Anda di halaman 1dari 22

BAB I

SUMBER ENERGI TAK TERBARUKAN DAN SUMBER ENERGI


TERBARUKAN

A. SUMBER ENERGI TAK TERBARUKAN


Sumber energi tak terbarukan adalah energi yang berasal dari sumber daya
alam yang jumlahnya terbatas, waktu pembentukannya membutuhkan jutaan
tahun, dan prosesnya tidak berkelanjutan sehingga pada saatnya bisa habis
karena terus menerus digunakan sementara butuh waktu yang lama untuk
menggantikannya.
1. Sumber Energi Tak Terbarukan: Fosil
Energi fosil adalah sumber daya alam yang tersusun dari senyawa
hidrokarbon yang mengalami proses pembentukan sangat lama.
a. Batu Bara
Batu bara adalah sumber daya alam yang paling banyak di Indonesia.
Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun
2021, cadangan batu bara Indonesia mencapai 38,84 miliar ton dengan rata-
rata produksi sebesar 600 juta ton per tahun.
Batu bara sendiri dibagi ke dalam empat jenis yaitu lignit, sub-bitominous,
bitominous, dan antrasit.
1. Lignit, merupakan batu bara muda yang mempunyai energi 2250-4650
kkal/kg, dengan kandungan 25%-30% senyawa hidrokarbon.
1. Sub-bitominous, memiliki energi sebesar 4650-7250 kkal/kg dengan
senyawa hidrokarbon sekitar 25%-45%.
1. Bitominous yaitu batu bara dengan sumber energi yang cukup tinggi yaitu
5850-8650 kkal/kg dan mengandung 45%-86% senyawa hidrokarbon.
1. Antrasit, merupakan jenis batu bara kelas tertinggi dengan lebih dari 8359
kkal/kg dan kandungan senyawa hidrokarbon sekitar 86%-89%.
b. Minyak Bumi
Kendaraan yang sehari-hari Bapak dan Ibu guru pakai seperti motor, mobil,
atau bus pastinya menggunakan bahan bakar minyak bumi. Minyak bumi

1
adalah bahan bakar fosil yang terdiri dari campuran berbagai hidrokarbon.
Sumber energi ini umumnya diolah menjadi aspal, solar, bensin, kerosin,
avtur, gas, dsb.
c. Gas Alam
Gas alam adalah sumber energi yang berasal dari fosil tanaman, hewan, dan
mikroorganisme lainnya yang sudah tersimpan selama ribuan atau jutaan
tahun.
2. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Energi-energi fosil yang ada biasanya dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU). Tahukah Bapak dan Ibu guru kalau sumber energi fosil
yang paling banyak digunakan adalah batu bara atau BBM (Bahan Bakar
Minyak)? Menurut data BPPT di tahun 2016, kebutuhan PLTU di Indonesia
mencapai angka yang sangat besar yaitu 427 juta SBM. Dari angka tersebut,
energi yang paling besar digunakan adalah batu bara karena energi ini tidak
perlu diimpor, berbeda dengan BBM. Meskipun Indonesia juga memproduksi
BBM sendiri, tetapi jumlahnya belum mencukupi kebutuhan sehingga tetap
harus melakukan impor. .
3. Sumber Energi Tak Terbarukan: Nuklir
Energi nuklir dimanfaatkan dalam Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Di Indonesia sendiri, energi ini belum terlalu dieksplor dan digunakan sebagai
pembangkit listrik. Sejauh ini hanya ada tiga reaktor nuklir di Indonesia yang
ditujukan bukan sebagai PLTN melainkan sebagai reaktor penelitian oleh
BATAN (Badan Tenaga Atom Nasional). Ketiga reaktor nuklir tersebut
antara lain:
a. Reaktor Triga Mark II, Bandung
b. Reaktor Kartini, Jogja
c. Reaktor Siwabessy, Serpong
Kenapa sumber energi tak terbarukan nuklir belum terlalu dimanfaatkan
padahal Indonesia memiliki potensi sumber daya nuklir sebesar 3000 MW?
Hal ini dikarenakan nuklir sangat berbahaya, karena radiasinya bisa
mengancam lingkungan jika keluar dari wilayah PLTN. Dibutuhkan waktu

2
dan biaya yang besar untuk mengembangkan PLTN serta mempertimbangkan
risikonya.
Masalah dalam Sumber Daya Energi Tak Terbarukan
Dalam menggunakan sumber energi, terutama energi tak terbarukan, pastinya
kita menemukan beberapa masalah. Masalah-masalah yang muncul antara
lain:
1. Ketersediaannya terbatas, menurut perkiraan energi minyak bumi kurang
lebih dalam 40 tahun akan habis, batu bara sekitar 135 tahun, dan gas alam
sekitar 70 tahun lagi. Tantangan inilah yang membuat kita harus mulai beralih
ke energi baru terbarukan supaya tidak bergantung pada yang tidak
terbarukan.
2. Sumber energi tak terbarukan membawa dampak buruk pada lingkungan.
Pembangkit listrik mengubah sumber energi melalui proses pembakaran.
Hasil pembakaran itu menghasilkan gas-gas yang cukup berbahaya contohnya
Co2 yang terus meningkat dan menyebabkan efek rumah kaca, Nox dan Sox
yang jika bereaksi dengan air akan menghasilkan asam yang berakibat
mencemari air dan tanah, serta gas-gas lain yang berdampak buruk bagi
lingkungan sekitar.
3. Kebocoran reaksi nuklir, seperti yang terjadi di beberapa negara dengan
PLTN. Contohnya kebocoran radiasi nuklir yang terjadi di Jepang pada 11
Maret 2011 akibat gempa dan tsunami, serta di Rusia pada 26 April 1986.
Karena itulah, penggunaan tenaga nuklir di Indonesia sendiri masih dibatasi.

