Anda di halaman 1dari 29

GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN

BAB I
( GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN )

1.1. GAMBAR UMUM UNIT / ALAT GRADER KOMATSU GD 825 A

Gambar 1.1.
Motor Grader Komatsu GD 825A

1.1.1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN MOTOR GRADER ?


Motor grader adalah suatu alat yang dirancang sesuai kebutuhan & peruntukannya yaitu untuk
menyekrap, meratakan, membentuk kemiringan jalan bahkan bisa untuk membuat paritan sepanjang
jalan pada bagian kiri atau kanan.

1.1.2. KEUNGGULAN MOTOR GRADER KOMATSU GD 825A


Grader Komatsu GD 825A merupakan produk handal dengan teknologi mutakhir dari komatsu
untuk menjawab kebutuhan customer dan perubahan jaman yang terus berkembang , konsep produk
baru ini adalah :
 HIGH PERFORMANCE ( Berkemampuan tinggi )
 EASY OPERATION ( Pengoperasian yang mudah )
 HIGH RELIABILITY / DURABILITY ( Kehandalan yang tinggi )
 MINIMUM MAINTENANCE ( Sedikit pemeliharaan )
Mengapa bisa demikian, karena :
TRAINING & DEVELOPMENT CENTER MOTOR GRADER KOMATSU GD 825A
PT. PUTRA PERKASA ABADI
SITE GIRI MULYA
2017
GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN

 Menggunakan engine S6D140E-2 menghasilkan power yang besar yaitu 280 HP sehingga motor
grader dapat dioperasikan pada medan yang berat .
 High Travel speed, dengan Hydroshift Tranmission kecepatan dapat diatur dari speed 1 s/d
speed 8, sehingga operator dapat memilih kecepatan sesuai dengan kondisi jalan, oleh sebab itu
akan dicapai produksi yang optimum
 High Stability , pembagian distribusi berat yang seimbang membuat pengoperasian pekerjaan
menjadi lebih kuat dan mudah.
 Blade dapat digunakan untuk pemotongan hingga sudut 90 derajat sehingga bisa digunakan
untuk memotong lereng tebing.
 Dengan Articulated Frame 25 derajat membuat sudut steering menjadi kecil sehingga membuat
motor grader ini mampu manuver ditempat yang sempit.

HIGH PERFORMANCE (Berkemampuan tinggi)


Keunggulan keunggulan ini masih akan terus berlanjut seiring dengan teknologi alat berat , namun
tidak akan pernah memberikan keuntungan bila operator bekerja dengan hanya mengandalkan otot ,
tanpa pernah melihat kelebihan kelebihan pada alat dan menggunakannya untuk bekerja.
Jadi selamat bekerja dengan teknologi yang canggih dan dengan pikiran yang benar.

1.1.3. PENGENALAN PRODUK


KOMPONEN UTAMA

SPESIFIKASI

TRAINING & DEVELOPMENT CENTER MOTOR GRADER KOMATSU GD 825A


PT. PUTRA PERKASA ABADI
SITE GIRI MULYA
2017
GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN

1.1.4. ENGINE
 Menggunakan merk KOMATSU dengan jenis engine S 6 D 140 E-2 .
 Engine diesel 4 langkah ( 4 Tak ).
 Menggunakan Turbocharger.
 Sistem pendingin dengan air.
 Engine diesel menggunakan 6 silinder dengan diameter liner 140 mm
 Piston displacement 11.040 cc ( 11, 04 liter ).
 Flywheel horsepower 280 HP pada 2100 RPM.
 Max Torq 92 kgm pada 1300 RPM.
TRAINING & DEVELOPMENT CENTER MOTOR GRADER KOMATSU GD 825A
PT. PUTRA PERKASA ABADI
SITE GIRI MULYA
2017
GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN

 Direct injection untuk menghemat bahan bakar.


 Sistem kelistrikan menggunakan battery 12 V 2 pieces 200 AH.

1.1.5. TRANSMISI
Model : Hydroshift Transmission
Dilengkapi : Inching Valve Netral & safety switch
Speed :
Maju Mundur
F1 : 4,0 km/jam R1 : 4,3 km/jam
F2 : 5,4 km/jam R1 : 5,8 km/jam
F3 : 8,0 km/jam R1 : 8,5 km/jam
F4 : 11,5 km/jam R1 : 12,2 km/jam
F5 : 15,8 km/jam R1 : 16,9 km/jam
F6 : 21,4 km/jam R1 : 21,4 km/jam
F7 : 31,3 km/jam R1 : 33,4 km/jam
F8 : 44,9 km/jam R1 : 47,9 km/jam
Turning Radius : 7,9 meter
Maximum drawbar pull : 14,420 kg
Ground Clearance : 440 mm

1.1.6. PENGISIAN :
Fuel Tank : 500 liter
Coolant : 58 liter
Engine : 38 liter
Transmisi : 25 liter
Tandem case : 190 liter ( satu sisi )
Final drive : 63 liter ( satu sisi )
Hidrolik oil : 80 liter
BERAT OPERASI :
Berat operasi kg : 25.750 ( dengan operator 55 kg )

