Kisah Rindu Termanis
Kisah Rindu Termanis
Suasana di majelis itu hening sejenak. Semua yang hadir diam seolah sedang
memikirkan sesuatu. Lebih-lebih sayyidiina Abu Bakar, itulah pertama kali ia
mendengar orang yang sangat dikasihinya melontarkan pengakuan demikian.
Sungguh Ya Rasulullah…
maafkan kami yang terlambat menyadari kerinduanmu pada kami,
maafkan kami, yang masih lengah dalam menjalankan sunahmu.
Terima kasih akan besarnya kasihmu pada kami yang kau sebut di
penghujung hayatmu, ummatii…ummatii…ummatii.
Sungguh Ya Rasulullah…
kami pun amat-amat rindu denganmu