Anda di halaman 1dari 8

2.1 interface pada router di konfigurasi.

Pertanyaan:

Pelajari mengenai macam-macam interface pada router Cisco seri 2621XM

Jawaban:

Pada Router Cisco 2621 :

– Serial Interface

– Ethernet interface

– Aux

– Console

Cisco router adalah peralatan utama yang banyak digunakan pada Jaringan Area Luas atau Wide Area
Network (WAN). Dengan cisco router, informasi dapat diteruskan ke alamat-alamat yang berjauhan dan
berada

Memori yang digunakan oleh cisco router masing-masing mempunyai kegunaan sendiri-sendiri sebagai
berikut :

• ROM berguna untuk menyimpan sistem bootstrap yang berfungsi untuk mengatur proses boot dan
menjalankan Power On Self Test (POST) dan IOS image.

• RAM berguna untuk menyimpan running configuration dan dan sistem operasi IOS yang aktif.

• NVRAM berguna untuk menyimpan konfigurasi awal (start-up configuration)

• FLASH berguna untuk menyimpan IOS image. Dengan menggunakan FLASH, IOS versi baru dapat
diperoleh dari TFTP server tanpa harus mengganti komponen dalam router.

– Format konfigurasinya adalah:

ip address IP-address subnet-mask

Contoh konfigurasi interface ethernet


Router# configure terminal

Router(config)# interface ethernet 1/0

Router(config-if)# description LAN pada Department IT

Router(config-if)# ip address 172.16.148.1 255.255.255.128

Router(config-if)# exit

Router(config)# exit

Router#

– Mengkonfigurasi Serial Interface

Serial interface adalah interface yang seringkali digunakan untuk koneksi ke WAN (Wide Area Network).
Koneksi serial membutuhkan clocking untuk sinkronisasi. Dan oleh karena itu, hubungan serial ini harus
mempunyai 2 sisi, yaitu DCE (data circuit-terminating equipment_ dan DTE (data terminal equipment).
DCE menyediakan clocking dan DTE akan mengikuti clock yang diberikan oleh DCE. Kabel DCE
mempunyai koneksi female (perempuan), sedangkan kabel DTE mempunyai koneksi male (jantan).

Walaupun demikian, cisco router juga bisa berperan sebagai DCE yang menyediakan clocking. Fungsi ini
biasanya dipakai untuk uji coba router dimana kita bisa menghubungkan 2 buah router back to back
sehingga salah satu router harus berfungsi sebagai DCE agar koneksi bisa terjadi.

Contoh konfigurasi interface serial sebagai DTE

Router # configure terminal

Router(config)# interface serial 0

Router(config-if)# description WAN ke Natuna

Router(config-if)# ip address 172.16.158.1 255.255.255.252

Router(config-if)# bandwith 64

Router(config-if)# exit

Router(config)# exit
Router#

Contoh konfigurasi interface serial sebagai DCE

Router # configure terminal

Router(config)# interface serial 0

Router(config-if)# description Lab Cisco sebagai DCE

Router(config-if)# ip address 172.16.158.1 255.255.255.252

Router(config-if)# bandwith 64

Router(config-if)# clock rate 64000

Router(config-if)# exit

Router(config)# exit

Router#

– Men-konfigurasi Router melalui Port Console

Console port adalah sebuah port pada router yang disediakan untuk menghubungkan router tersebut
pada “dunia luar”. Sebuah kabel Roll Over dibutuhkan untuk menghubungkan serial interface pada PC
dan Console port pada router tersebut. Setelah Router terhubung dengan PC, Router dapat dikonfigurasi
dengan menjalankan applikasi HyperTerminal dari PC.

2.2 hubungan antar router dikonfigurasi.

Pertanyaan:

Cara menghubungkan 2 buah Jaringan dengan router

Jawaban:

saya akan menghubungkan 2 buah jaringan yang mempunyai subnet yang berbeda. Berikut langkah –
langkah agar dapat membuat 2 buah jaringan bisa terhubung dengan menggunakan sebuah router :

1. Buatlah 2 desain jaringan komputer seperti di bawah ini :


Jaringan A Jaringan B

Gambar 1 : 2 Desain jaringan yang akan di hubungkan

2. Setelah mendesain 2 buah jaringan seperti diatas kita akan mengatur IP Address kedua jaringan
tersebut.

– Untuk settingan IP Address PC 1 pada Jaringan A adalah 192.168.1.10

– Untuk settingan IP Address PC 2 pada Jaringan B adalah 192.168.2.10

3. Setelah selesai menyeting IP Address di kedua jaringan, sekarang kita mencoba menghubungkan
Jaringan A dan Jaringan B secara langsung dengan menggunakan kabel

Cross-Over secara langsung pada kedua Switchnya dan lakukan pengepingan.


