitar payudara atau ketiak.)
c. Payudara terasa luar biasa hangat saat disentuh.
d. Retraksi puting. (Puting berbalik ke dalam atau cekung ke dalam payudara.)
e. Bentuk puting menjadi tidak teratur.
f. Ruam pada puting atau areola.
g. Keluar cairan dari puting.
h. Kulit payudara mengerut.
i. Payudara tampak kemerahan, bersisik atau bengkak.
j. Nyeri pada payudara.

4. Pencegahan Kanker Payudara

Banyak faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan. Tetapi, beberapa ahli diet dan ahli
kanker percaya bahwa perubahan diet dan gaya hidup, secara umum bisa mengurangi angka
terjadinya kanker.

Saat ini, faktor yang terbukti memegang peranan penting dalam proses terjadinya tumor
adalah hormon estrogen. Estrogen merupakan hormon kelamin sekunder yang berfungsi
untuk membentuk dan mematangkan organ kelamin wanita, termasuk payudara, selama
pubertas.
Estrogen memicu pertumbuhan dan pematangan sel di organ kelamin wanita yang disebut sel
duct. Sel duct ini kemudian akan membelah secara normal. Saat-saat pematangan sel duct ini
merupakan saat yang paling rentan bagi sel tersebut terkena mutasi.

Jika ada satu sel yang mengalami mutasi akibat faktor keturunan, radiasi, radikal bebas, dan
lain-lain, maka sel tersebut dapat membelah secara berlebihan yang seterusnya akan
berkembang menjadi kanker.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa estrogen merupakan salah satu faktor yang bertanggung
jawab terhadap risiko terjadinya kanker payudara.Apa yang dapat dilakukan masing-masing
wanita untuk mencegah timbulnya kanker payudara?

a. Lakukan deteksi dini (pemeriksaan sendiri) setiap bulan setelah masa haid  dan
pemeriksaan klinis (mammografi dan biopsi).
Terdapat beberapa cara deteksi dini kanker payudara dengan tingkat akurasi yang
berbeda. Akurasi deteksi dini kanker payudara akan jauh bertambah bila ketiga tes ini
dikombinasi.
Cara deteksi dini kanker payudara adalah :
 Pemeriksaan Payudara Sendiri (Teknik Sadari)
 Pemeriksaan Klinis Payudara oleh Dokter
 Pemeriksaan Radiologi (Mammografi dan/atau USG)
 Biopsi tanpa pembedahan (Fine Needle Aspiration Biopsy atau Core Biopsy).

Pemeriksaan Klinis Payudara oleh Dokter dapat mendeteksi sampai 85% kasus
kanker payudara.Pemeriksaan Mammografi dapat mendeteksi sampai 90% kasus
kanker payudara.Biopsi dapat mendeteksi sampai 91% kanker payudara.Tetapi bila
ketiga pemeriksaan dini dilakukan semuanya, maka kanker payudara dapat dideteksi
secara dini hingga 99,5%.

b. Pemeriksaan Payudara Sendiri (Teknik SADARI).


Pemeriksaan SADARI sebaiknya dilakukan mulai usia remaja. Dilakukan sebulan
sekali, pada hari ke-7 sampai hari ke-10 dihitung dari hari pertama haid.Bila wanita
telah menopause, SADARI dilakukan pada tanggal yang sama setiap bulan, misalnya
tanggal 10.
SADARI terdiri atas beberapa langkah:
1) Berdiri di depan cermin dengan berbagai posisi: mulai dari berdiri dengan lengan di
kedua sisi tubuh, lalu angkat lengan ke atas kepala. Lanjutkan dengan menekan  
kedua tangan di pinggang, lalu gerakkan kedua lengan dan situ ke depan sambil
mengangkat bahu. Perhatikan tanda berikut :
o Perubahan ukuran atau bentuk payudara
o Adanya cekungan di kulit
o Perubahan bentuk putting
o Adanya nyeri yang terus menerus
2) Berbaring dan letakkan sebuah bantal kecil di bawah bahu kanan. Letakkan tangan
kanan di bawah kepala. Gunakan  ketiga jari tangan kiri untuk memeriksa seluruh  
payudara kanan termasuk daerah puting. Periksa mulai dari daerah ketiak, lalu daerah
luar payudara dan melingkar hingga ke daerah puting. Perhatikan tanda berikut:
o Adanya benjolan di payudara atau di ketiak
o Daerah yang terasa menebal di payudara

3) Tekan puting dengan lembut untuk melihat adanya cairan atau darah yang keluar.
4) Ulang langkah 2 dan 3 untuk payudara kiri.

