Diskusikanlah apa yang dimaksud dengan audit sektor publik, dan buatlah
perbandingan antara Audit Keuangan dengan Audit Kinerja!
Secara umum audit dapat didefinisikan sebagai suatu proses sistematik yang objektif terkait
evaluasi bukti-bukti berkenaan dengan asersi tentang kegiatan dan kejadian ekonomi guna
memastikan derajat atau tingkat hubungan antara asersi tersebut dengan kriteria yang ada,
serta komunikasi hasil yang diperoleh tersebut kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
(Auditing Concepts Commitee, 1972:18)
Dari definisi tersebut di atas, beberapa bagian perlu mendapat perhatian yaitu :
1. Proses sistematik – audit merupakan aktivitas terstruktur yang mengikuti suatu urutan
yang logis.
2. Obyektivitas – hal ini berkaitan dengan kualitas informasi yang disediakan dan juga
kualitas orang yang melakukan audit. Secara esensial, objektivitas berarti bebas dari
prasangka (freedom from bias)
3. Penyediaan dan evaluasi bukti – hal ini berkaitan dengan pengujian yang mendasari
dukungan terhadap asersi ataupun representasi.
4. Asersi tentang kegiatan dan kejadian ekonomi – hal ini merupakan suatu deskripsi luas
tentang subyek permasalahan yang diaudit. Asersi merupakan suatu proporsi yang secara
esensial dapat dibuktikan atau tidak dapat dibuktikan.
5. Derajat hubungan kriteria yang ada – hal ini artinya suatu audit memberikan kecocokan
antara asersi dengan kriteria yang ada.
6. Mengkomunikasikan hasil – secara sederhana, agar bermanfaat hasil audit perlu
dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Komunikasi dapat dilakukan
secara lisan maupun tertulis.
Audit keuangan menguji kewajaran laporan keuangan dari salah saji material dan
kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi berterima umum. Sifatnya lebih bersifat kuantatif-
keuangan dan tidak begitu analitis dan tidak menggunakan indikator kinerja, standar, dan
target kinerja. Audit dilakukan untuk peristiwa keuangan masa lalu tanpa mempertimbangkan
analisis biaya manfaat dan tidak dimaksudkan untuk membantu melakukan alokasi sumber
daya secara optimal.
Audit kinerja menguji tingkat ekonomi, efisien dan efektivitas dalam penggunaan sumber
daya untuk mencapai tujuan. Sifatnya kualitatif dan sangat analitis dengan
menggunakan indikator kinerja, standar, dan target kinerja. Audit dilakukan
mempertimbangkan kinerja masa lalu, sekarang dan akan datang. Audit dimaksudkan untuk
memperbaiki alokasi sumber daya secara optimal dengan mempertimbangkan analisis biaya
manfaat.
SUMBER :
BMP EKSI4207 (Akuntansi Sektor Publik Edisi 3) Modul 9 Halaman 9.5 – 9.6
https://sulbar.bpk.go.id/perbedaan-audit-kinerja-dengan-audit-keuangan-menurut-the-
swedish-national-audit-office/
https://catatanpringadi.com/mengenal-audit-kinerja-dan-perbandingannya-dengan-
audit-keuangan/#:~:text=Audit keuangan memastikan Kewajaran Laporan,peraturan
perundang-undangan dan kebijakan.&text=Audit kinerja menguji tingkat
ekonomi,sumber daya untuk mencapai tujuan.
Diskusi Minggu Ke 8
Matkul : Akuntansi Manajemen
Dosen Pengampu : Ahmad Sonjaya, S.E., M.Si
Kapan order khusus diterima/ditolak dan dengan menggunakan kalkulasi biaya model
apa, order khusus tersebut dinyatakan diterima/ditolak?
Suatu saat perusahaan mungkin akan mempertimbangkan untuk menawarkan produk atau
jasa pada tingkat harga yang berbeda dengan harga biasanya. Hal tersebut perusahaan
lakukan misalkan karena perusahaan sedang menghadapi situasi ekonomi yang sulit, adanya
kapasitas yang menganggur, serta persaingan bisnis yang semakin tajam.
Harga dapat ditentukan berdasarkan banyak hal. Perusahaan mungkin akan memanfaatkan
peluang untuk mempertimbangkan pesanan khusus bagi pelanggan potensial yang belum
pernah dijangkau oleh perusahaan. Keputusan mengenai hal ini pada intinya membicarakan
mengenai apakah pesanan khusus akan diterima atau ditolak.
