Anda di halaman 1dari 16

METODE PELAKSANAAN

A. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pembuatan Papan Nama proyek

Sebelum memulai pekerjaan pihak penyedia/kontraktor harus membuat papan


informasi proyek, dengan bahan papan informasi dari Banner dilapis dengan triplek
9 mm rangka kayu kaso dan ditopang dengan kayu 5/7 dengan posisi tegak lurus.

Papan nama proyek dibuat dengan ukuran 120 x 80 cm dan di pasang ditempat
terbuka agar bisa terlihat dengan jelas.
Contoh papan nama proyek

KEMENTRIAN PEKERJAAAN UMUM DAN


PERUMAHAN RAKYAT

Program : ------------------------------------------
Kegiatan : ------------------------------------------
Pekerjaan : ------------------------------------------
No. Kontrak : ------------------------------------------
Tanggal : ------------------------------------------
Nilai Kontrak : ------------------------------------------
Jangka Waktu : ------------------------------------------
Sumber Dana : ------------------------------------------
Pelaksana : -----------------------------------------
120
2. Pengukuran dan pasang buoplank

Pekerjaan ini meliputi pengukuran lokasi yang akan di bangun sesuai dengan
petunjuk gambar rencana, baik ukuran maupun tata letak bangunan

Kontraktor Pelaksana harus minta persetujuan dari pengawas untuk menentukan


letak bangunan dan ukuran bangunan sesuai dengan gambar rencanaekerjaan
Pembongkaran Bangunan Lama.

3. Penggunaan listrik dan air kerja

Sebelum memulai pekerjaan kontruksi, kontraktor pelaksana harus menyiapkan


sambungan aliran listrik sementara dengan memasang aliran listrik baru atau
konekting dari yang ada termasuk instalasinya , dan semua beban biaya
pemakaian ditanggung kontraktor pelaksana.

Untuk kebutuhan air kerja kontraktor pelaksana harus menyiapkan atau membuat
sumur sumber air atau menyambung dari sumber yang ada yang dilengkapi
dengan pompa, bak penampung serta instalasi air dan semua beban biaya
pemakaian ditanggung kontraktor pelaksana

4. Perlengkapan K3

Kontraktor pelaksana wajib menyediakan perlengkapan K3 diantaranya alat


keselamatan untuk semua pekerja, kontraktor pelaksana harus menyediakan
antara lain:

1. Fasilitas sarana kesehatan/Kotak P3K dan obat-obatan


2. Alat Pelindung Diri (APD)

1. Helm
2. Rompi kerja
3. Safetybel/Body harnest
4. Masker
5. Sarung tangan
6. Spatu Boot
7. Kotak P3K lengkap isi

Semua perlengkapan K3 harus dipakai pada saat melaksanakan pekerjaan.


5. Kesejarhtraan Pekerja

a. Sebelum memulai pekerjaan kontruksi, kontraktor pelaksana harus membayar


kewajiban asuransi jiwa bagi semua pekerja. Dan semua jaminan sosial
seluruh pekerja menjadi tanggungjawab sepenuhnya kontraktor pelaksana
b. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kecelakaan yang mungkin
terjadi serta atas biaya pengobatannya dan jaminan sosial lainnya bagi para
pekerja proyek tersebut.

6. Pelaporan dan Foto dokumentasi

Laporan yang harus di buat oleh kontraktor pelaksana adalah :

a. Laporan Harian

Laporan harian meliputi laporan kegiatan harian dilokasi proyek dari mulai
kontrak sampai akhir kontrak, yang meliputi catatan kegiatan harian
kemajuan pekerjaan, jenis matrial yang digunakan, mobilisasi matrial, baik spek
maupun quantity, dan jumlah pekerja.

b. Laporan Mingguan

Laporan mingguan meliputi laporan kegiatan mingguan dilokasi proyek dari


mulai kontrak sampai akhir kontrak, yang meliputi laporan kegiatan kemajuan
prosentase fisik pekerjaan. atau laporan berkala mingguan yang berisikan
garis-garis besar dari apa saja yang telah dicatat / dilaporkan dalam laporan
harian, misal jumlah atau persentasi pekerjaan yang telah dikerjakan maupun
rencana kerja minggu berikutnya.

