OLEH
KELOMPOK 11
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih
kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas
untuk bpk Hamka Wakkang ST.MT selaku dosen mata kuliah Teknik Sipil
kepada saya guna menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Kami juga
Saya sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan banyak
sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, saya benar-
benar menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat saya revisi dan saya tulis
di masa yang selanjutnya, sebab sekali kali lagi saya menyadari bahwa tidak
PENDAHULUAN
tidak terpisahkan sesuai kebutuhan saat ini dan prediksi umur pelayanannya di
tanah dasar dan roda kendaraan yang berfungsi memberikan pelayanan kepada
kerusakan yang berarti. Maka dari itu sudahkewajiban kita untuk mengetahui
mulai dari penyebab kerusakan dan cara pemeliharaan jalan tersebut. Agar
Jika kita kaji secara teori dan realita yang sudah berjalan selama ini,
dalam pembangunan jalan ada banyak hal yang harus diperhatikan lebih
mendetail dan teliti baik itu dari perencanaan jalan itu sendiri maupun
jalan yang kita pakai itu aman, nyaman, bersih dll. Maka dari itu kerusakan
sungguh-sungguh.
1.2.Rumusan masalah
perkerasan jalan
tersebut?
BAB II
PEMBAHASAN
yang digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang dipakai adalah
batuan pecah atau batu belah ataupun bahan lainnya. Bahan ikat ang dipakai
adalah aspal, semen ataupun tanah liat. Apapun jenis perkerasan lalu lintas,
harus dapat memfasilitasi sejumlah pergerakan lalu lintas, apakah berupa jasa
angkutan lalu lintas, berupa jasa angkutan manusia, atau berupa jasa angkutan
barang berupa seluruh komoditas yang diijinkan untuk berlalu lalang disitu.
didukung oleh perkerasan jalan, daya dukung perkerasan jalan raya ini akan
permukaan yang selalu rata dan kuat, serta menjamin keamanan yang tinggi
untuk masa hidup yang cukup lama, dan yang memerlukan pemeliharaan yang
tulangandiletakkan di atas tanah dasar dengan atau tanpa lapis pondasi bawah
perkerasan lentur dapat berupa perkerasan lentur di atas perkerasan kaku, atau
pavement).
Lapisan tanah dasar adalah lapisan tanah yang berfungsi sebagai tempat
(CBR)
Lapisan tanah dasar dapat berupa tanah asli yang dipadatkan jika tanah
aslinya baik, atau tanah urugan yang didatangkan dari tempat lain atau tanah
yang distabilisasi dan lain lain. Ditinjau dari muka tanah asli, maka lapisan
• Daya dukung tanah yang tidak merata akibat adanya perbedaan sifat-
Lapis pondasi bawah adalah lapisan perkerasan yang terletak di atas lapisan
tanah dasar dan dibawah lapis pondasi atas.Lapis pondasi bawah ini berfungsi
sebagai :
tanah dasar.
• Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari beban roda-roda alat berat
(akibat lemahnya dayadukung tanah dasar) pada awal-awal pelaksanaan
pekerjaan.
• Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari pengaruh cuaca terutama hujan
Lapisan pondasi atas adalah lapisan perkerasan yang terletak di antara lapis
• Bagian perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban roda dan
Bahan-bahan untuk lapis pondasi atas ini harus cukup kuat dan awet sehingga
(lapisaus).
• Lapisan yang mencegah air hujan yang jatuh di atasnya tidak meresap
ke lapisan bawahnya dan melemahkan lapisan tersebut.
Fungsi lapis aus ini adalah sebagai lapisan pelindung bagi lapis permukaan
kaku, terdiri atas plat(slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan lapis
pondasi bawah (bisa juga tidak ada) di atastanah dasar. Dalam konstruksi
diperoleh dari teballapis pondasi bawah, lapis pondasi dan lapis permukaan.
tebal perkerasan beton semen adalah kekuatan beton itu sendiri. Adanya
beragam kekuatan dari tanah dasar dan atau pondasi hanya berpengaruh kecil
terhadapkapasitas struktural perkerasannya.Lapis pondasi bawah jika
· Menaikan harga modulus reaksi tanah dasar menjadi modulus reaksi
gabungan
· Menyediakan lantai kerja bagi alat –alat berat selama masa kostruksi
tanah bersama air padadaerah sambungan, retakan atau pada bagian pinggir
perkerasan, akibat lendutan atau gerakanvertikal plat beton karena beban lalu
Pada awal mula rekayasa jalan raya, plat perkerasan kaku dibangun
dasar dan kondisi drainasenya. Pada umumnya dibangun plat beton setebal 6–
Dunia ke II, mulai disadari bahwa jenis tanah dasar berperan pentingterhadap
unjuk kerja perkerasan, terutama sangat pengaruh terhadap terjadinya pumping
padaperkerasan.
