Anda di halaman 1dari 3

Rasulullah SAW sangat Rindu dengan umatnya …

Suatu ketika berkumpullah Nabi SAW bersama sahabat-sahabatnya yang mulia.


Di sana hadir pula sahabat paling setia, Abu Bakar Ash-Shidiq.
Kemudian terucap dari mulut baginda yang sangat mulia
“Wahai Abu Bakar, AKU BEGITU RINDU dengan saudara-saudaraku.”

Suasana di majelis itu hening sejenak. Semua yang hadir diam seolah sedang
memikirkan sesuatu. Lebih-lebih sayyidiina Abu Bakar, itulah pertama kali ia
mendengar orang yang sangat dikasihinya melontarkan pengakuan demikian.

“Apakah maksudmu berkata demikian, wahai Rasulullah? Bukankah kami di sini


saudara-saudaramu?”
Tanya Abu Bakar melepaskan gumpalan teka-teki yang mulai memenuhi pikiran.

Rasulullah menggeleng-gelengkan kepalanya perlahan sambil tersenyum.


Kemudian baginda bersabda dengan bernada rendah.
“Tidak wahai Abu Bakar! Kamu semua adalah sahabat-sahabatku,
tetapi bukan saudara-saudaraku.”
“Kami juga saudaramu, wahai Rasulullah!” kata seorang sahabat yang lain.
“Saudara-saudaraku adalah mereka yang belum pernah melihatku tetapi mereka
beriman denganku dan mereka mencintaiku melebihi anak dan orangtua mereka.
Mereka itulah saudara-saudaraku dan mereka akan bersama denganku.
Beruntunglah mereka yang melihatku dan beriman kepadaku. Dan beruntung pula
mereka yang beriman kepadaku sedangkan mereka tidak melihatku.”

(Ibn Asakir 30/137 & Kanzul Ummal, 14/48)

Sungguh Ya Rasulullah…
maafkan kami yang terlambat menyadari kerinduanmu pada kami,
maafkan kami, yang masih lengah dalam menjalankan sunahmu.
Terima kasih akan besarnya kasihmu pada kami yang kau sebut di
penghujung hayatmu, ummatii…ummatii…ummatii.
Sungguh Ya Rasulullah…
kami pun amat-amat rindu denganmu

Anda mungkin juga menyukai