Anda di halaman 1dari 6

Tugas

HUBUNGAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

OLEH:
ADHIANSA
C1G119037

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAH


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
1. Faktor yang Mempengaruhi Dinamika Penduduk
Faktor yang mempengaruhi dinamika penduduk antara lain, kelahiran, kematian, dan
perpindahan. Ketiga hal tersebut juga sering disebut sebagai unsur dinamika penduduk. Berikut
penjelasana masing-masing faktor:
1. Kelahiran (Natalitas)
Natalitas adalah angka yang menunjukkan jumlah individu baru yang lahir per 1.000
penduduk per tahun. Dikutip dari buku Geografi oleh Bambang Utoyo, secara umum, angka
kelahiran atau fertilitas terbagi menjadi tiga jenis, diantaranya angka kelahiran kasar, kelahiran
umum, dan kelahiran menurut kelompok usia.
Angka kelahiran kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya bayi lahir hidup dari
setiap 1.000 penduduk dalam periode tahun tertentu, angka kelahiran umum menunjukkan
jumlah komposisi bayi lahir hidup dari 1.000 penduduk wanita usia reproduksi dalam periode
tertentu.
Sedangkan angka kelahiran menurut kelompok usia adalah angka yang menunjukkan
banyaknya bayi lahir hidup dari setiap 1.000 penduduk wanita berdasarkan kelompok umur pada
usia reproduksi selama periode tahun tertentu.
2. Kematian (Mortalitas)
Faktor kedua yang mempengaruhi dinamika penduduk adalah mortalitas. Mortalitas
adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian per 1.000 penduduk per tahun. Angka
kematian penduduk dalam suatu wilayah disebabkan oleh banyak faktor.
Faktor pendorong kematian di antaranya tingkat kesehatan yang rendah, fasilitas
kesehatan yang kurang mewadahi, bencana alam, wabah, hingga konflik antar bangsa. Sementara
itu, mortalitas dapat dihambat dengan adanya kualitas kesehatan yang baik, fasilitas kesehatan
yang memadai, hingga kesadaran penduduk tentang pentingnya kesehatan.
3. Migrasi (Perpindahan)
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Migrasi dapat
berupa emigrasi yakni perpindahan penduduk dari dalam negeri ke luar negeri, imigrasi yakni
perpindahan penduduk dari luar negeri ke dalam negeri, transmigrasi yakni perpindahan
penduduk dari pulau yang padat penduduknya ke pulau yang jarang penduduknya, dan urbanisasi
yakni perpindahan penduduk dari desa ke kota.
2. Kepadatan Penduduk Serta Dampaknya di Bidang Sosial Ekonomi
Kepadatan penduduk adalah banyaknya penduduk per satuan luas.Kegunaannya adalah
sebagai dasar kebijakan pemerataan penduduk dalam program transmigrasi. Kepadatan
penduduk kasar atau crude population density (CPD) menunjukkan jumlah penduduk untuk
setiap kilometer persegi luas wilayah.
Pada daerah dengan kepadatan yang tinggi, usaha peningkatan kualitas penduduk akan
lebih sulit dilakukan. Hal ini menimbulkan permasalahan sosial ekonomi, kesejahteraan,
Keamanan, ketersediaan lahan, air bersih dan kebutuhan pangan. Dampak yang paling besar
adalah kerusakan lingkungan. lingkungan menjadi rusak,-tersedianya sumber daya alam
berkurang,-banyaknya tindak kejahatan,-banyaknya pengangguran karena terlalu banyak sumber
daya manusia sedangkan lapangan kerjanya sedikit,-pendidikan kurang maksimal karena faktor
ekonomi.
3. Data Tentang Komposisi Penduduk Dapat Menjadi Dasar Perencanaan Pembangunan
Yang akan di Lakukan Oleh Pemerintah? Jelaskan dan Berikan Contoh
Komposisi penduduk adalah penggolongan penduduk berdasarkan kriteria tertentu.
Misalnya : penduduk desa dapat digolongkan berdasarkan tingkat ekonomi, tingkat pendidikan,
