Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BIOTIN DAN VITAMIN B12

Di susun oleh kelompok 9:


Subanrio Kantohe
Amazing G.N Kaligis
Cahya Via V Mamangkay
Fidelia V Horokubun
Zeinun Tiara R.K Mokoginta
Magfira Mamonto
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur atas rahmat dan ridho Allah SWT. Karena tanpa
rahmat dan ridhonya,kita tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat
waktu.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada ibu dosen Nita R. Momongan, S.Pd, SST, M.Si
yang selaku dosen mata kuliah dari Ilmu Gizi Dasar. Kami juga mengucapkan terimakasih
kepada teman-teman kelompok kami yang telah berdiskusi membuat makalah ini. Dalam
makalah ini kami akan membahas tentang materi Biotin Dan Vitamin B12 dan penjelasannya.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui. Maka dari
itu kami mohon saran dan kritik dari teman-teman dan dosen. Demi tercapainya makalah yang
sempurna

Manado,25 September 2022

Penyusun
Kelompok 9 IGD
DAFTAR ISI
MAKALAH....................................................................................................................................................1
BIOTIN DAN VITAMIN B12...........................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
A. Latar belakang...............................................................................................................................4
B. Rumusan masalah..........................................................................................................................4
C. Tujuan penulisan...........................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
1. BIOTIN..............................................................................................................................................5
1.1. SEJARAH BIOTIN....................................................................................................................5
1.2. PENGERTIAN...........................................................................................................................5
1.3. ABSORPSI, TRANSPORTASI DAN EKSKRESI...................................................................5
1.4. FUNGSI BIOTIN........................................................................................................................6
1.5 ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DI ANJURKAN...........................................................6
1.6. SUMBER.....................................................................................................................................6
1.7. AKIBAT KEKURANGAN DAN KELEBIHAN......................................................................6
1.8. MEKANISME BIOTIN............................................................................................................7
2. VITAMIN B12 (Kobalamin).............................................................................................................7
1.1. SEJARAH...................................................................................................................................7
1.2. PENGERTIAN............................................................................................................................7
1.3. ABSOPSI,TRANSPORTASI,DAN PENYIMPANAN.............................................................8
1.4. FUNGSI.......................................................................................................................................8
1.5. ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DI ANJURKAN..........................................................8
1.6. SUMBER.....................................................................................................................................9
1.7. AKIBAT KEKURANGAN DAN KELEBIHAN.....................................................................9
1.8. MEKANISME VITAMIN B12..................................................................................................9
BAB III........................................................................................................................................................10
PENUTUP...................................................................................................................................................10
KESIMPULAN :...........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................11

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat sedikit dan pada
umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh dengan sendirinya. Oleh karena itu, harus didapatkan dari
luar yaitu makanan.

Vitamin merupakan komponen minor tetapi penting bagi tubuh manusia. Vitamin juga dibutuhkan untuk
pertumbuhan yang normal, memelihara dan menjaga fungsi tubuh, mempertahankan vitamin selama
pengelolaan dan penyimpanan merupakan hal yang penting.

    

B. Rumusan masalah
 Apa pengertian vitamin Biotin dan Vitamin B12 ?
 Apakah sumber makanan yang mengandung vitamin Biotin dan Vitamin B12 ?
 Apa fungsi dari vitamin Biotin dan Vitamin B12 ?
 Apakah yang terjadi jika tubuh kekurangan dan kelebihan vitamin Biotin dan Vitamin B12
 Bagaimana mekanisme pencernaaan vitamin Biotin dan Vitamin B12?

C. Tujuan penulisan
 Mengetahui pengertian vitamin Biotin dan Vitamin B12
 Mengetahui sumber makanan yang mengandung vitamin Biotin dan Vitamin B12
 Mengetahui fungsi dari vitamin Biotin dan Vitamin B124.
 Mengetahui yang terjadi jika tubuh kekurangan dan kelebihan vitamin Biotin dan Vitamin B12
 Mengetahui mekanisme pencernaaan vitamin Biotin dan Vitamin B12
BAB II
PEMBAHASAN

1. BIOTIN
1.1. SEJARAH BIOTIN
Pengamatan pada tikus dan ayam percobaan menunjukan ekzema kulit dan bulu di sekitar mata
rontok bila diberi putih telur ayam mentah dalam jumlah banyak. Sindroma ini dapat ditimbulkan bila
pada makanan ditambahkan kuning telur. Faktor dalam kuning telur yang dapat menyembuhkan ini mula
mula dinamakan Vitamin H. Belakangan diketahui bahwa faktor ini sama dengan faktor pertumbuhan
yang terdapat pada bakteri dan khamir/ragi,yang dinamakan koenzim R dan kemudia Biotin. Struktur
kimianya ditetapkan pada tahun 1942 oleh Du Vigneaud dan sintesisnya berhasil dilakukan pada tahun
1943 oleh Harris dan Kawan kawan.

