Anda di halaman 1dari 11

Jambura Journal of Food Technology (JJFT)

Volume 4 Nomor 1 Tahun 2022

ANALISIS FISIKO-KIMIA DAN ORGANOLEPTIK MAYONNAISE BERBAHAN


DASAR BUAH ALPUKAT (Persea americana)

PHYSICO-CHEMICAL AND ORGANOLEPTIC ANALYSIS OF MAYONNAISE


MADE FROM AVOCADO (Persea americana)

Intan Putri Utami Mooduto1), Siti Aisa Liputo2)*, Zainudin Antuli2)*


1)
Mahasiswa Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Negeri Gorontalo
2)
Dosen Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Negeri Gorontalo
*Penulis korespondensi: E-mail: sitiliputo@ung.ac.id

ABSTRACT

Avocados contain aleic acid which is proven to be able to increase levels of healthy fats in
the body and can control diabetes, so it is very good to be used as an additional ingredient
in the manufacture of mayonnaise. This study aimed to determine the effect of the ratio of
vegetable oil and avocado on the physico-chemical and organoleptic properties of
mayonnaise. The design used in this study was a single factor Completely Randomized
Design (CRD), with three replications, namely the ratio of palm oil and avocado. The data
obtained were analyzed using the Analysis of Variance (ANOVA) with a confidence level
of = 0.05, and Duncan's Multiple Range Test (DMRT) was further tested to determine the
differences between treatments using the SPSS version 20 application. The results obtained
were, with the results of water content 37.27%, fat content of 48.93%, free fatty acids of
0.88%, viscosity of 42500.00%, pH of 4.23%, aroma of 5.3% (somewhat like), taste of
6.1% (like), color of 6.2% (like), texture of 6% (like).

Keywords: Avocado, physico-chemistry, mayonnaise.

ABSTRAK
Buah Alpukat menyimpan aleic acid yang terbukti mampu menambah kadar lemak sehat
dalam tubuh dan dapat menjaga diabetes, sehingga terlalu baik untuk digunakan menjadi
bahan tambahan pada pembuatan mayonnaise. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
pengaruh perbandingan minyak nabati dan buah alpukat pada sifat fisiko-kimia dan
organoleptik mayonnaise. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan
Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal, dengan tiga kali ulangan yaitu perbandingan minyak
sawit dan buah alpukat. Data yang diperoleh di analisis menggunakan Analysis of Variance
(ANOVA) dengan taraf kepercayaan α = 0,05, serta dilakukan uji lanjut Duncan’s Multiple
Range Test (DMRT) untuk memahami perbedaan antara perlakuan dengan menggunakan
aplikasi SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan, dari empat perlakuan mayonnaise
berbahan dasar buah alpukat didapatkan perlakuan terbaik yang disukai adalah perlakuan
P3 hasilnya meliputi kadar air 37,27%, kadar lemak 48,93%, asam lemak bebas 0,88%,
viskositas 42500.00%, pH 4,23%, aroma 5,3% (agak suka), rasa 6,1% (suka), warna 6,2%
(suka), tekstur 6% (suka).

Kata Kunci: Buah alpukat, fisiko-kimia, mayonnaise

100
Jambura Journal of Food Technology (JJFT)
Volume 4 Nomor 1 Tahun 2022

PENDAHULUAN termasuk: pantetin, (vitamin B3), (vitamin

Mayonnaise adalah saus yang C), (vitamin A), asam pantotenat, asam

diolah dari minyak nabati, kuning telur, oleat, kelompok MUFA, asam folat,

dan cuka sebagai bahan utamanya, untuk selenium, asam amino dan serat.. Manfaat

tambahan perasa pada salad dan lain dari buah alpukat yaitu dapat

sandwich. Mayonnaise terbuat dari mencegah pengerasan bakteri,

minyak nabati yang menggunakan kuning melancarkan peredaran darah dan saluran

telur sehingga membuat sistem emulsi kencing, menurunkan kadar kolesterol

semi solid yang terdapat pada campuran LDL, antibiotik, antifertilitas, mencegah

minyak nabati, kuning telur, asam mual-mual pada awal kehamilan,

rempah-rempah (garam, asam sitrat atau membantu perkembangan otak dan tulang

paprika), asam sitrat atau asam marlat belakang janin, merangsang pembentukan

berfungsi untuk melindungi aroma dan jaringan kolagen, menjaga kesehatan

warna (Chukwu dan Sadiq, 2008). kulit, menghitamkan rambut, sebagai

Mayonnaise merupakan produk pendingin muka (masker) dan untuk

yang memiliki kandungan lemak yang bahan dasar kosmetik (Ashari, 2006).