B. SUMBER ENERGI TERBARUKAN


Energi terbarukan merupakan sebuah sumber energi yang berasal alam yang
mampu digunakan dengan bebas, mampu diperbarui terus-menerus serta tak
terbatas. Berikut ini pengertian energi terbarukan, lengkap dengan jenis,
sumber dan manfaatnya. Tak dapat dipungkiri, setiap manusia membutuhkan
sumber daya energi. Setiap aktivitas yang dilakukan pastinya membutuhkan
sumber daya, baik itu terbarukan ataupun tidak. Namun, penggunaan sumber
energi terlalu masif sukses membuat lingkungan alam menjadi kacau dan

3
rusak. Akhirnya, hasil dari pembuangan sumber energi tersebut polusi yang
membahayakan kesehatan.
Sadar bahwa sumber energi tak terbarukan menipis, para ilmuan dari berbagai
negara pun mulai mengembangkan sumber energi terbarukan.
a. Pengertian Energi Terbarukan
Energi terbarukan ini merupakan sumber energi yang berasal dari alam yang
mampu dibuat kembali secara bebas, serta mampu diperbarui terus-menerus
dan tak terbatas. Energi terbarukan mampu diciptakan dengan memanfaatkan
perkembangan teknologi yang semakin canggih, sehingga mampu menjadi
sumber energi alternatif.
b. Jenis-jenis energi terbarukan
Penggunaan sumber energi yang semakin meningkat membuat manusia untuk
menemukan opsi lainnya dari sumber energi yang ada sekarang ini. Adapun
jenis-jenis energi terbarukan yaitu sebagai berikut.
1. Tenaga surya
Jenis energi yang satu ini berasal dari proses penangkapan energi radiasi
tenaga surya atau sinar matahari, kemudian mengubahnya menjadi listrik,
panas, atau air panas. Untuk mendapatkan aliran listrik, panas matahari
akan diserap menggunakan solar panel (panel surya) kemudian
mengubahnya menjadi tenaga listrik.
2. Energi angin
Angin merupakan udara bergerak. Sudah sejak lama angin digunakan
sebagai sumber energi. Contohnya di Belanda, angin dimanfaatkan untuk
menggerakan kincir. Kincie ini yang berfungsi sebagai sumber alat
pengolah
biji-bijian. Sekarang ini, listrik juga mampu menghasilkan tenaga listrik
dengan memanfaatkan turbin. Turbin ini yang berguna untuk menggerakan
generator yang membangkitkan listrik.
3. Energi pasang surut
Energi ini diperoleh dari hasil pasang surut air laut. Diketahui, energi jenis
ini juga dimanfaatkan di pantai timur Amerika dan Eropa. Turbin yang

4
dipasang tepi laut membantu mengubah energi dari pasang surut air laut
menjadi energi mekanik untuk menggiling gandum.
3. Energi Ombak
Energi jenis ini digunakan untuk membangkitkan listrik. Hanya saja, untuk
mengembangkan energi ombak ini membutuhkan infrastruktur dengan
jumlah biaya yang relatif mahal.
4. Energi panas laut
Air laut memiliki perbedaan temperatur yang mana bagian dalam air laut
terasa dingin dan bagian permukaan air laut terasa panas karena terkena
sinar matahari. Perbedaan temperatur ini yang dimanfaatkan untuk
menghasilkan energi listrik dengan menggunakan teknologi canggih.
c. Sumber Energi Terbarukan
Perlu diketahui, sumber energi saat ini berasal dari energi fosil dan energi
terbarukan. Di Indonesia, masih banyak area potensial untuk mengembangkan
energi terbarukan. Adapun beberapa sumber energi terbarukan yaitu: tenaga
air, panas bumi, biomassa, tenaga surya, tenaga angin, panas laut, ombak, dan
pasang surut air laut.
d. Manfaat Energi Terbarukan
Penggunaan energi terbarukan mampu menyerap sumber daya serta investasi
yang mana manfaatnya bisa dirasakan hingga di masa mendatang. Berikut ini
beberapa manfaat energi terbarukan yang perlu kamu tahu.
1. Meminimalisir efek pemanasan global
2. Sumber energi tak terbatas
3. Meningkatkan kesehatan masyarakat
4. Hemat sumber daya serta uang
5. Menciptakan lapangan kerja dan peluang

C. PENGGUNAAN ENERGI
Energi yang berasal dari alam seperti fosil-fosil yang menghasilkan gas, batu
bara dan minyak bumi, matahari, air, dan angin merupakan sumber energi
yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia karena sifatnya yang