c. Laporan Bulanan

Laporan bulanan yang meliputi laporan berkala bulanan yang berisikan garis -
garis besar dari apa saja yang telah dicatat / dilaporkan dalam laporan mingguan,
misal kendala, jumlah atau persentasi pekerjaan yang telah dikerjakan maupun
rencana kerja bulan berikutnya.
d. Laporan Foto Dokumentasi

Laporan Foto dokumentasi yang meliputi foto dokumentasi mulai dari foto
existing sampai foto finishing. Semua kegiatan pekerjaan harus
didokumentasikan baik hasil pekerjaan atau matrial yang digunakan.
Kuantitas dan arah pemotretan serat berapa set foto tersebut harus dicetak
berdasarkan kebutuhan maupun tahapan pada angsuran pembayaran. Foto /
gambar harus dicetak di atas kertas dan berwarna.

e. Laporan Asbuilt drawing

Laporan asbuilt drawing adalah laporan gambar kerja yang telah dilaksanakan
yang meliputi denah, tampak, dan detail bangunan yang dikerjakan.

B. PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN

1. Galian tanah pondasi dan poot plat

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan galian tanah untuk pondasi batu kali dan pondasi
tapak/poot plat kolom beton bertulang, semua ukuran galian harus dikerjakan
sesuai dengan yang telah ditentukan dalam perencanaan. Seluruh galian harus
dijaga agar bebas dari air dan Kontraktor harus menyediakan seluruh material
yang diperlukan, perlengkapan dan pekerja untuk pengeringan (pompa)

a. Galian pondasi batu kali untuk ukuran kedalaman dan lebar tertera dalam
gambar rencana.
b. Galian pondasi poot plat meliputi galian pondasi untuk pondasi tapak yang
terdiri dari dua jenis yaitu untuk kolom K1 dan K2, semua ukuran galian
tertera dalam gambar rencana.

2. Urugan tanah pondasi dan poot plat

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan urugan tanah untuk pondasi batu kali dan
pondasi tapak/poot plat kolom beton bertulang, semua galian yang sudah ada
pondasi batu maupun poot plat harus ditutup dengan tanah sampai tidak ada
rongga dan dipadatkan.
3. Urugan Pasir dibawah pondasi dan poot plat

Setelah semua galian dikerjakan sesuai dengan ukuran yang ditentukan, maka
sebelum pondasi batu kali dan pondasi tapak/poot plat kolom beton bertulang
permukaan tanah harus diurug dengan pasir urug setebal 5 cm.

C. PEKERJAAN PONDASI DAN BETON

a. uraian
1. Pekerjaan yang disyaratkan dalam seksi ini harus mencakup pembuatan
seluruh struktur beton, termasuk tulangan dan struktur komposit sesuai dengan
persyaratan dan sesuai dengan garis elevasi, ketinggian, dan dimensi yang
ditunjukkan dalam Gambar, dan sebagaimana diperlukan oleh Konsultan
Pengawas.
2. Pekerjaan ini harus meliputi pula penyiapan tempat kerja dimana pekerjaan
beton akan di tempatkan, termasuk pembongkaran dari tiap struktur yang
harus dibongkar, galian pondasi, penyiapan dan pemeliharaan dari pondasi,
pengadaan penutup beton, pemompaan atau tindakan lain untuk
mempertahankan agar pondasi tetap kering, dan urugan kembali disekeliling
struktur dengan urugan tanah yang dipadatkan.
3. Mutu dari beton yang akan digunakan pada masing-masing bagian dari pekerjaan
dalam kontrak menggunakan mutu beton K.225 dan K.175 sitemik dan
readymix.
4. Syarat dari PBI tahun 1971 harus diterapkan sepenuhnya pada semua
pekerjaan beton yang dilaksanakan dalam kontrak ini,

b. Toleransi

a. Toleransi dimensi :

• Panjang keseluruhan sampai dengan 6 m ± 5 mm

• Panjang keseluruhan lebih dari 6 m ± 15 mm

• Panjang balok, pelat dek, kolom dinding, atau antara tembok kepala -
0 dan ± 10 mm

b. Toleransi bentuk :

• Siku (selisih dalam panjang diagonal) ±10 mm


• Kelurusan atau lengkungan (penyimpangan dari garis yang dimaksud)
untuk panjang s/d 3 m ±12 mm

