1. Ceritakan kejadian yang pernah Saudara alami terkait pekerjaan (boleh sewaktu
bekerja di tempat/posisi sebelum jabatan sekarang) selama dua tahun terakhir yang
dampak atau hasilnya merupakan suatu kesuksesan besar yang paling
membanggakan bagi Saudara. (Topiknya bebas, contohnya bisa mengenai perjuangan/
keberhasilan mencapai target tinggi/melebihi standar atau program penting yang akhirnya
berhasil dilaksanakan, problem sulit yang bisa diatasi, dan sebagainya).
Terkait penanganan salah satu isu di bidang kelautan, yaitu terkait pemanfaatan pasir laut
yang awalnya diusulkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan akan diatur melalui
revisi Keppres 33 Tahun 2002 tentang Pengendalian dan Pengawasan Pengusahaan
Pasir Laut, atas masukan Setkab diubah menjadi dalam bentuk PP karena sifatnya lintas
sektor dan untuk menjembatani pengaturan dalam PP Standar Perizinan Berusaha,
sehingga memiliki kekuatan hukum yang sama.
Saya bangga karena isu pemanfaatan pasir laut merupakan isu yang cukup kompleks
karena terkait dengan beberapa kementerian lain selain KKP, sehingga proses
debottlenecking cukup sulit dilakukan hingga akhirnya seluruh stakeholder menerima
usulan alternatif yang diajukan Setkab.
Siapa saja yang terlibat? Apa peran Saudara dan mereka dalam kejadian itu?
Dari tingkat Deputi, Asisten Deputi, Kepala Bidang, hingga staf terlibat dalam
penyelesaian debottlenecking isu pemanfaatan air laut.
Deputi dan Asdep berperan dalam penentuan kebijakan atas isu dimaksud berdasarkan
hasil analisis dan dukungan data yang disiapkan Kasubid dan staf atas arahan Kabid.
Pikiran, perasaan, keinginan apa saja yang ada pada Saudara waktu itu ?
Berharap dengan dapat disepakatinya konsep pemanfaatan pasir laut tersebut, dapat
menjaga ekosistem laut dari dampak buruk akibat adanya kegiatan pemanfaatan pasir laut.
Apa saja yang Saudara lakukan saat itu? Upaya apa yang menjadikan Saudara berhasil?
Saya intensif berkoordinasi dengan para staf untuk menelaah dari sektor aturan
perundang-undangan, apakah pengaturan baru berpotensi bertentangan dengan PUU
yang sudah ada. Saya dan tim berhasil memetakan sektor-sektor apa saja dan PUU terkait
pemanfaatan pasir laut, yang menjadi dasar pertimbangan pimpinan dalam memutuskan
usulan rekomendasi kebijakan kepada para pemangku kepentingan.
Pada akhirnya disepakati bahwa pengaturan pemanfaatan pasir laut dilakukan melalui
penyusunan Peraturan Pemerintah. Saat ini RPP tersebut telah memasuki proses
harmonisasi di Kementerian Hukum dan HAM.
Saat rapat pembahasan penghitungan kinerja, sesuai Renstra Setkab, disepakati bahwa
penghitungan kinerja hanya untuk dokumen yang disampaikan hingga ke Presiden
ataupun kepada kementerian/lembaga. Kami mengusulkan agar rekomendasi yang
disampaikan pada saat rapat koordinasi juga dapat diperhitungkan sebagai kinerja dengan
memberikan beberapa alternatif dokumen sebagai bukti, seperti notulensi rapat ataupun
memo laporan kepada pimpinan. Usulan tersebut tidak diakomodir.
Mengecewakan karena pada saat itu kami sedang menangani beberapa rancangan
Peraturan Presiden yang intensif pembahasannya dalam rapat koordinasi. Apabila
penghitungan kinerja hanya berdasarkan memorandum kepada Presiden ataupun surat
keluar ke K/L, maka kami dianggap tidak memiliki kinerja dalam pembahasan isu tersebut
karena memorandum ke Presiden akan disampaikan melalui Setneg sesuai tusinya untuk
penanganan penyusunan PUU. Di lain sisi, kami tidak diperkenankan menyampaikan
kembali rekomendasi yang disampaikan saat rapat melalui surat keluar pimpinan karena
telah disampaikan saat rapat koordinasi dan telah diakomodir sehingga sudah tidak ada
lagi urgensi untuk menyampaikan surat keluar.
Siapa saja yang terlibat? Apa peran Saudara dan mereka dalam kejadian itu?
Unit kerja lain di kedeputian substansi. Kami menyampaikan masukan pada saat rapat
sesuai arahan pimpinan unit kerja namun belum dapat diakomodir
Pikiran, perasaan, keinginan apa saja yang ada pada Saudara waktu itu
Kecewa karena hasil kerja kami tidak dapat diperhitungkan sebagai kinerja unit kerja.
Apa saja yang Saudara lakukan saat itu ? Apa yang telah Saudara upayakan ?
Setelah rapat, saya melaporkan hasil rapat untuk diketahui oleh pimpinan unit kerja.
Pada tahun 2020-2021, penghitungan kinerja tetap sesuai dengan keputusan rapat.
Namun di tahun 2022, sesuai kesepakatan manual indikator unit kerja, rekomendasi yang
disampaikan pada saat rapat dapat diakui sebagai kinerja unit kerja dengan mengikuti
ketentuan yang telah disepakati.
(Widya Krishnawati)