Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

HASIL PRAKTIKUM BIOLOGI

Disusun Oleh:

ADRIANA KAILA ZAHWA


ADRIL
ELSA APRILIA
NAUFAL SANDI PUTRA

SMAN 5 KOTA SERANG


BANTEN
2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Puji syukur kami panjatkan atas khadirat Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul
“Laporan Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Kacang Hijau”
ini tepat pada waktunya. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Ibu
Lenny Karmila, S.Pd., selaku pengampu mata pelajaran biologi, karena sudah
memberikan kepercayaan berupa tugas laporan hasil praktikum ini. Kami
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahankesalahan, serta kekurangan yang terdapat dalam laporan ini.
Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan juga saran dari para pembaca untuk
laporan ini, sehingga kedepanya akan jauh lebih baik lagi, dan tentunya menjadi
bermanfaat. Kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Serang, 24 Agustus 2022

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1. Latar Belakang........................................................................................1

ii
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................2

1.3. Tujuan.....................................................................................................2

1.4. Manfaat...................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................3


2.1. Kajian Teori............................................................................................3

BAB III METODE PRAKTIKUM......................................................................6


3.1. Waktu dan Tempat Penelitian................................................................6

3.2. Alat dan Bahan.......................................................................................6

3.3. Langkah-langkah....................................................................................6

BAB IV HASIL PENGAMATAN.......................................................................7


4.1. Pembahasan............................................................................................7

4.2. Hasil Pengamatan...................................................................................8

BAB V PENUTUP...............................................................................................11
5.1. Kesimpulan...........................................................................................11

5.2. Saran.....................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................12

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Setiap makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan begitu pula
dengan tumbuhan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya
suatu tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan
bertambah besar dan bersifat tidak dapat balik (irreversible). Selain tumbuh,
tanaman juga mengalami perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa biologis
menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan
perubahan bentuk tubuh (Gardner et al., 1991).
Ada pun tahap awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi
atau berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan, dikarenakan kondisi lingkungan
yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya air ke
dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imbibisi ini
terjadi karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang
kering. Air yang ber-imbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan
kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang
menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai
mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau cotyledon, dan
nutrien-nutrien dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh (Benyamin,
1996).
Perkembangan dan pertumbuhan pada tumbuhan berbeda-beda, hal ini
dikarenakan dipengaruhi dengan beberapa faktor: yaitu faktor internal dan
eksternal. Salah satu faktor eksternal yaitu media tanah. Perkecambahan kacang
hijau yang relatif cepat dan sangat bermanfaat membuat kami memilih kacang
hijau sebagai bahan penelitian, kami menggunakan media yang berbeda pada
umumnya kacang hijau ditanam di tanah kompos yang dapat dikatakan subur dan
gembur karena adanya nutrisi pada tanah tersebut tetapi kami akan
membandingkan dengan media kapas juga karena kapas dapat menjaga
kelembapan yang lebih lama dan lebih baik.

1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas masalah yang dapat dirumuskan adalah
Adakah pengaruh perbandingan air cucian beras dengan air biasa pada
pertumbuhan tanaman kacang hijau?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengamati pengaruh media tanam dengan kapas terhadap
pertumbuhan kacang hijau.
2. Untuk mengetahui hasil dari penanaman kacang hijau dengan media tanam
kapas.
3. Untuk mengetahui jenis tumbuhan termasuk ke epigeal hypogeal.

1.4. Manfaat
1. Manfaat bagi siswa yaitu dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan
tentang pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dengan media tanam
kapas.
2. Manfaat bagi guru yaitu guru dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa
yang melakukan praktek mengenai pertumbuhan biji kacang hijau.
3. Manfaat bagi pembaca yaitu untuk menambah wawasan tentang pengaruh
media tanam kapas terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang
hijau.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teori


2.1.1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau
volume serta jumlah sel secara irreversible. Sedangkan Perkembangan adalah
peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan
ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh dan tingkat kedewasaan. Pada

2
proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh
peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur.
Perkembangan pada tumbuhan di awali sejak terjadi fertilisasi. Calon tumbuhan
akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan
akhirnya menjadi sebatang pohon (Gardner et al., 1991).
Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
2. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak.
3. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran
tertentu (terspesialisasi)melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk
jaringan organ.

2.1.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


tanaman
1. Faktor Internal
a) Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti
berbatang tinggi atau berbatang rendah.

b) Hormon
Hormon memegang peranan penting dalam proses perkembangan dan
pertumbuhan yaitu:
• Auksin : Untuk membantu perpanjangan sel.
• Gibberellin : Untuk pemanjangan dan pembelahan.
• selsitokinin : Untuk menggiatkan pembelahan.
• seletilen : Untuk mempercepat buah menjadi matang.
• Asam traumalin : Merangsang pembelahan sel di bagian tumbuhan
yang luka.
• Kalin : Merangsang pembentukan organ tumbuhan.