Gambar 2 : Gambar kedua switch yang dihubungkan secara langsung tanpa router

Berikut hasil yang di dapat dari pengepingan dari proses diatas adalah RTO

Gambar 3 : Hasil pengepingan dengan hubungan langsung tanpa router

Setelah kita melakukan pengepingan maka yang kita dapatkan adalah RTO (Request Time Out), hal
tersebut terjadi karena tiap komputer memiliki subnet yang berbeda.

4. Untuk menghubungkan kedua jaringan tersebut maka yang kita perlukan adalah sebuah router yang
berfungsi untuk menghubungkan jaringan yang berbeda subnet tersebut.
Gambar 4 : Kedua jaringan yang di hubungkan dengan sebuah router

Setelah menambahkan sebuah router kedalam desain kita, kita masih belum bisa menghubungkannya
secara langsung perlu beberapa konfigurasi pada routernya

5. Untuk melakukan konfigurasi pada router klik 2x pada router dan akan muncul tampilan seperti di
bawah ini :

Gambar 5 : konfigurasi router melalui tab CLI

6. Setelah berada di tab CLI kita akan mendapatkan pertanyaan “Continue with configuration dialog ?
[yes/no]: ” jika kita menpatkan pertanyaan seperti berikut ketikkan saja no kemudian tekan Enter.
Setelah itu ikuti perintah – perintah berikut :

a. Tekan Enter untuk memulai konfigurasi.

b. Ketikkan Enable lalu tekan enter.

c. Ketikkan Configure terminal kemudian tekan enter.

d. Lalu ketikkan interface fa 0/0 lalu tekan enter disini kita mengetikkan interface fa 0/0 karena kita akan
mengkonfigurasikan FastEthernet 0/0

e. Lalu setelah itu kita akan menyeting IP Address dan Subnet mask untuk fa 0/0 dengan mengetikkan
perintah Ip address 192.168.1.1 255.255.255.0

f. Lalu ketikkan no shutdown

g. Setelah itu ketik exit untuk keluar dari konfigurasi interface fa 0/0
h. Ketikkan lagi exit untuk keluar dari konfigurasi terminal

i. Lalu ketik write untuk menyimpan semua konfigurasi yang telah dilakukan

j. Lalu ketik exit untuk keluar dari konfigurasi secara keseluruhan

7. Untuk konfigurasi interface fa 0/1 memiliki langkah yang sama dengan yang diatas tetapi IP
Addressnya dirubah menjadi 192.168.2.1 dan subnet maksnya 255.255.255.0.

8. Tahap selanjutnya adalah mengatur Default Gateway pada masing-masing PC

Dengan cara klik 2x pada PC1 da PC2 dan akan muncul kotak tampilan seperti dibawah ini kemudian pilih
tab Desktop, lalu pilih Ip Configuration dan ini form untuk default gateway

Gambar 6 : Settingan Default Gateway pada masing-


masing PC

– Untuk PC1 settingan Default Gatewaynya adalah 192.168.1.1

– Untuk P21 settingan Default Gatewaynya adalah 192.168.2.1

Pertanyaan :

2.3 Routing diaktifkan pada router

3. Sebutkan cara yang bisa digunakan untuk mengkonfigurasi default route?

Jawab

Menentukan rute via berdasarkan ip address hop selanjutnya ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.1.1

Pertanyaan :
2.4 Default routing dikonfigurasi

4. Bagaimana langkah langkah routing di router?

Jawab

Beri IP Address, Subnet dan nyalakan Router 1 tersebut dengan cara klik router dan pilih tab CLI,
kemudian ketikkan perintah di bawah :

Router> ena

Router# conf t

Router(config)# int fa0/0

Router(config-if)# ip add 192.168.1.1 255.255.255.0

Router(config-if)# no shut

Router(config-if)# int fa0/1

Router(config-if)# ip add 10.10.10.1 255.255.255.192

Router(config-if)# no shut

Lalu close Router 1 dan beralih ke Router 2, pilih CLI dan ketikkan juga perintah di bawah

Router> ena

Router# conf t

Router(config)# int fa0/0

Router(config-if)# ip add 172.16.10.1 255.255.255.248

Router(config-if)# no shut

Router(config-if)# int fa0/1

Router(config-if)# ip add 10.10.10.2 255.255.255.192

Router(config-if)# no shut

(Pembuat : Alifsyah Ramadhani XI TKJ A/04)

Anda mungkin juga menyukai