Contoh :
Asumsikan lzqrim Co., perusahaan yang memproduksi es krim hanya menggunakan 80% dari
kapasitas yang dimiliki (20 juta gallon). Kos produksi per gallon untuk tingkat produksi 16
juta gallon adalah sebagai berikut.
Sebuah distributor es krim suatu daerah yang biasanya tidak pernah dilayani oleh perusahaan
mengajukan permohonan pembelian sebanyak 2 juta gallon dengan harga Rp. 155.000 per
gallon. Sehingga nanti kapasitas produksi total yang digunakan adalah 18 juta gallon. Selain
itu distributor tersebut meminta untuk pasang label sendiri pada es krim tersebut. Distributor
juga bersedia membayar biaya transportasi
Perhatikan bahwa awalnya, sebelum dilakukan analisis kos relevan, total kos variabel adalah
sebesar Rp. 150.000. Kemudian, total kos secara keseluruhan setelah ditambah kos tetap
adalah sebesar Rp. 159.700. Namun, analisis kos relevan mengharuskan untuk dieliminasi
lnya kos variabel berupa komisi dan distribusi karena kedua kos tersebut akan tetap muncul
baik di pilihan menerima maupun menolak pesanan. Serta juga kos tetap harus dieliminasi,
sehingga total kos menjadi Rp. 145.000. Dengan demikian, margin kontribusi adalah sebesar
Rp. 10.000 (MK > 0). Sesuai dengan kriteria keputusan, maka perusahaan memutuskan untuk
menerima permintaan dari distributor tersebut.
Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus, informasi akuntansi
diferensial yang relevan adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika pendapatan
diferensial ( yaitu tambahan pendapatan dengan diterimanya pesanan khusus tersebut ) lebih
tinggi dibandingkan dengan biaya diferensial ( yaitu tambahan biaya karena memenuhi
pesanan khusus tersebut maka pesanan khusus sebaiknya diterima ). Di lain pihak, jika
pendapatan diferensial lebih rendah dibandingkan dengan biaya diferensial, maka pesanan
khusus sebaiknya ditolak.
SUMBER :
BMP EKMA4314 (Akuntansi Manajemen Edisi 3) Modul 8 Halaman 8.12 – 8.14
https://anggih91.wordpress.com/2012/10/05/menerima-atau-menolak-pesanan-
khusus/
Diskusi Minggu Ke 8
Matkul : Studi Kelayakan Bisnis
Dosen Pengampu : Intan Zoraya, S.E., M.M.
Penilaian dan analisis aspek yuridis ini sangat perlu dilakukan terutama bagi calon kreditor
yang akan memberikan bantuan pinjaman dan bagi calon investor yang ingin menanamkan
modalnya di dalam proyek, untuk menjamin bahwa calon kreditor atau investor “aman”
karena proyek tidak terlibat dalam suatu kegiatan yang menyimpang hukum. Bagi pemilik
proyek, tujuan melakukan analisis yuridis adalah untuk meyakinkan kepada calon kreditor
atau investor bahwa proyeknya tidak “menyimpang” dari hukum dan peraturan yang sedang
berlaku.
Untuk menganalisis dan menilai proyek dari segi yuridis, ada beberapa pertanyaan yang perlu
dijawab, yaitu:
1) Siapa pelaksana proyek?
1. Bentuk Yuridis Perusahaan
a. Perusahaan Perseorangan
b. Firma
c. Perseroan Komanditer (CV)
d. Perseroan Terbatas (PT)
e. Perusahaan Negara (PN)
f. Perusahaan Pemerintah yang lain
g. Koperasi
2. Identitas Pelaksana
a. Kewarganegaraan
b. Informasi Bank
c. Keterlibatan dalam gugatan atau tuntutan
d. Hubungan Keluarga
e. Hubungan Keluargq
f. Debitor pihak ketiga atau bukan
SUMBER : BMP EKMA4311 (Studi Kelayakan Bisnis Edisi 2) Modul 8 Halaman 8.3 – 8.11
Diskusi Minggu Ke 8
Matkul : Komunikasi Bisnis
Dosen Pengampu : Ramadan Subhi, S.E., M.M.
Pertama saya akan menjelaskan apa saja yang dapat dilakukan dengan teknologi informasi
komunikasi dalam suatu proses bisnis, seperti berikut.
1. Otomatisasi. Dapat mengoptimalkan jumlah sumber daya manusia dalam sebuah proses
pekerjaan yang rutin dan berulang-ulang. Aplikasinya sering kita jumpai pada lingkup
perusahaan industri manufakturing.