5
dapat menggerakkan berbagai hal di dunia. Selama ini sebagian besar sumber
energi utama manusia di bumi lebih terfokus pada penggunaan bahan bakar
fosil yang telah banyak menghasilkan gas-gas rumah kaca seperti CO2, dan
telah memberikan kontribusi terbesar bagi pemanasan global.
Pada dasarnya masalah energi di Universitas Indonesia adalah pemakaian
energi listrik yang berlebihan. Setiap tahun dapat diprediksi adanya kenaikan
pemakaian listrik sekitar 10 – 15 %. Hal tersebut dikarenakan perilaku
pengguna yang konsumtif dan belum sadar tentang pemakaian dan
penggunaan listrik. Akibat dari pemakaian listrik yang berlebihan bias
berdampak pada krisis listrik. Pemakaian listrik yang tidak terkontrol dapat
berdampak pada naiknya biaya anggaran untuk pembayaran penggunaan
listrik. Disamping itu pengadaan peralatan kantor yang bertambah akan
berdampak juga kenaikan konsumsi listrik.
Untuk itu, perlu upaya-upaya efisiensi dalam penggunaannya dan terus
mengembangkan energi alternatif lain yang ramah lingkungan seperti energi
Matahari (solar cell) yang terus menerus mengalir dan tidak akan habis
selama matahari masih bersinar, Energi Air, Energi Angin, Bio-fuel, Panas
Bumi (geothermal), dll. Universitas Indonesia telah memiliki kebijakan
tentang konservasi energi di kampus yaitu dengan adanya Keputusan Rektor
Universitas Indonesia Nomor: 1310/SK/R/UI/2011 Tentang Program
Konservasi Energi di kampus Universitas Indonesia yang ditetapkan pada
tanggal 20 Juni 2011.
1. Terwujudnya program penghematan energi di lingkungan Universitas
Indonesia
2. Mengembangkan Tridharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian
dan pengabdian masyarakat yang terkait dengan konservasi energi di
lingkungan Universitas Indonesia
3. Melaksanakan penghematan dengan tindakan nyata seperti pemilihan dan
penggunaan listrik, lampu, pendingin ruangan (AC) yang hemat energi
dan tindakan-tindakan lainnya serta meningkatkan penggunaan energi
terbarukan (energi matahari untuk pencahayaan).

6
4. Memastikan bahwa semua peralatan yang menggunakan listrik tidak
menyala saat tidak ada aktifitas.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai konservasi energi akan diatur kemudian
6. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya

D. DAMPAK PENGGUNAAN ENERGI


dampak sumber energi, sumber energi
Bumi menyediakan sumber daya yang begitu melimpah, salah satunya sumber
energi. Sumber energi adalah segala sesuatu yang mampu menghasilkan
energi, guna memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup. Kendati demikian,
pemanfaatan sumber energi tidak boleh berlebihan karena sumber energi akan
habis. Belum lagi, dampak pemanfaatan sumber energi yang berlebihan juga
dapat merusak lingkungan.
Pemanasan global dan polusi udara yang dialami saat ini merupakan dampak
sumber energi yang pemanfaataannya berlebihan, seperti penggunaan
kendaraan, mesin, dan listrik. Benda-benda yang menunjang kehidupan kita
itu, membakar energi yang bersumber dari minyak gas maupun batu bara.
Untuk menggantikan energi yang habis dan kurang baik bagi lingkungan
maka perlu dikembangkan energi terbarukan/energi alami seperti panas
matahari, angin, panas bumi, maupun air.
Untuk bisa mengurangi dampak sumber energi yang tidak baik bagi
lingkungan dan kesehatan manusia, maka penting bagi kita untuk mengetahui
beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memilih sumber energi. Pada
dasarnya, dalam pemilihan sumber energi harus bergantung pada beberapa
hal, antara lain :
 Kemudahan mengekstraksi energi tersebut
 Memperhitungkan biaya dalam pengolahan energi
 Efisiensi teknologi yang tersedia
 Perlu memikirkan kerusakan yang ditimbulkan terhadap lingkungan.

7
Ada beberapa dampak yang ditimbulkan akibat sumber dan pemanfaatan
energi terhadap lingkungan, diantaranya penggunaan berbagai sumber dapat
mengganggu dan mencemari lingkungan, serta dalam pembangunan
bendungan untuk pembangkit listrik tenaga air dapat merusak dan
mengganggu ekosistem kehidupan dalam air.
Selain itu, teknologi pembangkit listrik tenaga angin yang berasal dari kincir
angin juga dapat menyebabkan banyak polusi suara, seta terganggunya
ekosistem laut akibat dari pemanfaatan energi laut. Akibat dari pembakaran
bahan bakar fosil dapat menyebabkan pencemaran udara, sementara radiasi
nuklir dapat menyebabkan efek berbahaya bagi kelangsungan makhluk hidup.
Demi kelangsungan hidup yang sehat, aman dan bersih maka harus berhati-
hati dalam pemakaian dan pemanfaatan sumber energi. Pasalnya pemanfaatan
sumber energi apa pun akan memberikan dampak bagi kehidupan makhluk
hidup.

