Anda di halaman 1dari 6

Wati, Hidayat, Zahara EDUCARE Vol. 10, No. 2, Des.

2012

Efektivitas Penggunaan Metode Tutor Teman Sebaya Dalam Pelaksanaan Remedial


Untuk Mengatasi Kesulitan Belajar

Rinda Wati1, Asep Hidayat2, Rita Zahara3


123
Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP, Universitas Langlangbuana

Article Info Abstract


Proses belajar mengajar merupakan inti dari suatu proses
Keywords pendidikan, dengan guru sebagai pemegang peran utama
metode tutorteman sebaya, dan penting. Suatu proses belajar mengajar meununtut
Remedial, kesulitan belajar untuk adanya perencanaan strategi tertentu, strategi ini
merupakan prosedur dan langkah-langkah yang akan
ditempuh guna mencapai tujuan pembelajaran yang
diinginkan.Tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat
mencapai ketuntasan belajar dengan kriteria yang di
tentukan. Kesulitan belajar pada siswa adalah kemampuan
siswa dalam memahami isi atau materi pelajaran yang
diberikan guru, sehingga hasil belajar menjadi tidak
maksimal bahkan siswa sering menganggap mata
pelajaran akuntansi tidak menyenangkan, sehingga belajar
menjadi kurang bersemangat bahkan menjadi bertambah
kesulitannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui Efektivitas penggunaan metode tutor teman
sebaya dalam pelaksanaan remedial untuk mengatasi
kesulitan belajar. Metode penelitian adalah menggunakan
penelitian eksperimen terhadap kelas X AK 4 di SMK
Negeri 3 Bandung.

Correspondence Author How to Cite


1
rindawati12@gmail.com Wati, R., Hidayat, A., Zahara, R. (2012). Efektivitas
2
asep.hidayat12042gmail.com Penggunaan Metode Tutor Teman Sebaya Dalam
3
ritazahara3110@gmail.com Pelaksanaan Remedial Untuk Mengatasi Kesulitan
Belajar. Educare, Vol. 10, No. 2, Des. 2012, 1-6.

1
Wati, Hidayat, Zahara EDUCARE Vol. 10, No. 2, Des. 2012

PENDAHULUAN siswa. Upaya-upaya perbaikan cara belajar,


Pendidikan merupakan hal terpenting cara mengajar, menyesuikan mata pelajaran,
dari perkembangan dan pembangunan suatu dalam mengatasi hambatan-hambatan
bangsa. UUSPN No.20 tahun 2003. kesulitan belajar yang dihadapi siswa perlu
“Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan, agar siswa tidak mengalami
terencana untuk mewujudkan suasana kesulitan dalam belajar dan pada akhirnya
belajar dan proses pembelajaran agar peserta akan mencapai ketuntasan belajar yang
didik secara aktif mengembangkan potensi diinginkan yaitu hasil belajar yang optimal.
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual Pengajaran remedial merupakan suatu
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, upaya untuk memperbaiki prestasi belajar
kecerdasan, akhlak mulia, serta siswa untuk mencapai ketuntasan belajar.
keterampilanyang diperlukan oleh dirinya, Menurut Abu Ahmadi, Widodo Suriyono
masyarakat, bangsa dan negara”. (2008:152),
Jenjang pendidikan SMK terdapat “Remedial Teaching atau pengajaran
berbagai jurusan diantaranya akuntansi, perbaikan adalah suatu bentuk pengajaran
dimana mata pelajaran akuntansi merupakan yang bersifat menyembuhkan atau
mata pelajaran yang diwajibkan dalam membetulkan, atau dengan singkat
jurusan bidang akuntansi. pengajaran yang membuat menjadi baik.
Tujuan dasar mata pelajaran akuntansi Maka pengajaran perbaikan atau remedial
adalah untuk mengembangkan kemampuan teaching itu adalah bentuk khusus
dan potensi peserta didik agar memiliki pengajaran yang berfungsi untuk
kepribadian yang berkompetensi baik dari menyembuhkan, membetulkan atau
segi kognitif, apektif, maupun psikomotor membuat menjadi baik.” Siswa yang
siswa. Selain itu melatih siswa dalam mengalami kesulitan belajar diharuskan
bersikap disiplin, teliti, dan terampil. mengikuti remedial dengan menggunakan
Berdasarkan tujuan tersebut, pembelajaran cara- cara yang ditentukan oleh guru,
akuntansi dapat membuat siswa disiplin, dengan tujuan agar siswa yang mengalami
terampil, dan teliti. kesulitan belajar bisa diatasi, dengan tujuan
Dalam proses kegiatan pembelajaran meningkatkan hasil belajarnya agar
tidak selamanya akan berjalan mulus, selalu ketuntasan belajar bisa dicapai dengan lebih
saja timbul masalah atau kesulitan yang baik.
menghambat. Menurut Abu Ahmadi, Pengajaran remedial dapat dilakukan
Widodo Supriyono (2008:93), Murid yang dengan cara pemanfaatan tutor sebaya.
mengalami kesulitan belajar itu memiliki Menurut Abu Ahmadi dan Widodo
hambatan-hambatan sehingga Supriyono (2008:184), Tutor adalah siswa
menampakkan gejala- gejala sebagai berikut: yang sebaya yang ditunjuk/ ditugaskan
1. Menunjukan prestasi yang rendah/ membantu temannya yang mengalami
dibawah rata-rata yang dicapai oleh kesulitan belajar, karena hubungan antara
kelompok kelas. teman umumnya lebih dekat dibandingkan
2. Hasil yang dicapai tidak seimbang hubungan guru siswa.
dengan usaha yang dilakukan. Dengan teman sebaya diharapkan
3. Lambat dalam melakukan tugas-tugas peserta didik yang mengalami kesulitan
belajar, ia selalu tertinggal dengan belajar akan lebih terbuka dan dapat
kawan-kawannya. mengalami peningkatan cara belajar dan
Dari pemaparan diatas maka hasil yang di dapat akan lebih baik, dan bagi
permasalahan yang timbul adalah kesulitan siswa yang memiliki kemampuan lebih
belajar yang dihadapi siswa dalam proses tinggi dapat lebih meningkatkan
pembelajaran masih sering dirasakan oleh pemahamannya agar lebih cemerlang