2. Informasi dan analisis. Memudahkan proses analisa pengambilan keputusan, karena
pengolahan data komputer akan menghasilkan informasi yang menyajikan berbagai opsi
pengambilan keputusan. Dengan program spreadsheet, hasil pengolahan dari database
perusahaan secara mudah dapat dianalisis dan dibuat simulasinya.
3. Penelusuran (tracking). Mempermudah pemantauan status sebuah obyek berikut
prosesnya. Menghilangkan kendala geografis. Melalui jaringan komputer yang
menghubungkan baik internal maupun eksternal perusahaan, koordinasi-komunikasi dan
integrasi perusahaan dapat dilakukan lebih cepat dan lebih efisien.
4. Disintermediasi. Komputerisasi dan jaringan komputer mampu menghilangkan mata
rantai suatu proses yang secara logis tidak diperlukan lagi.
5. Sekuensial dan paralel. Urutan sebuah proses bisnis dapat diubah secara lebih fleksibel.
Begitu pula proses kerja yang sebelumnya berurutan dapat dibuat menjadi paralel.
6. Aset intelektual. Teknologi memudahkan proses perekaman dan distribusi aset intelektual
sumber daya manusia organisasi. Memasuki era knowledge worker saat ini, teknologi
sangat membantu meningkatkan nilai dari knowledge capital organisasi. Aplikasi di
bidang ini masih sangat jarang diterapkan di Indonesia. Sebagian besar perusahaan di
Indonesia masih mengandalkan sumber daya fisik/material dan belum sampai ke tingkat
knowledge industry.
Teknologi informasi dan komunikasi membawa beragam manfaat spesifik bagi pelaku industri
atau aktivitas di berbagai bidang. Inilah beberapa manfaat teknologi tersebut sesuai bidang
tertentu.
1. Bisnis
Teknologi informasi membantu pelaku bisnis dalam berbagai aspek usaha, mulai dari
promosi, kegiatan jual beli, layanan pelanggan, transaksi, hingga keamanan. Berikut
beberapa contohnya:
a. Meningkatkan Efisiensi
Manfaat teknologi informasi cukup jelas dalam hal meningkatkan efisiensi. Pemilik
bisnis bisa membuat laporan keuangan dengan cepat, menjawab pertanyaan umum
(Frequently Asked Questions) menggunakan pesan berbasis sistem AI, hingga
melakukan inventori stok dengan cepat.
b. Memudahkan Promosi
Teknologi promosi di era digital membantu pemilik bisnis meraih banyak orang
dengan cepat sekaligus relatif tepat sasaran (menurut demografi dan target pasar).
Email berlangganan, media sosial, situs video, forum, hingga situs interaktif menjadi
“senjata” promosi masa kini.
c. Memudahkan Proses Evaluasi dan Peningkatan Mutu Bisnis
Evaluasi penting bagi bisnis untuk meningkatkan mutu. Teknologi informasi
membantu pengumpulan data untuk evaluasi dan pelaporan yang lebih akurat serta
efisien, misalnya menggunakan perangkat lunak khusus.
Bisnis juga mendapat keuntungan dari teknologi informasi dalam penjaminan
keamanan, misalnya software developmentuntuk mencegah pencurian data personal
dan serangan siber.
2. Informasi
Peran teknologi informasi dalam bidang media dan penyebaran informasi tidak bisa
disangkal. Beberapa contoh keuntungannya adalah:
a. Menyampaikan Informasi Genting dengan Cepat
Informasi genting seperti kabar bencana, kerusuhan, dan kejadian lain yang
membutuhkan respons cepat bisa tersampaikan lebih cepat berkat dukungan
teknologi informasi dan digital.
b. Memberi Suara ke Pihak yang Membutuhkan
Teknologi informasi seperti media sosial, internet, dan perangkat mobile memberi
kesempatan bagi pihak tertentu untuk menyuarakan aspirasi dan protes dengan
lebih mudah. Hal ini memberi dukungan bagi keadilan sipil.
c. Memudahkan Pengecekan Informasi
Informasi yang simpang-siur memang menjadi tantangan era digital, tetapi
teknologi informasi juga memberi alat untuk membongkar kekeliruan dan
pemalsuan.
Teknologi juga memudahkan anggota industri media untuk mendapat bahan berita
yang beragam atau menciptakan pembahasan dari berbagai sudut pandang.
