Karakteristik Sedimen Kuarter Banjir Mangottong
Karakteristik Sedimen Kuarter Banjir Mangottong
Alamat Korespondensi:
Jln. Tamangapa Pesona Prima Griya
Susilawati
HP: 085 242 550 086
Email: suso04_geouh@yahoo.co.id
ABSTRAK
Banjir bandang pada tanggal 20 Juni 2006 membawa material sedimen dan terendapkan sebagai endapan fluvial
menghasilkan lapisan sedimen yang berbeda dengan sekitarnya dan merupakan salah satu endapan sedimen
Kuarter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, fasies dan provenance endapan Kuarter Sungai
Mangottong. Metode penelitian dikelompokkan menjadi penelitian lapangan, analisa ukuran butir, analisis
laboratorium dan penarikhan umur 14C. Penelitian lapangan dilakukan dengan pembuatan sumur uji di 5 titik
dan pengamatan singkapan (tebing sungai), pengambilan sampel untuk analisis ukuran butir sebanyak 22 lapisan
dengan menggunakan ayakan, untuk analisis laboratorium meliputi komposisi mineral dan bentuk butir
sebanyak 16 lapisan serta sampel untuk penarikhan umur 14C yaitu 2 titik pada sumur uji 2 dan sekitar sumur uji
3. Fasies endapan Kuarter daerah penelitian terdiri atas (a) fasies alur sungai yang dicirikan oleh ukuran butir
pasir sedang - halus dengan tipe sampel unimodal dan (b) fasies dataran banjir yang dicirikan oleh ukuran pasir
sangat kasar – kasar dan menghalus dibagian atasnya dengan tipe sampel bimodal. Berdasarkan komposisi
mineral berupa korundum dan periklas, batuan asal fasies alur sungai diinterpretasikan dari Formasi Walanae,
sedangkan batuan asal fasies dataran banjir dengan kandungan mineral berupa enstatit, thenardit, ferrosillit dan
magnetit batuan asalnya diinterpretasikan dari Batuan Gunungapi Lompobattang. Berdasarkan pada analisis
penarikhan radiocarbon pada sumur uji 2 dan sekitar sumur uji 3 diperoleh periode banjir terjadi pada 1970 +
110 BP dan 920 + 110 BP, sehingga dapat diinterpretasikan periode banjir terjadi setiap 1000 tahun sekali.
Batuan asal banjir bandang yang pernah terjadi diperkirakan berasal dari longsoran Batuan Gunungapi
Lompobattang.
ABSTRACT
The Flash flood on June 20, 2006 was brought sedimentary material and sedimented as fluvial have yield
different sediment layers surrounding and its one of the Quaternary sediments deposits. The purpose of study
is to find out the characteristics, fasies and the provenance of Quaternary sedimentary deposits of Mangottong
River. The method are grouped into fieldwork, grain size analysis, laboratory analysis and 14C carbon isotop
dating. Fieldwork was conducted with testpit at five points and outcrop (riverbank) observations, sampling for
grain size analysis were 22 layers using a sieve, toward laboratory analysis of mineral content ) and
grainshape by observation were 16 layers with sampling from 2nd testpit and surronding 3rd testpit for for 14C
carbon isotop dating. The Quaternary sedimentary facies in this area consists of (a) river stream faies
characterized by fine-medium sand of grain size with type of samples is unimodal and (b) floodplain facies
characterized by coarse-very coarse of grain size and fining upward with type of samples is bimodal. Based on
mineral content of corundum and periclase, provenance river stream facies interpreted from Walanae
Formation, while provenance floodplain facies from Lompobattang Volcanics. Based on radiocarbon dating
analysis at 2nd testpit and surronding 3rd get period of flash occurred on 1970 + 110 BP dan 920 + 110 BP, so
that it can be interpreted period of flood occurred once a thousand years. The provenance of flash flood
interpreted from landslide of Lompobattang Volcanics.
Berdasarkan dari hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya dan
mengacu pada tujuan dan permasalahan penelitian, maka dapat disimpulkan beberapa hal
antara lain sedimen Kuarter pada daerah penelitian dapat dibedakan menjadi fasies alur
sungai dan fasies dataran banjir. Disarankan dilakukan penelitian lanjutan yang lebih detail
untuk mengetahu kondisi perubahan sungai (alur sungai purba) yang terjadi dengan
melakukan pengeboran dan pemanfaatan citra satelit.
DAFTAR PUSTAKA
Bakosurtanal. 1991. Peta Rupa Bumi Indonesia Lembar 2110-43 dan 2110-44 (Bulupodo dan
Sinjai), Skala 1:50.000.
Bakti, A. 2011. Studi Provenance Endapan Pasir Sungai Mangottong Kecamatan Sinjai
Timur, Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan. Skripsi Universitas Hasanuddin.
Folk, R. L. 1974. Petrology of Sedimentary Rocks, Texas:Hemphill Publishing Co.
Cheel, R.J. 2005. Introduction to Clastic Sedimentology. Department of Earth Sciences.
Brock University:St. Catharines, Ontario. Canada.
Imran, A.M., Azikin, B., Husein, R. 2011. Sedimen Kuarter Endapan Sungai Hasil Banjir
Bandang di Kabupaten Sinjai. (Tidak diterbitkan).
Mappagaja. B. 2006. Analisis Penyebab Banjir Bandang Sinjai. Harian Ujung ekspress.
Online : (http://ujungpandangekspres.com) diakses 10 september 2011.
Moechtar, H. 2007. Evolusi Pengendapan Sediemen Kuarter di Daerah Utara Air Musi, Kota
Palembang, Sumatera Selatan. Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 2 No. 1 Maret 2007:1-
13. Online : (http://www.bgl. esdm.go.id/dmdocuments/jurnal20070101.pdf), di akses
10 Semptember 2011.
Mulyaningsih, S., Sampurno, Zaim, Y., Bronto, S., Siregar, D.A., Puradimaja, D.J. 2006.
Perkembangan Geologi pada Kuarter Awal Sampai Masa Sejarah di Dataran
Yogyakarta. Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 1 No. 2 Juni 2006: 103-113. Online :(http://
www.bgl.esdm.go.id/publication/index.php/ dir/article_download/170), di akses 10
september 2011.
Setiady, D. 2010. Hubungan Kumpulan Mineral Berat pada Sedimen Pantai dan Lepas
Pantai dengan Batuan Asal Darat di Perairan Teluk Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.
Jurnal Geologi Indonesia,Vol. 5 No. 1 Maret 2010 : 177-190,
Online:(http://www.bgl.esdm.go.id/ publication/index.php/dir/articledownload/265), di
akses 13 November 2012.
Soedradjat. 2007. Bencana Geologi. Online: (http://gatotms.blog spot.com/), diakses 9 April
2013.
Sukamto, R., dkk. 1982. Peta Geologi Lembar Ujungpandang, Benteng dan Sinjai, Sulawesi
Selatan, skala 1:250.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi. Direktorat
Geologi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Pertambangan dan Energi.
Yosman, Y. 2010. Geologi Daerah Balangnipa, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai
Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar. (Tidak diterbitkan).
Lampiran