8
BAB II
KETERBATASAN ENERGI

A. PENYEBAB KETERBATASAN ENERGI


Krisis energi merupakan masalah yang cukup kompleks dan terdiri dari
berbagai penyebab. Melansir enovaenergy.com.au, berikut 10 penyebab
krisis energi:
1. Konsumsi Berlebihan
Krisis energi adalah akibat dari berbagai tekanan pada berbagai sumber
daya alam. Ada tekanan pada bahan bakar fosil seperti minyak, gas, dan
batu bara karena konsumsi berlebihan, yang kemudian dapat membebani
sumber daya air dan oksigen kita dengan menyebabkan polusi.
Model konsumsi saat ini sebagian besar bergantung pada sumber daya
yang dapat dikonsumsi dan terbatas seperti batu bara, minyak, dan gas
alam, dan ini semakin dekat untuk habis. Menurut proyeksi saat ini,
cadangan minyak cukup untuk 40-60 tahun, minyak konvensional sekitar
60 tahun, dan cadangan batu bara sekitar 2 abad.
2. Over Populasi
Penyebab lain dari krisis adalah peningkatan yang stabil dalam populasi
dunia dan permintaannya akan energi.
Permintaan energi akan diperkuat oleh ledakan demografis dan ekonomi
di daerah-daerah yang sedang berkembang. Diperkirakan bahwa populasi
dunia akan mencapai hampir 10 miliar orang pada tahun 2050. Menurut
Badan Energi Internasional (IEA), permintaan energi global dapat
meningkat lebih dari 50% pada tahun 2030 tanpa adanya kebijakan publik
di bidang ini.
3. Pemborosan Energi
Pentingnya menghemat energi cukup sering diremehkan. Pemborosan
energi menggambarkan pemborosan sumber energi, khususnya bahan
bakar dan listrik. Akibatnya, pengurangan limbah menjadi sumber

9
penghematan energi yang sangat besar, yang membutuhkan tindakan baik
pada tingkat individu maupun kolektif.
4. Pilihan Energi Terbarukan yang Belum Dijelajahi atau Kurang
Dimanfaatkan
Energi terbarukan masih tetap tidak digunakan atau kurang dimanfaatkan
di sebagian besar negara. Sebagian besar energi berasal dari sumber yang
tidak terbarukan seperti batu bara. Ini berarti ada cukup banyak ruang
untuk perbaikan di area ini.
Jika kita tidak fokus serius pada energi terbarukan, masalah krisis energi
dunia tidak dapat diselesaikan. Sumber energi terbarukan dapat
mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan juga membantu
mengurangi emisi gas rumah kaca
5. Infrastruktur yang Buruk
Penuaan infrastruktur peralatan pembangkit listrik dapat menjadi alasan
lain akan krisis energi global. Beberapa negara menggunakan peralatan
usang yang membatasi produksi energi yang efisien dan efektif.
Meskipun pembaruan infrastruktur membutuhkan banyak biaya dan
menggunakan sejumlah besar sumber daya tambahan, namun hal tersebut
dapat menciptakan standar kinerja tinggi dan membantu mencegah krisis
energi.
6. Keterlambatan dalam Commissioning Pembangkit Listrik
Penundaan yang signifikan dalam commissioning (uji coba) pembangkit
listrik baru dapat mengisi kesenjangan antara permintaan dan pasokan
energi. Hasilnya, sistem berada di bawah tekanan besar untuk memenuhi
permintaan listrik sehari-hari. Ketika pasokan tidak sesuai dengan
permintaan, hal tersebut dapat mengakibatkan pelepasan beban, bahkan
pemadaman sistem.
7. Sistem Distribusi yang Buruk
Pemadaman listrik atau gangguan saluran dan gangguan pasokan adalah
akibat dari sistem distribusi yang buruk. Gangguan ini juga menyebabkan
pasokan menjadi lebih mahal.

10
8. Kecelakaan Besar dan Bencana Alam
Kecelakaan-kecelakaan besar seperti patahan atau putusnya jalur utama,
dan bencana alam seperti kekeringan, banjir, angin topan, letusan gunung
berapi, dan gempa bumi menyebabkan terhentinya pasokan energi.
9. Perang
Perang antar negara juga dapat menghambat pasokan energi, terutama
jika terjadi di negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Irak, Iran,
Kuwait, UEA, atau Qatar sebagai pemasok energi utama atau minyak. Hal
ini menyebabkan kenaikan harga minyak dan kelangkaan global yang
pada gilirannya memiliki efek riak yang menyebabkan masalah bagi
konsumen energi.
10. Faktor Lain-lain
Kenaikan pajak, pemogokan, peristiwa politik, musim panas yang parah
atau musim dingin yang dingin dapat menyebabkan peningkatan
permintaan energi secara tiba-tiba dan dapat menghambat pasokan

B. SOLUSI TERHDAP KETERBATASAN ENERGI


Meskipun krisis energi telah terjadi saat ini, namun ada beberapa hal yang
bisa dilakukan untuk mencegah semakin memburuknya krisis tersebut.
Berikut cara mengatasi krisis energi:
1. Berpindah ke Sumber Daya Terbarukan
Solusi terbaik yang memungkinkan adalah mengurangi ketergantungan
dunia pada sumber daya tak terbarukan dan meningkatkan upaya
konservasi secara keseluruhan. Sebagian besar zaman industri diciptakan
dengan menggunakan bahan bakar fosil, tetapi ada juga teknologi yang
dikenal dan teruji dengan baik yang menggunakan energi terbarukan
seperti energi air, energi matahari, dan energi angin.
Salah satu kekhawatiran dunia adalah akan kehabisan gas atau minyak.
Namun, kekhawatiran yang lebih besar sebenarnya adalah penggunaan
batubara akan terus mencemari atmosfer dan menghancurkan sumber

