BAB I
( GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN )
Gambar 1.1.
Motor Grader Komatsu GD 825A
Menggunakan engine S6D140E-2 menghasilkan power yang besar yaitu 280 HP sehingga motor
grader dapat dioperasikan pada medan yang berat .
High Travel speed, dengan Hydroshift Tranmission kecepatan dapat diatur dari speed 1 s/d
speed 8, sehingga operator dapat memilih kecepatan sesuai dengan kondisi jalan, oleh sebab itu
akan dicapai produksi yang optimum
High Stability , pembagian distribusi berat yang seimbang membuat pengoperasian pekerjaan
menjadi lebih kuat dan mudah.
Blade dapat digunakan untuk pemotongan hingga sudut 90 derajat sehingga bisa digunakan
untuk memotong lereng tebing.
Dengan Articulated Frame 25 derajat membuat sudut steering menjadi kecil sehingga membuat
motor grader ini mampu manuver ditempat yang sempit.
SPESIFIKASI
1.1.4. ENGINE
Menggunakan merk KOMATSU dengan jenis engine S 6 D 140 E-2 .
Engine diesel 4 langkah ( 4 Tak ).
Menggunakan Turbocharger.
Sistem pendingin dengan air.
Engine diesel menggunakan 6 silinder dengan diameter liner 140 mm
Piston displacement 11.040 cc ( 11, 04 liter ).
Flywheel horsepower 280 HP pada 2100 RPM.
Max Torq 92 kgm pada 1300 RPM.
TRAINING & DEVELOPMENT CENTER MOTOR GRADER KOMATSU GD 825A
PT. PUTRA PERKASA ABADI
SITE GIRI MULYA
2017
GENERAL KOMPONEN / POWER TRAIN
1.1.5. TRANSMISI
Model : Hydroshift Transmission
Dilengkapi : Inching Valve Netral & safety switch
Speed :
Maju Mundur
F1 : 4,0 km/jam R1 : 4,3 km/jam
F2 : 5,4 km/jam R1 : 5,8 km/jam
F3 : 8,0 km/jam R1 : 8,5 km/jam
F4 : 11,5 km/jam R1 : 12,2 km/jam
F5 : 15,8 km/jam R1 : 16,9 km/jam
F6 : 21,4 km/jam R1 : 21,4 km/jam
F7 : 31,3 km/jam R1 : 33,4 km/jam
F8 : 44,9 km/jam R1 : 47,9 km/jam
Turning Radius : 7,9 meter
Maximum drawbar pull : 14,420 kg
Ground Clearance : 440 mm
1.1.6. PENGISIAN :
Fuel Tank : 500 liter
Coolant : 58 liter
Engine : 38 liter
Transmisi : 25 liter
Tandem case : 190 liter ( satu sisi )
Final drive : 63 liter ( satu sisi )
Hidrolik oil : 80 liter
BERAT OPERASI :
Berat operasi kg : 25.750 ( dengan operator 55 kg )
POWER TRAIN adalah urutan tenaga atau rangkaian penggerak yang di mulai dari engine sampai
final drive sehingga unit itu bisa bergerak atau berjalan .
Adapun urut – urutannya adalah sebagai berikut :
1. Engine, 2. Joint, 3. Hydroshift transmisi, 4. Drive shaft, 5. Final drive, 6. Tandem drive, 7. Roda
/ tire.
Keterangan :
1. Engine. 5. Transfer.
2. Joint. 6. Parking brake.
3. PTO ( Power Take Off ). 7. Drive shaft.
4. Hydroshift transmision. 8. Final drive.
Keterangan :
1.3.1. ENGINE
Berfungsi sebagai sumber tenaga penggerak utama untuk diteruskan ke penggerak lainnya .
1. DEFINISI
Engine : Suatu alat yang menghasilkan tenaga melalui proses tertentu , dimana proses termis
dirubah menjadi tenaga mekanis .
Machine / mesin ( unit ) : Suatu unit secara keseluruhan , yang mencakup dari engine sampai alat
itu bisa bergerak / jalan .
2. FUNGSI
Engine berfungsi sebagai sumber tenaga mekanis .