jenis kelamin dsb. Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk
menurut umur dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan
penduduk di masa yang akan datang. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin
merupakan yang terpenting. Komposisi menurut umur dan jenis kelamin ini sangat penting bagi
pemerintah sebuah negara untuk menentukan kebijakan kependudukan mereka untuk beberapa
tahun ke depan. Komposisi penduduk dan jenis kelamin bagi suatu masyarakat penting baik
dalam kerangka biologis, ekonomi, maupun sosial. Misalnya penting dalam dalam kaitannya
dengan angka – angka kelahiran, kematian, rasio beban tanggungan, dan jumlah penduduk usia
sekolah.
Contoh:
Dengan mengetahui jumlah penduduk usia 7 –12 tahun maka pemerintah dapat
memperkirakan
berapa kebutuhan sekolah dasar yang harus disediakan mengingat usia tersebut adalah usia
sekolah dasar Macam-macam komposisi penduduk
1. Berdasarkan aspek biologis
Misalnya : penduduk di suatu desa digolongkan berdasarkan umur dan jenis kelamin. Komposisi
penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin. Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
– Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia muda/usia
belum produktif.
– Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia dewasa/ usia kerja/usia produktif.
– Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/ usia tak produktif/usia jompo Sesuai dengan
pengelompokkan umur di atas, maka struktur (susunan) penduduk negara- negara di dunia dibagi
3 yaitu:
– Struktur penduduk muda : bila suatu Negara atau wilayah sebagian besar penduduk usia muda.
– Struktur penduduk dewasa : bila suatu Negara sebagian besar penduduk berusia dewasa.
– Struktur penduduk tua : bila suatu Negara sebagian besar terdiri penduduk berusia tua.
2. Berdasarkan aspek sosial
Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan tingkat pendidikan dan status perkawinan.
Komposisi penduduk menurut pendidikan Berdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan yang
telah ditamatkan penduduk dapat dikelompokkan dalam tingkat SD, SLTP, SLTA, dan
Perguruan Tinggi. Pengelompokkan ini dapat digunakan untuk menentukan besarnya tingkat
pendidikan penduduk.
3. Berdasarkan aspek ekonomis
Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan.
Komposisi penduduk menurut pekerjaan Penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan pekerjaan
yang dilakukan oleh tiap tiap orang. Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain pegawai negeri
sipil, TNI, POLRI, buruh, pedagang, petani, pengusaha dan sopir.
4. Berdasarkan aspek geografis
Misalnya : penduduk di golongkan berdasarkan lokasi tempat tinggal.
Komposisi penduduk menurut tempat tinggal Tempat tinggal yang sering digunakan dalam
komposisi ini adalah tempat tinggal penduduk di desa dan di kota. Ciri khas negara agraris
seperti Indonesia adalah sebagian besar penduduk tinggal di desa.
4. Data Tentang Komposisi Penduduk Dapat Menjadi Dasar Perencanaan Pembangunan
Yang akan di lakukan Oleh Pemerintah? Jelaskan dan Berikan Contoh.
Demografi merupakan gambaran dari keseluruhan penduduk yang berada di suatu tempat
tertentu. Oleh karena itu, demografi memiliki cakupan yang sangat luas.
Non Demografi meliputi faktor sosial,ekonomi dan lingkungan, seperti status tempat
tinggal, pendidikan, status bekrja, pengeluaran RT, sumber penerangan RT,dan sebagainya.
5. Sebutkan dan Jelaskan 5 Masalah Kependudukan di Indonesia. Dan Bagaimana Upaya