tinggi sehingga berkisar antara 60-80% Tiga factor utama mayonnaise yang

karena bahan utama dalam pembuatan terdiri atas senyawa asam menjadi media

mayonnaise adalah minyak nabati dispersi, kuning telur semacam

(Angkadjaja et al., 2014). Berdasarkan pengemulsi, dan minyak nabati menjadi

komposisi lemaknya yang tinggi media tersebar. Tiga factor ini harus

mayonnaise digolongkan dalam emulsi sebanding, untuk menciptakan

oil in water (Di Mattia, 2013). Namun, mayonnaise dengan kualitas terbaik

dalam hal ini bahan pangan yang di (Usman et al. 2015).

gunakan dalam pembuatan mayonnaise Kandungan kuning telur pada

adalah buah alpukat. Karena buah alpukat mayonnaise sebagai pengemulsi. Jumlah

terkenal dalam komunitas buah-buahan kuning telur sangat mempengaruhi

dan menyimpan lemak yang tinggi. jumlah viskositas pada mayonnaise.

Namun, lemak yang termasuk di dalam Kuning telur terdapat dari berbagai

buah alpukat adalah lemak yang sehat. macam jenis unggas termasuk dari

Karena lebih banyak asam lemak tak (lapisan) ayam domestik, bebek, dan

jenuh (antioksidan kuat). Buah alpukat lainnya yang telah digunakan untuk

adalah salah satu buah alami untuk publik. Jenis ayam menyimpan

menurunkan kolesterol dalam darah, kandungan lesitin dan fosfolipid yang

101
Jambura Journal of Food Technology (JJFT)
Volume 4 Nomor 1 Tahun 2022

berbeda. Kuning telur bebek menyimpan meliputi warna, rasa, aroma, dan tekstur
77% dan 75,6% lesitin, maka didalam pada mayonnaise yang berbahan dasar
100% kuning telur ayam mengandung buah alpukat.
31,4% fosfolipid (Setiawan, Obin, dan
BAHAN DAN METODE
Denny, 2015). Alat Penelitian
Garam (NaCl) berguna untuk Adapun alat yang digunakan

mempertahankan emulsi antara minyak adalah: mixer Philips HR 1559, neraca

dan air dalam adonan mayonnaise. digital, sendok, wadah, pisau, dan piring.
Peningkatan garam 0,96 g dapat Alat yang digunakan untuk analisa
meningkatkan stabilitas sistem emulsi. meliputi : pH meter. Alat destruksi terdiri
Garam (NaCl) adalah pemberi asin pada dari labu Kjeldahl dan pemanas listrik.
mayonnaise. Alat destilasi terdiri dari timbangan, pipet
Gula merupakan sekelompok volume 100 ml, Thimble, pengaduk,

karbohidrat yang berguna untuk pendingin, pemanas listrik, Erlenmeyer,


memberikan dan menetralkan rasa manis buret 50 ml, kondensor untuk meneteskan

pada suatu produk. Gula juga digunakan air pendingin, botol timbang dan tanur

seperti pengawet karena dapat menambah 1000C.

kekentalan pada larutan (Buckle et al.,


Bahan Penelitian
2009). Gula memiliki fungsi untuk Adapun bahan yang digunakan
mengubah aroma dan rasa, peningkatan adalah buah alpukat, minyak sawit,
gula dalam produk makanan sebanyak kuning telur ayam, jeruk nipis, garam dan
0,96 g adalah solusi dapat mengurangi gula.
AW dari makanan. Sama halnya dengan
Rancangan Penelitian
penelitian (Gianti dan Evanuarini, 2011) Rancangan yang digunakan pada
pemakaian gula akan mengurangi AW penelitian ini ialah Rancangan Acak
pada makanan sehingga mikroorganisme Lengkap (RAL) faktor tunggal, melalui
akan terhambat oleh pertumbuhan. Selain tiga kali ulangan yaitu perbandingan
pemberi manis, gula juga mempunyai minyak sawit dan buah alpukat. Data
fungsi sebagai tekstur, pengawet, dan yang terdapat di analisis memerlukan
formasi rasa (Widayanti et al., 2013). Analisis Of Variance (ANOVA) dengan
Penelitian ini diharapkan dapat taraf kepercayaan α = 0,05, serta
mengetahui pengaruh perbandingan dilakukan uji lanjut Duncan’s Multiple
minyak nabati dan buah alpukat terhadap Range Test (DMRT) untuk melihat
fisiko-kimia dan organoleptik yang