• Kelurusan atau lengkungan untuk panjang 3 m - 6 m ±15 mm

• Kelurusan atau lengkungan untuk panjang > 6 m ±20 mm

c. Toleransi kedudukan (dari titik patokan):

• Kedudukan permukaan horizontal dari rencana ± 10 mm

• Kedudukan permukaan vertikal dari rencana ± 20 mm

d. Toleransi kedudukan tegak :

• Penyimpangan ketegakan kolom dan dinding ± 10 mm

e. Toleransi ketinggian (elevasi)

• Puncak beton penutup di bawah pondasi ± 10 mm

f. Toleransi kedudukan mendatar : ±10 mm dalam 4 m panjang mendatar.

g. Toleransi untuk penutup/selimut beton tulangan :

• selimut beton sampai 3 cm 0 dan ± 5 mm

• selimut beton 3 cm - 5 cm 0 dan ± l0 mm

• selimut beton 5 cm - 10 cm ±10 mm

1. Pekerjaan Lantai kerja

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pengecoran lantai kerja untuk poot plat baik
kolom K1 dan K.2 dengan komposisi mutu beton sitemix K.175. ketebalan coran
7 cm. dengan finishing rata agar pondasi pootplat berdiri tegak lurus.

2. Pekerjaan Poot plat beton bertulang

Pekerjaan Poot plat serta kolom pedestal beton bertulang antara lain untuk kolom
K1 dan K.2 dengan komposisi mutu beton sitemix K.225, dengan penulangan besi
beton menggunakan besi dia.16 mm serta sengkang pedestal menggunakan besi
dia.10 mm , untuk ukuran dan dimensi tertera di gambar rencana.

3. Pekerjaan Sloop beton bertulang

Pekerjaan Sloop beton bertulang dengan komposisi mutu beton sitemix K.225,
dengan penulangan besi beton menggunakan besi dia.13 mm serta sengkang
menggunakan besi dia.8 mm , untuk ukuran dan dimensi tertera di gambar
rencana.

4. Pekerjaan Sloop beton bertulang

Pekerjaan Sloop beton bertulang dengan komposisi mutu beton sitemix K.225,
dengan penulangan besi beton menggunakan besi dia.13 mm serta sengkang
menggunakan besi dia.8 mm , untuk ukuran dan dimensi tertera di gambar
rencana.

5. Pekerjaan Kolom pedestal beton bertulang

Pekerjaan Kolom pedestal beton bertulang terdiri dari dua jenis kolom pedestal
K1 dan K2 dengan komposisi mutu beton sitemix K.225, dengan penulangan besi
beton menggunakan besi dia.16 mm serta sengkang menggunakan besi dia.10
mm dan besi dia.8 mm , untuk ukuran dan dimensi tertera di gambar rencana.

6. Pekerjaan Kolom Struktur beton bertulang

Pekerjaan Kolom struktur beton bertulang terdiri dari dua jenis kolom struktur K1
dan K2 dengan komposisi mutu beton sitemix K.225, dengan penulangan besi beton
menggunakan besi dia.16 mm serta sengkang menggunakan besi dia.8 mm
, untuk ukuran dan dimensi tertera di gambar rencana.

7. Pekerjaan Balok beton bertulang

1. Pekerjaan Balok beton bertulang terdiri dari balok utama B1 , balok B2.
Untuk balok beton yang menyatu dengan plat lantai yang dengan komposisi
mutu beton Readymix K.225, dengan penulangan besi beton menggunakan
besi dia.16 mm dan dia. 13 mm serta sengkang menggunakan besi dia. 10
mm dan dia.8 mm.
2. Pekerjaan Balok lintel, balok canopy setra balok teras beton bertulang
dengan komposisi mutu beton sitemix K.175, dengan penulangan besi beton
menggunakan besi dia.12 mm serta sengkang menggunakan dia.8 mm ,
semua pekerjaan kusen pintu dan jendela harus terpasang balok lintel, dan
semua pekerjaan canopy harus terikat dengan balok canopy.
3. Pekerjaan yang disyaratkan dalam seksi ini harus mencakup pembuatan
seluruh struktur beton, termasuk tulangan dan struktur komposit sesuai dengan
persyaratan dan sesuai dengan garis elevasi, ketinggian, dan dimensi yang
ditunjukkan dalam Gambar, dan sebagaimana diperlukan oleh Konsultan
Pengawas

