Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN SURVEILANS HEALTH CARE ASSOCIATED INFECTION

(HAIs) DI RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR TAHUN 2017

I. Pendahuluan
Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia, termasuk
Indonesia. Infeksi dapat berasal dari komunitas (Community Acquired Infection) atau
dari lingkungan Rumah Sakit (Hospital Acquired Infection) yang sebelumnya dikenal
dengan istilah infeksi nosokomial. Infeksi Rumah Sakit ini dapat memperpanjang lama
rawat, meningkatkan morbiditas dan mortalitas, serta menambah biaya Rumah Sakit.
Oleh karena itu, Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) sangat penting untuk
dilaksanakan di Rumah Sakit sebagai tolak ukur mutu pelayanan. Maka dibuatlah
sebuah Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang melibatkan berbagai unsur,
mulai dari pimpinan, staf Rumah Sakit, pasien, dan keluarga pasien / pengunjung.
Program ini merupakan perwujudan untuk mencapai Visi Komite Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Harapan yaitu ”Mewujudkan Sistem Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di RS Fatmawati yang Terdepan, Paripurna dan Terpercaya”
dengan cara melaksanakan penelitian dan pendidikan berkelanjutan, meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, serta melengkapi sarana dan prasarana dalam rangka
menunjang kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit Harapan.
II. Latar Belakang
Evaluasi program surveilan 2016 HAIs angka kejadian Infeksi karena pemasangan
infus (Phlebitis) 0,20‰, angka kejadian infeksi karena pemasangan urine cateter (ISK)
0‰ dan angka kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO) untuk kasus Appendicitis IR0
1,62%, IR1 7,31%, dan IR2 2,43%, IDO untuk kasus Hernia IR0 2,12% dan IR1 2,12%
dan untuk kasus SC, Kista Ovarium, Mioma Uteri tidak ditemukan.
Menurunkan angka kejadian infeksi tidak lepas dari keikutsertaan masyarakat di
Rumah Sakit (keluarga pasien, pengunjung, kantin dll), sehingga perlu dilaksanakan
pendidikan kesehatan khususnya pencegahan infeksi Rumah Sakit yang dapat dilakukan
secara langsung. Sedangkan program pencegahan dan perlindungan karyawan
merupakan kegiatan yang bekerjasama dengan satuan kerja yang lain seperti melakukan
imunisasi dan medical check-up (pemeriksaan kesehatan secara berkala), edukasi
tentang PPI, serta pemenuhan sarana dan prasarana.
III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
1. Tujuan Umum
Terlaksanya program surveilans HAIs di Rumah Sakit Harapan pada Tahun 2017
2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya program surveilans IDO
b. Terlaksanaya program surveilans ISK
c. Terlaksananya program surveilans IADP
IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
1. Kegiatan Pokok
Melaksanakan Surveilans HAIs
2. Rincian Kegiatan
a. Melaksanakan surveilans setiap hari
Surveilans Infeksi pada pasien yang memakai infus 2x24 jam, pemasangan
cateter urine 2x24 jam dan IDO pada kasus Hernia, Appendicits, FAM, Kista
Ovarium, Mioma dan Sectio Caesaria.
b. Membuat laporan surveilan ke Komite Mutu, kepada Direktur, dan
diumpanbalikkan ke unit kerja setiap bulan.
V. Cara Melaksanakan kegiatan
1. Surveilans dilakukan di seluruh Ruang Perawatan, data surveilans diperoleh dari
kunjungan ruangan oleh IPCN dengan pentahapan :
2. Pengumpulan data dengan melakukan kunjungan ke ruangan setiap hari dan
mengumpulkan data infeksi dengan mengisi formulir harian surveilans.
3. Apabila ditemukan tanda-tanda infeksi, maka diperlukan data sekunder sebagai
pendukung, antara lain: data rekam medis, catatan hasil pemeriksaan penunjang
(laboratorium dan radiologi), dan wawancara dengan pasien/keluarga pasien.
4. Setelah dilengkapi dengan data dilakukan pengkajian oleh Komite PPI.
5. Hasil pengkajian kemudian disampaikan ke unit terkait dalam bentuk rekomendasi.
6. Masukan data formulir harian surveilans dan data pendukung kemudian
dimasukkan kedalam komputer.
7. Analisa data surveilans oleh anggota Tim PPI.
8. Pelaporan hasil kegiatan surveilans kepada Direktur dan Komite Mutu dan
Keselamatan Pasien.
9. Melakukan umpan balik kepada pihak terkait .
VI. Sasaran
1. Tercapainya angka kejadian infeksi daerah operasi (IDO) < 2%
2. Tercapainya angka kejadian ISK ≤ 10‰
3. Tercapainya angka kejadian Plebitis ≤ 10‰
VII. Skedul (jadwal ) pelaksanaan kegiatan

No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Melaksanakan Surveilans v v v v v v v v v v v v
2. Membuat Laporan v v v v v v v v v v v v
Surveilans

VIII. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


1. Evaluasi pelaksanaan kegiatan memerlukan adanya data yang berisikan hasil
kegiatan yaitu dokumen yang berisikan data yang berhubungan dengan kegiatan
secara rinci, kinerja dan biaya operasional yang di keluarkan untuk menunjang
kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi.
2. Program surveilans HAIs dilakukan oleh IPCN dibantu IPCLN setiap hari
3. Membuat laporan setiap bulan ke Komite Mutu dan diumpan baikkan ke unit keja.
4. Laporan dibuat oleh Komite PPI dan dilaporkan kepada Direktur setiap Triwulan,
Semester dan 1 tahun sekali
IX. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Kegiatan
1. Pencatatan
a. Pencatatan adalah pengisian formulir surveilans yang dilakukan sebagai
pencatatan pasien baru, harian, bulanan dan pencatatan pemakaian alat-alat
kesehatan
b. Pengukuran, pengawasan, pengamatan kegiatan dan kondisi yang berkaitan
dengan program
2. Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
a. Laporan hasil kegiatan surveilans infeksi merupakan laporan internal yang
terbagi secara periodik yaitu laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan
b. Setiap kegiatan program surveilans dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan
monitoring, evaluasi

Pematangsiantar, 10 Januari 2017

Ketua Komite PPI IPCN

( Dr. Lamriah Lubis, SpPK) (Katerina Nahampun)

Anda mungkin juga menyukai