ujung/ pinggir untuk mengatasi kondisi tegangan struktural yang sangat tinggi
setelah efek pumping sering terjadi pada kebanyakan jalan raya dan jalan
bebas hambatan, banyak dibangun konstruksi pekerasan kaku yang lebih tebal
yaitu antara 9 –10 inch. Guna mempelajari hubungan antara beban lalu-lintas
dan perkerasan kaku, pada tahun 1949 di Maryland USA telah dibangun Test
Roads atau JalanUji dengan arahan dari Highway Research Board, yaitu untuk
terhadap unjuk kerja perkerasan kaku. Perkerasan beton pada jalan uji
dibangun setebal potongan melintang 9 – 7 –9 inch, jarak antara siar susut 40
kaki, sedangkan jarak antara siar muai 120 kaki. Untuk sambungan
bagian tengah. Perkerasan beton uji ini diperkuat dengan wire mesh. Tujuan
dari program jalan uji ini adalahuntuk mengetahui efek pembebanan relatif
18.000 lbs dan 22.400 pounds untuk sumbu tunggal dan 32.000serta 44.000
Hasil yang paling penting dari program uji ini adalah bahwa
Tegangan dan lendutan yang diukur pada jalan uji adalah akibat adanya
pumping. Selain itu dikenal juga AASHO Road Test yang dibangun di Ottawa,
Illinois pada tahun 1950. Salah satu hasil yang paling penting dari penelitian
pada jalanuji AASHO ini adalah mengenai indeks pelayanan. Penemuan yang
berikut :
tulangan plat untuk kendaliretak. Untuk kendali retak digunakan wire mesh
beton terdiri daribaja tulangan dengan prosentasi besi yang relatif cukup
oleh:
Air, yang dapat berasal dari air hujan, sistem drainase jalan yang
sifat material itu sendiri atau dapat pula disebabkan oleh sistem
Iklim, Indonesia beriklim tropis, dimana suhu udara dan curah hujan
jalan.
oleh system pelaksanaan yang kurang baik, atau dapat juga disebabkan
satu faktor saja, tetapi dapat merupakan gabungan penyebab yang saling
lapisan di bawahnya.
sepanjang tahun.
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari uraian singkat diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa tanpa
berkala, akan dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih parah pada jalan,
sehingga jalan akan lebih cepat kehilangan fungsinya baik perkerasan jalan
baik dan tetap dalam kondisi yang baik, maka kedua jenis perkerasan jalan
tersebutakan mempunyai umur lebih lama dari. Tetapi sekali jalan itu mulai
rusak dan dibiarkan begitu saja tanpa perbaikan , maka kerusakan yang lebih
pulasebagai berikut :
jalan
ulang
· Sistem drainase yang kurang baik
melakukan perawatan jalan.
4.2. Saran
b. Agar kerusakan yang terjadi pada ruas jalan tidak menjadi lebih parah,
d. Perlunya pengawasan yang objektif tanpa adanya KKN oleh dinas atau
http://www.scribd.com/kadekku/d/59838593-Kerusakan-pada-perkerasan-aspal-
UniversitasGunadarma http://balai8.net/sipp/manual-a2/113-geoteknik-jalan-retak http://
civilengineerunsri08.wordpress.com/2009/03/17/jenis-jenis-perkerasan-jalan/ http://
sanggapramana.wordpress.com/category/jalan-raya/?blogsub=confirming#blog_subscription-
2 http://cibelebupbup.blogspot.com/2011/07/jenis-kerusakan-pada-perkerasan-lentur.html htt
p://www.scribd.com/ibokir/d/86234175-P-Perkerasan-Jalan http://keteknik-
sipilan.blogspot.com/2011/05/perkerasan-jalan.html http://wiryanto.wordpress.com/
2010/09/19/jalan-beton-dan-tulangannya/ http://civilandstructure.wordpress.com/
2009/06/10/perbaikan-retakan-struktur-di-slab-beton/ http://ilustri.org/index.php?
option=com_content&view=article&id=161:penyebab-keretakan-beton&catid=36:dunia-
teknik-sipil&Itemid=2
DOKUMENTASI