8. Pekerjaan Plat lantai beton bertulang

Sebelum melaksanakan pekerjaan ini kontraktor pelaksana harus mempersiapkan


bekisting serta penopang beton yang kuat, kontraktor pelaksana harus
mempersiapkan area untuk mobilisasi mesin concrete mixer , Pekerjaan Plat lantai
beton bertulang dengan komposisi mutu beton Readymix K.225, dengan
penulangan besi beton menggunakan besi dia.10 mm dengan penulangan
menyatu dengan balok B1 dan B2, sebelum pengecoran permukaan pengecoran
harus rata dan steril dari kotoran /sampah ex rakitan besi dan menggnakan vibrating
sehingga sudut balok harus terisi padat.

Penopang beton/bekisting jangan dibuka sebelum umur beton mencapai 27 hari

9. Pekerjaan Rabat beton

Pekerjaan Rabat beton bertulang dengan komposisi mutu beton sitemix K.175,
dengan ketebalan 10 cm

Semua Pembesian harus menggunakan besi bersertifikat SNI

pekerjaan beton harus melalui persetujuan konsultan pengawas akan di cek dengan
menggunakan hammer tes untuk mengukur kekerasan beton.

D. PEKERJAAN DINDING, PLESTERAN DAN LANTAI

1. Pekerjaan Pasangan Bata

a. Semua dinding bangunan dipasang ½ (setengah bata) yang diperkuat dengan


kolom struktur 30/40 dan kilom 25/25 yang jarak peletakannya sesuai dengan
gambar kerja.
b. bata merah yang dipakai adalah jenis bata merah yang berkualitas baik.
c. Untuk pasangan dinding bata biasa dipakai adukan 1 pc : 5 ps, dengan pasir
pasang dan semen portland merk Tiga Roda Atau Holcim, sedangkan untuk
pasangan bata mulai dari sloof beton bertulang atau sesuai dengan bongkaran
bata existing.
d. Pasangan dinding bata trasraam dengan adukan 1 pc : 3 ps, juga dipakai untuk
memperkuat pasangan saluran air hujan dan pasangan pondasi rollag batu kali.
e. Sebelum pekerjaan dilaksanakan Kontraktor harus mendapatkan persetujuan
tertulis dari Konsultan Pengawas.

2. Pekerjaan Plesteran dan acian

a. Sebelum diplester bidang dinding harus dibasahi terlebih dahulu sampai


jenuh, agar adukan dapat melekat dengan baik.

b. Untuk pekerjaan plesteran dinding bata biasa dipergunakan adukan 1 pc : 5


ps, sedangkan untuk plesteran dinding trasraam 1pc : 3 ps. dengan bahan
pasir pasang dan semen portlan merk Tiga Roda Atau Holcim

c. Untuk plesteran beton dipergunakan 1 pc : 3 ps, setelah dipermukaan beton


yang akan diplester dikasarkan terlebih dahulu dan disiram dengan air semen.

d. Semua pekerjaan plesteran dikerjakan dengan teknik sempurna, bidang-


bidangnya rata, tegak lurus/siku terhadap bidang lainnya kemudian diaci atau
dihaluskan permukaannya dengan digosok sampai licin. Agar didapat bidang
plesteran yang rata permukaannya maka dalam pelaksanaanya pemborong
harus menginstruksikan kepada tukang batu agar membuat kepala-kepala
plesteran setiap bidangnya.

e. Sebelum pekerjaan dilaksanakan Kontraktor harus mendapatkan persetujuan


tertulis dari Konsultan Pengawas

3. Pekerjaan Lantai

a. Bahan-bahan
Untuk lantai ruangan dan teras dipergunakan jenis Keramik putih polos
ukuran 40 x 40 cm KW.1 merek Roman atau Ikad dengan campuran adukan
pasir pasang dan semen Tiga Roda atau Holcim
b. Cara pelaksanaan
Sebelum pemasangan lantai keramik di lantai dasar dimulai, kontraktor wajib
memeriksa lapisan dasarnya terutama pemadatan tanah dengan menggunakan
mesin stemper.
Untuk semua pasangan lantai menggunakan adukan 1 pc : 4 ps kecuali untuk
ruang dan dinding KM/WC menggunakan adukan 1 pc : 3 ps.
Pada saat penyerahan pertama pekerjaan semua permukaan lantai dalam
keadaan bersih dari kotoran yang menempel pada muka lantai dan nat
keramik harus terisi semen.