3
• Rizokalin : Untuk pembentukan akar.
• Aulokalin : Untuk pembentukan batang.
• Filokalin : Untuk pembentukan daun.
• Antokalin : Untuk pembentukan bunga.

2. Faktor eksternal
a) Air
Air berfungsi untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi-reaksi enzim, dan
membantu dalam proses perkecambahan.
b) Suhu/Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh
kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang
baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C-37°C.
c) Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan
fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau).
d) Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Nutrien
yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro
(mikronutrien). Unsur makro misalnya karbon oksigen, hidrogen,
nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium. Sedangkan
nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit disebut unsur
mikro (Mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron,
mangan, seng, tembaga.
e) Media Tanam
Tanaman kacang hijau memerlukan tanah yang tidak terlalu banyak
mengandung partikel liat. Tanah dengan kandungan bahan organik tinggi
sangat cocok untuk tanaman kacang hijau. Tanah berpasir pun dapat
digunakan untuk menanam tanaman kacang hijau, asalkan kandungan air
tanahnya tetap terjaga dengan baik. Ada pun media kapas, media kapas

4
memiliki pertumbuhan yang lebih cepat karena memiliki daya serap yang
baik.
2.2 Hipotesis
Biji jagung dan kacang hijau dapat tumbuh dengan baik apabila disimpan
di tempatyang sedikit cahaya atau gelap dan pada ruangan dengan suhu hangat.
Selain itu, airjuga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
biji jagung dankacang hijau

5
BAB III METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian


Percobaan praktikum ini dilakukan dari tanggal 31 Juli hingga 6 Agustus 2022.
Praktikum dilakukan menggunakan media air dan kapas, dan dengan kondisi di
dalam ruangan yang bertempat di rumah zahwa

3.2. Alat dan Bahan


1. Kapas
2. Air
3. Kacang hijau
4. Mini Cup

3.3. Langkah-langkah
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Wadahkan kapas ke dalam mini cup.
3. Letakan biji kacang hijau di atas kapas.
4. Setelah keduanya diletakan pada mini cup, kemudian siram dengan air.
5. Kemudian diletakan pada ruangan yang tertutup.
6. Setelah itu, amati perbedaan masing-masing tumbuhan setiap hari.

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN

4.1. Pembahasan

Media kapas

Hari Tinggi Banyak


ke- Tanaman Daun
(mm)
1 0,3 -

6
2 1 -
3 2,5 4 daun
4 3 6 daun
5 6,5 6 daun
6 13 8 daun
7 18 12 daun

Berdasarkan tabel di atas yaitu, selama satu minggu kacang hijau yang kami
tanam dengan media kapas, bertumbuh dengan epigeal dan pengukuran
pertumbuhan kacang hijau dari yang tertinggi hingga yang terendah. Selama tujuh
hari tinggi tanaman kacang hijau tingginya berubah menjadi 18mm dari yang
semula 0,3mm. Kemudian pada hari ke-tujuh banyaknya daun yang tumbuh pada
tanaman kacang hijau berjumlah 12 daun, dengan ciri fisik yang ada yaitu, ukuran
daunya relatif besar dan batangnya berwarna hijau pekat. Hal tersebut terjadi
karena pengaruh kondisi lingkungan saat masa pertumbuhan kacang hijau dengan
media tanam kapas dapat menjaga kelembapan yang lebih lama, sehingga kacang
hijau yang ditanam mempunyai daun dan batangnya menjadi lebar serta hijau.

4.2. Hasil Pengamatan


a) Hari pertama

b) Hari kedua

7
c) Hari ketiga

d) Hari keempat

e) Hari kelima

8
f) Hari keenam

g) Hari ketujuh

9
BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari percobaan yang sudah dilakukan dan juga sudah
dijabarkan pada sebelumnya maka diperoleh kesimpulan bahwa, pertumbuhan
tanaman kacang hijau di saat usia tujuh hari memiliki tinggi 18mm, dan memiliki
12 lembar daun. Karakteristik tanaman kacang hijau jika dibudidaya
menggunakan media kapas yaitu ada pada warna daun, serta batangnya yang
relatif hijau.

5.2. Saran
Untuk melakukan percobaan untuk membudidaya tanaman kacang hijau perlunya
kondisi lingkungan yang mendukung (baik), seperti suhu, kelembaban, cahaya
matahari, dan udara yang terdapat pada lingkungan budidaya, karena hal tersebut
sangat mempengaruhi terhadap masa dan juga hasil pertumbuhanya.

DAFTAR PUSTAKA

Benyamin, L. (1996). Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. PT.


Raja Grafindo Persada.

Gardner, F. P., Pearce, R. B., Michell, R. L., & Herwati, S. (1991). Fisiologi
Tanaman Budidaya. UI-Press.

10

Anda mungkin juga menyukai