Konsep PPM
Konsep PPM
Disampaikan pada :
Peningkatan Kapasitas bagi FE dan TO PPM
di Kabupaten/Kota Prioritas PPM
12 Mei 2022
OUTLINE
LATAR BELAKANG PPM
KONSEP PPM
PRIVATE MIX
TUJUAN:
Mengorganisasikan layanan TBC untuk memastikan
layanan terpadu yang berpusat pada pasien (patient-
centered care) di tingkat kabupaten/kota dengan
koordinasi yang substansial.
JEJARING LAYANAN TUBERKULOSIS
Jejaring internal maupun jejaring eksternal TBC dengan kompleksitas
yang berbeda, mencakup :
1) Alur Diagnosis TBC
Jejaring Layanan TBC
2) Alur Rujukan Pasien Pindah Pengobatan dan Pasien
Mangkir
3) Pengelolaan Logistik
4) Pencatatan dan Pelaporan TBC
Jejaring Internal TBC
Jejaring internal TBC adalah jejaring di dalam fasyankes yang
• FKTP
Terdiri dari
Tujuan
• Memastikan semua pasien TB di faskes tersebut terdiagnosis dan diobati dengan tepat sesuai dengan kebijakan nasional
• Meningkatkan kegiatan kolaborasi layanan antar unit layanan, misalnya antara unit pelayanan umum, gigi, MTBS, KIA, HIV
dan unit lainnya di dalam puskesmas;
• Mengurangi terjadinya keterlambatan diagnosis TBC (delayed-diagnostic) dan kasus TBC yang tidak terlaporkan (under-
reporting);
• Memastikan kasus TBC dilaporkan secara berkala melalui sistem informasi program tuberkulosis
Jejaring internal layanan TBC dapat dituangkan dalam SOP di masing-masing faskes yang mencakup
peran dari unit/poli lain, serta mekanisme dan periode pengumpulan data dari unit/poli terkait
JEJARING EKSTERNAL LAYANAN TBC
Jejaring eksternal
TBC
2. JEJARING LABORATORIUM
Jejaring
Layanan TBC
3. JEJARING LOGISTIK
antar • Pasien yang dirujuk dari fasyankes, dibuatkan surat pengantar atau formulir TB.09
dengan menyertakan TB.01 dan OAT (bila telah mulai pengobatan) dan diberikan
kepada pasien untuk diserahkan kepada fasyankes tujuan.
Fasyankes • Fasyankes yang telah menerima pasien rujukan segera mengisi dan mengirimkan
kembali TB.09 (lembar bagian bawah) ke fasyankes asal.
• Form TB.10 dibuat jika pasien sudah menyelesaikan pengobatan dan diserahkan
kepada fasyankes asal.
• Fasyankes tujuan melakukan konfirmasi pasien pindah di SITB
Jejaring Pelacakan Pasien Mangkir
• SITB, atau
• Wifi TB
IDENTIFIKASI AWAL KONTRIBUSI FASYANKES
PENEMUAN INISIASI PENGOBATAN SAMPAI
OPSI PENEGAKAN DIAGNOSIS
TERDUGA PENGOBATAN SELESAI
1 TB.05, TB.06, WIFI TB
2 TB.05, TB.06, SITB/WIFI TB
3 TB.05, TB.06, TB.01, TB.03, TB.09, SITB/WIFI TB*
4 TB.05, TB.06, TB.01, TB.03, SITB/WIFI TB
Catatan:
Puskesmas Opsi 4 1. Seluruh fasyankes didorong memberikan tatalaksana TBC secara komprehensif sampai
dengan selesai pengobatan (opsi 4);
RS Pemerintah Opsi 4, 3, 2 2. Fasyankes yang belum mampu melaksanakan opsi 4, dapat diidentifikasi opsi maksimal
RS Swasta Opsi 4, 3, 2 lainnya untuk kontribusi awal. Secara bertahap, opsi kontribusi fasyankes perlu
ditingkatkan;
Klinik Pemerintah Opsi 4, 3 3. Seluruh fasyankes (seluruh opsi) wajib mencatat dan melaporkan seluruh terduga/kasus
Klinik Swasta Opsi 4, 3, 2 TBC ke sistem informasi TBC;
4. Secara ideal, seluruh kasus TBC tanpa penyulit dapat ditatalaksana di FKTP;
Dokter Praktik Mandiri Opsi 4, 3, 2, 1 5. (*) Kasus TBC tanpa penyulit perlu dirujuk balik dari FKRTL ke FKTP dengan
mempertimbangkan preferensi pasien
SITB WIFI TB
Diperuntukkan untuk Hanya untuk DPM/Klinik yang belum menggunakan SITB dan
berkontribusi sampai opsi 1 dan/atau memiliki keterbatasan
seluruh fasyankes SDM dan sapras pelaporan
STRATEGI IMPLEMENTASI PPM 2020-2024 PERKEMBANGAN PPM
Membangun jejaring antara layanan kesehatan Konsep Coach TB (pendampingan) dan Champion TB
(reward untuk RS)
swasta dengan organisasi masyarakat
Peran:
1. Mengidentifikasi dan mengembangkan mekanisme koordinasi dengan stakeholder tingkat provinsi;
2. Memfasilitasi, mendorong, membina, memantau dan mengevaluasi pembentukan struktur PPM dan implementasi intervensi PPM pada
tingkat provinsi dan kabupaten/kota;
3. Membangun dan memperkuat jejaring termasuk melakukan fasilitasi kerjasama lintas batas wilayah;
4. Memastikan ketersediaan regulasi dan anggaran untuk intervensi
PPM.