11
daya alam lainnya dalam proses penambangan batubara. Jadi, penting
untuk berpindah pada energi terbarukan sebagai sumber energi pengganti
batu bara.
2. Tingkatkan Fokus pada Teknologi Penyimpanan
Bekerja secara paralel dalam gerakan menuju penggunaan sumber
terbarukan yang lebih luas perlu adanya upaya kolektif dalam
meningkatkan dan meningkatkan teknologi penyimpanan. Seperti baterai
atau penyimpanan energi hidro yang dipompa dan lebih mudah diakses
serta hemat biaya.
Meningkatkan ketersediaan, keefektifan, dan biayanya akan mendukung
langkah menuju sumber terbarukan dan membuatnya lebih mudah
diakses, lebih andal, dan pada akhirnya lebih efektif.
3. Meningkatkan Inisiatif Efisiensi Energi
Kesadaran untuk menggunakan energi secara efisien perlu ditingkatkan.
Beberapa hal sederhana yang dapat membantu untuk menghemat energi
antara lain mematikan kipas dan lampu saat tidak digunakan, berhati-hati
saat menggunakan peralatan, membatasi penggunaan pemanas dan
pendingin, berjalan kaki, dan kegiatan kecil tapi berdampak besar lainnya.
4. Lakukan Audit Energi
Audit energi adalah proses yang membantu untuk mengidentifikasi area
di mana rumah atau kantor kehilangan energi dan langkah apa yang dapat
diambil untuk meningkatkan efisiensi energi.
Audit energi dan secara umum lebih memperhatikan penggunaan energi
dapat membantu mengurangi jejak karbon, menghemat energi dan uang,
dan membantu mencegah dampak lebih lanjut pada krisis energi.
5. Bersama Peduli terhadap Perubahan Iklim
Baik negara maju maupun negara berkembang harus memiliki kepedulian
yang sama tentang perubahan iklim. Mereka harus fokus pada
pengurangan emisi gas rumah kaca melalui mekanisme lintas batas yang
efektif.

12
Dengan pertumbuhan populasi saat ini dan konsumsi sumber daya yang
berlebihan, konsekuensi dari pemanasan global dan perubahan iklim tidak
dapat dikesampingkan. Baik negara maju maupun berkembang harus
fokus pada pengurangan emisi untuk mengurangi separuh emisi mereka
dari tingkat saat ini pada tahun 2050.

C. CONTOH PENEMUAN YANG DAPAT MENGATASI


KETERBATASAN ENERGI
Di sekolah mungkin kamu pernah mempelajari jenis-jenis energi berdasarkan
sifat sumbernya, salah satunya adalah sumber energi yang tidak bisa
terbarukan seperti minyak, batu bara, dan gas alam. Sumber energi tersebut
tidak dapat diperbarui karena begitu jumlahnya di bumi terbatas dan jika
sudah habis, tidak akan ada lagi penggantinya.
Selain itu, sumber energi tak terbarukan ternyata memberikan efek samping
yang tidak baik untuk bumi karena mencemari alam. Hal tersebut dikarenakan
dalam proses perubahannya menjadi energi yang kita gunakan sekarang,
berupa listrik atau bahan bakar kendaraan, sumber energi tersebut melepas
radikal bebas maupun zat penyebab hujan asam. Ditambah lagi, sisa
limbahnya seringkali mencemari air dan tanah.
Terlepas dari biaya pengolahan yang relatif lebih murah dan hasil keluaran
dalam jumlah banyak, beberapa pihak mulai mencari sumber energi lain yang
tidak akan pernah habis. Sumber energi ini disebut sebagai sumber energi
terbarukan karena ketersediaannya yang tidak terbatas di alam. Seringkali,
sumber energi ini juga disebut sebagai sumber energi alternatif karena mau
tidak mau, sumber energi dari bahan bakar fosil yang telah dijelaskan di atas
suatu saat akan habis dan kita harus segera menemukan sumber energi lain.
Beruntungnya, beberapa negara telah mengembangkan alat untuk bisa
menyerap energi dari alam, seperti sinar matahari, air, angin, dan panas bumi,
untuk diubah menjadi listrik maupun bahan bakar kendaraan. Mau tahu apa
saja penemuan mereka? Simak pembahasan berikut :
1. Buoyant Airborne Turbine (BAT) – Angin

13
Kita mungkin sudah sering mendengar tentang turbin tradisional seperti
pada gambar di atas, ya, Quipperian. Negara-negara seperti Tiongkok,
Amerika Serikat, Jerman, Denmark, Spanyol, dan India memang telah
berhasil memproduksi lebih dari 175.000 megawatt daya dari turbin
tersebut. Akan tetapi jumlah itu masih bisa dilipatgandakan, lho, melalui
alat yang bernama Buoyant Airborne Turbine (BAT)!
Ide teknologi ini sederhana. Pada dasarnya, sebuah balon raksasa dengan
turbin angin di tengahnya dibawa ke lahan lapang dan diangkat ke
ketinggian hampir 2.000 kaki. Pada posisi tersebut, angin bisa bertiup
dengan kecepatan yang jauh lebih besar ketimbang pada posisi di mana
turbin angin tradisional diletakkan. Dengan demikian, BAT bisa
menghasilkan kekuatan dua kali lipat dari pada turbin angin tradisional!
Alat baru ini bahkan mampu menahan kecepatan angin hingga 43 mil per
jam, Selain itu, ketinggian posisi BAT juga bisa diatur pada posisi yang
dirasa aman. Keuntungan lainnya, dampak yang dikeluarkan oleh mesin ini
kepada lingkungan pun sangat minim. Tidak seperti turbin tradisional yang
hanya diam di tempat, BAT juga dapat dengan mudah dibongkar dan
dipindahtugaskan ke tempat lain jika dibutuhkan.
2. Oyster – Gelombang Laut
Penciptaan alat pengolah energi alam yang satu ini memang terinspirasi dari
kerang, Seperti kita ketahui, 70% komponen bumi adalah air.
Akan tetapi, sungguh menyedihkan bahwa kenyataan ini belum sepenuhnya
menjadi keuntungan bagi manusia karena pemanfaatan gelombang laut
masih menjadi bidang yang tertinggal dalam hal pengembangan energi
alternatif. Untuk itulah Oyster lahir. Alat ini membawa misi
mengedepankan pemanfaatan gelombang laut dalam penemuan sumber
energi terbarukan.
Bentuk Oyster memang didesain bisa bergerak seperti cangkang kerang
yang membuka dan menutup. Kepakannya berasal dari gelombang laut
yang mendorong atau menarik alat tersebut. Oyster biasanya diletakkan
sedalam 50 kaki di bawah permukaan air dengan jarak 1.600 kaki dari tepi

14
pantai. Laut yang terus bergelombang membuat alat ini memiliki siklus
tanpa akhir sehingga Oyster mampu memompa energi terus-menerus ke
pusat pembangkit listrik tenaga air yang berada di daratan.
Sejauh ini, dua mesin Oyster telah berhasil diuji di lepas pantai Skotlandia.
Satu mesin telah mampu menghasilkan daya sebesar 315 kilowatt
sementara Oyster lainnya mengelola 800 kilowatt, yang mampu memenuhi
kebutuhan 80 rumah. Kelebihan lainnya, alat ini bahkan tetap mampu
beroperasi meski dalam kondisi badai, lho!
Perkebunan Oyster yang pertama, di pantai barat laut Skotlandia, telah
mampu menghasilkan daya 40 megawatt dan terus dikembangkan dengan
target 200 megawatt. Mengingat Indonesia adalah negara kepulauan dengan
ratusan lepas pantai.
3. Ganggang – Biofuel
Demi menemukan pengganti bahan bakar fosil, para peneliti mulai beralih
ke bahan bakar nabati yang menghasilkan etanol atau biodiesel. Bahan
bakar ini biasanya berasal dari tanaman seperti jagung, gandum, tebu, bit,
kedelai, atau tanaman lainnya.
Akan tetapi, semua tanaman tersebut membutuhkan lahan untuk
ditumbuhkan, yang bisa jadi diperoleh dengan menebangi hutan. Hmm,
menebang hutan untuk mendapatkan sumber energi? Tentu bukan solusi
yang baik. Tidak kehabisan akal, beberapa ahli lebih memilih untuk
memanfaatkan alga.
Alga menjadi pilihan lain karena memang beberapa ganggang memiliki
kandungan minyak alami sekitar 75% di dalam tubuhnya yang dapat dengan
mudah diproses menjadi biofuel. Sisa pengolahan ganggang pun masih
dapat digunakan sebagai pupuk alami untuk menumbuhkan lebih banyak
lagi alga!
Tanaman ini menjadi alternatif yang bagus karena bisa tumbuh sangat cepat
di air tanpa harus menebang hutan. Selain itu, rata-rata ganggang dapat
menghasilkan sekitar 5.000 galon etanol per 100 m2 dalam satu tahun.

15
Jumlah ini pun jelas lebih banyak jika dibandingkan tebu yang hanya
mampu memproduksi 800 galon.
Para ilmuwan di Institut Teknologi Rochester, New York, telah menemukan
keuntungan lain dari sumber biofuel ini, yaitu kemampuannya dalam
membersihkan air limbah. Hal tersebut dikarenakan alga mengonsumsi
limbah nitrat dan fosfat yang sekaligus mengurangi racun dan bakteri.
Negara bagian Alabama telah menjadi rumah bagi sistem biofuel ganggang
pertama.
4. Jendela Surya – Matahari
Setiap detik, matahari membombardir bumi dengan sekitar 174 kuadriliun
(1015) watt energi. Betapa sayang kalau tidak dimanfaatkan dengan baik,
ya, Quipperian. Sejauh ini, pemanfaatan paling populer dari energi matahari
adalah berupa panel surya. Akan tetapi teknologi ini masih memiliki
kekurangan, yaitu ia hanya mampu mengubah maksimum 20% dari energi
matahari menjadi listrik dan biaya produksinya sangat mahal.
Namun baru-baru ini, para ilmuwan dari University of California telah
menemukan terobosan baru dari panel surya. Bahan bakunya berasal dari
zat plastik yang transparan terhadap spektrum cahaya normal, tetapi mampu
mengambil cahaya inframerah. Karena terbuat dari plastik, harganya pun
relatif lebih murah jika dibandingkan dengan panel surya tradisional.
Yang paling menarik, penemuan ini tidak seperti panel pada umumnya
karena bentuknya berupa jendela yang bisa dipasang di rumah! Ya, selama
jendela ini terpapar matahari, ia dapat mengubah energi matahari menjadi
listrik.
5. Listrik Vulkanik – Geotermal
Suatu pembangkit energi yang bersumber dari geotermal atau energi panas
bumi diibaratkan seperti pembangkit batubara tanpa batubara. Keduanya
menggunakan prinsip kerja yang sama, yaitu memanaskan air sampai
menjadi uap hingga mampu menjalankan turbin yang menghasilkan listrik.
Perbedaan mendasarnya adalah bahwa alih-alih membakar batu bara,
pembangkit energi dengan panas bumi akan menggunakan energi panas dari

16
bumi itu sendiri. Dengan mengebor lubang ke tanah sekitar dua hingga
enam mil, suhu yang diperoleh bisa mencapai 160 hingga 600 derajat
Fahrenheit.
Lokasi dengan aktivitas gunung berapi yang tinggi sangat ideal untuk jenis
energi terbarukan ini karena magma yang berada di bawah tanah lebih dekat
ke permukaan tanah dan tidak perlu menggali lubang terlalu dalam.
Baru-baru ini, para peneliti Islandia mengebor tanah dan tanpa sengaja
terkena kantung magma. Mereka pun memutuskan untuk menuangkan air
ke lubang tersebut untuk mengetes apa yang terjadi. Yang terjadi
selanjutnya justru memecahkan rekor!
Uap menyembur keluar pada suhu di atas 842oF. Sebagai perbandingan,
biasanya uap yang dihasilkan oleh pembangkit geotermal hanya sekitar
158oF. Jika pembangkit geotermal tradisional saja mampu menghasilkan
sekitar 40 megawatt energi yang bisa memenuhi kebutuhan sekitar 11.500
rumah, jika penelitian ini berhasil, kekuatan baru yang dihasilkan bisa
melipatgandakan jumlah listrik hingga sepuluh kali lipat
6. Gelas Kaca BetaRay – Matahari
Sebelumnya, kita sudah membahas tentang ketidakefisienan panel surya.
Ternyata ada lagi penemu yang memberikan solusi lain dari masalah ini, Ia
adalah Andre Broessel, seorang arsitek dari Jerman, yang muncul dengan
ide sederhana namun brilian untuk meningkatkan efisiensi dalam
pemanfaatan energi matahari!
Alatnya dinamakan bola kaca BetaRay. Ia mulai dengan memasukkan bola
kaca tersebut – yang telah diisi cairan – ke dalam desain panel surya. Ide
sederhana ini ternyata mampu meningkatkan keluaran energi sebesar 34%!
Alat ini juga dilengkapi dengan pelacak yang mampu mengikuti pergerakan
sinar matahari pada siklus rotasi harian bumi. Selain itu, BetaRay juga
dapat memanfaatkan sinar matahari pada hari-hari mendung dan
menghasilkan energi sebanyak empat kali lipat daripada panel surya
normal.

17
Perangkat tersebut bahkan dapat menarik energi dari bulan pada malam
yang cerah juga, Alat ini bahkan dirancang khusus untuk bisa diletakkan di
atas rumah atau gedung dengan luas lahan yang terbatas, tidak seperti panel
surya yang membutuhkan tempat luas. Proyek ini memang masih dalam
tahap pengembangan. Akan tetapi jika telah selesai, mungkin ia akan
mengubah tampilan dari atap bangunan di seluruh dunia ?
7. Virus – Piezoelektrik
Suatu terobosan telah terjadi di Laboratorium Nasional Lawrence Berkeley,
California, di mana para ilmuwan berhasil membuat virus yang dapat
menghasilkan muatan listrik. Bahan ini terbuat dari virus jenis M13, yang
biasanya menginfeksi bakteri, yang telah direkayasa.
Singkat cerita, dengan bantuan virus, perangkat ini akan mampu mengubah
gerakan sederhana seperti menekan tombol atau menggeser jari kamu di
layar menjadi listrik. Aplikasi praktisnya tidak terbatas dan mungkin akan
banyak digunakan pada teknologi nirkabel seperti ponsel dan laptop.
Perkembangan ini nantinya membuat perangkat lain tidak bergantung lagi
pada listrik dan bahkan dipastikan menjadi portabel.
Yang lebih hebat lagi adalah virus ini bisa disemprotkan ke permukaan
apapun, seperti lantai atau kursi, kemudian menghasilkan listrik ketika
distimulasi oleh gerakan atau tekanan. Akan tetapi mungkin kenyataan itu
masih jauh untuk terwujud karena saat ini keluaran maksimal yang dapat
diberikan oleh virus tersebut hanya ¼ dari baterai jam dinding di rumah
kita.
8. Torium – Radioaktif
Torium merupakan salah satu jenis radioaktif yang sifatnya mirip dengan
uranium, namun dapat menghasilkan 90 kali lebih banyak energi dan hanya
mengeluarkan sedikit limbah. Jumlahnya juga ada tiga hingga empat kali
lebih banyak di alam dan satu gramnya bahkan setara dengan 7.400 galon
gas dalam hal menghasilkan energi! Oleh karena itu, salah satu perusahaan
sistem tenaga laser di Connecticut telah mengaplikasikan zat ini ke dalam
mesin mobil.

