Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERSIAPAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

DISUSUN OLEH

NAMA : MARSELINA FLORENSIA KEWA

NIM : PO5303240210576

KELAS : 1B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES KUPANG

PRODI KEBIDANAN

TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
saya untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmatnyalah saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudulul PERSIAPAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK DALAM
PRAKTIK KEBIDANAN Tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah Keterampilan dasar klinik
kebidanan di poltekkes kemenkes kupang. Selain itu, saya juga berharap agar makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca. saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada Ibu Adriana M.S Boimau, SST, M. Kes selaku dosen mata kuliah. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni saya.
saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah .

kupang, 16 Februari 2022

penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER………………………………….…………………………………………………….i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI………………………………….……………………………………………...iii

BAB I PENDAHULUAN…….………………….…………………………………………..1

A. Latar belakang………………………………….……………………………...……...…..1

B. Tujuan Penulisan makalah……………………………………………………………….1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………….………...………2

A. PENGERTIAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK DALAM PRAKTIK


KEBIDAN………………………………………………………………………………....…2

B. PERSIAPAN ALAT, BAHAN DAN TEMPAT DALAM PEMERIKSAAN


DIAGNOSTIK………………………………………………………………………….……3.

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………8

A. Kesimpulan…………………………………………….………………………………….8

B. Saran…………………………………………………………..……………...…………...8

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...……………..9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pemeriksaan diagnostik adalah penilaian klinis tentang respon individu, keluarga, dan
komunikan terhadap suatu masalah kesehatan dan proses kehidupan aktual maupun
potensial. Hasil suatu pemeriksaan laboratorium sangat penting dalam membantu
diagnosa, memantau perjalanan penyakit serta menentukan prognosa. Karena itu perlu
diketahui faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium.

Jenis-jenis pemeriksaan diagnostik: Ultrasonografi (USG), RONTGEN, PAP SMEAR


(PapanicolaouSmear), MAMMOGRAFI, ENDOSKOPI, KOLONOSKOPI, CT. Scaning
EEG, EKG, CTG (KARDIOGRAFI

Pemeriksaan Diagnostik Dalam lingkup Kebidanan Pemeriksaan USG


(Ultrasonografi), Pemeriksaan Rontgen, Pemeriksaan Kardiotografi (CTG)

B. Tujuan Pembuatan Makalah

 Untuk memenuhi tugas mata kulia keterampilan klinik dasar kebidanan


 Untuk mengerti dan memahami pengertian dari pemeriksaan diagnostic dalam praktik
kebidanan
 Mengetahui dan memahami persiapan yang di lakukan dalam melakukan tindakan
pemeriksaan diagnostic kepada pasien dalam praktik kebidanan
 Sebagai acuan dalam melakukan tindakan pemeriksaan diagnostic dalam praktik
kebidanan.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK DALAM PRAKTIK


KEBIDANAN

1. Pengertian Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan diagnostik adalah penilaian klinis tentang respon individu, keluarga, dan
komunikan terhadap suatu masalah kesehatan dan proses kehidupan aktual maupun
potensial. Hasil suatu pemeriksaan laboratorium sangat penting dalam membantu
diagnosa, memantau perjalanan penyakit serta menentukan prognosa. Karena itu perlu
diketahui faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium 1. Jenis-jenis
pemeriksaan diagnostik:

1. Ultrasonografi (USG)
2. RONTGEN
3. PAP SMEAR (PapanicolaouSmear)
4. MAMMOGRAFI
5. ENDOSKOPI
6. KOLONOSKOPI
7. CT. Scaning
8. EEG
9. EKG
10.CTG (KARDIOGRAFI

2. Pemeriksaan Diagnostik Dalam lingkup Kebidanan


a. Pemeriksaan USG (Ultrasonografi)
 Utrasonografi adalah pemeriksaan yang memberikan hasil gambar tentang
janin atauembrio yang sedang berkembang di dalam perut ibu hamil secara
aman, praktis, dan hasil cukup akurat.
 Sudah sejak 1961 USG digunakan dalam dunia kedokteran kandungan
 Gambaran yang terlihat yaitu adanya.rangka janin dan kantong kehamilan.

2
 Pemeriksaan USG tidak menimbulkan bahaya bagi ibu maupun bayi.
 Kemungkinan efek yang merugikan tersebut sudah sering diteliti dan
terbukti tidak pernah ditemukan masalah.
 USG menggunakan gelombang suara yangdipantulkan untuk membentuk
gambaran bayi di layar komputer yang aman untuk bayi dan Ibu.
b. Pemeriksaan Rontgen
c. Pemeriksaan Kardiotografi (CTG)
Alat Kardiotokografi (CTG) atau juga disebut Fetal Monitor adalah alat yang
digunakan untuk memeriksa kondisi kesehatan janin. Pemeriksaan umumnya dapat
dilakukan pada usia kehamilan 7-9 bulan dan pada saat persalinan. Pemeriksaan
CTG diperoleh informasi berupa signal irama denyut jantung janin (DJ), gerakan
janin dan kontraksi rahim. Pemeriksaan dengan CTG sangat diperlukan pada
fasilitas pelayanan persalinan.

