BAB 1
TANGGAPAN TERHADAP KAK
1.1 Latar Belakang
Rencana Tapak yang selanjutnya disebut Site Plan adalah peta rencana peletakan
bangunan/kavling dengan segala unsur penunjangnya dalam skala batas-batas luas lahan
tertentu. Sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 33 tahun 2016 tentang Tata Cara
Pengesahan Rencana Tapak, maka setiap orang atau badan hukum yang akan melakukan
pembangunan, wajib mengajukan permohonan pengesahan site plan, dengan kriteria
minimal kegiatan pembangunan untuk usaha di atas persil dengan luasan di atas atau sama
dengan 5.000 m2 atau kegiatan pembangunan untuk usaha dibatas persil dengan luasan
dibawah 5.000 m2 yang berpotensi menimbulkan dampak lingkungan dan sosial serta lalu
lintas.
Fungsi rencana tapak atau site plan yaitu Untuk mengidentifikasi bangunan apa saja yang
akan dibangun atau ditambahkan pada suatu lahan oleh pengembang, untuk mengetahui
apakah ukuran Garis Sempadan Bangunan (GSB) serta Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
telah sesuai dengan peraturan undang-undang yang berlaku atau tidak, selain itu data
fasilitas yang tersedia baik itu fasilitas sosial atau umum juga sangat dibutuhkan dalam
penyusunan rencana detail tata ruang (RDTR) perkotaan, dan Calon pembeli perumahan
bisa memperoleh gambaran detail atas bangunan yang akan dibeli tanpa harus mendengar
penjelasan panjang dari pihak pengembang.
Sebagaimana telah diketahui masih terdapat banyak permasalahan yang dihadapi oleh setiap
pemerintah daerah di Indonesia dalam upaya menentukan bentuk nyata layanan
Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan Ruang khusunya pelaksanaan pembangunan
baik oleh pemerintah, swasta maupun perorangan. Pengawasan dan pengendalian
pembangunan yang sesuai dengan rencana tapak atau site plan yang telah di sahkan banyak
mengalami kendala salah satunya dalam pelaksanaan pengawasan pembangunan, dalam
pelaksananya masih harus melaksanakan pengukuran secara manual serta gambar site plan
yang belum memiliki informasi geografis membuat data terkait site plan sulit dikoneksikan
dengan data-data terkait perencanaan wilayah yang pada umumnya merupakan data
Usulan Teknis ǀ I - 1
Usulan Teknis
Database Sistem Informasi Siteplan
bergeoreferensi serta belum tersedianya aplikasi sistem informasi yang akurat untuk
melakukan perencanaan, pengawasan dan pengendalian terhadap setiap site plan yang akan
disahkan ataupun telah disahkan.
Maksud dari kegiatan Database Site Plan Pada Tahun Anggaran 2021 ini diharapkan
tersedianya sistem aplikasi site plan yang akurat, kapabel dan dapat dipertanggung
jawabkan namun tetap mudah digunakan dan dioperasikan.
1.3 Sasaran
Tersedianya aplikasi yang dapat memuat informasi teknis mengenai site plan yang
akan dan atau telah disahkan di Kabupaten Garut;
Usulan Teknis ǀ I - 2
Usulan Teknis
Database Sistem Informasi Siteplan
Kabupaten Garut yang secara geografis berdekatan dengan Kota Bandung sebagai ibukota
provinsi Jawa Barat, merupakan daerah penyangga dan hitterland bagi pengembangan
wilayah Bandung Raya. Oleh karena itu, Kabupaten Garut mempunyai kedudukan strategis
dalam memasok kebutuhan warga Kota dan Kabupaten Bandung sekaligus pula berperan di
dalam mengendalikan keseimbangan lingkungan.
Usulan Teknis ǀ I - 3
Usulan Teknis
Database Sistem Informasi Siteplan
A. Melakukan kajian atas tata ruang terkait pengesahan Site Plan atau melakukan review
terkait item-item atau persyaratan yang telah disahkan sehingga Review terkait
pengesahan site plan akan dijadikan dasar untuk menentukan kebutuhan untuk menu
yang akan disediakan atau dimunculkan dalam sistem.
B. Melakukan survei sekunder dan atau primer untuk sampling data keberadaan bangunan
yang telah dan atau akan disahkan siteplannya yang terdapat di Kabupaten Garut
sebagai bahan input kedalam Database Sistem Informasi Site Plan
D. Melakukan Pelatihan alih Teknologi aplikasi sistem informasi Site Plan kepada staf, teknis
OPD terkait yang memiliki tupoksi di bidang Pengawasan dan pengendalian serta
pengesahan site plan
Usulan Teknis ǀ I - 4
Usulan Teknis
Database Sistem Informasi Siteplan
Usulan Teknis ǀ I - 5