Anda di halaman 1dari 9

V.

TORAKS (Tipe-Tipe Tungkai)


TUJUAN:
1. Mampu mengingat nama bagian-bagian dari toraks
2. Menyebutkan dan menuliskan bagian-bagian tungkai dan tipe–tipe tungkai
TEORI RINGKAS
Toraks terdiri dari tiga bagian yaitu pro-, meso-, dan metatoraks. Ketiga bagian toraks
tersebut, masing-masing memiliki sepasang tungkai. Sedangkan pada serangga yang bersayap
terdapat sepasang sayap pada bagian mesotoraks dan metatoraks. Pada setiap sisi mesotoraks
dan metatoraks terdapat sebuah spirakel atau lubang napas. Bagian dorsal toraks disebut
dengan notum. Notum yang terletak pada pro-, meso-, dan metatoraks masing-masing disebut
pro-, meso-, dan metanotum. Pronotum terbagi lagi atas praskutum, skutum, skutelum, dan
pascaskutelum. Mesonotum dan metanotum masing-masing terbagi atas epimeron dan
episternum.

Gambar 1. Bagian ruas toraks pada serangga


Tungkai serangga terdapat ruas toraks, sepasang tungkai terdapat pada pro-, meso-, dan
metatoraks yang masing-masing disebut tungkai depan, tengah, dan belakang.
Ruas pada
Tungkai
A. Koksa
B. Trokanter
C. Femur
D. Tibia
E. Tarsus
F. Pretarsus/kuku
tarsus
G. Arolium

Gambar 2. Bagian ruas-ruas tungkai


Tungkai-tungkai toraks serangga tersklerotisasi dan selanjutnya menjadi sejumlah ruas,
tungkai serangga terdiri dari enam ruas mulai dari pangkal berturut-turut adalah:
1. Koksa, bagian yang melekat langsung pada toraks
2. Trokanter, ruas kedua tungkai berukuran lebih pendek daripada koksa dan bagian
dietalnya bersatu dengan ruas ketiga
3. Femur, merupakan ruas terbesar
4. Tibia, ukurannya lebih ramping tetapi hampir sama panjang dengan femur pada bagian
ujung tibia biasanya terdapat duri-duri atau taji.
5. Tarsus, terdiri 1–5 ruas
6. Pretarsus, ruas terakhir dari tungkai, terdiri dari sepasang kuku tarsus dan pada serangga
tertentu diantaranya terdapat struktur seperti bantalan yang disebut arolium. Pada
beberapa jenis serangga pretarsus kadang-kadang memiliki kuku (ungues) dan tarsal pods
(bantalan pada tarsus).
Terdapat bermacam-macam tipe tungkai dengan fungsi yang berbeda-beda, misalnya
untuk berlari, melompat, menangkap atau memegang mangsanya, dan menggali tanah.
1. Ambulatorial : tungkai ini berfungsi berjalan yang ditandai dengan femur dan tibia yang
lebih panjang dari tungkai lainnya. Contohnya kumbang kelapa
2. Saltatorial: untuk melompat, femur tungkai belakang lebih besar bila dibandingkan
dengan femur tungkai depan dan tungkai tengah. Contohnya belalang dan jangkrik.
3. Raptorial: tungkai depan digunakan untuk menangkap dan memegang mangsa sehingga
ukurannya lebih besar bila dibandingkan dengan tungkai lainnya. Contohnya belalang
sembah.
4. Kursorial: tungkai digunakan untuk berjalan cepat dan berlari. Contohnya kecoa atau
lipas.
5. Fosorial: tungkai depan berubah bentuk seperti alat penggali tanah. Contohnya orong-
orong.
6. Natatorial: tungkai yang berfungsi untuk berenang. Contohnya kumbang air atau kepik
air.
7. Korbikulum: tungkai yang berfungsi untuk mengumpulkan tepungsari. Contohnya lebah
madu Apis cerana.
WAKTU KERJA : 50 Menit
LEMBAR KERJA :

1. Gunakan mikroskop stereo untuk melihat dan gambarkan batas-batas pada pembagian
toraks (secara lateral)!
2. Gambarkan pembagian ruas pada tungkai secara umum!
3. Gambarkan tipe tungkai pada serangga yang dijadikan preparat praktikum!

Anda mungkin juga menyukai