B. PERSIAPAN ALAT, BAHAN DAN TEMPAT DALAM PEMERIKSAAN


DIAGNOSTIK

a) Pemeriksaan USG
INDIKASI :
1. Dalam bidang obstetri, indikasi yang dianut adalah melakukan pemeriksaan
USG dilakukan begitu diketahui hamil, penapisan USG pada trimester pertama
(kehamilan 10-14 minggu), penapisan USG pada kehamilan trimester kedun
(18-20 minggu), dan pemeriksaan tambahan yang diperlukan untuk memantau
tumbuh kembang janin.
2. Dalam bidang ginekologi onkologi pemeriksaannya diindikasikan bila
ditemukan kelainan secara fisik atau dicurigai ada kelainan tetapi pada
pemeriksaan fisik tidak jelas adanya kelainan tersebut.
3. Dalam bidang endokrinologi reproduksi pemeriksaan USG diperlukan untuk
mencari kausa gangguan hormon, pemantauan folikel dan terapi infertilitas,
dan pemeriksaan pada pasien dengan ganguan haid.
4. Sedangkan indikasi non obstetrik bila kelainan yang dicurigai berasal dari
disiplin ilmu lain, misalnya dari bagian pediatri, rujukan pasien dengan
kecurigaan metastasis dari organ ginekologi dan lain lain.

3
CARA PEMERIKSAAN
Pemeriksaan USG dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1. Pervaginaan
 Memasukkan probe USG transvaginal/seperti melakukan
pemeriksaan dalam
 Dilakukan pada kehamilan di bawah 8 minggu.
 Lebih mudah dan ibu tidak perlu menahan kencing.
 Lebih jelas karena bisa lebih dekat pada rahim.
 Daya tembusnya 8-10 cm dengan resolusi tinggi
 Tidak menyebabkan keguguran.
2. Perabdominan
 Probe USG di atas perut
 Biasa di lakukan pada kehamilan lebih dari 12 minggu.
 Karena dari atas perut maka daya tembusnya akan melewati otot
perut, lemak baru menembus rahim.
JENIS PEMERIKSAAN USG
 USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang).
Kualitas gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat
ditampilkan
 USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi
yang disebut koronál. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya.
Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat
dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini
dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya
yang diputar).
 USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi
yang dapat bergerak (live3D). Kalau gambar yang diambil dari
USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar
janinnya dapat "bergerak". Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan
membayangkan keadaan janin di dalam rahim.

4
PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN
a. Lakukan informed consent
b. Anjurkan pasien untuk berpuasa makan dan minum 8 12 jam sebelum
pemeriksaan USG aorta abdomen, kantung empedu, hepar, limpa dan
pankreas.
c. Oleskan Jelly konduktif pada permukaan kulit yang akan dilakukan USG
d. Transduser dipegang dengan tangan dan gerakan kedepan dan ke belakang
diatas permukaan kulit.
e. Lakukan antara 10-30 menit
f. Premedikasi jarang dilakukan, hanya bila pasien dalam keadaan gelisah
g. Pasien tidak boleh merokok sebelum pemeriksaan untuk mencegah
masuknya udara.
h. Pada pemeriksan obstruktif ( Trimester pertama & kedua) pelvis dan ginjal
pasien ketiga, pemeriksaan dilakukan pada saat kandung kemih kosong.
i. Bila pemeriksaan pada jantungn anjurkan untuk bernafas secara perlahan-
lahan
j. Bila pemeriksaan pada otak, lepaskan semua perhiasan dari leher dan jepit
rambut dari kepala.
b.) Rontgen
Rontgen atau dikenal dengan sinar merupakan X pemeriksaan yang memanfaatkan
peran sinar x untuk melakukan skrining dan mendeteksi kelainan pada berbagai
organ diantaranya jantung, abdomen, ginjal, ureter, kandung kemih, tenggorokan
dan rangka.
Persiapan dan Pelaksanaan :
a. akukan informed consent
b. Tidak ada pembatasan makanan / cairan
c. Pada dada pelaksanaan foto dengan posisi PA (Posterior Anterior) dapat
dilakukan dengan posisi berdiri dan PA lateral dapat juga dilakukan.
d. Anjurkan pasien untuk tarik nafas dan menahan nafas pada wakru
pengambilan foto sinar x.
e. Pada jantung, foto PA dan lateral kiri dapat diindikasikan untuk
mengevaluasi ukuran dan bentuk jantung.
f. Pada abdomen, baju harus dilepaskan dan gunakan baju kain, pasien tidur
terlentang dengan tangan menjauh dari tubuh serta testis harus dilindungi.
5
g. Pada tengkorak, penjepit rambut, kacamata dan gigi palsu harus dlepaskan
sebelum pelaksanaan foto.
h. Pada rangka, bila dicurigai terdapat fraktur maka anjurkan puasa dan
immobilisasi pada daerah fraktur.