1.2. PENGERTIAN
Biotin adalah suatu asam monokarboksilat terdiri atas cincin imidasol yang bersatu dengan cincin
tetrahidrotiofen dengan rantai samping asam valerat.

Bagian imidasol penting sebagai tempat mengikat avidin,protein utama putih telur. Biotin merupakan
kofaktor berbagai enzim karboksilase yang digunakan dalam sintesis dan metabolisme asam
lemak,glukoneogenesis dan metabolisme asam amino berantai-cabang.
Biotin tahan panas, larut air dan alkohol serta mudah di oksidasi.

1.3. ABSORPSI, TRANSPORTASI DAN EKSKRESI


Vitamin yang terikat pada protein ini dihidrolisis menjadi biositin yang diabsorpsi bersama biotin
bebas dalam bagian atas usus halus. Biotin diabsopsi secara aktif dalam duodenum dan ileum bagian
atas,serta disimpan atau digunakan setelah diubah menjadi biotinil 5 adenilat di dalam hati,otot,dan
ginjal. Biositin dihidrolisis menjadi biotin di dalam plasma. Biotin dan metabolitnya dikeluarkan melalui
urin dalam jumlah 6-50 g/hari.
Bila memakan telur mentah,kompleks biotin-avidin tidak bisa dihidrolisis. Biotin di dalam usus
besar dapat disintesis oleh bakteri,sehingga ekskresi biotin melalui feses dapat mencapai 3-6 kali lebih
besar dari pada konsumsi melalui makanan. Ketersediaan biologik biotin yang disintesis bakteri dalam
usus besar bagi manusia belum diketahui.

1.4. FUNGSI BIOTIN


Biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yang menyangkut penambahan atau
pengeluaran karbondioksida kepada atau dari senyawa aktif. Sintesis dan oksidasi asam lemak
memerlukan biotin sebagai koenzim. Demikian pula deaminasi,yaitu pengeluaran NH² dari asam
-asam amino tertentu,terutama asam aspartat,treonin,dan serin serta sintesis purin yang
diperlukan dalam pembentukan DNA dan RNA membutuhkan biotin. Secara metabolik,biotin
erat kaitannya dengan asam folat,asam pantotenat, dan vitamin B¹².

1.5 ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DI ANJURKAN


Angka kecukupan gizi untuk biotin belum diketahui dengan pasti karena kurangnya
pengetahuan tentang ketersediaan biologik biotin dalam makanan dan kontribusi yang belum
pasti dari biotin berasal dari sintesis bakteri.

1.6. SUMBER
Biotin terdapat dalam banyak jenis makanan dan di dalam tubuh dapat disintesis oleh
bakteri saluran cerna. Sumber yang baik adalah hati,kuning telur, serealia, khamir, kacang
kedelai, kacang tanah, sayuran dan buah-buahan tertentu
(jamur,pisang,jeruk,semangka,strawberi). Daging dan buah-buahan merupakan sumber yang
kurang baik. Ketersediaan biologik biotin sebagian ditentukan oleh pengikat dalam makanan.
Dalam putih telur mentah biotin diikat kuat oleh avidin, tetapi bila dimasak akan dilepas. Avidin
mengalami denaturasi dan tidak berbahaya.