2
Wati, Hidayat, Zahara EDUCARE Vol. 10, No. 2, Des. 2012

prestasinya. pembelajaran remedial. Bentuk pelaksanaan


Dengan demikian diharapkan adanya pembelajaran remedial:
pengajaran remedial dengan menggunakan 1. Pemberian pembelajaran ulang
metode tutor teman sebaya dapat membantu dengan metode dan media yang
mengatasi kesulitan belajar siswa. berbeda jika jumlah peserta yang
mengikuti remedial lebih dari 50%;
KAJIAN LITERATUR 2. Pemberian bimbingan secara khusus,
misalnya bimbingan perorangan jika
Metode Tutor teman sebaya, jumlah peserta didik yang mengikuti
Metode tersebut merupakan remedial maksimal20%;
pembelajaran yang dilakukan dalam 3. Pemberian tugas-tugas kelompok jika
kelompok kecil dengan seorang peserta didik jumlah peserta yang mengikuti
yang prestasinya lebih tinggi dalam remedial lebih dari 20 % tetapi kurang
kelompoknya itu memberi bantuan atau dari 50%;
menjadi pendidik bagi peserta didik yang 4. Pemanfaatan tutor teman sebaya.
lain yang sekelompok. Karena dengan Pelaksanaan Remedial, 1. Remedial
bantuan teman sebaya dapat menghilangkan dilakukan terhadap kompetensi dasar yang
kecanggungan. Bahasa teman sebaya juga belum mencapai KKM. 2. Pelaksanaan
lebih mudah dipahami, dan di antara mereka kegiatan remedial maksimal dilaksanakan
tidak ada rasa segan, rendah diri dan malu. sebanyak 3 kali dan/atau dihentikan pada
Jadi proses belajarnya dapat berjalan lebih saat ketuntasan klasikal mencapai minimal
efektif. 85%. 3. Bentuk pelaksanaan pembelajaran
Dalam pengajaran kelompok kecil dan remedial.
perorangan, guru berperan sebagai:
1. Organisator kegiatan belajar-mengajar. Kesulitan Belajar
2. Sumber informasi bagi siswa. Kesulitan Belajar siswa, menurut
3. Pendorong bagi siswa untuk belajar. Hamalik (hal: 1983) menyatakan kesulitan
4. Orang yang mendiagnosa kesulitan belajar dapat diartikan sebagai keadaan di
siswa serta memberikan bantuan yang mana peserta didik tidak dapat belajar
sesuai dengan bantuan siswa. sebagaimana mestinya. Keadaan tersebut
5. Penyedia materi dan kesempatan belajar tidak bisa diabaikan oleh seorang pendidik
bagi siswa. karena dapat menjadi penghambat tujuan
6. Peserta kegiatan yang mempunyai hak pembelajaran. Kesulitan belajar tidak hanya
dan kewajiban yang sama seperti siswa disebabkan oleh faKtor intelegensi yang
lain: ini berarti guru ikut rendah, akan tetapi bisa disebabkan oleh
menyumbangkan pendapatnya untuk faktor-faktor nonintelegensi. Oleh karena
memecahkan masalah atau mencari itu, IQ yang tinggi belum tentu menjamin
kesepakatan bersama sebagaimana siswa keberhasilan belajar. Wood (2007:33)
lain melakukannya. menyatakan kesulitan belajar adalah suatu
kondisi dalam proses belajar yang ditandai
Pembelajaran Remedial oleh adanya hambatan-hambatan tertentu
Pembelajaran remedial, pada hakikatnya untuk mencapai hasil belajar. Hambatan-
adalah pemberian bantuan bagi peserta didik hambatan tersebut diakibatkan oleh faktor
yang mengalami kesulitan atau kelambatan yang berasal dari dalam diri peserta didik
belajar. Pemberian pembelajaran remedial maupun luar diri peserta didik.Faktor
meliputi dua langkah pokok, yaitu pertama penyebab kesulitan belajar antara lain
mendiagnosis kesulitan belajar, dan kedua sebagai berikut.
memberikan perlakuan (treatment) 1. Faktor intelektual, yaitu inteligensi yang

3
Wati, Hidayat, Zahara EDUCARE Vol. 10, No. 2, Des. 2012

rendah dan terbatas. kelompok tersebut satu kelompok diberi


2. Faktor kondisi fisik dan kesehatan, perlakuan yaitu dengan metode titorteman
termasuk kondisi kelainan, seperti sebaya dan satu kelompok lagi tidak diberi
kurangnya gizi pada ibu hamil, bayi dan perlakuan. O1 dan O3 merupakan disiplin
anak, kerusakan susunan dan fungsi belajar siswa sebelum diberi perlakuan
otak, dan penyakit persalinan. dengan metode pemberian tugas. O2 adalah
3. Faktor sosial,seperti pengaruh teman mengatasi kesulitan belajar siswa setelah
bermain, pergaulan dan lingkungan diberi perlakuan metode pemberian tutor
sekitar. teman sebaya . O4 adalah mengatasi
4. Faktor keluarga, seperti keadaan kesulitan belajar siswa yang tidak diberi
keluarga yang tidak baik dan kurangnya perlakuan dengan metode pemberian tugas.
dukungan belajar dari orang tua. Efektivitas metode tutor teman sebaya untuk
meningkatkan mengatasi kesulitan belajar
METODE PENELITIAN siswa adalah (O2 – O1 ) – (O4 – O3)
Metode dalam penelitian ini
menggunakan metode penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN
Eksperimen dengan desain control group
desain dan bersifat kuantitatif. Kesulitan belajar siswa dalam proses
Sifat penelitian yang digunakan bersifat pembelajaran akuntansi pada materi ayat
kuantitatif, dilakukan dengan menggunakan jurnal penyesuaian.
angka-angka, pengolahan statistik dengan Dari hasil wawancara selama penelitian
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah peneliti menemukan kesulitan belajar siswa
ditetapkan diterima atau ditolak. Untuk yang disebabkan siswa sering mengalami
menguji tingkat keterkaitan maka metode kesulitan dalam memahami materi ayat
pemberian tugas merupakan variable X, jurnal penyesuaian yang disampaikan oleh
sedangkan variabel Y nya adalah guru, yang disebabkan oleh materi yang
kedisiplinan belajar siswa. disampaikan sulit untuk dimengerti
Metode penelitian yang digunakan sehingga siswa merasa malas untuk
adalah penelitian eksperimen. Desain mengerjakan soal-soal yang diberikan guru
penelitian eksperimen yang digunakan dan cara penyampaian guru yang terlalu
dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen cepat dan tidak jelas sehingga
Nonequvalent Control Group design. Pada mengakibatkan siswa kurang bersemangat
desain ini kelompok eksperimen maupun sehingga menyebabkan pembelajaran
kelompok kontrol tidak dipilih secara akuntansi kurang disenangi oleh siswa.
random. Penelitian ini menggunakan kelas Berdasarkan hasil pengolahan data dengan
eksperimen dan kelas kontrol. Kelas menggunkan SPSS 16 diperoleh nilai dari
eskperimen adalah kelas yang diberikan masing- masing kelas. Hasil kelas
perlakuan dengan menggunakan metode eksperimen yaitu nilai pretes 65,35. dan
ionkelas yang tidak diberi perlakuan dengan mngalami peningkatan setelah dilakukan
metode pembelajaran metode pemberian pengajaran remedial dengan menggunakan
tugas, tetapi menggunakan proses metode tutor teman sebaya sehingga nilai
pembelajaran seperti biasa. Adapun Desain postes kelas eksperimen yaitu 90,73.
Quasi Eksperimen Tipe Noneqivalent Sedangkan hasil dari kelas kontrol pada nilai
Group Design. Desain ini digunakan untuk pretes yaitu 62,70. dan nilai postes hanya
menguji efektifitas metode tutor teman mengalami peningkatan menjadi 74,94.
sebaya pemberian untuk mengatasi kesulitan
belajar. Desain penelitian dilakukan dengan
memilih dua kelompok, selanjutnya dari dua