102
Jambura Journal of Food Technology (JJFT)
Volume 4 Nomor 1 Tahun 2022

perbedaan antara perlakuan dengan 1995) dengan metode Mousture Analizer,


menerapkan aplikasi SPSS versi 20. kadar lemak (AOAC, 2005), kadar asam
Tabel 1. Rancangan Perlakuan Penelitian lemak bebas, pH, viskositas, dan uji
Perbandingan minyak sawit
Perlakuan organoleptik dengan menggunakann uji
dan buah alpukat (g)
P0 100 g : 0 g hedonic dengan indicator warna, rasa,
P1 75 g : 25 g
aroma, dan tekstur analizer.
P2 50 g : 50 g
P3 25 g : 75 g HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembuatan Mayonnaise Kadar Air
Prosedur kerja dalam pembuatan 37.27
38.00
mayonnaise adalah menyiapkan semua 37.00 36.29
36.00

Kadar Air (%)


35.00 35.13
bahan yang akan dipakai, lalu pisahkan 34.00
33.00 32.53
kuning telur dari putih telur dalam wadah 32.00
31.00
yang berbeda. Setelah itu ditimbang 30.00
bahan yang akan dipakai seperti minyak P0 P1 P2 P3

sawit, buah alpukat, kuning telur, gula, Perlakuan

garam, dan jeruk nipis sesuai perlakuan.


Gambar 1. Hasil kadar air pada
Selanjutnya dicampur kuning telur, mayonnaise
garam, gula dengan memakai mixer
Nilai kadar air dari mayonnaise
hingga menjadi homogen, lalu tambahkan
berkisar antara 32,53% - 37,27%.
minyak sawit sedikit demi sedikit sambil
Presentase nilai kadar air sangat rendah
terus diaduk kemudian ditambahkan pula
ada pada pelakuan P0 yaitu 32,53%,
buah alpukat secara bergilir dengan
sementara untuk persentase kadar air
perasan jeruk nipis. Penggabungan semua
yang amat tinggi ada pada pelakuan P3
bahan dicampur pada suhu 65oc. Setelah
ialah 37,27%. Hasil analisis sidik ragam
menjadi produk mayonnaise, dilakukan
didapatkan nilai sig yakni 0.02 ≤ 0.05
pengisian dalam botol dan ditutup rapat
yang menggambarkan perbedaan nyata
selanjutnya siap untuk dianalisa
terhadap kadar air yang didapatkan. Hasil
(Amertaningtyas Dedes dan Firman Jaya
uji lanjut Duncan membuktikan bahwa
2011).
kadar air mayonnaise pada perlakuan
P0,P1,P2,P3 berbeda. Dimana P0 dan P1
Parameter Pengamatan
Parameter pengamatan yang berbeda nyata, P1 dan P2 tidak berbeda
dilakukan pada penelitian ini adalah nyata, P2 dan P3 tidak berbeda nyata. Hal
untuk menghitung kadar air (AOAC, ini dikarenakan jumlah bahan dari

103
Jambura Journal of Food Technology (JJFT)
Volume 4 Nomor 1 Tahun 2022

keempat perlakuan tidaklah sama, (44.24) sedangkan kadar lemak temak


sehingga dapat mempengaruhi kandungan tertinggi terdapat pada perlakuan
air dalam produk yang dihasilkan. konsentrasi mayonnaise P3 (48.93).
Perlakuan P3 memiliki kadar air tertinggi Pengaruh analisis sidik ragam didapatkan
yaitu 37,27% karena pada perlakuan P3 nilai sig yakni 0.000 (p˂0.05), yang
jumlah alpukat yang digunakan adalah 50 menggambarkan pengaruh yang sig
gram sedangkan pada perlakuan P0 yang antara keempat perlakuan pada kadar
memiliki kadar air terendah yaitu 32,53% lemak mayonnaise dengan penambahan
tidak menggunakan alpukat. Menurut SNI buah alpukat. Dimana P0 dan P1 berbeda
01-4473-1998 kadar air pada mayonnaise nyata, akan tetapi P2 dengan P3 tidak
yaitu maksimum 30% dengan begitu hasil berbeda nyata. Semakin tinggi kandungan
kadar air yang di dapat pada penelitian ini lemak pada mayonnaise dikarenakan
tidak memenuhi SNI pada mayonnaise penambahan buah alpukat dengan
karena penambahan buah alpukat yang konsentrasi yang berbeda-beda.
semakin tinggi pada setiap perlakuan. Lemak yang terkandung dalam
Semakin banyak penambahan buah buah alpukat adalah lemak monosatur
alpukat maka kandungan air di dalam (tak jenuh) lemak yang mengandung
mayonnaise akan semakin banyak. asam oleat mampu menambah kadar
lemak dalam tubuh, dan menjaga
Kadar Lemak
diabetes. Penderita diabetes dapat
50.00
Kadar Lemak (%)