1.1.7. ARTI DAN KODE

TRAINING & DEVELOPMENT CENTER MOTOR GRADER KOMATSU GD 825A


PT. PUTRA PERKASA ABADI
SITE GIRI MULYA
2017
GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN

MOTOR GRADER GD 825A


GD : Indentitas Motor Grader
82 : Ukuran Unit
5 : Power Shift Drive ( hidroshift transmisi )
A : Articulated

1.2. POWER TRAIN

POWER TRAIN adalah urutan tenaga atau rangkaian penggerak yang di mulai dari engine sampai
final drive sehingga unit itu bisa bergerak atau berjalan .
Adapun urut – urutannya adalah sebagai berikut :
1. Engine, 2. Joint, 3. Hydroshift transmisi, 4. Drive shaft, 5. Final drive, 6. Tandem drive, 7. Roda
/ tire.

Keterangan :

1. Engine. 5. Transfer.
2. Joint. 6. Parking brake.
3. PTO ( Power Take Off ). 7. Drive shaft.
4. Hydroshift transmision. 8. Final drive.

TRAINING & DEVELOPMENT CENTER MOTOR GRADER KOMATSU GD 825A


PT. PUTRA PERKASA ABADI
SITE GIRI MULYA
2017
GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN

9. Tandem drive. 12. Transmision pump ( P2 ).


10. Tire. 13. Differential lock pump ( P3 )
11. Hydraulic pump ( P1 ).

1.2.1. URUT-URUTAN POWER TRAIN :

Keterangan :

1. Engine 4. Drive shaft


2. Joint 5. Final drive
3. Hydroshift transmission 6. Tandem drive

Garis besar Power Train


Power yang dihasilkan oleh engine diesel (1) diteruskan ke hydroshift transmission (3) melalui
joint (2) . Transmission (3) dengan planetary gear mechanis dan di kombinasikan dengan
hydroshift control , tersedia 8 pemilihan yang mudah untuk kecepatan maju & 8 kecepatan mundur .
Melalui drive shaft (4) power dari transmission ke final drive (5), pada final drive (5) power
langsung ke kanan dan ke kiri pada tandem drive (6) . Tandem drive (6) meneruskan power ke
roda dengan menggunakan rantai dan unit dapat berjalan.

1.3. FUNGSI , LOKASI DAN PRINSIP KERJA DARI KOMPONEN

1.3.1. ENGINE
Berfungsi sebagai sumber tenaga penggerak utama untuk diteruskan ke penggerak lainnya .

PENGERTIAN UMUM ENGINE :

TRAINING & DEVELOPMENT CENTER MOTOR GRADER KOMATSU GD 825A


PT. PUTRA PERKASA ABADI
SITE GIRI MULYA
2017
GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN
Page 7 of 29

1. DEFINISI
Engine : Suatu alat yang menghasilkan tenaga melalui proses tertentu , dimana proses termis
dirubah menjadi tenaga mekanis .
Machine / mesin ( unit ) : Suatu unit secara keseluruhan , yang mencakup dari engine sampai alat
itu bisa bergerak / jalan .

2. FUNGSI
Engine berfungsi sebagai sumber tenaga mekanis .

3. PRINSIP KERJA

Diesel engine : Udara yang di masukan kedalam cylinder , kemudian di kompresikan sehingga
mencapai tekanan 30 - 40 kg/cm2 dengan temperatur 300 – 4000 C , kemudian di semprotkan
bahan bakar sehingga terjadi pembakaran , yang menghasilkan tekanan bekisar 60 - 80 kg/cm2 ,
dengan temperature sekitar 600o - 800 o C.

Gasoline engine : Udara dan bahan bakar yang dimasukan kedalam silinder , secara bersama-
sama , kemudian dikompresikan hingga mencapai tekanan 7-15 kg/cm2, dengan temperatur sekitar
100o – 150o C, kemudian dipercikkan bunga api lewat busi, sehingga terjadi pembakaran yang
menghasilkan tekanan besar sampai 30 – 60 kg/cm2 dengan temperatur sekitar 1500 o C.

INTERNAL COMBUSTION ENGINE


Yaitu : Terjadinya proses pembakaran bahan bakar didalam cylinder engine itu sendiri.

EXTERNAL COMBUSTION ENGINE


Yaitu : Terjadinya proses pembakaran bahan bakar diluar cylinder engine itu sendiri.