Sebelum pekerjaan dilaksanakan Kontraktor harus mendapatkan persetujuan


tertulis dari Konsultan Pengawas.

E. PEKERJAAN RANGKA ATAP DAN PENUTUP ATAP

1. Pekerjaan kuda-kuda yang dimaksud adalah pekerjaan membuat rangka atap


menggunakan baja ringan canal C.75 Tebal 0,75 mm dan reng menggunakan
ukuran 0,5 mm ,untuk pekerjaan rangka atap baja ringan semua konstruksi kuda-
kuda dengan sistem sambungan knock down. Ukuran kemiringan kuda-kuda
diambil kemiringan sebesar 30˚.

pekerjaan rangka atap harus sedemikian rupa sehingga permukaan dan


pemasangan genteng menjadi rata,

2. Perkerjaan penutup atap menggunakan genteng bitumen dan nok genteng


bitumen yang dipasang dengan kemiringan atap sesuai dengan gambar. Dalam
pemasangan penutup atap harus diperhatikan benar-benar dan dipasang
sedemikian rupa agar jangan sampai terlihat bergelombang dan alurnya tidak lurus,
yang mengakibatkan kelihatan tidak estetika.

Bahan penutup atap yang digunakan genteng bitumen Onduvila harus dalam
kondisi baru dan tidak rusak permukaannya atau cacat – cacat lainnya termasuk
nok genteng.
Kontraktor harus memberikan contoh bahan, brosur serta data teknis kepada
Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
Penyimpanan semua bahan atap harus memperhatikan cara-cara sedemikian rupa
sehingga bahan atap tetap utuh selama penyimpanan.
Kontraktor harus menyerahkan shop drawing kepada Pengawas untuk
persetujuan tertulis bagi pemasangan.
Sebelum pemasangan penutup atap semua pekerjaan yang mendahuluinya
telah disetujui oleh Pengawas, diantaranya rangka atap dll.
Semua pekerjaan Atap harus bersertifikat dan bergaransi 10 tahun.
3. Pekerjaan listplang menggunanakan GRC 4mm lebar 25 cm dipasang lurus dan
kuat menempel ke rangka atap baja ringan.
Sebelum pekerjaan dilaksanakan Kontraktor harus mendapatkan persetujuan
tertulis dari Konsultan Pengawas

F. PEKERJAAN PLAFOND

1. Pekerjaan Plafond Gypsum Rangka Hollow


Matrial plafond adalah Gypsum 9mm rangka plafond yang digunakan adalah
rangka besi hollow, ukuran besi hollow rangka plafond yang digunakan adalah
40/40 untuk rangka utama sedangkan 20/40 untuk rangka pembagi .
Pemasangan rangka plafond hollow dengan jarak 60 x 60 cm semua rangka harus
diikat dengan kawat putih dan harus rata sehingga tidak menimbulkan
permukaan plafond menjadi bergelombang dan mengganggu estetika .Bila
diperlukan kontraktor diminta menyerahkan contoh material atau brosur dan
spesifikasi teknis papan gypsum yang akan dipergunakan

2. Pekerjaan List Plafond Gypsum


Matrial List Plafond adalah List Gypsum dengan ukuran 7 cm. ditempel dengan
perekat dan di baut ke rangka plafond sehingga kuat dan menyatu dengan
plafond.

G. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

1. Pekerjaan Kusen Pintu dan pintu panil


Untuk Matrial kusen pintu dan daun pintu panil menggunakan kayu kelas II
dengan kualitas baik ,daun pintu tidak boleh melengkung, untuk engsel pintu
dipakai engsel type ring nylon yang berkualitas baik, dipasang sebanyak 3 buah
untuk setiap daun pintu , dengan ukuran ukuran 4” ,seluruh pintu-pintu dipasang
kunci tanam yang berkualitas baik semutu merk Union 2 kali putar (besar).
2. Pekerjaan Kusen jendela dan daun jendela Alumunium
Untuk Matrial Kusen jendela dan daun jendela Alumunium menggunakan
Alumunium 3 in dengan warna coklet dengan kualitas baik, untuk boven
menggunakan alumunium amplimesh setiap daun jendela dipasang slot dan
dipasang kait angin/penahan bukaan yang berkualitas baik. jenis kaca polos yang
dipergunakan disesuaikan dengan gambar perencanaan yang semutu dengan
merk Asahi dengan ketebalan 5 mm.kontraktor harus memberikan contoh bahan,
brosur serta data teknis kepada Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.