Pemerintah Dalam Mengatasi Masalah-Masalah Tersebut.
Masalah Kependudukan yang Bersifat Kuantitatif
1. Jumlah Penduduk Besar
Penduduk suatu negara menjadi faktor terpenting dalam melaksanakan pembangunan.
Dengan memiliki jumlah penduduk lebih dari 273 juta jiwa, Indonesia mengalami berbagai
permasalahan sebagai berikut.
a. Pemerintah mengalami kesulitan dalam menjamin terpenuhinya kebutuhan hidup rakyatnya.
b. Terbatasnya kesediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan, serta fasilitas sosial
lainnya.
2. Pertumbuhan Penduduk Cepat
Jika pertumbuhan penduduk yang cepat tidak diimbangi dengan daya dukung lingkungan
yang seimbang, berbagai permasalahan akan muncul, baik masalah lingkungan hidup, ekonomi,
dan sosial.
3. Persebaran Penduduk Tidak Merata
Masalah kependudukan di Indonesia adalah persebaran penduduk yang tidak merata.
Akibat dari tidak meratanya penduduk, luas lahan pertanian di pulau jawa semakin sempit karena
dijadikan lahan permukiman dan industri. Sebaliknya, banyak lahan di luar pulau Jawa belum
dimanfaatkan secara maksimal karena kurangnya sumber daya manusia.
Masalah Kependudukan yang Bersifat Kualitatif
1. Tingkat Kesehatan
Tingkat kesehatan di Indonesia masih belum merata dan tergolong rendah. Hal ini
disebabkan karena kualitas kesehatan penduduk tidak terlepas dari pendapatan penduduk di suatu
daerah. Semakin tinggi pendapatan penduduk, maka kemampuan untuk membeli pelayanan
kesehatan juga semakin tinggi.
2. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan. Namun,
sayangnya masih banyak penduduk Indonesia yang kesulitan mendapat akses pendidikan.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat Pendidikan di Indonesia, yaitu
1. Pendapatan perkapita penduduk yang rendah.
2. Ketidakseimbangan jumlah murid dengan sarana Pendidikan yang ada.
3. Rendahnya kesadaran penduduk terhadap pentingnya Pendidikan.
3. Tingkat Pendapatan
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia yang hidup
di bawah garis kemiskinan pada 2020 mengalami peningkatan. Selain itu, pendapatan perkapita
yang masih rendah menyebabkan masyarakat tidak mampu memenuhi berbagai kebutuhan
hidupnya sehingga sulit mencapai kesejahteraan.
Upaya Mengatasi Masalah Kependudukan
Untuk mengurangi masalah kependudukan yang terjadi di Indonesia, ada beberapa upaya yang
bisa dilakukan, yaitu:
1. Pengurangan pertumbuhan penduduk. Salah satu cara yang sudah dilakukan oleh pemerintah
Indonesia adalah memberlakukan program Keluarga Berencana (KB).
2. Meningkatkan pemerataan pembangunan.
3. Menciptakan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduk.
4. Melakukan program transmigrasi.
5. Melaksanakan program perbaikan gizi, salah satunya melalui POSYANDU.
6. Melengkapi sarana dan prasarana Kesehatan. Salah satu caranya adalah dengan membangun
puskesmas dan rumah sakit.
7. Penyediaan air bersih.
8. Menambah jumlah sekolah dari tingkat SD sampai perguruan tinggi.
9. Menambah jumlah tenaga kependidikan di semua jenjang Pendidikan.
10. Melaksanakan program wajib belajar Pendidikan dasar 9 tahun.
11. Pemberian beasiswa.
12. Menyediakan kelengkapan fasilitas Pendidikan, seperti perpustakaan, laboratorium, dan alat
keterampilan lainnya.
13. Menciptakan kurikulum Pendidikan yang sesuai.
14. Meningkatkan kualitas tenaga pengajar.
15. Meningkatkan pengolahan dan pengelolaan suber daya alam.
16. Meningkatkan kemampuan bidang teknologi.
17. Mengoptimalkan peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian.

Anda mungkin juga menyukai