4. KLASIFIKASI :

GRADER KOMATSU GD 825A


GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN
Page 8 of 29

5. PRINSIP KERJA MOTOR DIESEL 4 TAK

TMA : Titik mati atas


TMB : Titik mati bawah

GRADER KOMATSU GD 825A


GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN
Page 9 of 29

 INTAKE ( Hisap )
Intake valve terbuka, exhaust valve tertutup, piston bergerak dari TMA ke TMB, maka udara
masuk ke dalam cylinder .
 COMPRESSION ( Mampat )
Intake valve tertutup , exhaust valve tertutup , piston bergerak dari TMB ke TMA, udara
terkompresi hingga mencapai tekanan antara 30 – 40 kg / cm 2
dan temperature antara 3000 -
4000 C, pada akhir langkah disemprotkan bahan bakar dari nozle .
 POWER ( Tenaga )
Intake valve tertutup , exhaust valve tertutup, piston bergerak dari TMA ke TMB, saat
2
disemprotkan bahan bakar terjadi pembakaran sehingga mencapai tekanan 60-80 kg/cm dan
suhu antara 6000 – 8000 C , sehingga timbul tenaga ( power ).
 EXHAUST ( Buang )
Intake valve tertutup, exhaust valve terbuka, piston bergerak dari TMB ke TMA untuk
membuang ke luar gas pembakaran lewat exhaust valve.

6. Perbedaan antara Motor Diesel dan Motor Bensin

Dalam engine diesel, hanya udara bersih yang dapat di kompresi dengan tekanan tinggi. Ketika
suhu mulai panas saat akhir kompresi, maka bahan bakar secara spontan (langsung) disemprotkan
sehingga mengakibatkan pembakaran spontan. Keistimewaan dari engine diesel bahwa light oil
dari Jepang dapat digunakan sebagai bahan bakar, dan efisiensi pembakaran sangat bagus, karena
perbandingan kompresi yang tinggi , hasil dari reduksi penggunaan bahan bakar. Sebagai tambahan
, torque engine diesel pada speed engine low cukup tinggi.
Bagaimanapun, engine diesel paling banyak digunakan pada alat berat dan kendaraan medium alat
berat.

GRADER KOMATSU GD 825A


GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN
Page 10 of 29

7. Perbedaan Motor 4 Langkah dan Motor 2 Langkah :

 Engine Diesel 4 Langkah


Engine dimulai dari langkah intake-kompressi-tenaga-exhaust, dengan empat langkah piston, dua
kali putaran crankshaft dan sekali pembakaran. Proses seperti ini disebut engine 4 langkah ( 4 tak ).

 Engine 2 Langkah / 2 Tak


Engine dua tak juga dimulai dari intake – kompressi – tenaga – exhaust, dengan 2 langkah piston,
sekali putaran crankshaft dan sekali pembakaran pada saat kompressi dengan exhaust hampir
bersamaan.

1.4. BAGIAN KOMPONEN SISTEM ENGINE :

1.4.1. SISTEM UDARA ( AIR INTAKE AND EXHAUST SYSTEM )

Jenis – Jenis Sistem Pemasukan dan Pengeluaran Udara :

1. Naturally Aspirated

GRADER KOMATSU GD 825A


GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN
Page 11 of 29

Keterangan :

1. Pre cleaner 6. Exhaust valve


2. Air cleaner 7. Muffler
3. Intake valve 8. Exhaust pipe / Knalpot
4. Piston 9. Dust indicator
5. Cylinder liner A. Combustion Chamber
Udara yang masuk ke dalam silinder terjadi akibat hisapan piston dari engine itu sendiri.

2. Supercharger Aspirated

Keterangan :

1. Pre cleaner 7. Muffler


2. Air cleaner 8. Exhaust Pipe / Knalpot
3. Intake valve 9. Dust Indicator
4. Piston 10. Turbocharger
5. Cylinder liner A. Combustion Chamber
6. Exhaust valve
Udara yang masuk ke dalam silinder dipaksakan , sehingga berat jenis udara bertambah.

3. Supercharger Aspirated With After Cooler

GRADER KOMATSU GD 825A


GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN
Page 12 of 29

Keterangan :

1. Pre cleaner 7. Muffler


2. Air cleaner 8. Exhaust Pipe / Knalpot
3. Intake valve 9. Dust indicator
4. Piston 10. Turbocharger
5. Cylinder Liner 11. After cooler
6. Exhaust Valve
A. Combustion Chamber
B. Cooling Water

Fungsi Komponen Udara ( Exhaust and Intake System ), al :


 Pre Cleaner
Sebagai penyaring awal udara yang akan masuk kedalam air cleaner terhadap debu dan kotoran–
kotoran kasar.
 Air Cleaner
Menyaring udara secara total / sebersih – bersihnya sebelum udara tersebut masuk keruang
bakar ( Cylinder Liner ).
 Turbo Charger
Meningkatkan jumlah pemasukan udara ke engine sehingga bahan bakar yang dapat dibakar
menjadi lebih banyak dan tenaga engine menjadi lebih besar ± 30 % tanpa merubah bentuk /
konstruksi engine itu sendiri.
 Intake Manifold
Merupakan saluran udara masuk keruang pembakaran setelah udara tersebut melewati air
cleaner.
 After Cooler
Mendinginkan udara yang akan masuk keruang bakar , sehingga kerapatan udara meningkat dan
tenaga engine akan bertambah 5 – 10  . Adapun media pendingin yang dipakai adalah
hembusan fan radiator
 Intake Valve
Mengatur udara yang akan masuk keruang bakar ( Cylinder Liner ) dengan mekanisme kerja
Membuka dan menutup yang diatur oleh perputaran cam shaft.
 Piston
Menghisap dan memampatkan udara didalam ruang pembakaran sesuai dengan langkah prinsip
kerjanya.

GRADER KOMATSU GD 825A


GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN
Page 13 of 29

 Cylinder Liner
Tempat terjadinya proses pembakaran dimana bertemunya udara yang bertekanan (Temperature
Tinggi), hasil dari langkah compressi dengan bahan bakar yang berbentuk kabut.
 Exhaust Valve
Mengatur udara yang keluar dari ruang pembakaran berupa gas buang / bekas.
 Exhaust Manifold
Sebagai saluran keluarnya udara dari ruang bakar menuju ke muffler.
 Muffler
Sebagai peredam suara engine , menahan percikan api dan menurunkan temperature gas buang.
 Exhaust Pipe / Knalpot
Sebagai saluran akhir gas buang / bekas yang akan keluar ke udara bebas.
 Dust Indicator
Mengetahui kondisi air cleaner , apakah tersumbat atau tidak.

TURBO CHARGER
Fungsi : Untuk meningkatkan jumlah pemasukan udara ke engine sehingga lebih banyak bahan
bakar yang dapat dibakar dan tenaga engine lebih besar ± 30 % tanpa merubah bentuk atau
kontruksi engine itu sendiri.
Turbocharger ini mempunyai dua impeller , yaitu turbin dan blower . Turbin di putar oleh gas buang
dengan kecepatan yang sangat tinggi. Pada ujung poros turbin ini dipasang blower dengan ikatan
nut/ mur , sehingga putaran blower akan sama dengan putaran turbin. Putaran dari turbocharger ini
berkisar antara 50.000 – 150.000 RPM .
Pada tengah–tengan rumah turbin dilengkapi dengan saluran oil untuk pelumasan bearing. Dan
pelumasan ini menggunakan oil engine.

GRADER KOMATSU GD 825A


GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN
Page 14 of 29

After Cooler
Engine alat berat dilengkapi dengan aftercooler, tujuan / kegunaan aftercooler untuk mendinginkan
udara dengan udara, yaitu hembusan angin fan sebagai media pendingin. Udara didinginkan karena
adanya panas akibat dari tekanan turbocharger yang berterusan sebelum masuk ke ruang
pembakaran. Manfaat aftercooler untuk menaikkan power engine sampai 5 – 10 %, selain itu,
aftercooler digunakan untuk mengurangi oksidasi nitrogen pada gas buang.

1.4.2. FUEL SYSTEM


Skema Fuel Sistim :

Keterangan :

1. Fuel Tank 7 Fuel injection nozzle.


2. Hand priming pump 8. Overflow valve.
3. Feed pump 9. Adapter
4. Fuel filter 10.Emergency stop selenoid valve ( x2 )
5. Electronic control fuel injection pump (for R bank).
6. Electronic control fuel injection pump

FUNGSI KOMPONEN FUEL SYSTEM :

1. FUEL TANK / TANKI BBM


Fungsi : Menampung / menyimpan bahan bakar, tempat mengendapkan kotoran-kotoran dan air
yang tercampur dalam fuel, tempat kondensasi penimbunan udara dalam fuel tank atau fuel
yang tercampur gelembung gelembung udara.
2. SCREEN
Fungsi : Menyaring kotoran kotoran yang terbawa fuel akan masuk ke fuel system
3. DRAIN

GRADER KOMATSU GD 825A


GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN
Page 15 of 29

Fungsi : Untuk mengeluarkan / membuang fuel yang tercampur air & kotoran.
4. WATER SEPARATOR
Fungsi : Untuk memisahkan air dari solar yang akan masuk ke fuel system.
5. FEED PUMP
Fungsi : Untuk memompakan bahan bakar / fuel ke fuel system.
6. FUEL FILTER
Fungsi : Untuk menyaring kotoran kotoran yang terdapat pada solar sebelum dialirkan di Fuel
Injection Pump.
7. FUEL INJECTION PUMP ( FIP )
Fungsi: Mensuplai bahan bakar dengan tekanan tinggi ke nozzle dan menentukan saat injection
8. NOZZLE
Fungsi : Menyemprotkan bahan bakar ke ruang pembakaran .
9. RETURN LINE
Fungsi : Mengembalikan fuel ( bahan bakar ) yang lebih dari nozzle ke fuel tank .

1.4.3. LUBRICATION SYSTEM


Skema Lubrication Sistim :

GRADER KOMATSU GD 825A


GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN
Page 16 of 29

Keterangan :

1. Oil pan 12. Cam shaft


2. Oil Strainer 13. Rocker arm
3. Oil pump (three gear pump) 14. Cam follower
4. Main relief valve 15. Intake & exhaust valve (with
5. Oil cooler (without governor) governor)
6. Regulator valve 16. Piston
7. Oil cooler by – pass valve 17. Piston cooling nozzle
8. Oil filter 18. Timing gear
9. Oil filter safety valve 19. Turbo charger
10. Main gallery 20. Fuel injection pump
11. Crank shaft 21. Fuel injection pump
W : Cooling water

FUNGSI KOMPONEN LUBRICATING SYSTEM :

1. OIL PAN
Sebagai tempat penampungan dan pendingin oil .
2. SCREEN
Penyaring oil dari kotoran yang kasar .
3. OIL MAIN PUMP
Sebagai pompa oil utama, memberikan oil dengan tekanan dari oil pan ke system / bagian –
bagian yang perlu dilumasi .
4. SCAVENGING PUMP
Membantu memompakan oil pada waktu unit mendaki maupun menurun sehingga selalu ada
pelumasan pada lubricating system.
5. OIL COOLER
Untuk mendinginkan oil dengan perantara sirkulasi air pendingin atau dengan media
pendinginnya adalah air ( water ).
6. OIL FILTER
Membersihkan oil dari kotoran dari partikel lain yang timbul selama sirkulasi, sehingga dapat
memperpanjang daya tahan umur engine .
7. REGULATOR VALVE / RELIEVE VALVE
Mengatur tekanan oil dalam system dengan tekanan yang telah ditentukan 2 s/d 5 kg/cm 2.
8. SAFETY VALVE

GRADER KOMATSU GD 825A


GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN
Page 17 of 29

Menjadi bypass waktu oil filter kotor / buntu atau menjaga oil tetap ada dalam system, bila
dilengkapi dengan caution lamp oil filter lampu akan menyala bila filter buntu.
9. OIL PRESSURE GAUGE
Sebagai petunjuk tekanan oil mesin / engine.
10. BY PASS FILTER
Menyaring oil dari oil pan lewat main galery dan sebagai pendingin oil, karena tempatnya diluar
dari pada engine.
11. JET COOLING NOZZLE
Komponen yang menyemprotkan oli pelumas ke piston ring.
12. OIL / OLI
Fungsinya sbb :
- Membentuk lapisan film minyak .
- Sebagai pendingin
- Sebagai penyekat
- Sebagai pembersih
- Sebagai pencegah anti karat
- Sebagai pemindah tenaga pada hydraulic dan brake system
- Sebagai media pemindah daya pada torque converter

Pelumas
System pelumasan pada engine sangat penting sekali . Dalam hal ini fungsi oil disamping sebagai
pelumasan juga digunakan untuk pendingin, peredam getaran, pembersih, penyekat, sebagai
bantalan dan anti karat.
Aliran oil dari system pelumasan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
Oil dari oil pan mengalir ke oil pump dan disaring terlebih dahulu oleh strainer. Dari oil pump
dialirkan dengan tekanan ke oil cooler untuk didinginkan, kemudian ke oil filter yang menyaring
kotoran – kotoran yang lebih halus dari oil tersebut. Dari oil filter diteruskan ke main galery
didalam cylinder block dan selanjutnya ke bagian – bagian engine yang peru dilumasi.

Viscositas Minyak Pelumas

GRADER KOMATSU GD 825A


GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN
Page 18 of 29

Viscositas menunjukan derajat kekentalan minyak pelumas, makin besar viscositas minyak pelumas
akan semakin kental. Viscositas dinyatakan dalam SAE ( Society of Automatic Engineer ), Contoh
: SAE 10, SAE 30, SAE 40 dll .

Klasifikasi Minyak Pelumas :


Klasifikasi dinyatakan API Service ( American Petrolium Institute ) klasifikasi menunjukan
kualitas dari minyak pelumas. Semakin berada pada urutan bawah berarti semakin baik ( semakin
banyak memenuhi fungsinya ), Contoh : Diesel Engine .
TABEL KELAS MINYAK PELUMAS

1.4.4. COOLING SYSTEM

Skema Cooling Sistim :

GRADER KOMATSU GD 825A


GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN
Page 19 of 29

Keterangan :

1. Radiator 6. Corrosion resistor


2. Cooling fan 7. Air Compressor
3. Water pump 8. Thermostat housing
4. After cooler 9. Oil cooler
5. Oil Cooler 10. Oil cooler By – pass
A : Lubrication Oil

FUNGSI KOMPONEN COOLING SYSTEM :


1. RADIATOR
Tempat penampung air pendingin engine dan pendingin air tersebut dengan bantuan udara luar.
2. FAN / KIPAS
Untuk menghembuskan udara kearah sirip – sirip radiator agar sirkulasi udara lebih sempurna,
sehingga air panas di sirip – sirip radiator cepat dingin.
3. THERMOSTAT
Mengatur air bekas pendinginan ke radiator atau ke engine lagi, sehingga temperature air
pendingin tetap konstan 70 - 90 derajat celcius atau mempercepat temperature kerja engine saat
bekerja maupun mencegah over heat .
Thermostat ber-type piston, ketika body pengindra dipanasi volume lilin pada body pengindra (
sensing body ) mengembang dan lewat sebuah jarum yang ditanam pada karet, menyebabkan
valve membuka saluran yang menuju ke radiator.
4. WATER PUMP
Mensuplay / memompakan air dengan aliran yang bertekanan tinggi kedalam system pendingin.
5. WATER TEMPERATURE GAUGE
Untuk mengetahui suhu air pendingin engine.
6. WATER MANIFOLD
Menampung / membagi air ke bagian – bagian yang memerlukan pendinginan.
7. CORROSION RESISTOR
Mencegah korosi, sebagai pembersih endapan karat pada system pendinginan.
8. OIL COOLER
Mendinginkan oil baik oil engine maupun oil transmission dan hydraulic dengan media air.
Engine di dinginkan oleh cairan yang bersirkulasi ( dialirkan ) oleh pompa centrifugal. Selama
waktu pemanasan sirkulasi pendingin mengalir di dalam cylinder block dan naik melewati
GRADER KOMATSU GD 825A
GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN
Page 20 of 29

cylinder head. Lalu melewati thermostat dan melewati jalur pintas dan kembali ke pompa lagi.
Sehingga sirkulasi terbatas itu sendiri.
Pada engine yang dilengkapi dengan oil cooler, pendingin pertama diarahkan ke oil cooler lalu
ke pipa distribusi pada ujung depan engine di mana pendingin tersebut dikirim ( dialirkan )
melalui lubang – lubang ke dalam cylinder head. Setelah mendinginkan liner dan cylinder head,
pendingin diarahkan melalui pipa – pipa pengembalian bagian atas maju ke arah rumah
thermostat.
9. COOLANT PUMP
Pump ini dari type centrifugal dan terpasang pada bagian kiri belakang timing gear costing,
pompa ini diputar oleh gerak dari timing gear engine.

Hal Yang Perlu Diperhatikan Pada Sistem Engine :


1. Air Intake & Exhaust
Periksalah air cleaner, bersihkan jika kotor dan apabila setelah dibersihkan ternyata pada saat
engine dihidupkan dust indicator masih menunjukkan warna merah, maka gantilah air Cleaner
tersebut.
Bersihkan air cleaner dengan udara bertekanan dari arah dalam. Periksalah dust indicator dan
bersihkan kaca penunjuknya. Bersihkan housing air cleaner dan vakuator valve.
Peliharalah turbo charger dengan cara beroperasi yang benar , yaitu tidak boleh low idle engine
lebih dari 15 menit dan tidak dibenarkan high idle engine tanpa beban. Periksalah kebocoran –
kebocoran pada turbo charger. Periksalah kebocoran – kebocoran pada intake & exhaust manifold.
2. Fuel System
Pastikan persediaan bahan bakar dalam fuel tank sebelum operasi. Isilah bahan bakar jika
persediaan bahan bakar tinggal ¼ dari jumlah volume fuel tank. Buang ( drain ) endapan , kotoran
atau air yang berada di dasar fuel tank. Periksalah water separator ( jika mungkin ). Gantilah fuel
filter sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Periksalah kebocoran – kebocoran pada sistem
bahan bakar ini. Isilah bahan bakar setelah selesai operasi untuk menghindari terjadinya kondensasi
( penguapan ) air dalam fuel tank.

GRADER KOMATSU GD 825A


GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN
Page 21 of 29

3. Lubricating System
Periksalah kondisi dan permukaan oil sebelum menghidupkan engine. Gantilah oil dan filternya
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Periksalah kebocoran – kebocoran pada sistem
pelumasan ini.
4. Cooling System
Periksalah kondisi dan permukaan air pendingin ( radiator ). Perhatikan jadwal penggantian air
pendingin berikut zat anti karatnya. Periksalah kebocoran – kebocoran pada sistem pendinginan ini.

ISTILAH – ISTILAH TEKNIS DALAM SYSTEM ENGINE :


1. Oil Up adalah kasus naiknya oil ke ruang bakar yang disebabkan keausan pada ring piston atau
cylinder liner , sehingga oil tersebut akan terbakar . Peristiwa ini terjadi karena ketidak mampuan
ring piston mengikis oil yang ada didinding liner , disebabkan clereance antara dinding liner
dengan ring piston sudah melebihi batas toleransi . Ini terjadi tentunya saat langkah piston dari
TMA ke TMB.
2. Oil Down adalah kasus turunnya oil ke ruang pembakaran yang disebabkan keausan pada valve
guide atau insert valve , sehingga oil akan menelusuri batang valve dan berakhir jatuh keruang
bakar dan terbakar saat proses pembakaran.
3. Blow By adalah kasus kebocoran tekanan compressi yang disebabkan keausan pada ring
compressi piston atau cylinder liner , yang mengakibatkan sebagian tekanan tersebut meniup
kearah oil pan dan memaksa oil yang ada didalam oil pan menguap keluar melalui breather engine.
Peristiwa ini terjadi pada saat piston bergerak dari TMB ke TMA.
4. Engine Hunting / Masuk angin adalah merupakan kasus tidak normalnya suplay bahan bakar
yang masuk kesistem pembakaran yang disebabkan adanya gelembung – gelembung udara pada
saluran mauk bahan bakar.
5. Over Fueling adalah kasus kelebihan bahan bakar didalam nozzle karena saluran bahan bakar
yang kembali ke fuel tank ( Fuel Return ) mengalami hambatan / tersumbat. Akibatnya engine agak
sulit dimatikan.
6. Over Running ( unit DT ) adalah kasus putaran / rpm engine yang melebihi RPM yang
diijinkan pabrik atau jarum rpm masuk ke range merah, bisa terjadi a l :
- Ketika membawa muatan dijalan turunan, exhaust brake tidak diaktifkan sehingga gaya
gravitasi pengaruh dari beban / muatan mengakibatkan putaran roda belakang semakin tinggi

GRADER KOMATSU GD 825A


GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN
Page 22 of 29

dan akan diteruskan melalui propeler shaft, transmisi, disc cluth, fly wheel ke engine. Cara
menghindarinya adalah mengurangi kecepatan unit dengan mengaktifkan exhaust brake dan jika
turunan terlalu panjang dibantu dengan rem kaki
- Ketika dijalan datar membawa muatan atau kosongan, driver tidak segera memindah gear
transmisi sampai rpm engine masuk range merah
- Kesalahan driver dan kondisi unit, yaitu ketika ingin memindah ke gear lebih tinggi malah
masuk ke gear rendah ( kesalahan pada switch range change atau lever gear transmisi yang
sudah oblak ).

KOMPONEN-KOMPONEN UNIT :
 U - JOINT
Lokasi : Terletak antara engine dengan transmisi.
Fungsi : Untuk menghubungkan putaran atau sebagai poros penggerak dari engine ke transmisi
dan untuk mendapatkan fleksible.
 PTO ( Power Take Off )

Lokasi : Terletak antara engine dengan hydroshift transmisi.


Fungsi : Menerima putaran dari engine atau sebagai sumber penggerak yang diteruskan ke pump.

 HYDROSHIFT TRANSMISSION DAN TRANSFER


Lokasi : Terletak antara PTO dan drive shaft.
Fungsi : Untuk mengatur kecepatan dan untuk mendapatkan gerak maju dan mundur unit.
Fungsi Transfer : Menerima putaran dari transmisi dan diteruskan ke final drive.
Hal – hal yang perlu diperhatikan :

 Periksa level oli transmisi.


 Periksa terhadap kemungkinan kebocoran pada case transmisi.

 PARKING BRAKE
Lokasi : Terletak antara hydroshift transmisi dan drive shaft.

Fungsi : Untuk mengerem/menahan pada saat unit parkir.

 DRIVE SHAFT
Lokasi : Terletak antara hydroshift transmisi dan differential .
Fungsi: Menerima putaran dari transfer yang diteruskan ke differential.

GRADER KOMATSU GD 825A


GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN
Page 23 of 29

 DIFFERENTIAL
Lokasi : Terletak antara drive shaft dan final drive.
Fungsi : Mentransfer tenaga dari propeller shaft ke drive axle , mereduksi putaran dan
memungkinkan roda berputar tidak bersamaan .
Prinsip kerjanya :
 Saat unit berjalan lurus pada tanah datar , hambatan pada roda sisi kanan dan kiri hampir sama ,
maka setiap sisi gear differential ( kiri dan kanan ) berputar dengan kecepatan yang sama
 Saat unit berputar atau berbelok tajam , maka roda bagian dalam menerima hambatan lebih
besar daripada roda luar sehingga memungkinkan roda kiri dan kanan berbeda putarannya.

 FINAL DRIVE
Lokasi : Terletak antara differential dan tandem drive case.
Fungsi : Untuk mereduksi putaran akhir yang akan diteruskan ke tandem drive .

 TANDEM DRIVE

GRADER KOMATSU GD 825A


GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN
Page 24 of 29

Lokasi : Terletak antara final drive dan rear wheel.


Fungsi : Untuk meneruskan putaran dari final drive ke roda melalui rantai.
Prinsip kerjanya tenaga penggerak dari final drive memutar sprocket dan putarannya disalurkan ke
sprocket depan dan belakang (7) dengan rantai (3) . Kemudian tenaga disalurkan ke roda melalui
shaft (4).

Keuntungan : Tandem case dapat berayun naik dan turun sekitar 13 0 . Sehingga keempat roda
belakang kontak dengan tanah meskipun permukaannya tidak rata untuk mengurangi pergerakan
naik turun blade.