c.) PAP SMEAR (Papanicolaou Smear)


Pap smear merupakan pemeriksaan sitologi yang digunakan untuk mendeteksi
adanya kanker serviks atau sel prakanker, mengkaji efek pemberian hormon seks
serta mengkaji respons terhadap kemoterapi dan radiasi.
Persiapan dan pelaksanaan :
a. Lakukan informed consent
b. Tidak ada pembatasan makanan dan cairan
c. Anjurkan pasien untuk tidak melakukan irigasi vagina (pembersihan
vagina dengan zat lain) memasukan obat melalui vagina atau melakukan
hubungan seks sekurang-kurangnya 24 jam
d. Spekulum yang sudah dilumasi dengan air dengan air megalir dimasukan
ke vagina.
e. Pap stick digunakan untuk mengusap serviks kemudian pindahkan ke kaca
mikroskop dan dibenamkan ke dalam cairan fiksasi.
f. Berikan label nama dan tanggal pemeriksaan

d.) Mammografi
Merupakan pemeriksaan dengan bantuan sinar x yang dilakukan pada bagian
payudara untuk mendeteksi adanya kista / tumor dan menilai payudara secara
periodik.
Persiapan dan Pelaksanaan :
a. Lakukan informed consent
b. Tidak ada pembatasan cairan dan makanan
c. Baju dilepas sampai pinggang dan perhiasan pada leher
d. Gunakan pakaian kertas / gaun bagian depan terbuka
e. Anjurkan pasien untuk duduk dan letakan payudara satu per satu diatas
meja kaset sinar x. 6. Lalu lakukan pemeriksaan
e.) Endoskopi

6
Pemeriksaan yang dilakukan pada saluran cerna untuk mendeteksi adanya kelainan
pada saluran cerna. Contoh : varises, esophagus, neoplasma, peptic ulcer
f.) Kolonoskopi
Pemeriksaan dilakukan pada saluran colon dan sigmoid untuk mendeteksi adanya
kelainan pada saluran colon. Contoh : varises, hemoroid, neoplasma dll
g.) CT. Scaning.
Pemeriksaan spesifik/khusus untuk melihat organ yang lebih dalam dan terlokalisir
serta khusus. Contoh: organ dalam tengkorak dan organ dalam abdomen
h.) EEG
Pemeriksaan dilakukan untuk melihat hantaran listrik pada otak (melihat kelainan
pada gel. Otak) Indikasi : epilepsy, trauma capitis Dengan memasangkan elektroda
pada bagian kepal klien.
i.) EKG
dilakukan untuk melihat sistem hantaran/konduksi dari jantung indikasi MCI, Angina
fektoris, gagal jantung

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Utrasonografi adalah pemeriksaan yang memberikan hasil gambar tentang janin
atauembrio yang sedang berkembang di dalam perut ibu hamil secara aman,
praktis, dan hasil cukup akurat.
Rontgen atau dikenal dengan sinar merupakan X pemeriksaan yang memanfaatkan
peran sinar x untuk melakukan skrining dan mendeteksi kelainan pada berbagai
organ diantaranya jantung, abdomen, ginjal, ureter, kandung kemih, tenggorokan
dan rangka.
Pap smear merupakan pemeriksaan sitologi yang digunakan untuk mendeteksi
adanya kanker serviks atau sel prakanker, mengkaji efek pemberian hormon seks
serta mengkaji respons terhadap kemoterapi dan radiasi.
Pemeriksaan yang dilakukan pada saluran cerna untuk mendeteksi adanya kelainan
pada saluran cerna. Contoh : varises, esophagus, neoplasma, peptic ulcer

B. SARAN

Sebagai seorang calon mahasiwa, di wajibkan memiliki pengetahuan dan skil yang
mendalam terkait tindakan yang di lakukan yaitu melakukan pemeriksaan
Diagnostik dalam praktik kebidanan, maka dari itu setiap mahasiwa di wajibkan
menyiapkan diri, dengan berlatih dan belajar mengenai apa saja periapan persiapan
yang harus di lakukan dalam melakukan tindakan tersebut. Dengan jujur dan benar.

8
DAFTAR PUSTAKA

Dartiwen, Intan Anggita, Dan Purwandyarti Apriliani (2020). Buku ajar Keterampilan Dasar
Praktik Kebidanan. Yogyakarta. Deepublish

Sudiyati, Siti Rahmadani. 2017. Bahan ajar kebidanan prakti klinik kebidanan I. kementerian
republic Indonesia. Pusat pendidikan sumber daya manusia Kesehatan.

Uliyah, Musrifatul Dan Hidayat, A. Aziz Alimul. 2015. Keterampilan dasar praktik klinik
untuk kebidanan Edisi 3. Salemba Medika: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai