Anda di halaman 1dari 4

Penandatanganan MoU dan Perjanjian Kerjasama Dalam

Rangka Mewujudkan Harmonisasi dan Penyelarasan


Peraturan Bersama Pemda dan DPRD
Kanwil Sulteng |
23 Agustus 2021 |

Dilihat: 1725

PALU - Senin (23/8/2021), Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama Pemerintah
Daerah (Pemda) dan DPRD melakukan Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) sekaligus Penandatanganan Perjanjian
Kerjasama. MoU dan Perjanjian Kerjasama yang ditandatangani diantaranya adalah  MoU KADIN Sulteng dan IAIN, serta PKS politeknik.
Penandatanganan MOU dan Perjanjian Kerja Sama tersebut diikuti dan dilakukan oleh:

1. Ketua DPRD kota palu

2. Sekwan DPRD kota Palu

3. Ketua DPRD kab. Parigi Moutong

4. Sekwan DPRD kab. Parigi Moutong

5. Ketua DPRD kab. Banggai Kepulauan

6. Sekwan DPRD Banggai kepulauan.

7. Bupati Morowali

8. Sekab Morowali

9. Bupati Banggai kepulauan

10. Sekab Banggai kepulauan

11. Bupati Buol

12. Sekab buol

13. IAIN Palu

14. Poltekim Palu

Dalam kesempatan tersebut Kepala Kanwil (Kakanwil) Kemenkumham Sulteng menekankan pentingnya keterkaitan semua pihak dalam
harmonisasi yang merupakan peran Kemenkumham, yaitu peran pembentukan hukum, pengembangan hukum dan juga penegakan hukum.

Dalam kesempatan tersebut Kakanwil Kemenkumham Sulteng menegaskan bahwa MOU dan Perjanjian Kerjasama ini sangat penting sebagai
harmonisasi dalam rangka menyeleraskan peraturan-peraturan yang ada agar tidak saling bertentangan sehingga peraturan yang ada tidak
memiiki kekosongan fungsi serta dapat mewadahi seluruh aspek yang seharusnya terwadahi.
“Harmonisasi ini dalam rangka untuk menyeleraskan, dalam arti supaya tidak ada tumpang tindih bahkan bertentangan dengan peraturan
diatasnya atau peraturan yang ada disampingnya sehingga tidak terjadi benturan didalam pelaksanaan atau penegakan peraturan daerah
tersebut. Disamping juga membulatkan konsep dalam arti bahwa rancangan peraturan daerah itu seluruh aspek-aspek yang seharusnya
terwadahi dalam peraturan daerah dapat terwadahi dengan bulat sehingga peraturan tersebut tidak ada kekosongan fungsi atau kekosongan
yang tidak teratur, padahal hal itu sangat penting untuk diatur dalam peraturan tersebut,” ujar Lilik. (Humas Kanwil Sulteng)

Cetak

Anda mungkin juga menyukai