Semua list kaca dipasang dengan kuat dan kokoh, pada sponning agar diberi
silicone.

Mengingat sifat kaca akan memuai pada saat terkena sinar matahari, maka dalam
pelaksanaan pemasangan agar diberi jarak antara list dengan kaca beberapa
milimeter.

Sebelum pekerjaan dilaksanakan Kontraktor harus mendapatkan persetujuan


tertulis dari Konsultan Pengawas.

H. PEKERJAAN PENGECATAN

Lingkup pekerjaan

• Persiapan permukaan yang akan diberi cat.


• Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan.
• Pengecatan semua perlengkapan dan area yang ada pada gambar bila tidak
disebutkan secara khusus, dengan warna dan bahan yang dipakai cat catilax
atau vinilek dan untuk cat kayu menggunakan cat Glotex atau sesuai dengan
petunjuk Pengawas.

1. Pengerjaan (Mock Up)


Sebelum pengecatan keseluruhan yang dimulai, Kontraktor harus melakukan
pengecatan pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan.

Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, texture, material


dan cara pengerjaan. Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai mock up ini akan
ditentukan oleh Pengawas.
Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Pengawas dan bidang-
bidang ini akan dipakai sebagai standar minimal bagi keseluruhan pekerjaan
pengecatan.

2. Pekerjaan Cat Dinding.

Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran


dinding bangunan dan finishing / atau bagian-bagian lain yang ditentukan
gambar.

a. Untuk dinding-dinding luar (exterior walls) bangunan digunakan cat untuk


exterior jenis Emulsi Acrylic, produksi vinilek atau catilax .

b. Untuk dinding-dinding dalam (interior walls) bangunan digunakan cat jenis


Emulsi Acrylic produksi , produksi vinilek atau catilax.

c. Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-betul kering, tidak


ada retak–retak dan Kontraktor meminta persetujuan kepada Pengawas.

d. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari plat baja tipis dan
lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.

e. 7 hari plamur terpasang dan percobaan warna besi kemudian dibersihkan


dengan bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya di dinding dicat dengan
menggunakan Roller.

f. Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 lapis alkali resistance sealer
yang dilanjutkan dengan 3 lapis acrylic emulsion dengan kekentalan cat
sebagai berikut :
1. Lapisan I , encer (tambahan 20 % air).
2. Lapisan II , kental.
3. Lapisan III encer.

Untuk warna-warna yang sejenis, Kontraktor diharuskan menggunakan


kaleng-kaleng dengan nomor percampuran (batch number) yang sama.

Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh,
rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan terhadap bidang dinding harus
dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
3. Pekerjaan Cat Langit-Langit

Yang termasuk dalam pekerjaan cat langit-langit adalah langit-langit gypsum,


GRC, pelat beton atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.

1. Cat yang digunakan jenis Acrylic Emulsi, Vinilex atau setara untuk
bangunan Ruang Kelas, warna ditentukan Direksi setelah melakukan
percobaan pengecatan.

2. Selanjutnya semua metode / prosedur sama, dengan pengecatan dinding lapis


alkali resistance sealer pada pengecatan langit-langit ini.

3. Sambungan-sambungan gypsum board harus diberi flexsible sealant agar


tidak terlihat sebagai retakan sesudah dicat.

4. Pekerjaan Cat Kayu

Yang termasuk dalam pekerjaan cat kayu adalah seluruh bagian kayu yang
terlihat, dan atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar, kecuali ditentukan
lain.

1. Cat yang digunakan adalah merk Glotex atau setara, warna ditentukan
Pengawas setelah melakukan percobaan pengecatan.

2. Setelah pengecatan selesai, bidang cat yang terbentuk, utuh, rata, tidak ada
bintik-bintik atau gelembung udara dan bidang cat dijaga terhadap pengotoran.

5. Pekerjaan Cat Besi.

Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bagian-bagian besi yang
terlihat dan pekerjaan besi lain ditentukan dalam gambar, kecuali ditentukan lain.