3. PRINSIP KERJA
Diesel engine : Udara yang di masukan kedalam cylinder , kemudian di kompresikan sehingga
mencapai tekanan 30 - 40 kg/cm2 dengan temperatur 300 – 4000 C , kemudian di semprotkan
bahan bakar sehingga terjadi pembakaran , yang menghasilkan tekanan bekisar 60 - 80 kg/cm2 ,
dengan temperature sekitar 600o - 800 o C.
Gasoline engine : Udara dan bahan bakar yang dimasukan kedalam silinder , secara bersama-
sama , kemudian dikompresikan hingga mencapai tekanan 7-15 kg/cm2, dengan temperatur sekitar
100o – 150o C, kemudian dipercikkan bunga api lewat busi, sehingga terjadi pembakaran yang
menghasilkan tekanan besar sampai 30 – 60 kg/cm2 dengan temperatur sekitar 1500 o C.
4. KLASIFIKASI :
INTAKE ( Hisap )
Intake valve terbuka, exhaust valve tertutup, piston bergerak dari TMA ke TMB, maka udara
masuk ke dalam cylinder .
COMPRESSION ( Mampat )
Intake valve tertutup , exhaust valve tertutup , piston bergerak dari TMB ke TMA, udara
terkompresi hingga mencapai tekanan antara 30 – 40 kg / cm 2
dan temperature antara 3000 -
4000 C, pada akhir langkah disemprotkan bahan bakar dari nozle .
POWER ( Tenaga )
Intake valve tertutup , exhaust valve tertutup, piston bergerak dari TMA ke TMB, saat
2
disemprotkan bahan bakar terjadi pembakaran sehingga mencapai tekanan 60-80 kg/cm dan
suhu antara 6000 – 8000 C , sehingga timbul tenaga ( power ).
EXHAUST ( Buang )
Intake valve tertutup, exhaust valve terbuka, piston bergerak dari TMB ke TMA untuk
membuang ke luar gas pembakaran lewat exhaust valve.
Dalam engine diesel, hanya udara bersih yang dapat di kompresi dengan tekanan tinggi. Ketika
suhu mulai panas saat akhir kompresi, maka bahan bakar secara spontan (langsung) disemprotkan
sehingga mengakibatkan pembakaran spontan. Keistimewaan dari engine diesel bahwa light oil
dari Jepang dapat digunakan sebagai bahan bakar, dan efisiensi pembakaran sangat bagus, karena
perbandingan kompresi yang tinggi , hasil dari reduksi penggunaan bahan bakar. Sebagai tambahan
, torque engine diesel pada speed engine low cukup tinggi.
Bagaimanapun, engine diesel paling banyak digunakan pada alat berat dan kendaraan medium alat
berat.
1. Naturally Aspirated
Keterangan :
2. Supercharger Aspirated
Keterangan :
Keterangan :
Cylinder Liner
Tempat terjadinya proses pembakaran dimana bertemunya udara yang bertekanan (Temperature
Tinggi), hasil dari langkah compressi dengan bahan bakar yang berbentuk kabut.
Exhaust Valve
Mengatur udara yang keluar dari ruang pembakaran berupa gas buang / bekas.
Exhaust Manifold
Sebagai saluran keluarnya udara dari ruang bakar menuju ke muffler.
Muffler
Sebagai peredam suara engine , menahan percikan api dan menurunkan temperature gas buang.
Exhaust Pipe / Knalpot
Sebagai saluran akhir gas buang / bekas yang akan keluar ke udara bebas.
Dust Indicator
Mengetahui kondisi air cleaner , apakah tersumbat atau tidak.
TURBO CHARGER
Fungsi : Untuk meningkatkan jumlah pemasukan udara ke engine sehingga lebih banyak bahan
bakar yang dapat dibakar dan tenaga engine lebih besar ± 30 % tanpa merubah bentuk atau
kontruksi engine itu sendiri.
Turbocharger ini mempunyai dua impeller , yaitu turbin dan blower . Turbin di putar oleh gas buang
dengan kecepatan yang sangat tinggi. Pada ujung poros turbin ini dipasang blower dengan ikatan
nut/ mur , sehingga putaran blower akan sama dengan putaran turbin. Putaran dari turbocharger ini
berkisar antara 50.000 – 150.000 RPM .
Pada tengah–tengan rumah turbin dilengkapi dengan saluran oil untuk pelumasan bearing. Dan
pelumasan ini menggunakan oil engine.
After Cooler
Engine alat berat dilengkapi dengan aftercooler, tujuan / kegunaan aftercooler untuk mendinginkan
udara dengan udara, yaitu hembusan angin fan sebagai media pendingin. Udara didinginkan karena
adanya panas akibat dari tekanan turbocharger yang berterusan sebelum masuk ke ruang
pembakaran. Manfaat aftercooler untuk menaikkan power engine sampai 5 – 10 %, selain itu,
aftercooler digunakan untuk mengurangi oksidasi nitrogen pada gas buang.
Keterangan :
Fungsi : Untuk mengeluarkan / membuang fuel yang tercampur air & kotoran.
4. WATER SEPARATOR
Fungsi : Untuk memisahkan air dari solar yang akan masuk ke fuel system.
5. FEED PUMP
Fungsi : Untuk memompakan bahan bakar / fuel ke fuel system.
6. FUEL FILTER
Fungsi : Untuk menyaring kotoran kotoran yang terdapat pada solar sebelum dialirkan di Fuel
Injection Pump.
7. FUEL INJECTION PUMP ( FIP )
Fungsi: Mensuplai bahan bakar dengan tekanan tinggi ke nozzle dan menentukan saat injection
8. NOZZLE
Fungsi : Menyemprotkan bahan bakar ke ruang pembakaran .
9. RETURN LINE
Fungsi : Mengembalikan fuel ( bahan bakar ) yang lebih dari nozzle ke fuel tank .
Keterangan :
1. OIL PAN
Sebagai tempat penampungan dan pendingin oil .
2. SCREEN
Penyaring oil dari kotoran yang kasar .
3. OIL MAIN PUMP
Sebagai pompa oil utama, memberikan oil dengan tekanan dari oil pan ke system / bagian –
bagian yang perlu dilumasi .
4. SCAVENGING PUMP
Membantu memompakan oil pada waktu unit mendaki maupun menurun sehingga selalu ada
pelumasan pada lubricating system.
5. OIL COOLER
Untuk mendinginkan oil dengan perantara sirkulasi air pendingin atau dengan media
pendinginnya adalah air ( water ).
6. OIL FILTER
Membersihkan oil dari kotoran dari partikel lain yang timbul selama sirkulasi, sehingga dapat
memperpanjang daya tahan umur engine .
7. REGULATOR VALVE / RELIEVE VALVE
Mengatur tekanan oil dalam system dengan tekanan yang telah ditentukan 2 s/d 5 kg/cm 2.
8. SAFETY VALVE
Menjadi bypass waktu oil filter kotor / buntu atau menjaga oil tetap ada dalam system, bila
dilengkapi dengan caution lamp oil filter lampu akan menyala bila filter buntu.
9. OIL PRESSURE GAUGE
Sebagai petunjuk tekanan oil mesin / engine.
10. BY PASS FILTER
Menyaring oil dari oil pan lewat main galery dan sebagai pendingin oil, karena tempatnya diluar
dari pada engine.
11. JET COOLING NOZZLE
Komponen yang menyemprotkan oli pelumas ke piston ring.
12. OIL / OLI
Fungsinya sbb :
- Membentuk lapisan film minyak .
- Sebagai pendingin
- Sebagai penyekat
- Sebagai pembersih
- Sebagai pencegah anti karat
- Sebagai pemindah tenaga pada hydraulic dan brake system
- Sebagai media pemindah daya pada torque converter
Pelumas
System pelumasan pada engine sangat penting sekali . Dalam hal ini fungsi oil disamping sebagai
pelumasan juga digunakan untuk pendingin, peredam getaran, pembersih, penyekat, sebagai
bantalan dan anti karat.
Aliran oil dari system pelumasan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
Oil dari oil pan mengalir ke oil pump dan disaring terlebih dahulu oleh strainer. Dari oil pump
dialirkan dengan tekanan ke oil cooler untuk didinginkan, kemudian ke oil filter yang menyaring
kotoran – kotoran yang lebih halus dari oil tersebut. Dari oil filter diteruskan ke main galery
didalam cylinder block dan selanjutnya ke bagian – bagian engine yang peru dilumasi.
Viscositas menunjukan derajat kekentalan minyak pelumas, makin besar viscositas minyak pelumas
akan semakin kental. Viscositas dinyatakan dalam SAE ( Society of Automatic Engineer ), Contoh
: SAE 10, SAE 30, SAE 40 dll .
Keterangan :
cylinder head. Lalu melewati thermostat dan melewati jalur pintas dan kembali ke pompa lagi.
Sehingga sirkulasi terbatas itu sendiri.
Pada engine yang dilengkapi dengan oil cooler, pendingin pertama diarahkan ke oil cooler lalu
ke pipa distribusi pada ujung depan engine di mana pendingin tersebut dikirim ( dialirkan )
melalui lubang – lubang ke dalam cylinder head. Setelah mendinginkan liner dan cylinder head,
pendingin diarahkan melalui pipa – pipa pengembalian bagian atas maju ke arah rumah
thermostat.
9. COOLANT PUMP
Pump ini dari type centrifugal dan terpasang pada bagian kiri belakang timing gear costing,
pompa ini diputar oleh gerak dari timing gear engine.
3. Lubricating System
Periksalah kondisi dan permukaan oil sebelum menghidupkan engine. Gantilah oil dan filternya
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Periksalah kebocoran – kebocoran pada sistem
pelumasan ini.
4. Cooling System
Periksalah kondisi dan permukaan air pendingin ( radiator ). Perhatikan jadwal penggantian air
pendingin berikut zat anti karatnya. Periksalah kebocoran – kebocoran pada sistem pendinginan ini.
dan akan diteruskan melalui propeler shaft, transmisi, disc cluth, fly wheel ke engine. Cara
menghindarinya adalah mengurangi kecepatan unit dengan mengaktifkan exhaust brake dan jika
turunan terlalu panjang dibantu dengan rem kaki
- Ketika dijalan datar membawa muatan atau kosongan, driver tidak segera memindah gear
transmisi sampai rpm engine masuk range merah
- Kesalahan driver dan kondisi unit, yaitu ketika ingin memindah ke gear lebih tinggi malah
masuk ke gear rendah ( kesalahan pada switch range change atau lever gear transmisi yang
sudah oblak ).
KOMPONEN-KOMPONEN UNIT :
U - JOINT
Lokasi : Terletak antara engine dengan transmisi.
Fungsi : Untuk menghubungkan putaran atau sebagai poros penggerak dari engine ke transmisi
dan untuk mendapatkan fleksible.
PTO ( Power Take Off )
PARKING BRAKE
Lokasi : Terletak antara hydroshift transmisi dan drive shaft.
DRIVE SHAFT
Lokasi : Terletak antara hydroshift transmisi dan differential .
Fungsi: Menerima putaran dari transfer yang diteruskan ke differential.
DIFFERENTIAL
Lokasi : Terletak antara drive shaft dan final drive.
Fungsi : Mentransfer tenaga dari propeller shaft ke drive axle , mereduksi putaran dan
memungkinkan roda berputar tidak bersamaan .
Prinsip kerjanya :
Saat unit berjalan lurus pada tanah datar , hambatan pada roda sisi kanan dan kiri hampir sama ,
maka setiap sisi gear differential ( kiri dan kanan ) berputar dengan kecepatan yang sama
Saat unit berputar atau berbelok tajam , maka roda bagian dalam menerima hambatan lebih
besar daripada roda luar sehingga memungkinkan roda kiri dan kanan berbeda putarannya.
FINAL DRIVE
Lokasi : Terletak antara differential dan tandem drive case.
Fungsi : Untuk mereduksi putaran akhir yang akan diteruskan ke tandem drive .
TANDEM DRIVE
Keuntungan : Tandem case dapat berayun naik dan turun sekitar 13 0 . Sehingga keempat roda
belakang kontak dengan tanah meskipun permukaannya tidak rata untuk mengurangi pergerakan
naik turun blade.
Pergerakkan blade pada motor grader saat roda belakang pada gundukan akan seperti
berikut :
1. Saat kedua roda kanan dan kiri berada pada gundukan ( setinggi H ) secara bersamaan , titik
tengah rear axle naik H/2 seperti gambar dibawah , dan karena blade berada ditengah – tengah
antara front axle dan rear axle, maka pegerakkan blade menjadi sekitar H/4.
2. Jika hanya satu roda kiri kebelakang yang berada pada gundukan ( setinggi H ) kenaikan pada
titik tengah real axle H/2 pada sisi kiri dan setinggi H/4 pada garis titik tengah unit pada axle.
Pergerakan pada bagian tengah blade hanya pada setengahnya yatu sekitar H/8.
STEERING SYSTEM
Steering system pada GD 825 A adalah full hydrolik , ketika steer diputar maka sejumlah oli
sebanding dengan sudut putar steer , akan dikirimkan dari steering valve menuju sylinder steering ,
sehingga steer dapat dioperasikan sesuai dengan arah yang kita kehendaki .
Tujuan : Steer mudah dioperasikan tanpa memerlukan tenaga besar untuk memutarnya.
Fungsi komponen steering system
1. Roda Steer / steering wheel : Mengatur sejumlah oli yang akan dikirim ke sylinder steering
melalui steering valve.
2. Steering valve : Mengalirkan oli hydrolik ke silinder steering yang mana alirannya bervariasi
sesuai dengan sudut putar dari roda steer.
3. Flow control valve : Menjaga aliran oli menuju steering valve tetap konstan walaupun
pengiriman oil dari pompa berubah- ubah.
BRAKE SYSTEM
Brake system pada motor grader 825 A menggunakan tekanan udara untuk mengurangi putaran
roda dengan menekan disc brake melalui piston. Keempat roda belakang motor grader yang ada
sistim brake nya, sedang roda depan tidak ada.
INCHING PEDAL
Fungsi : Tidak seperti transmisi direct drive, TORQUE TRANSMISSION tidak dilengkapi main
clutch . Melihat kondisi diatas, power engine tidak dapat distop, kecuali bila transmisi diset ke
netral, karena menginginkan pengejutan yang baik selama operasi, gerakan awal, berhenti maju dan
mundur dengan lembut, maka dipasanglah inching valve didalam transmisi control valve yang
digerakkan dengan menggunakan inching pedal .
Inching valve ini memutuskan aliran oil yang ke directional valve, yang hasilnya clutch maju dan
mundur pada posisi OFF, maka transmisi pada posisi NETRAL untuk memutuskan power dari
engine.
Inching pedal digunakan pada saat memasukkan gear dari netral ke gear 1, ke gear 2, dan ke gear 3,
sedang kegear 4 dan seterusnya disarankan tidak perlu menggunakan pedal inching. Juga pada saat
mengurangi / menurunkan gear transmisi dari tinggi ke rendah disarankan tidak menggunakan pedal
inching.
MAIN FRAME
Main frame dapat diarticulatedkan 25 derajat kekiri dan kekanan dari center frame oleh articulated
cylinder ( stoper articulated di pasang pada bagian samping frame ) ini berguna untuk mengurangi
radius putar, keluar dari lokasi operasi, keluar dari lumpur, dan beroperasi pada sudut .
Dalam system mekanis ini , main frame center pin ( 3 ) dan articulated cylinder pin ( 4 ) di lumasi
oleh pelumas dari grease fitting ( 5 ) pada titik central greasing .
FRONT AXEL
Keterangan :
Front axle dipasang fix pada bagian tengah front frame dengan center pin , sehingga bisa mencapai
kemiringan ( oscillate ) 130 . Seperti sistem tandem , pengurangan pergerakan naik turun blade akan
kecil saat salah satu roda depan naik diatas gundukan atau turun masuk lubang.
BLADE
Drawbar adalah tempat kedudukan support , circle dan blade . merupakan komponen penting pada
unit sebagai ( support ) pembawa circle dan blade.
Adjuster adalah untuk pergeseran sudut potong blade , yang diatur dari ruangan operator .
DRAWBAR
Bal Joint
Keterangan :