48.00 48.09 48.93 mengurangi trigliserida hingga 20% jika


46.00 46.56
44.24 mengkonsumsi buah alpukat, buah
44.00
42.00 allpukat juga terbukti mengurangi
40.00
kolesterol buruk, dan menambah
P0 P1 P2 P3
Perlakuan kolesterol baik dalam darah.

Asam Lemak Bebas


Gambar 2. Hasil kadar lemak pada
mayonnaise 1.00
Asam Lemak Bebas

0.75 0.82 0.88


0.80 0.71
Peningkatan kadar lemak yang 0.60
(%Ffa)

0.40
dihasilkan pada penelitian mayonnaise.
0.20
Dengan total kadar lemak yang dihasilkan 0.00
berkisar 44.24 - 48.93 dimana kadar P0 P1 P2 P3
Perlakuan…
lemak terendah ditunjukan pada
perlakuan konsentrasi mayonnaise P0

104
Jambura Journal of Food Technology (JJFT)
Volume 4 Nomor 1 Tahun 2022

Gambar 3. Hasil asam lemak bebas pada Peningkatan viskositas yang


mayonnaise
dihasilkan pada penelitian mayonnaise.
Hasil uji terhadap asam lemak Dengan viskositas yang dihasilkan
bebas pada masing-masing perlakuan berkisar 5333.33 - 42500.00 dimana
mayonnaise sebelum dilakukan viskositas terendah ditunjukkan pada
penambahan alpukat dan sesudah perlakuan mayonnaise P0 (5333.33),
ditambahkan alpukat yaitu sebesar 0,71– sedangkan viskositas tertinggi
0,88. Hasil uji terhadap asam lemak bebas ditunjukkan oleh perlakuan mayonnaise
menunjukkan bahwa nilai tertinggi pada P3 (42500.00).
mayonnaise terdapat pada perlakuan P3 Menurut hasil analisis sidik ragam
yaitu dengan kadar 0,88 dan pada kadar terdapat nilai yang sig yakni 0.000
asam lemak terendah pada mayonnaise (P˂0.05) menggambarkan adanya
terdapat pada perlakuan P0 yaitu dengan pengaruh nyata terhadap viskositas yang
kadar 0,71. Hasil analisis sidik ragam dihasilkan sehingga dilanjutkan dengan
diperoleh nilai yang sig yakni 0.000 uji Duncan. Hasil uji Duncan
(P˂0.05), menggambarkan bahwa menunjukkan adanya pengaruh nyata
terdapat pengaruh yang sig antara disetiap perlakuan. Perlakuan mayonnaise
keempat perlakuan terhadap kadar asam P3 menghasilkan viskositas lebih tinggi
lemak bebas pada mayonnaise dengan dibandingkan dengan perlakuan lain,
penambahan buah alpukat. Dimana P0 karena penambahan alpukat lebih banyak
tidak berbeda nyata dari P1, P1 tidak terdapat pada perlakuan mayonnaise P3
berbeda nyata dari P2, P2 tidak berbeda sehingga menghasilkan viskositas yang
nyata dari P3 tetapi, antara P0 dan P2 tinggi, nilai viskositas yang meningkat
dengan P3 yang berbeda nyata. disebabkan kandungan lemak yang
Viskositas terdapat pada alpukat. Penambahan buah
50000.00 42500.0 alpukat ditambahkan selama pembuatan
Viskositas (Cp)

40000.00 32500.0 0
23000.0 0 mayones sehingga menghasilkan dan
30000.00
0 meningkatkan karakter emulsi.
20000.00
10000.00 5333.33 Sama halnya dalam penelitian
0.00
P0 P1 P2 P3 (Angkadjaja et al., 2014) nilai viskositas
Perlakuan yang diperoleh adalah berkisar antara

