Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah, agregat yang lainnya yang
dicampur menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air membentuk padatan
yang keras dalam cetakan sesuai dengan bentuk dan dimensi struktur yang diinginkan. Kumpulan
material tersebut terdiri atas agregat halus dan kasar. Semen dan air berinteraksi secara kimiawi
untuk mengikat partikel-partikel agregat tersebut menjadi suatu massa padat. Terkadang, satu atau
lebih bahan aditif ditambahkan untuk menghasilkan beton dengan karakteristik tertentu, seperti
kemudahan pengerjaan (workability), durabilitas, dan waktu pengerasan.
AGREGAT
Agregat-agregat yang digunakan dalam beton menempatu sekitar ¾ bagian dari volume beton.
Karena harganya lebih murah daripada semen, agregat lebih disukai dan diusahakan agar selalu
digunakan sebayak mungkin. Baik agregat halus (biasanya pasir) maupun kasar (kerikil atau batu
pecah)sama sama digunakan. Agregat harus kuat, tahan lama, dan bersih, jika terdapat debu atau
partikel lain akan mengurangi ikatan antara pasta semen dengan agregatnya. Kekuatan agregat
sangat penting pada kekuatan beton dan sangat berpengaruh pada daya tahan beton.
Beton dengan kuat tekan melebihi 6000 psi disebut beton muu-tinggi. Kadang juga disebut beton
kinerja tinggi karena memiliki sifat-sifat unggul lainnya disamping kekuatanynya yang tinggi. Sebagai
contoh, permeabilitasnya yang rendah menyebabkan beton tersebut cukup tahan terhadap berbagai
reaksi fisika dan kimia yang dapat merusak beton. Beton mutu tinggi biasanya digunakan baik untuk
batang pracetak maupun batang prategang.
BETON BERTULANG
Seperti substansi-substansi mirip batuan lainnya, beton memiliki kuat tekan yang tinggi dan kuat
tarik yang sangat rendah. Beton bertulang adalah suatu kombinasi antara beton dan baja dimana
tulangan baja berfungsi menyediakan kuat tarik yang tidak dimiliki oleh beton. Tulangan baja juga
dapat menahan gaya tekan sehingga digunakan pada kolom dan berbagai kondisi lain.
1. Beton memiliki kuat tekan yang relatif lebih tinggi dibandingkan kebanyakan bahan lain.
2. Mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap api dan air, bahkan merupakan bahan struktur
terbaik untuk bangunan yang banyak bersentuhan dengan air. Pada peristiwa kebakaran
dengan insentitas rata-rata, batang-batang struktur dengan ketebalan penutup beton yang
memadai sebagai pelindung tulangan hanya mengalami kerusakan pada permukaannya saja
tanpa mengalami keruntuhan.
3. Struktur beton bertulang sangat kokoh.
4. Tidak memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi
5. Beton memiliki usia layan yang sangat panjang. Struktur beton bertulang dapat digunakan
sampai kapan pun tanpa kehilangan kemampuannya untuk menahan beban. Ini dapat
dijelaskan dari kenyataan bahwa kekuatan beton tidak berkurang dengan berjalannya waktu
bahkan semakin lama semakin bertambah dalam hitungan tahun, karena lamanya proses
pemadatan pasta semen.
6. Beton biasanya merupakan satu-satunya bahan yang ekonomis untuk pondasi tapak, dinding
basement, tiang tumpuan jembatan, dan bangunan-bangunan semacamnya.
7. Kemampuan untuk dicetak menjadi bentuk yang sangat beragam, muai dari pelat, balok, dan
kolom yang sederhana sampai atap kubah dan cangkang besar.
8. Keahlian buruh yang dibituhkan untuk membangun konstruksi beton bertulang lebih rendah
bila dibandingkan dengan bahan lain seperti baja struktur.
KEKURANGAN BETON BERTULANG
1. Beton mempunyai kuat tarik yang sangat rendah, sehingga memerlukan peggunaan tulangan
tarik.
2. Beton bisa mengalami keretakan rambut dan keretakan struktur akibat perubahan suhu
yang drastis dalam waktu relatif singkat.
3. Rendahnya kekuatan per satuan berat dari beton mengakibatkan beton bertulang menjadi
berat. Ini akan sangat berpengaruh pada struktur-struktur bentang-panjang dimana berat
mati beton yang besar akan sangat mempengaruhi momen lentur.
4. Kekuatan per satuan volume mengakibatkan beton berukuran relaif besar, hal penting yang
harus dipertimbangkan untuk bangunan tinggi dan struktur-struktur berbentang-panjang.
5. Sifat-sifat beton sangat bervariasi karena bervariasinya proporsi-campuran dan
pengadukannya. Selainitu, penuangan dan perawatan beton tidak bisa ditangani seteliti
seperti yang dilakukan pada proses produksi material lain seperti baja dan kayu lapis.
Kuat Tarik
Kuat tarik beton bervariasi antara 8% sampai dengan 15% dari kuat tekannya.Alasan utama dari
kuat tarik yang kecil ini adalah kenyataan bahwa beton dipenuhi oleh retak-retak halus.Retak-
retak ini tidak berpengaruh besar bila beton menerima beban tekan karena beban tekan
menyebabkan retak menutup sehingga memungkinkan terjadinya penyaluran tekanan.
