Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH BIOLOGI

PENGARUH TANAMAN CABAI TERHADAH


VARIABEL BEBAS JENIS TANAH

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4


DISUSUN OLEH
1.ARI ZIA ULHAQ
2.DINDA REZKY
3.FITRA SALIA
4.KAHAR MUZAKY
5.SHYFA MEUTIASYAH
XII MIPA 1
SMA NEGERI 6 PEKANBARU
T.P. 2022/2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata pelajaran Biologi tepat waktu. Tidak lupa s
halawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafaatnya kita nantikan kelak.

Penyusunan makalah berjudul “Pengaruh Tanaman Canai Terhadap Variabel Bebas Jenis Tana
h” dapat diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami berharap makalah tentang faktor pendoro
ng dan penghambat perubahan sosial dapat menjadi referensi bagi pihak yang tertarik. Selain itu, ka
mi juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.

Penyusun menyadari makalah bertema perubahan sosial ini masih memerlukan penyempurnaa
n, terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyemp
urnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf. Demiki
an yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah Sosiologi ini dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pekanbaru, 14 Agustus 2022

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR….………………………………….….…..……...……………
DAFTAR ISI……………….……………………………………….…..……………..
BAB I PENDAHULUAN….……………………………………….……..…………..
1.1 Latar Belakang….……………………………………..…….…………….
1.2 Rumusan Masalah…….………………………………….…..……………
1.3 Tujuan Penelitian…………………….………………….…..………...…..
1.4 Manfaat Penelitian………………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………….…….……….
2.1 Tanaman Cabe……….………………..…………………………………...
2.2 Jenis Tanah dan Sekam….……………….…….……………………….....
2.3 Pupuk………………..…………………………………………………….
2.4 Pertumbuhan ………………………..………………..…………………
BAB III METODE PENELITIAN ………………..………………………………
3.1 Alat ………………..…………………………………………………….
3.2 Bahan ………………..………………………………………………..
3.3 Cara Kerja…………………………..…………………………………
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………………..…………………………
4.1 Hasil………………..…………………………………………………..
4.2 Pembahasan…………. ………………..………………………………
4.2 Pertanyaan ………………..……………………………………………..
BAB V PENUTUP……………………………………………………….………….
3.1 Kesimpulan…………………………………………………….…………
3.2 Saran…………………………………………………………….………..
DAFTAR PUSTAKA…………………….……………………………….………….
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan yang
memiliki nama ilmiah Capsicum sp. Cabai berasal dari benua Amerika tepatnya
daerah Peru dan menyebar ke negara‐negara benua Amerika, Eropa dan Asia
termasuk Indonesia.Tanaman cabai banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk
buahnya. Diperkirakan terdapat 20 spesies yang sebagian besar hidup di Negara
asalnya.Cabai merah (Capsicum annum L.) adalah komoditas sayuran yang sangat
terkenal dan sangat luas penggunaannya di seluruh dunia. Buahnya dapat
dikonsumsi segar, kering atau dalam bentuk yang sudah diproses sebagai sayuran
atau bumbu. Warna dan baunya digunakan dalam industri makanan dan pakan
ternak seperti ginger beer, hot sauces dan poultry feed, serta beberapa obat-obatan
(Siemonsma dan Piluek, 1994).
Kebutuhan cabai terus meningkat setiap tahun sejalan dengan
meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri yang membutuhkan
bahan baku cabai. Hal ini menjadikan cabai sebagai komoditas sayuran yang
diunggulkan secara nasional. Pengembangan sayuran ini telah dilakukan melalui
pembinaan pola produksi dan pola tanam dalam upaya pemenuhan permintaan
dalam negeri maupun ekspor. Pembinaan pola produksi ini antara lain melalui
teknologi budidaya off season, pengurangan pada in season sehingga produksi
relatif merata dan stabil dalam setahun (Sutrisno, 2001).
Cabai merah banyak dibudidayakan oleh petani Indonesia karena cabai
merah memiliki harga jual yang cukup tinggi serta permintaan terhadap cabai
merah cenderung meningkat tiap tahunnya. Permintaan akan cabai yang
meningkat dari waktu ke waktu ini menyebabkan cabai dapat diandalkan sebagai
komoditas ekspor non-migas. Hal ini terbukti dari enam besar komoditas sayuran
segar yang diekspor (seperti bawang merah, tomat, kentang, kubis dan wortel)
cabai termasuk salah satunya (Prajananta, 2007).
1.2 RUMUS MASALAH
1.Bagaimana pengaruh pemberian tanah yang dicampuri sekam dan tidak pakai seka
m terhadap pertumbuhan tanaman cabai
2.Bagaimana pengaruh jenis tanah terhadap pertumbuhan tanaman cabai
1.3 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang maka dirumuskan masalah sebagai berikut:

