Anda di halaman 1dari 7

No.

Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1 dari

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

ACARA 9.2
Ekologi dan Keanekaragaman Hayati pada Ekosistem
Akuatik dan Terestrial

Nama : Tribhuvana Mahachakri Guntoro


NIM : 21/481770/PT/09053
Gol(Hari)/Kel : Senin/12
Asisten : Nata Dwi Annisa Nizma

LABORATORIUM BIOLOGI UMUM


FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2021
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1 dari

ACARA 9.2
Ekologi dan Keanekaragaman Hayati pada Ekosistem
Akuatik dan Terestrial

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bioma adalah area tanah yang dicirikan oleh iklim dan tipe vegetasi yang
dominan. Bioma terpisah-pisah; sebagian besar mencakup wilayah di benua
yang berbeda. Jenis karakteristik bioma suatu daerah sangat bergantung pada
curah hujan dan suhu. Tanah juga mempengaruhi distribusi bioma. Tanah
terdiri dari campuran partikel mineral dan jumlah humus yang bervariasi. Air
dan udara mengisi ruang di antara partikel tanah. Sifat tanah berbeda-beda
tergantung pada jenis, proporsi, dan kepadatan partikelnya (Starr et al., 2015).
Komunitas adalah kumpulan populasi spesies berbeda yang berinteraksi
satu sama lain dalam lingkungan yang sama. Komunitas memiliki ukuran yang
berbeda-beda, dan terkadang sulit untuk memutuskan di mana komunitas
berakhir dan komunitas lainnya dimulai (Heriyanto dkk., 2012).
Sebuah ceruk dapat diartikan dalam hal pemanfaatan ruang, konsumsi
makanan, kisaran suhu, kondisi yang sesuai untuk kawin, persyaratan
kelembaban, dan faktor lainnya. Terkadang spesies tidak dapat menempati
seluruh ceruknya karena ada atau tidaknya spesies lain. Spesies dapat
berinteraksi satu sama lain dalam berbagai cara, dan interaksi ini dapat
memiliki efek positif atau negatif (Cahyaningrum dkk., 2014).

B. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk memahami keanekaragaman hayati
pada ekosistem akuatik dan terstrial serta memahami faktor2 biotik dan abiotik
yang memengaruhinya.
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1 dari

II. TINJAUAN PUSTAKA


Dalam buku Campbell Biology edisi ke-11. Urry et al. (2016) menjelaskan tentang
tingkat organisasi biologi, yaitu:
Biosfer
Biosfer terdiri dari semua kehidupan di Bumi dan semua tempat di mana
kehidupan ada: sebagian besar wilayah daratan, sebagian besar perairan. atmosfer
hingga ketinggian beberapa kilometer, dan bahkan sedimen jauh di bawah dasar
laut.
Ekosistem
Contoh ekosistem, seperti hutan tropis, padang rumput, gurun, dan terumbu
karang. Ekosistem terdiri dari semua makhluk hidup di wilayah tertentu, bersama
dengan semua komponen lingkungan tak hidup yang berinteraksi dengan
kehidupan, seperti tanah, air, gas atmosfer, dan cahaya.
Komunitas
Susunan organisme yang mendiami ekosistem tertentu disebut komunitas
biologis. Komunitas di ekosistem padang rumput mencakup banyak jenis
tumbuhan, berbagai hewan, jamur dan fungi lainnya, dan sejumlah besar
mikroorganisme, seperti bakteri, yang terlalu kecil untuk dilihat tanpa mikroskop.
Populasi
Suatu populasi terdiri dari semua individu suatu spesies yang hidup dalam
batas-batas wilayah tertentu. Misalnya, padang rumput kita memiliki populasi lupin
dan populasi gal. Oleh rena itu, komunitas adalah sekumpulan populasi yang
mendiami wilayah tertentu.
Organisme
Makhluk hidup individu disebut organisme. Setiap tumbuhan di padang
rumput adalah organisme, begitu pula setiap hewan, jamur, dan bakteri.
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1 dari

III. METODE
A. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada percobaan kali ini adalah akuarium untuk
simulasi habitat akuatik, termometer sebagai alat pengukur suhu, tali ratia
sebagai pembuat plot, dan pasak bambu sebagai pembuat plot. Sedangkan
bahan yang digunakan pada percobaan kali ini adalah beberapa spesies ikan
dan Hydrilla verticillata serta batu dan air.
B. Cara Kerja
Cara kerja percobaan di dalam laboratorium kali ini yaitu pertama,
akuarium diamati komponen biotik dan abiotiknya. Kemudian, dilakukan
pengukuran suhu air dan udara dengan termometer. Selanjutnya, data
dimasukkan ke dalam tabel.
Cara kerja percobaan di luar laboratorium yaitu pertama, pada
lapangan rumput dibuat plot seluas 1m x Im menggunakn pasak bambu dan
tali rafia. Kemudian, spesies hewan dan tumbuhan yang ditemukan di
dalam plot dihitung. Selanjutnya, suhu udara dan tanah diukur
menggunakan termometer.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil
Tabel IV.1 Pengamatan Komponen Abiotik dan Biotik pada Ekosistem
Terrestrial
No. Nama Spesies Banyak Cacah Individu Keterangan
Hewan
Suhu udara: 28°C
1 Dolichoderus thoracicus 2
Kelembapan udara:
2 Paederus littoralis 1
8 pH
Tumbuhan
Tanah: 7
1 Euphorbia hirta 12
Bentuk habitat
2 Cyperus rotundus 6
tanah berkerikil
3 Kyllinga monocephala 2
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1 dari