Gambar 4. Hasil viskositas pada 4353.33 – 17498.33 cP. Sedangkan nilai


mayonnaise viskositas yang diperoleh pada penelitian
ini adalah 42500.00 cP. Namun, batas

105
Jambura Journal of Food Technology (JJFT)
Volume 4 Nomor 1 Tahun 2022

viskositas yang baik untuk mayonnaise (P3:4.23) sedangkan angka pH yang


belum dimasukkan dalam SNI 01-4473- paling rendah terdapat pada (P0:3.27).
1998. Standar mutu viskositas Berdasarkan hasil analisis sidik ragam
mayonnaise komersial di pasaran adalah digambarkan nilai yang sig 0.02(P˃0.05)
3346.7 cP (Amertaningtyas dan Jaya: yakni menunjukkan perbedaan yang sig
2012). Pada penelitian ini mayonnaise terhadap kandungan pH pada mayonnaise
memiliki karakteristik viskositas lebih dengan penambahan buah alpukat. Hasil
tinggi jika dibandingkan dengan uji lanjut duncan menggambarkan bahwa
mayonnaise komersial, ini disebabkan perlakuan P1,P2,dan P3 sangat
oleh perbedaan dalam formulasi dan berpengaruh nyata terhadap P0. Hal ini
bahan pangan yang digunakan dalam menyebabkan terjadinya kenaikan pH
membuat mayonnaise, khususnya pada mayonnaise dengan penambahan
penggunaan daging alpukat yang buah alpukat adalah karena konsentrasi
merupakan bahan padat. Sehingga buah alpukat yang berbeda-beda sehingga
meningkatkan viskositas. menyebabkan kadar pH pada mayonnaise
pH semakin meningkat.
5.00
4.00 3.87 4.03 4.23 Analisis Organoleptik
3.00 3.27 Warna
pH

2.00
1.00 7
0.00 6 5.8 6.2
5 5.2 5.3
P0 P1 P2 P3
Warna

Perlakuan 4
3
2
Gambar 5. Hasil pH pada mayonnaise 1
P0 P1 P2 P3
Hasil pengujian pH pada pada Perlakuan
mayonnaise dengan penambahan alpukat
dapat dilihat pada diagram diatas. Produk Gambar 6. Hasil organoleptik warna
pada mayonnaise
mayonnaise dengan penambahan alpukat
memiliki pH dengan 3.27 – 4.23 yang Peningkatan warna yang
menunjukkan bahwa nilai pH mayonnaise dihasilkan pada penelitian mayonnaise.
yang menggunakan penambahan alpukat Dengan total penerimaan tertinggi
lebih tinggi dari pada mayonnaise tanpa terhadap perlakuan P3 yang memiliki
penambahan alpukat. Dari gambar di atas rata-rata 6.2 pada skala penilaian suka,
angka pH yang paling tinggi berada pada sementara mayonnaise dengan

106
Jambura Journal of Food Technology (JJFT)
Volume 4 Nomor 1 Tahun 2022

penerimaan paling rendah dari parameter parameter rasa adalah P0 yang memiliki
warna adalah P0 yang memiliki rata-rata rata-rata 4.1dalam skala netral.
5.2 dalam skala agak suka. Berdasarkan Berdasarkan hasil analisis sidik ragam
hasil analisis sidik ragam menunjukkan menunjukkan perbedaan secara nyata
perbedaan secara nyata terhadap terhadap rasa. Hal ini di buktikan dengan
warna.Hal ini di buktikan dengan nilai nilai 0.00 (P>0.05). Sependapat dengan
0.00 (P>0.05). (Jenison, 2007) peningkatan buah alpukat
Penggunaan buah alpukat pada maka akan semakin baik dalam
mayonnaise bukan hanya berfungsi pembuatan mayonnaise karena
sebagai lemak yang baik, tetapi juga kandungan lemak yang sangat baik bagi
digunakan untuk memberikan warna tubuh.
alami pada mayonnaise. Warna hijau
Aroma
akan berbeda dengan mayonnaise pada
7
umumnya. Sama halnya dengan 6 5.3
4.5 5 5.2
Aroma 5
penelitian (Astriana: 2013) menyatakan
4
bahwa pelanggan akan tertarik pada 3
2
warna mayonnaise yang mempunyai 1
intensitas tinggi dibandingkan dengan P0 P1 P2 P3
Perlakuan
intensitas rendah.
Rasa
Gambar 8. Hasil organoleptik aroma
8 pada mayonnaise
5.3 6.1 5.3
6
Rasa