c. Pemeriksaan Klinis Payudara oleh Dokter

Wanita pada usia 20-39 tahun sebaiknya menjalani pemeriksaan klinis payudaraoleh
dokter sebagai baigan dari Medical Check Up setidaknya 3 tahun sekali.Setelah usia 40
tahun, pemeriksaan klinis payudara harus dilakukan setidaknya sekali dalam 1
tahun.Pemeriksaan klinis payudara baik dilakukan sebelum mammografi.Pemeriksaan
klinis ini adalah kesempatan bagi wanita dan dokter untuk berdiskusi tentang perubahan
yang terjadi pada payudara, jenis pemeriksaan untuk deteksi dini, dan tentang faktor
risiko yang meningkatkan kemungkinan wanita menderita kanker payudara.

5. Cara Pengobatan Kanker Payudara


1. Kapsul daun sirsak (ZIIRZAX)
Kasiat sirsak dalam membasmi kanker:
Secara efektif memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 tipe kanker yang
berbeda, diantaranya kanker : Usus Besar, Payu Dara, Prostat, Paru2, dan Pankreas.
Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker
dibandingkan dengan Adriamicin dan Terapi Kemo yang biasa di gunakan.
Tidak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selektif hanya memburu dan
membunuh sel2 jahat dan TIDAK membahayakan/ membunuh sel2 sehat.
2. Ekstrak kulit manggis
Kasiat ekstra kulit manggis dalam membasmi kanker:
o Khasiat Xanthone Dalam Kulit Manggis bukan sekedar antioksidan, tetapi juga
antikanker seperti hasil riset Moongkarndi.
o Peneliti Fakultas Farmasi Universitas Mahidol itu menguji Xanthone dalam riset
praklinis dengan SKBR3 alias kultur sel kanker payudara manusia. Hasilnya? Ekstrak
kulit manggis bersifat antiproliferasi yang kuat untuk menghambat pertumbuhan sel
kanker.   Selain itu ekstrak itu juga bersifat apoptosis atau mendukung penghancuran
sel kanker. Penelitian serupa dilakukan di portugal , Membuktikan bahwa xanthones
mampu menghambat perkembangbiakan kanker payudara, ginjal, dan  kanker kulit
Sehingga Sangat Efektif Untuk Cara Mengobati Kanker Payudara Secara Alami Yang
Sedang Anda Derita.
3. Keladitikus
Khasiat Keladitikus Mujarab Basmi Kanker
· Daya hambat ekstrak etanol dan air panas berkonsentrasi 700 ppm melebihi
daya hambat genistein-senyawa antikanker. Sedangkan ekstrak keladitikus
dengan air demineralisasi menghambat 76,10% enzim tirosin; daya hambat
genistein cuma 12,89%. ‘Adanya daya hambat itu menunjukkan keladitikus
berpotensi sebagai antikanker
· ekstrak natriumklorida daun keladitikus mengandung Ribosom Inactivating
Proteins (RIPs). Peni menginkubasikan DNA plasmid (pUC18) dengan
sejumlah protein dari ekstrak daun Typhonium flagelliforme
· Ekstrak daun keladitikus terbukti memotong rantai DNA sel kanker
sehingga berbentuk menjadi nick circular alias lingkaran semu
sebagaimana tampak di bawah sinar ultraviolet. RIPs merupakan protein
dengan aktivitas mampu memotong rantai DNA atau RNA sel. Dampaknya
pembentukan protein sel pun terhambat sehingga sel kanker gagal
berkembang.
· Pada pengobatan, RIPs menonaktifkan perkembangan sel kanker dengan
cara merontokkan sel kanker tanpa merusak jaringan di sekitarnya. Selain
itu RIPs juga memblokir pertumbuhan sel kanker. Ekstrak keladitikus yang
mengandung RIPs mampu memotong rantai DNA sel kanker.
·
B. Kanker Leher Rahim
1. PENGERTIAN

Kanker serviks merupakan kanker ganas yang terbentuk dalam jaringan serviks (organ
yang menghubungkan uterus dengan vagina).Ada beberapa tipe kanker serviks. Tipe yang
paling umum dikenal adalah squamous cell carcinoma (SCC), yang merupakan 80 hingga 85
persen dari seluruh jenis kanker serviks. Infeksi  Human Papilloma Virus (HPV) merupakan
salah satu faktor utama tumbuhnya kanker jenis ini.