1.7. AKIBAT KEKURANGAN DAN KELEBIHAN


Kekurangan biotin jarang terlihat pada manusia. Gejala kekurangan pada manusia atau
hewan bisa terjadi bila makanan putih telur mentah berasal lebih dari 24 butir telur perhari.
Gejala kekurangan biotin bisa terjadi bila seseorang bergantung secara total pada pemberian zat
gizi melalui parenteral (tidak melalui saluran cerna).
Gejala-gejala kekurangan biotin pada orang dewasa : rasa lelah, kurang nafsu makan, rasa
nek dan muntah-muntah, otot sakit, kulit kering dan bersisik, alopesis (kebotakan setempat), dan
kesemutan. Pada bayi berumur di bawah enam bulan terlihat gejala dermatitis sebore dan
alopesia.
Akibat kelebihan biotin : Keracunan, Tubuh menjadi lemas, kulit menjadi rusak, rusaknya
metabolisme pada tubuh.
1.8. MEKANISME BIOTIN
Makanan yang mengandung Biotin masuk ke Mulut (proses Mekanik mengunyah) masuk
ke Esofagus lalu Lambung Vitamin yang terikat pada protein dihidrolisis menjadi biositin yang
diabsorbsi bersama biostin dibagian atas usus halus  setelah itu Biostin dihidrolisis menjadi
biotin di dalam plasma Biotin dikeluarkan melalui urin dalam jumlah 6-50µg/hari Biotin di
dalam usus dapat disintesis oleh bakteri, sehingga ekskresi biotin melalui feses dapat mencapai
3-6 kali lebih besar dari pada konsumsi melalui makanan.

2. VITAMIN B12 (Kobalamin)


1.1. SEJARAH
Anemia pernisiosa pertama kali dijelaskan oleh Thomas Addison (1855) di Amerika
Serikat, sebagai penyakit yang awalnya tidak terlihat dan diderita manusia pada usia setengah
tua atau tua. Murot dan Murphy pada tahun 1926 mendapat hadiah Nobel karena temuannya
bahwa anemia pernisiosa adalah penyakit gangguan gizi yang dapat disembuhkan dengan
pemberian makanan yang mengandung 100-200 gram hati sapi. Temuan dilanjutkan dengan
pembuatan ekstrak hati dalam larutan air, yang apabila diberikan melalui suntikan ternyata dapat
menyembuhkan penyakit ini. Ditemukan pula bahwa anemia pernisiosa mempunyai hubungan
erat dengan kekurangan cairan lambung. Castle (1941) kemudian dapat menyembuhkan anemia
pernisiosa dengan memberikan pasien daging sapi melalui mulut,yang dinamakannya faktor
ekstrinsik,bersamaan dengan cairan lambung manusia yang mengandung faktor intrinsik. Faktor
intrinsik vitamin B¹² kemudian dapat di isolasi dari hati oleh Rickes (1948). Penjelasan Castle
tentang peranan sentral lambung dalam absorpsi vitamin B¹²,kemudia berlanjut dengan
keberhasilan Grasbeck dan kawan-kawan (1966) mengisolasi faktor intrinsik,suatu glikoprotein
yang dikeluarkan sel-sel mukosa lambung.

1.2. PENGERTIAN
Vitamin B12, disebut juga kobalamin, adalah vitamin larut air yang berperan penting
dalam berfungsi normalnya otak dan sistem saraf, serta dalam pembentukan darah. 
Vitamin B12 (kobalamin) terdiri atas cincin mirip mirip seperti hem,yang mengandung kobalt
serta terkait pada ribosa dan asam folfat. Bentuk utama vitamin B¹² dalam makanan adalah 5-
deoksiadenosilkobalamin, metilkobalamin, dan hidroksokobalamin.
Vitamin B¹² adalah kristal merah larut air. Warna merah hadir karena kehadiran kobalt. Vitamin
B¹² secara perlahan rusak oleh asam encer, alkali, cahaya, dan bahan bahan pengoksidasi dan
pereduksi.
Sianokobalamin adalah bentuk paling stabil dan karena itu diproduksi secara komersial dari
fermentasi bakteri.
1.3. ABSOPSI,TRANSPORTASI,DAN PENYIMPANAN
Dalam keadaan normal sebanyak kurang lebih 70% vitamin B¹² yang dikonsumsi dapat
diabsopsi. Angka ini menurun hingga 10% pada konsumsi melebihi lima kali Angka Kecukupan
Gizi (AKG). Dalam lambung kobalamin dibebaskan dari ikatannya dengan protein oleh cairan
lambung dan pepsin,kemudian segera di ikat oleh protein protein khusus yang terdapat dalam
mitokondria sel. Persediaan vitamin B¹² dalam tubuh adalah 2-3 mg sebanyak 1,2-1,3 g/hari
dieksresi melalui feses dan urin. Tubuh hemat dalam penggunanaan vitamin B¹². Vitamin B¹²
yang terdapat di dalam cairan empedu dan ekskresi saluran cerna lain disalurkan kembali melalui
sirkulasi entero hepatik. Dengan demikian,simpanan vitamin B¹² dapat bertahan hingga sepuluh
tahun. Kekurangan konsumsi Vitamin B¹² baru menunjukan tanda-tanda setelah sepuluh
tahun,asalkan persediaan tubuh cukup dan kemampuan absorpsi tidak terganggu. Bila absorpsi
vitamin B¹² dalam saluran cerna terganggu karena kekurangan faktor intrinsik, akibatnya baru
terlihat setelah empat hingga sepuluh tahun.
1.4. FUNGSI
- menyediakan energi
- mengendalikan sistem saraf
- memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung
- menyehatkan kulit
Vitamin B¹² diperlukan untuk mengubah folat menjadi bentuk aktif, dan dalam fungsi normal
metabolisme semua sel,terutama sel-sel saluran cerna,sumsum tulang,dan jaringan saraf. Vitamin
B¹² merupakan kofaktor dua jenis enzim pada manusia yaitu metionin sintetase dan metilmalonil
KoA mutase.
1.5. ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DI ANJURKAN