1.4 MANFAAT PENELITIAN


Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain:
1. Sebagai bahan pertimbangan dalam merekomendasikan jenis tanah pada pertumbuha
n tanaman tomat.
2. Sebagai bahan informasi terhadap petani tentang manfaat pemberian arang sekam yan
g mampu memberikan peningkatan pertumbuhan dan hasil yang bagus pada produksi t
anaman tomat.
3. Serta sebagai bahan pembelajaran bagi para pembaca khususnya mahasiswa dalam pe
mbudidayaan tanaman tomat
BAB II
DASAR TEORI
2.1 TANAMAN CABAI
Cabai merupakan tumbuhan yang digolongkan ke dalam anggota genus Capsicum. Ba
gian dari tumbuhan cabai yang digunakan biasanya adalah buahnya yang dapat digolo
ngkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung penggunaannya. Di asia Tenggara,
cabai sangat populer sebagai penguat rasa makanan.
Karena memiliki nilai jual yang tinggi, cabai menjadi salah satu komoditas sayuran yan
g banyak dibudidayakan. Selain fungsi utamanya sebagai penguat rasa, cabai juga me
miliki beberapa manfaat untuk kesehatan. Pada buah cabai terkandung antioksidan y
ang sangat baik untuk melindungi tubuh dari radikal bebas. Cabai juga mengandung z
at capcaisin yang berfungsi untuk mengendalikan penyakit kanker. Selain itu, juga ter
dapat vitamin c yang cukup tinggi pada buah cabai. Namun, meskipun memiliki manfa
at bagi kesehatan tubuh, anda juga tetap harus memperhatikan banyaknya cabai yang
anda konsumsi supaya tidak menimbulkan gangguan pada lambung anda.
Di beberapa daerah di Indonesia, cabai memiliki sebutan yang berbeda-beda. contohn
ya seperti cabe dan cengek (Sunda), lombok (Jawa), cabhi (Madura), campli (Aceh), las
ina (Batak Karo), lado (Minangkabau), tabia (Bali), sebia (Sasak/Lombok), rica (Manad
o), bisa (Sangir), lada (Makasar), siri (Ambon), maricang (Halmahera), rica lamo (Terna
te Tidore), maresen (Papua Barat), riksak (Papua Barat).
2.2 JENIS TANAH DAN SEKAM
TANAH HITAM DAN SEKAM PADI
2.3 PUPUK
PUPUK KADANG
2.4 PERTUMBUHAN
tanaman cabai ini sama halnya seperti proses pertumbuhan dan perkembangan pada
tanaman lainnya, yaitu mulai dari proses dormansi biji, kemudian perkecambahan, pe
rtumbuhan organ tanaman, perkembangan generatif tanaman, pembuahan, penuaan,
sampai akhirnya pada proses kematian.
Buah muda berwarna hijau tua, putih kehijauan, atau putih, buah yang masak berwar
na merah terang.
Daun akan mengalami tahap-tahap perubahan warna dari hijau muda, hijau, hijau tua,
hijau kekuning-kuningan, kuning, kuning kecoklatan, coklat tua dan akhirnya layu dan
gugur atau memasuki proses penuaan.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat

1. 3.3 CarPolybag
3.2 Bahan

1. Tanah
2. Pupuk
3. Sekam padi
4. Bibit Cabai
5. Air
3.3 Cara kerja

1. Siapkan tanah hitam lalu masukkan tanah ke dalam polybag


2. Campurkan tanah hitam dengan sekam padi
3. Setelah tanah hitam dan sekam padi tercampur masukkan pupuk kedalam tanah seka
m dicampur dengan tanah hitam
4. Buatlah 2 polybag yang berbeda dengan variabel bebas tanah yaitu polybag A (tanah h
itam,sekam padi,pupuk) polybag B (tanah hitam dan pupuk)
5. Setelah tanah siap untuk ditanam baru masukkan biji tomat pisahkan agar tidak terlalu
rapat
6. Setelah di tanam biji tomat siram dengan air dengan cara di semprot
7. Setiap sore hari pulang sekolah tanaman tomat disiram dengan cara disemprot
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tanaman Tomat Pertumbuhan Batang dan Daun Tanaman Tomat

Minggu ke 1 Minggu ke 2 Minggu Ke 3

Median A Tanah Hi Tinggi Batang 2 cm, Ju Tinggi Batang 4 cm, Jum Tinggi Batang 5 cm, Jum
tam Biasa mlah Daun 1 Helai lah Daun 3 Helai lah Daun 6 Helai

Median B Tanah Hi Tinggi Batang 3 cm, Ju Tinggi Batang 4,5 cm, Ju Tinggi Batang 4 cm, Jum
tam ditambah Sek mlah Daun 1 Helai mlah Daun 3 Helai lah Daun 5 Helai
am

4.2 Pembahasan

Variabel terikat dalam penelitian ini merupakan jumlah daun ukuran lebar daun dan tinggi b
atang, sedangkan pemberian sekam pada tanah hitam berfungsi sebagai variabel yang mem
pengaruhi atau yang dikenal sebagai variabel bebas.

Dalam penelitian kami jenis tanah hitam yang paling unggul dalam pertumbuhan cabai adala
h tanah hitam ditambah sekam karena tanaman cabai lebih subur dan segar menggunakan t
anah hitam sekam dibandingkan menggunkan tanah hitam biasa. Tapi jika menggunakan tan
ah hitam di tambah sekam tanaman cabai akan bertumbuh sedikit lebih lambat dibandingka
n tanah hitam biasa dan juga jumlah daun yang dihasilkan lebih sedikit dari penggunaan tan
ah hitam biasa.

4.3 PERTANYAAN

1.Bagaimana pengaruh tanah hitam ditambah sekam terhadap pertumbuhan cabai


Jawab:Tanah hitam biasa membuat tanaman tinggi dan membuat daun tambah banyak

2. Bagaimana pengaruh tanah hitam terhadap pertumbuhan cabai

Jawab:tanaman cabai tumbuh dengan subur tapi tidak sesubur tanaman cabai yang tanah yg
dicampur sekam

3.  Apakah pemberian jenis tanah yang berbeda yang berbeda berpengaruh dalam
pertumbuhan tanaman tomat ?

Jawab : Ya , karena sekam dapat mengikat unsur unsur hara dalam tanah, sehingga selalu
tersedia untuk tanaman.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

 Kesimpulan

Cabe merupakan salah satu jenis sayuran yang memilki nilai ekonomi yang tinggi.
Cabe mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi kesehatan. Cabe (Capsicum
annum L) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani
di Indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi dan memiliki beberapa manfaat
kesehatan.
Budi daya cabe merah bukanlah yang mudah dilakukan jika kita menginginkan hasil
yang lebih maksimal. Dalam budidaya cabe merah banyak hal yang harus diperhatikan
supaya hasil panen yang kita peroleh lebih baik, mulai dari pemilihan lahan sampai cara
 Saran
Dengan adanya makalah ini, kiranya dapat menambah pengetahuan kita dalam
pembudidayaan cabe, bukan hanya asal tanam, akan tetapi bagaimana agar kita bisa
memperoleh hasil panen yang lebih maksimal.
Selanjutnya dengan pengetahuan yang kita miliki, hendaknya kita bisa berbagi
pengetahuan kepada masyarakat kita terutama mereka yang membudidayakan cabe,
dengan
harapan mereka bisa memperoleh hasil yang maksimal.

Anda mungkin juga menyukai