Tipe-tipe lain kanker serviks seperti adenocarcinoma, small cell carcinoma, adenosquamous,
adenosarcoma, melanoma dan lymphoma, merupakan tipe kanker serviks yang langka yang
tidak terkait dengan HPV.Beberapa tipe kanker yang telah disebutkan, tidak dapat
ditanggulangi seperti SCC.

2. GEJALA

Kanker serviks tahap dini tidak menunjukkan gejala.Segera temui dokter bila Anda
mengalami gejala-gejala kanker serviks sebagai berikut:

o Pendarahan vagina
o Sakit punggung
o Sakit saat buang air kecil dan air seni keruh
o Konstipasi kronis dan perasaan kembung walaupun perut dalam keadaan kosong.
o Rasa nyeri saat berhubungan seks dan keputihan
o Salah satu kaki membengkak
o Kebocoran urin atau feses dari vagina

3. PENYEBAB
Terinfeksi Human Papilloma Virus (HPV) merupakan sebab paling umum atau faktor
utama terjadinya kanker serviks.Virus-virus ini ditularkan melalui hubungan seksual, baik
oral maupun anal.Setiap wanita yang aktif secara seksual memiliki resiko terkena kanker
serviks.Akan tetapi wanita dengan partner seks lebih dari satu memiliki resiko yang lebih
besar.Wanita yang melakukan hubungan seks tanpa pelindung sebelum umur 16 tahun
memiliki tingkat resiko tertinggi.Beberapa vaksinasi telah dikembangkan dan secara efektif
membunuh HPV yang menjadi penyebab dari 70 hingga 85 persen kanker serviks. Vaksin
HPV ditujukan untuk anak perempuan dan wanita dewasa dari usia 9 hingga 26 tahun karena
vaksin hanya dapat bekerja sebelum infeksi terjadi. Akan tetapi, vaksinasi masih dapat
dilakukan pada wanita yang belum aktif secara seksual pada usia dewasa. Mahalnya harga
vaksin ini menjadi penyebab kekhawatiran. Akan tetapi, karena vaksin in hanya ditujukan
untuk beberapa tipe kanker beresiko tinggi, wanita tetap harus melakukan Pap Smear, bahkan
setelah vaksinasi.

4. FAKTOR RESIKO
a) Faktor Alamiah
Faktor alamiah adalah faktor-faktor yang secara alami terjadi pada seseorang dan
memang kita tidak berdaya untuk mencegahnya. Yang termasuk dalam faktor alamiah
pencetus kanker serviks adalah usia diatas 40 tahun. Semakin tua seorang wanita
maka makin tinggi risikonya terkena kanker serviks.Tetapi hal ini tidak hanya sekedar
orang yang sudah berumur saja, yang berusia muda pun bisa terkena kanker serviks.
Tentu kita tidak bisa mencegah terjadinya proses penuaan. Akan tetapi kita bisa
melakukan upaya-upaya lainnya untuk mencegah meningkatnya risiko kanker
serviks.Tidak seperti kanker pada umumnya, faktor genetik tidak terlalu berperan
dalam terjadinya kanker serviks.Ini tidak berarti Anda yang memiliki keluarga bebas
kanker serviks dapat merasa aman dari ancaman kanker serviks.Anda dianjurkan tetap
melindungi diri Anda terhadap kanker serviks.

b) Faktor Kebersihan
Keputihan yang dibiarkan terus menerus tanpa diobati. Ada 2 macam keputihan, 
yaitu yang normal dan yang tidak normal. Keputihan normal bila lendir berwarna
bening, tidak berbau, dan tidak gatal. Bila salah satu saja dari ketiga syarat tersebut
tidak terpenuhi berarti keputihan tersebut dikatakan tidak normal. Segeralah
berkonsultasi dengan dokter Anda bila Anda mengalami keputihan yang tidak normal.
Penyakit Menular Seksual (PMS). PMS merupakan penyakit-penyakit yang ditularkan
melalui hubungan seksual. PMS yang cukup sering dijumpai antara lainsifilis, gonore,
herpes simpleks, HIV-AIDS, kutil kelamin, dan virus HPV.
Pemakaian pembalut yang mengandung bahan dioksin. Dioksin merupakan bahan
pemutih yang digunakan untuk memutihkan pembalut hasil daur ulang dari barang
bekas, misalnya krayon, kardus, dan lain-lain.
Membasuh kemaluan dengan air yang tidak bersih, misalnya di toilet-toilet umum
yang tidak terawat. Air yang tidak bersih banyak dihuni oleh kuman-kuman.