18
Hanya dengan menggunakan laser bertenaga delapan gram torium untuk
memanaskan air dan menghasilkan uap, mobil tersebut dapat berjalan
selama lebih dari 100 tahun atau sejauh satu juta mil tanpa perlu
direformasi. Mesin mobil itu pun diklaim hanya berbobot sekitar 500 pon,
jauh lebih ringan dari standar mesin mobil pada umumnya.
Tantangan terbesar adalah kenyataan bahwa thorium belum terbukti
potensinya pada skala komersil. Para ilmuwan masih menempatkan
uranium sebagai bahan bakar nuklir utama selama 60 tahun terakhir
sehingga reaktor berbasis torium jauh lebih mahal untuk diproduksi. Tetapi
tidak menutup kemungkinan bahwa di masa depan, mobil kita akan
memiliki mesin bertenaga .
9. Mesin Pendorong Gelombang Mikro
Isu bahwa bumi beserta segala kehidupan di atasnya akan hancur membuat
manusia berlomba-lomba ke luar angkasa demi menemukan planet baru
untuk ditinggali. Kebutuhan perjalanan ke ruang angkasa pun diprediksi
akan terus meningkat dalam beberapa dekade mendatang. Untuk itulah
teknologi mesin yang didorong oleh gelombang mikro datang.
Jika telah dinyatakan layak, teknologi ini secara radikal dapat mengubah
desain pesawat ruang angkasa di masa depan, yaitu dengan menghilangkan
kebutuhan untuk membawa bahan bakar. Selama ini memang setengah dari
massa pesawat ruang angkasa diisi oleh bahan bakar dan ini merupakan
masalah besar.
Akan tetapi, teknologi ini pun diberi label “tidak mungkin” oleh para
ilmuwan karena bertentangan dengan hukum ketiga Newton, yaitu hukum
konservasi momentum. Hukum tersebut menyatakan bahwa untuk bergerak
maju, suatu objek harus selalu meninggalkan sesuatu di belakang. Dalam
hal ini, bahan bakar roket dikeluarkan untuk mendorong pesawat menembus
ruang angkasa. Tapi dengan membuat gelombang mikro memantul ke
reflektor di dalam ruang tertutup, para ilmuwan mungkin bisa tetap
menghasilkan energi dorongan tanpa menggunakan propelan yang selama
ini ada pada roket.

19
Ide ini pertama kali dipamerkan pada tahun 2006 oleh seorang ilmuwan
bernama Roger Shawyer yang kemudian dibuktikan oleh tim peneliti dari
Tiongkok pada tahun 2012. Akan tetapi, karena diangggap bertentangan
dengan teori fundamental dalam fisika, teori itu pun tidak dianggap serius.
Baru pada bulan Juli 2014, gagasan tersebut mulai diterima berkat Guido
Fetta dari NASA. Bahkan sekarang, meski para ilmuwan belum begitu
yakin bagaimana cara kerjanya, mereka setuju bahwa hal itu mungkin
berhasil. Jalan realisasinya pun masih sangat panjang karena progres saat
ini, dorongan yang dihasilkan bahkan belum cukup untuk mengangkat koin
satu sen dari atas meja.
10. International Thermonuclear Experimental Reactor (ITER) – Energi
Nuklir
Tenaga nuklir telah menjadi sumber energi alam yang paling dapat
diandalkan saat ini. Terlepas dari bayangan risiko kebocoran nuklir atau
limbah radioaktif, faktanya bentuk energi ini tidak mencemari lingkungan
atau menyebabkan bahaya apa pun, tentu jika kita berhati-hati.
Bahkan perkembangan teknologi ini telah menghasilkan beberapa hasil luar
biasa, salah satunya adalah mesin ITER. Proyek ini sangat penting sehingga
Tiongkok, India, Uni Eropa, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan
Rusia telah bersatu untuk mewujudkannya.
Dibangun di wilayah selatan Prancis, proyek ini dianggap setara dengan
membangun matahari di halaman belakang rumah kita sendiri karena mesin
ini akan dapat mereplikasi proses yang terjadi pada bintang seperti
matahari. Tidak seperti proses fisi, di mana atom-atom terpisah untuk
menciptakan energi, prinsip fusi justru mengikat dua elemen untuk
menghasilkan lebih banyak kekuatan.
Jenis energi ini pun tidak berbahaya, tidak menghasilkan limbah, dan sejauh
ini, hal itu yang paling mungkin direalisasikan berdasarkan perkembangan
sains saat ini. Untuk beroperasi, mesin ITER memerlukan energi 50
megawatt dan ia akan memberi 500 megawatt sebagai imbalan, cukup untuk
memenuhi kebutuhan daya 130.000 rumah.

20
Pengetahuan teoritis untuk membangun reaktor nuklir satu ini telah ada
selama beberapa dekade. Akan tetapi kendalanya ada pada bagaimana cara
membangun sebuah reaktor yang mampu menahan suhu di atas 150 juta
derajat. Untuk mencapainya, diperlukan elektromagnet untuk menjaga
cairan panas tersebut menjauh dari reaktor dinding. Sebenarnya proyek ini
telah dimulai sejak 1985, tetapi baru pada tahun 2010 teknologi itu tersedia
dan konstruksi dimulai. Prediksi masa depan mengatakan bahwa pada awal
tahun 2030-an, ITER akan memulai operasinya dan diintegrasikan ke dalam
jaringan listrik pada awal tahun 2040.

21
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sumber energi tak terbarukan adalah energi yang berasal dari sumber daya alam
yang jumlahnya terbatas, waktu pembentukannya membutuhkan jutaan tahun,
dan prosesnya tidak berkelanjutan sehingga pada saatnya bisa habis karena terus
menerus digunakan sementara butuh waktu yang lama untuk menggantikannya.
Energi terbarukan merupakan sebuah sumber energi yang berasal alam yang
mampu digunakan dengan bebas, mampu diperbarui terus-menerus serta tak
terbatas.
Pemanasan global dan polusi udara yang dialami saat ini merupakan dampak
sumber energi yang pemanfaataannya berlebihan, seperti penggunaan
kendaraan, mesin, dan listrik. Benda-benda yang menunjang kehidupan kita itu,
membakar energi yang bersumber dari minyak gas maupun batu bara. Untuk
menggantikan energi yang habis dan kurang baik bagi lingkungan maka perlu
dikembangkan energi terbarukan/energi alami seperti panas matahari, angin,
panas bumi, maupun air.
B. SARAN

22

Anda mungkin juga menyukai