4.1
4 Peningkatan aroma yang
2
0 dihasilkan pada penelitian mayonnaise.
P0 P1 P2 P3 Dengan total penerimaan tertinggi
Perlakuan
terhadap perlakuan P2 yang memiliki
Gambar 7. Hasil organoleptik rasa pada rata-rata 5.3 pada skala penilaian lebih
mayonnaise
suka, sementara mayonnaise dengan
Peningkatan rasa yang dihasilkan penerimaan paling rendah dari parameter
pada penelitian mayonnaise. Dengan total aroma adalah P0 yang memiliki rata-rata
penerimaan tertinggi terhadap perlakuan 4.5 dalam skala netral. Berdasarkan hasil
P2 yang memiliki rata-rata 6.1 pada skala analisis sidik ragam menggambarkan
penilaian suka, sementara mayonnaise bahwa tidak ada perbedaan sig dalam
dengan penerimaan paling rendah dari aroma. Ini terbukti dengan nilai 0,19

107
Jambura Journal of Food Technology (JJFT)
Volume 4 Nomor 1 Tahun 2022

(P>0.05). Hasil Duncan membuktikan perbedaan secara nyata pada tekstur.Ini di


bahwa P0 secara sig berbeda dari P1, P2, buktikan dengan nilai 0.00 (P>0.05).
P3. Hal ini karena aroma mayonnaise Perlakuan P2 memiliki nilai
yang diproduksi tidak sekuat aroma khas kesukaan yang lebih tinggi dibandingkan
mayonnaise (Setyaningsih et al. 2010). perlakuan perlakuan P0, dikarenakan
Hasil penelitian ini sesuai dengan pada perlakuan P0 tidak menggunakan
penelitian (Wardani, 2012) yang bahan tambahan buah alpukat
mengungkapkan bahwa konsumen dibandingkan dengan perlakuan P2 yang
menurunkan penilaian biasa saja atau menggunakan bahan tambahan buah
netral terhadap mayonnaise yang tidak alpukat sebanyak (50 gram).Buah alpukat
berbau. Hal ini karena aroma mayonnaise yang lebih banyak menjadikan perlakuan
yang dihasilkan tidak sekuat aroma khas P2 memiliki tekstur yang sedikit lebih
mayonnaise. berair sehingga memiliki daya terima
yang rendah. Sependapat dengan
Tekstur
penyataan (Kali: 1997) buah alpukat

8 memiliki sebagian besar air sehingga


6 5.3 6 5.2 mayonnaise yang dihasilkan sedikit lebih
Tekstur

4.2
4 berair ketimbang mayonnaise pada
2 umumnya.
0
P0 P1 P2 P3 SIMPULAN
Perlakuan Berdasarkan penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa Perlakuan
Gambar 9. Hasil organoleptik tekstur
pada mayonnaise mayonnaise memberikan pengaruh nyata
terhadap kadar air, kadar lemak, asam
Peningkatan tekstur yang
lemak bebas, pH, serta viskositas. Hasil
dihasilkan pada penelitian mayonnaise.
penelitian yang diperoleh yaitu, perlakuan
Dengan total penerimaan tertinggi
mayonnaise P3 merupakan perlakuan
terhadap perlakuan P2 yang memiliki
terbaik dengan hasil kadar air (37,27%)
rata-rata 6 pada skala penilaian suka,
kadar lemak (48,93%) ALB (0,88%) pH
sementara mayonnaise dengan
(4,23%) viskositas (42500.00%).
penerimaan paling rendah dari parameter
Berdasarkan hasil uji organoleptik
tekstur adalah P0 yang memiliki rata-rata
yang ditunjukan dari perlakuan yang
4.2 dalam skala netral. Berdasarkan hasil
analisis sidik ragam menunjukkan memperoleh skor lebih baik yaitu rasa
mayonnaise dengan skor 6,1 (suka) yang