3. Kesehatan
Dunia kesehatan mendapat keuntungan besar dari berkembangnya teknologi informasi.
Beberapa keuntungannya antara lain:
a. Mengurangi Potensi Kesalahan
Potensi kesalahan/error dalam menangani data pasien dapat berdampak fatal, terutama
bagi pasien yang memiliki kondisi khusus. Teknologi informasi memudahkan
pengelompokan data dan pembuatan sistem peringatan untuk pasien berkondisi khusus.
b. Memberi Akses Informasi lebih Luas
Sistem dalam teknologi informasi memberi akses luas ke informasi kesehatan. Hal ini
tidak hanya bermanfaat bagi tenaga kesehatan, tetapi juga masyarakat awam. Mobile app
development bahkan sudah banyak yang bekerja sama dengan pakar kesehatan dan dokter.
c. Meningkatkan Efisiensi Perawatan
Kondisi seorang pasien seringkali membutuhkan intervensi dari beberapa dokter ahli
sekaligus. Teknologi informasi memungkinkan para dokter, perawat, dan staf kesehatan
lain untuk berkoordinasi dengan lebih mudah demi merawat pasien berkondisi khusus.
Secara umum, teknologi informasi meningkatkan kinerja tenaga kesehatan sekaligus
memberi lebih banyak akses informasi bagi pasien, pendamping, siswa bidang kesehatan,
hingga masyarakat umum.
4. Komunikasi
Komunikasi merupakan salah satu tujuan utama pengembangan teknologi informasi.
Manfaatnya bagi bidang komunikasi antara lain:
a. Menurunkan Biaya untuk Berkomunikasi
Hampir semua kalangan masyarakat kini bisa menikmati teknologi komunikasi seperti
telepon dan internet dengan biaya lebih murah. Hal ini karena perkembangan teknologi
informasi yang meluas.
b. Mempercepat Penyampaian Informasi
Manfaat teknologi informasi yang paling jelas adalah mempercepat arus informasi. Berita
terbaru, kabar keluarga, hingga informasi jadwal acara bisa disampaikan dengan cepat
lewat email, telepon, pesan singkat, dan sebagainya.
c. Memberi Akses Komunikasi lebih Merata
Perkembangan teknologi informasi menciptakan jaringan komunikasi lebih luas. Kini,
banyak orang di pedesaan, kota kecil, hingga daerah terpencil punya kesempatan mendapat
akses teknologi komunikasi serta sumber informasi.
Perkembangan dalam dunia komunikasi ini juga memberi kesempatan bagi perusahaan
teknologi untuk memperluas jangkauan usaha dan layanan.
5. Kuliner
Industri kuliner dan produksi makanan banyak mendapat manfaat dari teknologi informasi,
contohnya sebagai berikut:
a. Inventori Bahan Lebih Efisien
Inventori bahan sangat penting baik untuk restoran maupun pabrik pembuatan makanan.
Teknologi informasi memudahkan proses inventori sekaligus memberi info jika ada
produk yang stoknya tidak mencukupi.
b. Memudahkan Layanan Pemesanan Jarak Jauh
Pemesanan makanan jarak jauh semakin umum dalam tren gaya hidup, terutama di tengah
situasi khusus seperti pandemi. Teknologi informasi memberi banyak alternatif mudah
memesan makanan (dan mengelola sistem pemesanan).
c. Memperluas Variasi Produk dan Layanan
Industri kuliner dan pembuatan makanan harus terus berinovasi dalam produk serta
layanan. Teknologi informasi memudahkan proses riset dan promosi yang dibutuhkan
untuk melakukannya.
Industri kuliner dan makanan juga bisa meningkatkan efisiensi lewat teknologi informasi
sehingga memudahkan untuk fokus pada aspek layanan.
SUMBER :
BMP EKMMA4159 (Komunikasi Bisnis Edisi 1) Modul 9 Halaman 9.13 – 9.14
https://medium.com/softwareseni/manfaat-teknologi-informasi-bagi-bisnis-dan-
perusahaan-d91cca1e8056
Diskusi Minggu Ke 8
Matkul : Akuntansi Keuangan Lanjutan
Dosen Pengampu : Yusvita Nena Arinta, M. Si.
Laba bersih dan laba per saham (earning per share—EPS) perusahaan induk menurut metode
ekuitas sama dengan laba bersih konsolidasi dan laba per saham konsolidasi. Akan tetapi,
perbedaan perhitungan untuk menentukan laba bersih perusahaan induk dan laba bersih
konsolidasi (konsolidasi satu baris versus konsolidasi) tidak merembet ke perhitungan EPS.
