Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Page 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
: Peserta memahami
Tujuan 1. Pengertian PMBA
2. Dampak Tidak Memberikan Makanan Sesuai Usia
Penyuluhan
3. 3. Usia dalam Pemberian MP-ASI
Khusus 4.Kebutuhan Gizi pada Bayi
5. Variasi makanan
6. Yang Harus Diperhatikan dalam Pemberian Makan
Pada Anak
: 1. Pengertian PMBA
2. Dampak Tidak Memberikan Makanan Sesuai Usia
3. Usia dalam Pemberian MP-ASI
Pokok Bahasan 4. Kebutuhan Gizi pada Bayi
5. Variasi makanan
Page 2
EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Pos Gizi Gigiah Cetting
Kelurahan Kampung Manggis.
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
c. Peserta dapat memahami MP ASI sesuai PMBA
d. Peserta dapat melihat cara pengolahan MP ASI
e. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi Hasil
a. Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu
mengerti dan memahami penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan
khusus.
Page 3
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN
1. Pengertian PMBA
Pemberian Makan pada Bayi dan Anak atau sering disingkat dengan
PMBA merupakan salah satu program pemerintah untuk menurunkan angka
kematian anak dan meningkatkan kualitas hidup ibu sesuai dengan SDGs
(Sustainable Developments Goals) yang ketiga. Selain itu, program PMBA juga
bertujuan meningkatkan status gizi dan kesehatan, tumbuh kembang dan
kelangsungan hidup anak di Indonesia.
WHO (World Health Organization) merekomendasikan empat hal penting
yang harus dilakukan dalam praktik PMBA yaitu melakukan Inisiasi Menyusu
Dini (IMD) memberikan air susu ibu (ASI) kepada bayi segera dalam waktu 30
menit setelah bayi lahir, memberikan ASI saja atau pemberian ASI secara
eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan, memberikan makanan
pendamping air susu ibu (MPASI) sejak bayi berusia 6 bulan sampai 24 bulan
serta meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 24 bulan atau lebih.
Tujuan pemberian makanan pendamping ASI yaitu :
1. Untuk menambah energy
2. Membantu dalam proses pertumbuhan bayi
3. Sebagai makanan pelengkap
4. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah, mencium dan menelan
serta melakukan adaptasi pada makanan yang mengandung energi tinggi.
5. Guna memenuhi zat-zat gizi yang belum dipenuhi oleh asi guna menunjang
proses pertumbuhan agar tetap optimal.
2. Dampak Tidak Memberikan Makanan Sesuai Usia
Anak perlu perhatian khusus dalam pemberian makanan sesuai usia karena
asupan nutrisi anak berbeda-beda. Salah satu dampak dari tidak memberikan
makanan sesuai usia, yaitu Stunting. Stunting (pendek) adalah anak dengan tinggi
badan tidak sesuai dengan usianya. Stunting terjadi akibat kekurangan gizi
berulang dalam waktu yang lama, pada saat janin hingga anak usia dua tahun.
Page 4
Gangguan terhadap tumbuh kembang dan perkembangan anak tidak dapat
diperbaiki setelah usia 2 tahun. Stunting pada anak dapat berakibat fatal bagi
kemampuan belajar di sekolah, dan bagi produktivitas mereka di masa dewasa.
Penelitian membuktikan bahwa kemampuan anak pendek lebih rendah
dibandingkan anak dengan tinggi normal dan pada saat dewasa, kemampuan
bekerja (produktivitas) anak pendek lebih rendah dibandingkan dengan anak yang
normal. Pencegahan anak stunting dilakukan dengan pemberian gizi yang baik
sejak dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun.
Page 5
6) Makanan yang disajikan tidak terlalu pedas
7) Makanan mudah dicerna
8) Disukai oleh anak
9) Makanan tersedia dan terjangkau.
4. Kebutuhan Gizi pada Bayi
4.1 Bayi Usia 6 Bulan Pertama
Kecerdasan balita sangat tergantung dari perkembangan otaknya,
perkembangan otak sangat tergantung pada asi asupan bahan makanan dan
gizi yang dikandungnya. Untuk itu pemenuhan gizi tnggi diperlukan sekali
bagi balita, khususnya untuk tahun pertama. Para pakar menyebut usia
pertama bayi sebagai usia emas yang harus dijaga dengan sebaik-baik
perlakuan. Pada usia 0-6 bulan sangat dianjurkan mencukupi kebutuhan bayi
dengan ASI eksklusif. Akan tetapi jika tidak memungkinkan, maka perlu
makanan pendamping ASI yang ketat mutu gizinya.
Pertumbuhan bayi yang jauh lebih pesat daripada orang dewasa juga
mengakibatkan membutuhkan gizi yang jauh lebih banyak pula. Energi yang
dibutuhkan bayi mencapai 100 hingga 200 kkal/kg berat badan. Dari usia 0-6
bulan belum boleh diberi makanan atau minuman selain ASI. Hal tersebut
karena ASI masih mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan bayi. Akan
tetapi ketika usia bayi mulai meninggalkan angka 6 bulan, maka kebutuhan
gizinya bertambah. Walaupun masih menjadi sumber makanan utama namun
bayi membutuhkan makanan pendamping untuk mengimbangi tingkat
pertumbuhannya.