IMPLEMENTASI PPM TINGKAT KAB/KOTA
Key Person Peran dan Tanggung Jawab
1. Mengidentifikasi dan mengembangkan mekanisme
koordinasi dengan stakeholder.
2. Memfasilitasi, mendorong, membina, memant
au dan mengevaluasi pembentukan struktur D
PPM dan implementasi intervensi DPPM.
3. Mengidentifikasi, mengembangkan, membina, meman
tau dan mengevaluasi jejaring PPM / jejaring eksternal l
Dinas ayanan TB yang melibatkan seluruh fasyankes di kabupat
Kesehatan en/kota;
Kabupaten 4. Memastikan terbentuknya jejaring internal layanan TB ya
ng melibatkan seluruh unit/poli terkait pada tingkat fasya
/ Kota nkes
5. Membangun dan memperkuat jejaring termasuk ke
rjasama lintas batas wilayah;
6. Memastikan ketersediaan regulasi dan anggara
n untuk intervensi PPM.
Pelaksanaan fungsi teknis akan dilakukan oleh Pengelola
Program TB dan didukung oleh Technical Officer PPM.
IMPLEMENTASI PPM TINGKAT KAB/KOTA (2) Key Person Peran dan Tanggung Jawab
1)
Mengembangkan rencana aksi PPM
2)
Mengorganisasikan intervensi/kegiatan PPM,
3)
Memastikan jejaring DPPM berfungsi dengan baik
4)
Mengembangkan mekanisme koordinasi di tingkat
kabupaten/kota
Tim DPPM 5) Berperan sebagai advokator untuk mendorong
peran dan kontribusi dari stakeholder terkait
6) Melakukan pembinaan, pendampingan dan evaluasi
7) Mendukung Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk
melaksanakan peningkatan kapasitas terkait layanan TB
dan DPPM TB.
KOPI TB / Sebagai advokator, fasilitator, motivator
Organisasi dan pelaksana pelayanan TB dan kegiatan PPM
profesi
Mengadvokasi dan mendorong semua fasilitas kesehatan
untuk terlibat dalam jejaring PPM untuk memberikan diagnosis
Asosiasi dan pengobatan TB sesuai standar dan melaksanakan wajib
fasyankes (P notifikasi TB.
ERSI, ARSSI,
dsb)
IMPLEMENTASI PPM TINGKAT KAB/KOTA (3)
Key Person Peran dan Tanggung Jawab
Sebagai patient supporter untuk memastikan kepatuhan
pengobatan TB dan menyediakan pelacakan kasus TB mangkir d
CSO an investigasi kontak, serta menyediakan materi kampanye TB
baik untuk faskes pemerintah dan swasta.
Sudah Belum
1. Struktur organisasi
tim DPPM
Apakah Tim DPPM aktif? Identifikasi unsur-unsur untuk terlibat
dalam Tim DPPM, termasuk KOPI TB 2. Anggota tim DPPM
3. Tugas pokok dan
Ya Tidak fungsi tim DPPM
Bentuk rancangan Tim DPPM
4. Mekanisme kerja
Lanjutkan Revitalisasi tim DPPM
Pengesahan Tim DPPM oleh Kepala
Daerah/Kepala Dinas Kesehatan
5. Pembiayaan
Kab/Kota
INDIKATOR DAN TARGET PPM
BERDASARKAN STRANAS TB2020-2024
Target
No Penjelasan Indikator
2020 2021 2022 2023 2024
1 Proporsi Kab/Kota yang membentuk Tim DPPM TB 50% 70% 90% 100% 100%
2 Proporsi Puskesmas dan B/BKPM Lapor Kasus TB 100% 100% 100% 100% 100%
Keterlibatan 3 Proporsi Klinik dan RS Pemerintah Lapor Kasus TB 75% 82% 87% 92% 100%
Fasyankes
Jumlah Rumah Sakit Swasta yang sudah bekerja sama dengan
dalam 4 925 1156 1388 1542 1542
Pelaporan BPJS yang melaporkan kasus TBC
TB
Jumlah DPM/Klinik Swasta yang sudah bekerja sama dengan BPJS
5 yang melaporkan kasus TBC 250 500 750 1000 1200
Kontribusi
notifikasi Proporsi notifikasi kasus TBC dari Klinik dan Rumah Sakit
per jenis 6 17% 18% 20% 22% 23%
Pemerintah
fasyankes
diantara 7 Proporsi Notifikasi Kasus TB dari RS Swasta 23% 28% 30% 31% 31%
total
8 Proporsi Notifikasi Kasus TB dari DPM/Klinik 1% 1% 1% 1% 1.4%
notifikasi
Persentase treatment success rate di fasilitas pelayanan
9 75% 80% 85% 85% 90%
kesehatan swasta
Referensi