Pergerakkan blade pada motor grader saat roda belakang pada gundukan akan seperti
berikut :
1. Saat kedua roda kanan dan kiri berada pada gundukan ( setinggi H ) secara bersamaan , titik
tengah rear axle naik H/2 seperti gambar dibawah , dan karena blade berada ditengah – tengah
antara front axle dan rear axle, maka pegerakkan blade menjadi sekitar H/4.
2. Jika hanya satu roda kiri kebelakang yang berada pada gundukan ( setinggi H ) kenaikan pada
titik tengah real axle H/2 pada sisi kiri dan setinggi H/4 pada garis titik tengah unit pada axle.
Pergerakan pada bagian tengah blade hanya pada setengahnya yatu sekitar H/8.

GRADER KOMATSU GD 825A


GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN
Page 25 of 29

 STEERING SYSTEM
Steering system pada GD 825 A adalah full hydrolik , ketika steer diputar maka sejumlah oli
sebanding dengan sudut putar steer , akan dikirimkan dari steering valve menuju sylinder steering ,
sehingga steer dapat dioperasikan sesuai dengan arah yang kita kehendaki .

Tujuan : Steer mudah dioperasikan tanpa memerlukan tenaga besar untuk memutarnya.
Fungsi komponen steering system
1. Roda Steer / steering wheel : Mengatur sejumlah oli yang akan dikirim ke sylinder steering
melalui steering valve.
2. Steering valve : Mengalirkan oli hydrolik ke silinder steering yang mana alirannya bervariasi
sesuai dengan sudut putar dari roda steer.
3. Flow control valve : Menjaga aliran oli menuju steering valve tetap konstan walaupun
pengiriman oil dari pompa berubah- ubah.

 BRAKE SYSTEM
Brake system pada motor grader 825 A menggunakan tekanan udara untuk mengurangi putaran
roda dengan menekan disc brake melalui piston. Keempat roda belakang motor grader yang ada
sistim brake nya, sedang roda depan tidak ada.

GRADER KOMATSU GD 825A


GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN
Page 26 of 29

Tujuan : Menghentikan unit dengan aman dan respon pengereman proporsional.

 INCHING PEDAL
Fungsi : Tidak seperti transmisi direct drive, TORQUE TRANSMISSION tidak dilengkapi main
clutch . Melihat kondisi diatas, power engine tidak dapat distop, kecuali bila transmisi diset ke
netral, karena menginginkan pengejutan yang baik selama operasi, gerakan awal, berhenti maju dan
mundur dengan lembut, maka dipasanglah inching valve didalam transmisi control valve yang
digerakkan dengan menggunakan inching pedal .
Inching valve ini memutuskan aliran oil yang ke directional valve, yang hasilnya clutch maju dan
mundur pada posisi OFF, maka transmisi pada posisi NETRAL untuk memutuskan power dari
engine.
Inching pedal digunakan pada saat memasukkan gear dari netral ke gear 1, ke gear 2, dan ke gear 3,
sedang kegear 4 dan seterusnya disarankan tidak perlu menggunakan pedal inching. Juga pada saat
mengurangi / menurunkan gear transmisi dari tinggi ke rendah disarankan tidak menggunakan pedal
inching.

 MAIN FRAME

Main frame dapat diarticulatedkan 25 derajat kekiri dan kekanan dari center frame oleh articulated
cylinder ( stoper articulated di pasang pada bagian samping frame ) ini berguna untuk mengurangi
radius putar, keluar dari lokasi operasi, keluar dari lumpur, dan beroperasi pada sudut .
Dalam system mekanis ini , main frame center pin ( 3 ) dan articulated cylinder pin ( 4 ) di lumasi
oleh pelumas dari grease fitting ( 5 ) pada titik central greasing .

GRADER KOMATSU GD 825A


GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN
Page 27 of 29

 FRONT AXEL

Keterangan :

1. Steering cylinder. 6. Housing.


2. Tire rod. 7. Bracket.
3. Front axle. 8. Leaning rod.
4. Leaning cylinder. 9. King pin.
5. Hub shaft. 10. Hub nut.

GRADER KOMATSU GD 825A


GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN
Page 28 of 29

Front axle dipasang fix pada bagian tengah front frame dengan center pin , sehingga bisa mencapai
kemiringan ( oscillate ) 130 . Seperti sistem tandem , pengurangan pergerakan naik turun blade akan
kecil saat salah satu roda depan naik diatas gundukan atau turun masuk lubang.

 CIRCLE ROTATION MOTOR


Fungsi : Untuk menggerakkan circle rotation gear.

 BLADE
Drawbar adalah tempat kedudukan support , circle dan blade . merupakan komponen penting pada
unit sebagai ( support ) pembawa circle dan blade.
Adjuster adalah untuk pergeseran sudut potong blade , yang diatur dari ruangan operator .

GRADER KOMATSU GD 825A


GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN
Page 29 of 29

DRAWBAR

Bal Joint

Keterangan :

1. Circle. 4. Silinder side shift drawbar.


2. Drawbar. 5. Shim.
3. Silinder lift blade 6. Ball joint .

GRADER KOMATSU GD 825A

Anda mungkin juga menyukai