4
Wati, Hidayat, Zahara EDUCARE Vol. 10, No. 2, Des. 2012

Penggunaan metode tutor teman sebaya merupakan pengayaan dan dapat menambah
dalam proses pengajaran remedial dapat motivasi dan minat belajar siswa, karena
mengatasi kesulitan belajar kegiatan pembelajaran dengan
Hasil dari pengolahan angket menggunakan metode tutor teman sebaya
menunjukan persentase rata-rata 78%, hal siswa bekerja sama dengan temannya dalam
ini berarti adanya respon yang positif mengerjakan soal. Pengalaman peneliti saat
terhadap pembelajaran akuntansi dengan melakukan pengajaran remedial dengan
menggunakan metode tutor teman sebaya, menggunakan metode tutor teman sebaya di
sehingga tingkat kesulitan belajar siswa pada kelas eksperimen siswa lebih cepat
mata pelajaran akuntansi dengan materi ayat memahami materi dibanding dengan kelas
jurnal penyesuaian menjadi berkurang, kontrol yang menggunakan metode
minat belajar siswa menjadi meningkat dan konvensional, hal ini dibuktikan dengan
siswa memiliki motivasi untuk belajar dan perolehan nilai yang meningkat pada kelas
memahami materi yang disampaikan dan eksperimen yaitu sebelum dilakukannya
mengerjakan soal latihan yang diberikan hal perlakuan rata-rata nilai siswa hanya 65,35
tersebut dapat terlihat dengan hasil yang sedangkan setelah dilakukan perlakuan
diperoleh pada saat prettest dan hasil yang menjadi 90,73, sedangkan pada kelas kontrol
diperoleh pada nilai posstest terdapat 62,70, menjadi 74,94.
peningkatan yang signifikan pada nilai yang
diperoleh pada nilai pretets dan nilai postest. REFERENSI
Ahmadi, Abu.(2008). Psikologi Belajar.
Efektivitas penggunaan metode tutor teman Jakarta: Rineka Cipta
sebaya dalam pelaksanaan remedial untuk Ahmadi, Khoiru Lif. (2011). Strategi
mengatasi kesulitan belajar Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta:
Efektivitas penggunaan metode tutor Prestasi Pustakaraya
teman sebaya dalam pelaksanaan remedial Alhusin, Syahri. (2003). Aplikasi Statistik
dalam penelitian ini bertujuan untuk Praktis Dengan SPSS. 10 For Windows.
mengatasi kesulitan belajar siswa, Yogyakarta: Graha Ilmu
diharapkan kesulitan belajar siswa dalam Aunurrahman. (2011). Belajar dan
proses pembelajaran dapat diatasi dengan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
menggunakan metode tutor teman sebaya Dalyono, M. (2010). Psikologi Pendidikan.
Hal tersebut dibuktikan dengan Jakarta: Rineka Cipta.
perolehan nilai yang meningkat pada kelas Djamarah, S Bahri.(2011). Psikologi Belajar.
eksperimen yaitu sebelum dilakukan nya Jakarta: Rineka Cipta.
perlakuan rata-rata nilai siswa hanya 65,35 Handoko, Martin.(2010). Bimbingan
sedangkan setelah dilakukan perlakuan Konseling Di Sekolah. Yogyakarta:
menjadi 90,73, sedangkan pada kelas kontrol Kanisius
62,70, menjadi 74,94, jadi penggunaan Mulyasa, E. (2010). KTSP (Kurikulum
metode tutor teman sebaya dalam Tingkat Satuan Pendidikan). Bandung:
pelaksanaan remedial efektif untuk Remaja Rosda Karya.
mengatasi kesulitan belajar siswa.. Purwanto, Ngalim. (2007). Psikologi
Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda
KESIMPULAN Karya
Dengan penggunaan metode tutor Ruseffendi, E.T .(2005). Dasar- Dasar
teman sebaya dalam pelaksanaan remedial Penelitian Pendidikan dan Bidang
efektif untuk mengatasi kesulitan belajar. Ekstakta Lainnya. Bandung: Tarsito.
Metode tutor teman sebaya dipilih karena Sanjaya, Wina. (2009). Strategi
merupakan metode yang kegiatannya Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada

5
Wati, Hidayat, Zahara EDUCARE Vol. 10, No. 2, Des. 2012

Media Group.
Sardiman, A.M. (2011). Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Sawali. (2007). Diskusi Kelompok
Terbimbing Tutor Teman Sebaya.
Tersedia di,
http;//sawali.info/2007/12/29/
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor- Fakto
yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sudjana, Nana. (2009). Penelitian dan
Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar
Baru Algensindo
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta
Syah, Muhibin. (2010). Psikologi Pendidikan
dengan Pendekatan Baru.Bandung:
Remaja Rosda Karya.

Anda mungkin juga menyukai