Kuat Geser
Kuat geser selama bertahun-tahun selalu menghasilkan nilai-nilai leleh yang terletak diantara
1/3 sampai 4/5 dari kuat tekan maksimumnya.
Karakteristik dan sifat beton sangat tergantung design campuran dan kualitas bahan-bahan
penyusunnya, setiap tahapan dalam proses prosuksi beton dilapangan memegang peranan penting
dalam menghasilkan beton yang berkualitas.
Kesalahan penempatan dan penyimpanan material dapat menyebabkan menurunnya kualitas beton.
Penempatan pasir dan split (Koral) harus sedemikian rupa jangan sampai tercampur oleh bahan
bahan lain. Penggunaan landasan untuk stok material sangat dianjurkan agar dapat mencegah
terbawanya tanah saar pengambilan barang.
Semen
Dijaga agar tidak lembab, disimpan didalam ruangan atau gudang dan dibawahnya diberi landasan
agar uap lantai tidak langsung mengenai semen, karena apabila uap mengenai semen,
mengakibatkan kualitas semen menurun dan sebagian akan mengeras berubah menjadi butiran
butiran kasar.
Untuk menghasilkan beton dengan kulitas yang seragam, bahan-bahan penyusun beton harus
disiapkan dan ditakar dengan teliti karena akan mempengaruhi homogenitas campuran,
pencampuran dapat dilakukan dengan cara manual atau mekanis, pencampuran manual yaitu
menggunakan tenaga dan peralatan cangkul dan skop, disarankan untuk pekerjaan volume beton
yang besar sebaiknya dilakukan dengan cara mekanis. Pencampuran mekanis yaitu dengan cara
mixer(mollen), untuk mendapatkan campuran yang baik diperlukan minimal 50 kali putaran mixer
tidak kurang dari 1 menit untuk volume pengecoran 1 m3 . Kekentalan adukan beton bergantung
pada berbagai hal. Jumlah dan jenis semen, nilai faktir air semen, jenis dan susunan butir dari
agregat serta bahan pembantu lain. Untuk mencegah penggunaan beton secara encer atau padat,
ambil nilai slump minimal 5cm dan maksimum 15cm.
3.Pemadatan
Dilakukan sesaat setelah beton dituangkan, dengan tujuan untuk meminimalkan jumlah rongga yang
terbentuk didalam beton sehingga beton mempunyai kekuatan yang tinggi.dia menambah kedapan
air.
4.Perawatan Beton.
Sifat sifat beton seperti kekuatan dan daya tahan akan bertambah dengan perkembangan umur
beton,perkembangan ini akan sangat cepat dan pada umur awal dan berlangsung terus namun
dalam kecepatan yang makin melambat. Hilangnya air yang terlalu cepat akan mengakibatkan
timbulnya tegangan tarik pada permukaan yang mongering. Jika tegangan tarik ini terjadi seblum
beton mencapai kekuatan yang memadai maka akan timbul retak pada beton, disarankan sebelum
beton mencapai umur dari setelah beton agak mongering sebaiknya ditutupi dengan karung yang
basah digenangi air selama 2 minggu. Beton akan mencapai kkuatan maksimal yaitu pada umur 21
hari. Bila dikehendaki umur beton lebih cepat dapat menggunakan bahan campuran yang
dikhususkan unruk mempercepat umur beton
Campuran beton bertulang yang baru mengalami proses pengecoran, biasanya suhu yang ada di
dalam beton sangat panas. Jadi kemungkinan terjadi kerusakan apabila tidak dilakukan perawatan
adalah mungkin terjadi. Sehabis di cor, beton dalam waktu pengikatan dan pengerasan harus
mendapat perawatan baik, supaya mutu beton yang diharapkan tercapai. Selama 24 jam sesudah
selesai dicor, beton harus dilindungi terhadap pengaruh hujan lebat, air mengalir, dan getaran.
Waktu ikatan campuran yang mengalami waktu puncak adalah 3 jam setelah pengecoran. Pada
waktu tersebut usahakan beton tetap dalam keadaan yang stabil.
1.Untuk mencegah pengeringan bidang-bidang beton paling sedikit 2 minggu beton harus dibasahi
terus menerus, antara lain dengan menutupinya dengan karung basah, atau dapat juga dengan
dibuatkan tanggulan untuk genangan air.
2.Pada proses tersebut hindarkan beton dari proses pengangkutan benda benda berat, karena waktu
tersebut betin baru berproses untuk mencapai kekuatan maksimal
3.Perawatan dengan uap bertekanan tinggi(steem). Uap bertekanan tinggi dapat mempersingkat
waktu untuk proses pengerasan. Tetapi cara ini harus disetujui oleh pengawas ahli.
3.Bahan bangunan Gedung, terowongan, jalan, drainase, bendungan, dan lain lain.
Nama : Asyam Daffa Maulana Zain
NIM : 21010117120003
Kelas : B/2017