1. Cat yang dipakai adalah merk ICI jenis Syntetic Super Gloss ,Glotek atau setara
.

2. Pekerjaaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat, selesai diampelas
halus dan bebas debu, minyak dan lain-lain.

3. Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar 1 kali. Sambungan
las dan ujung-ujungnya yang tajam diberi “touch up” dengan 2 lapis, setelah
itu lapisan tebal 40 micron diulaskan.

4. Setelah kering sesudah 8 jam, dan diampelas kembali disemprot 1 lapis.


Setelah 16 jam mengering baru lapisan akhir disemprot 3 lapis.
I. PEKERJAAN LISTRIK

Lingkup pekerjaan

o Pemasangan Listrik baru lengkap SLO


o Pemasangan kabel toevoer
o Pemasangan box panel dengan sistem MCB lengkap dengan grounding
o Pemasangan instalasi titik cahaya serta stop kontak.

Syarat-syarat pemakaian bahan

- Kabel toevoer yang digunakan adalah 4x25 mm

- Komponen panel induk dan pembagi terbuat dari besi plat tebal 2 mm dengan
finishing dicat anti bakar, dan komponen yang dipakai adalah type Motor Circuit
Bracker (MCB) dipasang didepan yang mana menghubungkan arus dari Gardu
induk kesemua box pemisah arus. Sistem distribusi kabel disesuaikan dengan
gambar perencanaan.

- Saklar engkel atau double dan stop kontak semutu merk broco.

- Kabel-kabel instalasi didalam ruangan dipakai jenis kabel NYM 3 x 2,5 mm


untuk stop kontak, saklar dan AC, sedangkan NYM 2 x 2,5 mm untuk titik lampu.
Kabel yang digunakan kualitas semutu Eterna.

- Jenis lampu yang dipakai :


- Lampu SL 18 watt

- Pipa untuk instalasi digunakan pipa Conduit atau PVC.

- Pemasangan titik lampu, saklar dan stop kontak

- Tinggi saklar dan stop kontak ditentukan 1,50 m dari permukaan lantai setempat.
Tiap-tiap stop kontak harus diberi penghantar tanah.

- Pemasangan titik lampu/armatur dari jenis lampu yang telah ditentukan dan
dipasang sesuai dengan jumlah yang tertera dalam gambar.
Sistem pentanahan (grounding)

- Stop kontak dan panel induk/pembagi harus dihubungkan dengan tanah atau
sistem pentanahan (grounding).
- Sistem pentanahan atau grounding terdiri dari kawat BC 16 mm, kawat tersebut
dimasukkan kedalam pipa besi galvanis diameter 1” atau sesuai dengan petunjuk
PLN setempat dengan kedalaman 3 m atau sampai tercapai sistem pentanahan.

J. PEKERJAAN LAIN – LAIN

Untuk pekerjaan lain-lain meliputi pekerjaan tambahan dan tertera di gambar rencana,
Sebelum pekerjaan dilaksanakan Kontraktor harus mendapatkan persetujuan dari
Konsultan Pengawas

K. PENYERAHAN PEKERJAAN

- Kontraktor harus menyelesaikan semua bagian pekerjaan yang tertera dalam


kontrak, Gambar-gambar dan Syarat-syarat pada Dokumen Pengadaan (Pelelangan)
ataupun perubahan yang terdapat dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan
(Aanwijzing), sehingga pekerjaan dapat diterima dengan baik oleh Konsultan
Pengawas dan Pihak Owner.
- Pada saat pekerjaan akan diserah-terimakan untuk pertama kalinya (Provisional
Hand Over - PHO), Kontraktor harus menyerahkan :
- Gambar-gambar yang sebenarnya (As Built Drawings) yang telah disetujui.
- Foto-foto pelaksanaan pekerjaan.
- Bersama-sama dengan Konsultan Pengawas, kontraktor harus meneliti, mencatat
dan menyetujui, bagian-bagian pekerjaan yang belum sempurna, untuk dibuatkan
daftar (Check List) pekerjaan-pekerjaan yang akan diperbaiki dalam masa
pemeliharaan.

Serang, 30 September 2022


CV. LAMAJA BAKIY ARVINDO

ARI PIRNANDO
Direktur

Anda mungkin juga menyukai