Ibu harus berhati-hati dalam memilih makanan pendamping ASI karena
masa itu organ pencernaan bagi bayi belum berkembang sempurna. Ibu dapat
memulai dengan memberikan makanan bertekstur cair sebagai pendamping
ASI. Misalnya bubur tepung cair atau dengan jus buah. Tepung yang
digunakan bisa berasal dari tepung kacang hijau, tepung beras, atau yepung
maizena.
Page 7
tambahan gula atau garam.
anak. Pemberian makanan pada bayi usia ini tidak lagi untuk memicu
tumbuhnya gigi akan tetapi lebih untuk memperkenalkan berbagai macam
makanan kepada bayi. Setiap orang memang harus mengonsumsi berbagai
macam makanan agar kebutuhan gizinya terpenuhi. Sebab sumber
makanann yang satu akan memiliki kandungan gizi yang berbeda dengan
yang lain. Selain itu juga tidak ada satu bahan makanan pun yang memilki
kandungan gizi lengkap. Sehingga jika tidak mengonsumsinya secara
bergantian, maka kandungan gizi tersebut dapat kita peroleh semua.
Sumber makanan yang satu akan melengkapi yang lain. Seperti yang
sudah diutarakan sebelumnya bahwa sejak awal dalam kandungan ibu
memegang peranan sangat penting. Demikian pula pada masa-masa ini.
Ibu diharapkan dapat menerapkan pola makan yang baik untuk bayinya.
Pola makan yang tidak hanya memperhatikan gizinya saja, melainkan juga
kemampuan alat pencernaan anak dalam mencerna makanan. Makanan
tambahan pada bayi usia ini tidak lagi terpaku pada makanan cair.
Biasanya bayi akan mulai diperkenalkan dengan makanan yang memiliki
tekstur lebih padat. Misalnya nasi tim. Guna melengkapi kebutuhan bayi,
nasi tim tersebut dapat ditambahkan dengan berbagai sumber makanan
nabati dan hewani.
Sumber bahan makanan nabati yang bisa diberikan pada bayi
misalnya wortel. bayam, brokoli, dan kangkung. Sedangkan untuk sumber
bahan makanan hewani misalnya telur, daging, dan ikan. Ibu juga boleh
memperkenalkan berbagai rasa bumbu sederhana. Misalnya saja bawang
putih, bawang merah, daun bawang, dan bawang bombay. Pengolahan bisa
dilakukan dengan cara direbus, dikukus, ditim, atau ditumis.
500 ml atau selama kurang lebih satu jam dua puluh menit bila langsung
menyusui tanpa dipompa.Beberapa hal yang perlu diperhatikan,
diantaranya sebagai berikut:
a. ASI memberikan sepertiga (1/3) dari kebutuhan energi anak usia 12
sampai 24 bulan.
b. Untuk membantu bayi tumbuh kuat dan terus menyusu, Ibu harus
menggunakan metode KB agar tidak hamil lagi
c. Tambahkan tabur gizi pada makanan siap saji dalam satu kali makan
Tabur gizi diberikan 2 hari satu kali
d. Pemberian makan secara aktif/responsif
Bersabarlah dan terus berikan dorongan kepada bayi agar ia mau
makan.
Jangan paksa bayi Anda untuk makan.
Gunakan piring tersendiri untuk memastikan bayi Anda memakan
semua makanan yang diberikan.
e. Berikut adalah contoh menu untuk bayi 12 – 24 tahun :
Pagi : Nasi, Telur Dadar (nasi 1 centong, telur I butir, minyak 1
sdt)
Selingan : Pisang 1 buah
Siang : Nasi, Sup Tahu Tauge (nasi 1 centong, tahu 1 potong,
tauge 1 ½ sendok sayur atau 50 gram, minyak ¼ sdt)
Selingan : Jeruk Manis 1 buah
Sore : Nasi, Tumis Tempe Wortel (nasi 1 centong, tempe 1
potong, wortel 1 ½ sendok sayur atau 50 gram, minyak ¼ sdt),
Susu 100 ml
5. Variasi Makanan
Pemberian variasi makanan pada anak sangat dibutuhkan
Page 9
karena anak memerlukan asupan nutrisi yang berbeda-beda serta
mendapatkan gizi seimbang. Berikut adalah variasi makanan yang
dianjurkan :
a. Makanan hewani kaya zat besi (daging, ayam, hati), dan sumber
hewan lainnya seperti ikan, telur, susu dan produk-produk susu
Page 10
ekstra dan dukungan pada saat seperti itu.
Pemberian Makanan Pada Bayi Sakit diatas Usia 6 Bulan
a. Lebih sering menyusui selama bayi dalam keadaan sakit, seperti
diare, untukmembantu bayi melawan penyakitnya, mengurangi
kehilangan berat badan dan sembuh lebih cepat.
Page 11
kalori.
Page 12
DAFTAR PUSTAKA
Page 13