c) Faktor Pilihan
Faktor ketiga adalah faktor pilihan, mencakup hal-hal yang bisa Anda tentukan
sendiri, diantaranya berhubungan seksual pertama kali di usia terlalu muda. Berganti-
ganti partner seks. Lebih dari satu partner seks akan meningkatkan risiko penularan
penyakit kelamin, termasuk virus HPV. Memiliki banyak anak (lebih dari 5 orang).
Saat dilahirkan, janin akan melewati serviks dan menimbulkan trauma pada serviks.
Bila Anda memutuskan untuk memiliki banyak anak, makin sering pula terjadi trauma
pada serviks. Pap Smear merupakan pemeriksaan sederhana yang dapat mengenali
kelainan pada serviks. Dengan rutin melakukan papsmear, kelainan pada serviks akan
semakin cepat diketahui sehingga memberikan hasil pengobatan semakin baik. Dokter
yang tepat dalam melakukan pap smear adalah Dokter kandungan, tetapi beberapa
Laboratorium Klinikpun dapat melakukannya.

5. DIAGNOSIS
Pap Smear merupakan cara efektif sebagai tes skrining kanker serviks,
kepastian diagnosa kanker serviks atau diagnosa pra-kanker memerlukan biopsi dari
serviks. Biopsi umumnya dilakukan melalui colposcopy, inspeksi serviks melalui
pencitraan yang diperbesar dengan melarutkan cairan asam untuk memperjelas sel-sel
abnormal pada permukaan serviks. Proses ini memerlukan waktu 15 menit dan tanpa
menimbulkan rasa sakit.
Prosedur diagnosa lanjutan meliputi prosedur Loop Electrical Excision
Procedure (LEEP), cone biopsies dan punch biposies. Pap Smear merupakan cara
efektif sebagai tes skrining kanker serviks, kepastian diagnosa kanker serviks atau
diagnosa pra-kanker memerlukan biopsi dari serviks. Biopsi umumnya dilakukan
melalui colposcopy, inspeksi serviks melalui pencitraan yang diperbesar dengan
melarutkan cairan asam untuk memperjelas sel-sel abnormal pada permukaan serviks.
Proses ini memerlukan waktu 15 menit dan tanpa menimbulkan rasa sakit. Prosedur
diagnosa lanjutan meliputi prosedur Loop Electrical Excision Procedure (LEEP), cone
biopsies dan punch biposies.

6. PENGOBATAN
Pada tahap stadium 1, pasien dapat diberi pengobatan melalui prosedur bedah
konservatif untuk wanita yang ingin mempertahankan kesuburan mereka, sementara
yang lain dianjurkan untuk mengangkat seluruh organ uterus dan serviks
(trachelectomy). Setelah prosedur pembedahan, umumnya direkomendasikan untuk
menunggu sekurang-kurangnya satu tahun sebelum melakukan program kehamilan.
Karena terdapat kemungkinan penyebaran kanker pada kelenjar getah bening
disaat tahap akhir stadium 1, spesialis bedah mungkin akan mengangkat beberapa
kelenjar getah bening dari sekitar uterus untuk bahan evaluasi patologi.
Tumbuh kembalinya kanker pada sisa serviks sangatlah langka bila kanker
telah sepenuhnya diangkat melalui trachelectomy.Akan tetapi, pasien dianjurkan
untuk tetap melakukan pencegahan secara aktif dan melakukan pemeriksaan lanjutan,
termasuk melakukan skrining Pap smear.
Tumor pada tahap awal dapat diobati melalui prosedur histerektomi radikal
(pengangkatan seluruh uterus) dengan pengangkatan kelenjar getah bening.Terapi
radiasi dengan atau tanpa kemoterapi dapat diberikan setelah prosedur pembedahan
guna mengurangi resiko kembalinya kanker. Tumor usia dini berukuran besar dapat
diobati dengan terapi radiasi dan kemoterapi dahulu. Histerektomi dapat dilakukan
kemudian untuk mengendalikan kanker secara lokal dengan lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Lincoln, J & Wilensky. (2008). Kanker payudara, diagnosis dan solusinya.
Cetakan I. Jakarta: Prestasi Pustakarya.
http://muhaffif.blogspot.co.id/2013/05makalah-kanker-payudara.html

Robbins, dkk. 2007. Buku Ajar Patologi. Jakarta: EGC

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius


Prawiharjo, sarwono. 1998. Ilmu Kebidanan. Jakarta; Yayasan Bina Pustaka
http://isatriola.blogspot.co.id/2014/06/makalah-kanker-servik.html

Anda mungkin juga menyukai