Angka yang di anjurkan untuk Vitamin B¹² hasil Widya Karya Pangan dan Gizi 1998.
1.6. SUMBER

Semua vitamin B¹² alami diperoleh sebagai hasil sintesis bakteri, fungsi, atau ganggang. Sumber utama
vitamin B¹² adalah makanan protein hewani yang memperolehnya dari hasil sistesis bakteri di dalam usus,
seperti hati, ginjal, disusul oleh susu, telur, ikan, keju, dan daging. Vitamin B¹² dalam sayuran ada bila
terjadi pembusukan atau pada sintesis bakteri. Vitamin B¹² yang terjadi melalui sintesis bakteri pada
manusia tidak diabsoprsi karena sintesis terjadi di dalam kolon.

1.7. AKIBAT KEKURANGAN DAN KELEBIHAN

Kekurangan Vitamin B¹² menimbulkan dua jenis sindroma.

 Gangguan sintesis DNA menyebabkan gangguan perkembangbiakan sel sel,terutama yang cepat
membelah. Sel sel membesar (megaloblastosis), terutama prekursor sel sel darah merah dalam
sumsum tulang, dan sel sel penyerap pada permukaan usus. Megaloblastosis menyebabkan
anemia megaloblastik, glositis, serta gangguan saluran cerna berupa gangguan absorpsi dan rasa
lemah.
 Gangguan saraf yang menunjukan degenerasi otak, saraf mata, saraf tulang belakang, dan saraf
perifer. Tanda tandanya adalah mati rasa, semutan, kaki terasa panas, kaku dan rasa lemah pada
kaki. Kekurangan vitamin B¹² lebih banya terjadi pada orang tua karena makan tidak teratur.

Kelebihan : tidak diketahui adanya gangguan karena kelebihan vitamin B¹². Dosis hingga 1000 g tidak
menampakkan bahaya,tetapi juga tidak menunjukan kegunaan. Penganut vegetarisme dianjurkan
memakan suplemen multivitamin yang mengandung vitamin B¹².

1.8. MEKANISME VITAMIN B12

Makanan yang mengandung B12 (daging merah) masuk melalui mulut dan dikunyah
dihaluskan secara mekanik oleh gigi, kemudian melewati esofagus (di dalam esofagus tidak
terjadi proses apapun). Kemudian masuk ke dalam lambung, di lambung makanan di proses dan
diperkecil lagi. Kemudian masuk ke usus halus, di usus halus hanya transit sebentar dan meminta
bantuan TransCobalamin 2 (TC-II) untuk menyalurkan ke hati, karena tidak bisa langsung masuk
ke hati. Kemudian dibawa ke vena porta, di vena porta di diamkan selama 8-12 jam setelah itu
baru di bagi-bagi kepada yang membutuhkan. Bila tidak terpakai B12 akan dibuang melalui
urine dan feses.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN :

Dari ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa :


Biotin merupakan salah satu bagian dari kelompok vitamin B kompleks dan tergolong vitamin
yang larut dalam air, serta dapat di oksidasi. Sedangkan,
Vitamin B12 (kobalamin) merupakan vitamin larut air yang berperan penting dalam berfungsi
normalnya otak dan sistem saraf, serta dalam pembentukan darah.
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Marmi. 2013. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sediaoetama, achmad djaeni. 2010. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Jakarta: Dian Rakyat

Anda mungkin juga menyukai