Perhitungan EPS perusahaan induk sama dengan perhitungan EPS konsolidasi. Prosedur EPS
untuk investor ekuitas yang dapat menggunakan pengaruh yang signifikan terhadap investee
sama dengan prosedur untuk investor perusahaan induk.
Prosedur yang digunakan perusahaan induk untuk menghitung EPS tergantung pada struktur
modal perusahaan anak. Apabila perusahaan anak (atau investee ekuitas) tidak memiliki
sekuritas dilusian potensial yang beredar, dilusi potensial harus dipertimbangkan dalam
menghitung EPS dilusian perusahaan induk. Kita menghitung EPS dasar entitas konsolidasi
dengan cara yang sama, seperti untuk entitas terpisah (dengan asumsi digunakan metode
ekuitas). Sifat penyesuaian bagi perhitungan EPS perusahaan induk tergantung pada apakah
sekuritas dilusian potensial perusahaan anak dapat dikonversi menjadi saham biasa
perusahaan anak atau perusahaan induk. Jika dapat dikonversi menjadi saham biasa
perusahaan anak, dilusi potensial direfleksikan dalam perhitungan EPS perusahaan anak yang
nantinya akan digunakan untuk menentukan EPS perusahaan induk (dan konsolidasi). Format
umum perhitungan EPS sebagai berikut.
1. Sekuritas Dilusian Perusahaan Anak yang Dapat Dikonversi Menjadi Saham Perusahaan
Anak
Kolom kedua pada peraga mengikhtisarkan perhitungan EPS perusahaan induk jika
sekuritas dilusian potensial perusahaan anak dapat dikonversi menjadi saham biasa
perusahaan anak. Laba yang didilusi perusahaan induk disesuaikan dengan mengeluarkan
ekuitas perusahaan induk atas laba perusahaan anak yang direalisasi dan mengganti
ekuitas tersebut dengan bagian perusahaan induk atas laba yang didilusi perusahaan
anak.Ekuitas atas laba perusahaan anak yang direalisasi adalah persentase kepemilikan
perusahaan induk atas laba yang dilaporkan perusahaan anak setelah disesuaikan dengan
pengaruh laba antarperusahaan dari penjualan hulu (upstream) dan keuntungan atau
kerugian konstruktif perusahaan anak. Penyesuaian ini akan menghapus dilusi potensial
dari laba yang didilusi perusahaan induk berdasarkan perhitungan EPS terpisah bagi
perusahaan anak. Perhitungan EPS perusahaan anak ini dilakukan hanya untuk tujuan
menghitung EPS perusahaan induk dan tidak harus sama dengan yang dibuat oleh
perusahaan anak untuk pelaporan eksternalnya.
2. Sekuritas yang Didilusi Perusahaan Anak yang Dapat Dikonversi Menjadi Saham
Perusahaan Induk
Saham biasa EPS perusahaan induk sama pada kolom 1 dan 2 dalam peraga, tetapi
meningkat di kolom 3 untuk sekuritas perusahaan anak yang dapat dikonversi menjadi
saham biasa perusahaan induk. Penyesuaian dalam kolom 3 ini diperlukan apabila
sekuritas dilusian potensial milik perusahaan anak adalah sekuritas dilusian potensial
yang dapat dikonversikan menjadi saham perusahaan induk, bukan perusahaan anak. Jika
sekuritas dilusian potensial perusahaan anak dapat dikonversi menjadi saham biasa
perusahaan induk, laba yang dapat distribusikan ke sekuritas tersebut menurut metode
“jika dikonversi” harus ditambahkan kembali ketika menghitung laba yang didilusi induk
perusahaan.
SUMBER : BMP EKSI4309 (Akuntansi Keuangan Lanjutan Edisi 3) Modul 9 Halaman 9.11
– 9.14
Diskusi Minggu Ke 8
Matkul : Akuntansi Keuangan Menengah II
Dosen Pengampu : Lisa Amelia Herman, S.E., M.Si.
Jelaskan secara ringkas disertai contoh alasan suatu perusahaan mengubah metode
akuntansi yang diterapkan sebelumnya.
Laporan keuangan disusun semaksimal mungkin hingga mempunyai sifat-sifat relevan, jelas
dan dapat dimengerti, dapat diuji kebenarannya, mencerminkan keadaan perusahaan menurut
waktunya secara tepat, dapat diperbandingkan, lengkap, dan netral. Untuk mencapai yang
demikian maka mungkin sekali terjadi perubahan-perubahan dalam akuntansi. Hal tersebut
dilakukan untuk menyesuaikan dengan perubahan keadaan/situasi yang memang sulit untuk
dapat dipastikan. Perubahan dilakukan pada saat situasi/keadaan memang dapat dipastikan
terjadi.
Akuntansi juga menghendaki taat asas atau konsistensi dalam penggunaan metode-metode
akuntansinya. Akan tetapi, ketidakpastian terhadap asas atau ketidakkonsistenan dapat terjadi
dan dibenarkan dalam akuntansi sepanjang mempunyai alasan yang kuat dan pengaruh atas
ketidakkonsistenan tersebut harus diungkapkan dengan layak. Ketidakkonsistenan terhadap
suatu metode akuntansi bukanlah berarti tiap periode akuntansi diadakan penggantian metode
akuntansi.
Dari penjelasan singkat di atas Anda tentu dapat mengetahui bahwa perubahan metode
akuntansi dimungkinkan terjadi di dalam akuntansi. Persoalannya tentu saja bahwa sesuatu
perubahan pasti akan membawa akibat. Akibat itulah yang sebenarnya lebih penting terutama
bagi para pemakai laporan keuangan.
Sebelum kita mempelajari lebih lanjut tentang perubahan metode akuntansi, ada baiknya
Anda hayati lagi alasan-alasan mengapa perubahan metode akuntansi sampai terjadi. Alasan-
alasan tersebut adalah berikut ini.
1. Perusahaan sering kali mempercayai bahwa penggunaan metode akuntansi yang lain dari
metode yang sedang digunakan akan menghasilkan laporan keuangan yang lebih baik
ditinjau dari kepentingan perusahaan.
2. Kejadian/situasi/keadaan akan datang yang pada mulanya belum pasti, kemudian menjadi
pasti karena perusahaan memperoleh informasi tentang kepastiannya.
3. Perusahaan menghendaki agar laporan keuangannya lebih menarik perhatian para
investor dan kreditor.
Selain 3 alasan di atas, suatu penelitian memberikan kita gambaran lain tentang mengapa
perusahaan melakukan perubahan terhadap metode akuntansinya. Alasan-alasan tersebut
adalah sebagai berikut.
1. Political Cost
Semakin bertambah besar suatu perusahaan maka semakin ia dihadapkan pada regulasi-
regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah, terutama dalam hal perpajakan. Oleh karena
itu, kecenderungan perusahaan yang bertambah besar adalah memilih menggunakan
metode akuntansi dengan mengadopsi pendekatan income decreasing.
2. Capital Structure
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa struktur modal (capital structure)
mempengaruhi pemilihan metode akuntansi. Sebagai contoh: perusahaan dengan debt-to-
equity ratio tinggi tentunya dihadapkan pada perjanjian utang yang ketat. Akibatnya, ia
tidak akan mampu memberikan dividen kepada para pemegang sahamnya apabila laba
ditahan yang dicapainya menurun sampai ke level tertentu. Contoh lain adalah full-cost
accounting lebih dipilih daripada successful efforts oleh perusahaan-perusahaan yang
memiliki tingkat debt-to-equity ratio yang tinggi.
3. Bonus Payments
Jika pembayaran bonus sangat berkaitan dengan laba-rugi maka manajemen akan
memilih metode akuntansi yang memaksimalkan pembayaran bonusnya. Dengan kata
lain, dalam pemilihan metode akuntansi, manajemen akan sangat memperhatikan
pengaruhnya terhadap tingkat laba yang dicapai sehubungan kompensasi yang akan
diterimanya.
4. Smooth Earnings
Peningkatan atau penurunan yang sangat substansial dari tingkat laba yang dicapai
perusahaan hanya dalam satu tahun (periode), akan berpengaruh buruk pada penilaian
kinerja perusahaan tersebut. Oleh karena itu, manajemen memilih peningkatan laba yang
stabil sebesar 10% daripada peningkatan laba sebesar 30% dalam satu periode saja. Oleh
karena itu, apabila perusahaan mengalami perubahan yang substansial dalam laba yang
dicapainya maka manajemen akan memilih metode akuntansi yang dapat mengubah
perubahan drastis tersebut menjadi perubahan secara bertahap ke tahun-tahun berikutnya.
Cara tersebut sering dikenal dengan smooth earnings atau management earnings.