Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
2.1.1 Pengertian Ekstraki
Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut
sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Tujuan
ekstraksi bahan alam adalah untuk menarik komponen kimia yang terdapat pada
bahan alam. Ekstraksi ini didasarkan pada prinsip perpindahan massa komponen
zat ke dalam pelarut, dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka
kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut (Depkes RI, 2000).
Proses ekstraksi pada dasarnya adalah proses perpindahan massa dari
komponen zat padat yang terdapat pada simplisia ke dalam pelarut organik yang
digunakan. Pelarut organik akan menembus dinding sel dan selanjutnya akan
masuk ke dalam rongga sel tumbuhan yang mengandung zat aktif. Zat aktif akan
terlarut dalam pelarut organik pada bagian luar sel untuk selanjutnya berdifusi
masuk ke dalam pelarut. Proses ini terus berulang sampai terjadi keseimbangan
konsentrasi zat aktif antara di dalam sel dengan konsentrasi zat aktif di luar sel
(Marjoni, 2016).
Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat dari campurannya dengan
menggunakan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi
yang diinginkan tanpa melarutkan material lainnya. Secara garis besar, proses
pemisahan secara ekstraksi terdiri dari tiga langkah dasar yaitu (Wilson, et al.,
2000). :
1. Penambahan sejumlah massa pelarut untuk dikontakkan dengan sampel,
biasanya melalui proses difusi.
2. Zat terlarut akan terpisah dari sampel dan larut oleh pelarut membentuk fase
ekstrak.
3. Pemisahan fase ekstrak dengan sampel
Ekstraksi adalah pemisahan bahan aktif sebagai obat dari jaringan tumbuhan
ataupun hewan menggunakan pelarut yang sesuai melalui prosedur yang telah di
tetapkan. Selama proses ekstraksi, pelarut akan berdifusi sampai ke material padat
dari tumbuhan dan akan melarutkan senyawa dengan polaritas yang sesuai dengan
pelarutnya (Tiwari et al., 2017).Umumnya ekstraksi dikerjakan untuk simplisia
yang mengandung zat-zat berkhasiat atau zat-zat lain untuk keperluan tertentu.
Simplisia (tumbuhan atau hewan) mengandung bermacammacam zat atau
senyawa tunggal, beberapa mengandung khasiat obat. Zat–zat yang berkhasiat
atau zat–zat lain umumnya mempunyai daya larut dalam cairan pelarut tertentu,
dan sifat–sifat kelarutan ini dimanfaatkan dalam ekstraksi (Syamsuni, 2017).
Tujuan dari ekstraksi ini adalah mendapatkan atau memisahkan sebanyak
mungkin zat-zat yang berfaedah agar lebih mudah diper gunakan (kemudahan di
absorbsi, rasa pemakaian, dan lain -lain) dan disimpan serta dibandingkan
simplisia asal, tujuan pengobatannya lebih terjamin (Syamsuni, 2017).
Menurut Harborne (1987), Metode ekstraksi dibedakan menjadi dua, yaitu
ekstraksi sederhana dan ekstraksi khusus. Ekstraksi sederhana terdiri atas
maserasi, perkolasi raperkolasi, dan diakolasi. Ekstraksi khusus terdiri atas
sokletasi, arus balik, dan ultrasonik. Metode yang digunakan pada Praktikum kali
ini yaitu ekstraksi dengan metode ekstraksi dingin yakni metode ekstraksi
maserasi dan perkolasi.
2.1.2 Maserasi
Rumus struktur :
Berat molekul : 88,1 g/mol
Pemerian : Cairan tidak berwarna, bau seperti eter
Kelarutan : Larut dalam air, dalam metanol, dapat bercampur
dengan asetat, dietil etr dan benzen
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pelarut
2.4.3 Metanol (FI III, 1979)
Nama Resmi : METANOL
Nama Lain : Metanol
Rumus Molekul : CH3OH
Berat Molekul : 32,04 g/mol
Rumus Struktur :