OLEH: KELOMPOK 4
1. Populasi
Populasi ad alah wilayah generalisasi yang terd iri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek d an bend a-bend a alam
yang lain. Populasi juga bukan seked ar jumlah yang ada pada obyek/ subyek yang dipelajari,
tetapi meliputi seluruh karakteristik sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi
besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti
dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Untuk itu sampel yang diambil
harus benar – benar representatif (mewakili). Pengambilan sampel harus sesuai dengan kualitas
dan karakteristik suatu populasi.
Pengambilan sampel yang tidak sesuai dengan kualitas dan karakteristik suatu populasi akan
menyebabkan suatu penelitian menjadi bias, tidak dapat dipercaya, dan kesimpulannya pun bisa
keliru. Hal ini karena sampel tidak dapat mewakili populasi.
D. UkuranSampel
Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang
diharapkan 100% mewakili populasi sehingga tidak terjadi kesalahan generalisasi adalah
sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri. Jadi, jika jumlah populasi 1000 dan hasil
penelitian itu akan diberlakukan untuk 1000 orang tersebut tanpa ada kesalahan, maka jumlah
sampel yang diambil sama dengan jumlah populasi tersebut yaitu 1000 orang
(sampel total). Semakin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan
generalisasi semakin kecil dan sebaliknya semakin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka
semakin besar kesalahan generalisasi. Glenn D Israel, dari University of Florida (1992),
mengemukakan pertimbangan dalam menentukan ukuran sampel (sampel size)
untuk penelitian, diantaranya:
E. SumberKesalahanSampel
a) Variasi Acak
Variasi acak merupakan kesalahan sampling yang paling umum dijumpai.
Sebagai contoh, misalkan seorang pemilik supermarket tertarik untuk menghitung rata-rata
pendapatan per rumah tangga dalam suatu daerah tertentu. Informasi yang diperoleh akan
dijadikan sebagai dasar pertimbangan bagi penyediaan jenis produk bagi masyarakat di daerah
tersebut. M
b) Kesalahan Spesifikasi
Kesalahan yang diakibatkan oleh kekeliruan spesifikasi sangat umum dijumpai
dalam pengambilan pendapat untuk pemilihan umum.
e) Ketidaklengkapan Respon
Tidak setiap responden berkenan merespon suat u survei. Pengalaman
menunjukkan bahwa individu-individu yang berada di kelas ekonomi atas dan bawah cenderung
kurang merespon survei dibandingkan dengan mereka yang berada di kelas menengah.
g) Kesalahan Pengukuran
Pengukuran seringkali dijalankan dengan banyak kemudahan. Pokok-pokok
yang seharusnya ditanyakan pun sering kali tidak tercakup secara lengkap. Dengan demikian
pengukuran yang diperoleh seringkali hanya berupa suatu pendekatan dari karakteristik yang
ingin diketahui. Kesalahan pengukuran merujuk pada ketidak akuratan dalam mencatat respon
yang diberikan responden karena kelemahan instrument dalam memilih pokok pertanyaan,
ketidakmampuan penanya ataupun karena pernyataan yang dibuat cenderung mengarahkan
jawaban responden.
1. Probability Sampling
Probability Sampling Adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
1) Simple Random Sampling
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
2) Proportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang
tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
3) Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang
proporsional.
4) Cluster Sampling (Areaa Sampling)
Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek
yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara, provinsi
atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan
dijadikan data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang
telah ditetapkan.
Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan
sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara
sampling juga
2. Nonprobability Sampling
Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel.
1) Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan
urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
2) Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri
tertentu sampai jumlah yang diinginkan.
3) Sampling Purposive
Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya
akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang
yang ahli makanan.
4) Sampling Jenuh Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel.
5) Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian
membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-
lama menjadi besar.
Daftar Pustaka