108
Jambura Journal of Food Technology (JJFT)
Volume 4 Nomor 1 Tahun 2022

menggunakan perlakuan mayonnaise P2. Pengetahuan Alam. Universitas


Negeri Semarang
Warna memperoleh skor 6,2 (suka) yang
Badan Standarisasi Nasional. 1998. SNI
menggunakan perlakuan mayonnaise P3.
01-4473-1998. Mayonnaise.
Aroma memperoleh skor 5,3 (agak suka) Badan Standarisasi Nasional :
Jakarta.
yang menggunakan perlakuan
Chukwu, O., Y. Sadiq. 2008. Storage
mayonnaise P2. Sedangkan pada tekstur stability of groundnut oil and soya
memperoleh skor 6 (suka) yang oil-based mayonnaise. Journal of
Food Technology 6(5): 217-220.
menggunakan perlakuan mayonnaise P2.
Di Mattiaa, C., et al. 2013. Physical
Properties, Microstructure and
DAFTAR PUSTKA Stability of Extra-Virgin Olive
Angkadjaja, Anita,. Thomas Indarto Putut Oil Based Mayonnaise. Inside
Suseno, dan Lynie. 2014. Food Symposium, Luven,
Pengaruh konsentrasi stabilizer Belgium.
HPMC SS12 terhadap sifat Gianti, I. Dan H. Evanuarini. 2011.
fisikokimia dan organoleptic Pengaruh Penambahan Gula dan
mayones susu kedelai reduced fat. Lama Penyimpanan Terhadap
Jurnal teknologi pangan dan gizi, Kualitas Fisik Susu Fermentasi.
13(2):47-56. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil
Amertaningtyas Dedes dan Firman Jaya Ternak, 6(1): 28-33.
2011. Sifat Fisiko-Kimia Jenison, B. 2007. The Effect of Replacing
Mayonnaise dengan Berbagai Fat with Avocado in Oatmeal
Tingkat Konsentrasi Minyak Cookies.
Nabati dan Kuning Telur Ayam https://www.semanticscholar.org/
Buras. Jurnal Ilmu-ilmu paper/The-Effect-of-Replacing-
Peternakan 21 (1): 1 – 6 Fatwith-Avocado-in
AOAC. 1995. Official Methods of OatmealJenison/becfe0ecc2c5c74
Analysis of Association of Official 20f632cb65e7edd23942c63b8.19J
Analytical Chemist. AOAC anuari 2019 (19:27).
International. Virginia USA. Kalie, M. Baga. 1997. Alpukat: Budidaya
AOAC, Association of Official Analytical dan Pemanfaatannya. Kanisius.
Chemists. 2005. Official Methods Yogyakarta.
of Analysis of AOAC
International. 18th Edition. Setyaningsih, Dwi, Anton Apriyantono,
Gaithersburg: AOAC dan Maya Puspita Sari. 2010.
International. Analisis Sensori untuk Industri
Pangan dan Argo. Bogor: IPB
Ashari, S., 2006, Hortikultura Aspek Press.
Budidaya, UI Press, Jakarta.
Setiawan, A.B., Obin S, dan Denny S.S .
Astriana, Yulia. 2013. Peningkatan 2015. Pengaruh Penggunaan
intensitas warna kuning telur dan Berbagai Jenis Kuning Telur
kadar Omega-3 pada burung Terhadap Kestabilan Emulsi,
puyuh yang diberi pakan undur- Viskositas, dan pH Mayonnaise.
undur laut (Emerita Sp). Skripsi. Jurnal Ilmu Peternakan. Vol. 4,
Fakultas Matematika dan Ilmu No. 2, 1-7.

109
Jambura Journal of Food Technology (JJFT)
Volume 4 Nomor 1 Tahun 2022

Usman NA, Wulandari E, Suradi K.


2015. The Effect of Various
Vegetable Oils on Physical
Properties and Accebtability of
Mayonnaise. Jurnal Ilmu Ternak
Vol.15, No.2.
Wardani, L.A. 2012. Skripsi : Validasi
Metode Analisis dan Penentuan
Kadar Vitamin C Pada Minuman
Buah Kemasan Dengan
Spektrofotometri UVVisibel.
FMIPA. Depok.
Widayanti, A., Naniek, S.R., Rizka, A.D.
2013. Pengaruh Kombinasi
Sukrosa dan Fruktosa Cair
sebagai Pemanis terhadap Sifat
Fisik Kembang Gula Jeli Sari
Buah Pare (Momordica charantia
L). Farmasi, Fakultas farmasi dan
Saina UHAMKA, Jakarta.

110

Anda mungkin juga menyukai