4 Richardia grandiflora 7

Tabel IV.2 Pengamatan Komponen Abiotik dan Biotik pada Ekosistem


Akuatik
No. Nama Spesies Banyak Cacah Individu Keterangan
Hewan
Suhu udara: 28°C
1 Cyprinus carpio 5
Suhu air: 27°C
2 Brama brama 2
pH air 7
Tumbuhan
Terdapat batuan
1 Hydrilla verticillata 2

Tabel IV.3 Pengamatan Komponen Abiotik dan Biotik pada Komponen


Ekosistem
Komponen Penyusun
No Ekosistem Keterangan
Abiotik Biotik
Tanah Berumput Batu Dolichoderus thoracicus
(Terestrial) Tanah Paederus littoralis
Oksigen Euphorbia hirta
1 Tingkat keasaman Cyperus rotundus
tanah
Cahaya Kyllinga monocephala
Richardia grandiflora
Akuarium (Akuatik) Batu Cyprinus carpio
Air Brama brama
Oksigen Terlarut Hydrilla verticillata
2
Tingkat Keasaman
air
Cahaya
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1 dari

B. Pembahasan
Komunitas ekososistem adalah susunan organisme yang mendiami
suatu ekosistem yang di dalamnya menyangkut banyak populasi hewan dan
juga tumbuhan. Populasi adalah kumpulan dari suatu hewan atau tumbuhan
dalam jumlah yang besar dan masih dalam satu spesies. Sedangkan spesies
menurut Indrawan et al. (2012), adalah sekelompok individu yang
menunjukkan beberapa karakteristik penting yang berbeda dari kelompok
lain baik dari segi morfologi, fisiologi, atau biokimia.
Pada ekosistem terrestrial, baik abiotik maupun biotik saling
berhubungan satu sama lain. Lingkungan abiotik yang mempunyai
kelembaban dan suhu yang baik akan menopang kehidupan komponen
biotik, sebut saja hewan seperti serangga dan tanaman seperti rumput.
Begitu juga pada ekosistem akuatik. Dengan adanya air hewan dan i
tumbuhan didalamnya bisa hidup. Misalnya, ikan nila dengan tanaman air.
Tanaman air akan digunakan oleh ikan sebagai bahan makanan. Biasanya
tanaman air akan melekat pada bebatuan di dasar air, Batu di dalam air juga
dapat digunakan untuk tempat bersembunyi olch hewan air saat ada
predator. Sehingga terjalinlah suatu hubungan yang erat antara komponen
abiotik dan biotik
Dalam suatu ekosistem, komponen abiotik dan biotik tidak dapat
dipisahkan Hubungan dua komponen tersebut akan saling melengkapi dan
saling memanfaatkan satu sama lain. Walaupun begitu, komponen biotik
memang lebih bergantung pada komponen abiotik untuk kelangsungan
hidupnya, sebut saja tanah, air, dan oksigen. Tanpa adanya komponen
abiotik pastinya komponen hiotik akan sulit untuk melangsungkan
hidupnya.
Kelimpahan populasi pada suatu komunitas akan dipengaruhi oleh
dun komponen sekaligus, yaitu abiotik dan biotik. Komponen abiotik
diwakili oleh kelimpahan kebutuhan hidup yang dibutuhkan oleh individu,
seperti air dan oksigen. Selain itu, kelayakan dan kenyamanan tempat
tinggal menjadi prioritas selanjutnya yang dibarengi dengan adanya bahan
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1 dari

makanan. Pada hewan, keberadaan tumbuhan dan hewan lain dalam jumlah
yang banyak dan bisa untuk dikonsumsi, maka akan mempengaruhi
kelimpahan suatu populasi hewan tersebut karena mereka bisa hidup dan
tinggal pada kawasan komunitas ekosistem tersebut. Sehingga, keberadaan
kedua komponen tersebut apabila ideal akan menambah kelimpalan suatu
populasi pada suatu komunitas ekosistem.

V. KESIMPULAN
Di dalam dan juga sekitar laboratorium terdapat banyak komponen seperti
serangga dan tanaman juga air dan tanah yang saling berhubungan. Pada ekosistem
terrestrial dan akuatik terdapat banyak komponen yang saling berhubungan satu
sama lain. Di dalam dan juga sekitar laboratorium terdapat banyak komponen
seperti serangga dan tanaman juga air dan tanah yang saling berhubungan. Pada
ekosistem terrestrial dan akuatik terdapat banyak komponen yang saling
berhubungan satu sama lain.

VI. DAFTAR PUSTAKA


Cahyaningrum, S.T., A., Hartoko, dan Suryanti. 2014. Biomassa Karbon Mangrove
pada Kawasan Mangrove Pulau Kemujan Taman Nasional Karimunjawa.
Journal of Maquares. 3(2):34-42.
Heriyanto, N.M., dan E., Subiandono. 2012. Komposisi dan Struktur Tegakan,
Biomasa, dan Potensi Kandungan Karbon Hutan Mangrove di Taman
Nasional Alas Purwo. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam.
9(1):023-032.
Indrawan, M., R, B., Primack, dan B., Supriatna. 2012. Biologi Konservasi, edisi
revisi Yasayasan Pustaka Obor Indonesia, Jakarta, P 16.
Starr, C., R., Taggart, C., Evers, & L., Starr. 2015. Biology: The Unity and
Diversity of Life, 14th ed. Cengage Learning, Boston. P 846,
Urry, L. A., M, L., Cain, S,A., Wasserman, P, V., Minorsky, & J, B., Recce. 2016.
Campbell Biology, 11th ed. Pearson Higher Education, Hoboken, P 4.

Anda mungkin juga menyukai