Learning Journal DinamikaCuaca SalahudinBaihaki
Learning Journal DinamikaCuaca SalahudinBaihaki
Populasi dunia mulai melesat sekitar 200 tahun silam. Tak berapa lama lagi, jumlahnya
akan melebihi 10 miliar. Gas rumah kaca meningkat dengan amat pesat. Hasil dari memanasnya
atmosfir bumi membuat iklim bumi kacau-balau. Manusia, yang bertanggung jawab atas
pemanasan ini, menjadi korbannya. Semakin banyak orang yang terpaksa meninggalkan rumahnya.
Kesenjangan diperburuk oleh perubahan iklim. Negara-negara industri yang kaya mengotori udara
kita.
Kondisi ini berbahya bagi manusia maupun infrastruktur. Saluran pipa gas alam dan
minyak terpengaruh paling banyak. Green Peace memperkirakan bahwa kebocoran di saluran pipa
yang disebabkan oleh tanah yang meleleh menyebabkan hilangnya sekitar 1 persen minyak.
Minyak tersebut, sekitar 5 juta ton setiap tahunnya, meresap ke tanah.
Peningkatan suhu tak terelakkan. Lapisan aspal di jalan mulai melengkung. Dan beberapa gedung
mulai menunjukkan tanda-tanda bahwa tanah tempatnya berdiri mulai tenggelam. Bumi mulai
melesak di sini baru sekitar 2 tahun yang lalu. Saat ini kawah ini sudah mencapi kedalaman 10 m.
Begitu dimulai, semuanya terjadi dengan amat cepat. Jadi ketika saya berada di sini minggu lalu,
kedua lempeng itu masih ada di atas.
sekarang mereka sudah di bawah. ada celah besar di bawah lapisan permafrost di mana lapisan es
mengalami erosi. Pada akhirnya semua tanah itu akan kolaps. Proses ini menjadi makin cepat.
B. Temuan yang Menarik
Dikarenakan iklim yang berubah dan suhu yang lebih memanas menjadikan lapisan atas es
meleleh dan lambat laun menjadi semakin keatas.
- Tanaman Zombie
Nikita Zimov menyebut tumbuhan macam ini: zombi. Karena tanah tempatnya tumbuh,
sebelumnya tandus selama 40.000 tahun.
Perubahan yang terjadi di sini, bisa saja terjadi di sepanjang wilayah Rusia yang luas.
Hal itu juga bisa berakibat dramatis pada iklim global dan migrasi masal penduduk dunia.
Karena masih ada banyak sekali bio massa yang terperangkap dalam permafrost.
Jika jumlah besar karbondioksida dan metana yang terperangkap itu dilepaskan ke udara, kecepatan
perubahan iklim akan berubah secara dramatis.
C. Keterkaitan dengan aktivitas kehidupan
1. Membuang sampah sembarangan, dan tidak mengolah sampah dengan baik sehingga
menimbulkan penumpukan yang menghasilkan gas yang dapat merusak lapisan ozon
dibumi.
2. Efek gas rumah kaca, yang juga dapat merusak ozon yang menyebabkan udara semakin
panas dan perubahan iklim
3. Penebangan pohon dan penggundulan hutan
4. Penggunaan kendaraan bermontor yang berlebihan yang mengeluarkan gas co2 yang
semakin banyak
D. Hal-hal yang dapat ditindaklanjuti oleh mahasiswa berkaitan dengan materi
- Memberikan donatur kepada saudara – saudara kita yang terdampak bencana alam.
- Mendoakan mereka supaya diberi ketabahn untuk menghadapi sehaga maslah yang terjadi.
- Memberikan sosialisasi kepada masyarakat terhadap perbuatan yang dapat mengancam
perubahan cuaca dan iklim .
- mahasiswa yang menguasai cara efektif berkampanye, speak up, dan sebagainya bisa
memanfaatkan kemampuannya untuk mengangkat isu perubahan iklim melalui berbagai
platform.
- dengan upgrading atau mengembangkan kemampuan diri masing – masing.
E. Carilah literatur/artikel jurnal (minimal 5 artikel) berkaitan dengan isu iklim pada video youtube
yang telah dibagikan. Buat resume 5 artikel tersebut, dan sertakan referensinya!
Pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan emisi gas rumah kaca yang bekerja seperti selimut
yang melilit Bumi, menghasilkan panas matahari dan menaikkan suhu.
Contoh emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim termasuk karbon dioksida dan
metana. Ini berasal dari penggunaan bensin untuk mengendarai mobil atau batu bara untuk
memanaskan gedung, misalnya. Pembukaan lahan dan hutan juga dapat melepaskan karbon
dioksida. Tempat pembuangan sampah merupakan sumber utama emisi metana. Energi, industri,
transportasi, bangunan, pertanian dan tata guna lahan termasuk di antara penghasil emisi utama.
https://indonesia.un.org/id/172909-apa-itu-perubahan-iklim
https://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_iklim_di_Indonesia
Di Indonesia yang beriklim tropis ini pada musim kemarau berkepanjangan adalah kondisi yang
sangat baik bagi perkembangan bakteri, virus, jamur dan parasit karena kelembaban udara pada
musim kemarau cukup tinggi. Mikroorganisme-mikroorganisme tersebut tumbuh dengan sangat
subur dan dapat bertahan hidup lebih lama. Kondisi ini menyebabkan penyakit yang berhubungan
dengan bakteri dan udara semakin banyak terjadi seperti penyakit kulit akibat jamur. Selain itu,
udara yang hangat adalah pertanda bagi bunga untuk melakukan penyerbukan. Umumnya, orang
alergi dengan benda-benda kecil seperti serbuk bunga. Sehingga, kondisi ini menyebabkan
peningkatan penyakit akibat alergi meningkat. Perubahan Iklim juga menyebabkan cuaca ekstrim
dan sulit ditebak. Di satu wilayah, bisa saja terjadi hujan terus-menerus yang disertai dengan angin
kencang dan menyebabkan banjir. Sementara di wilayah lain terjadi kemarau berkepanjangan
hingga mengeringkan sawah, ladang dan sumber-sumber air masyarakat. Belum lagi suhu ekstrim
yang disebabkan terik matahari dapat membakar kulit. Cuaca ekstrim seperti hujan kencang yang
terjadi terus-menerus akan menyebabkan banjir jika daratan tidak siap menampung limpahan air
yang banyak. Kondisi banjir menyebabkan lingkungan kotor dan menjadi lingkungan yang sangat
baik bagi sarangga dan nyamuk penyebar penyakit untuk hidup dan bereproduksi. Dengan kondisi
seperti ini, kasus penyakit seperti malaria dan demam berdarah dengue akan sangat banyak, sampai
pada titik endemik. Sementara kondisi ekstrim lingkungan mempengaruhi daya tubuh manusia
sehingga mudah sekali menjadi sakit. Sedangkan kemarau, akibat peningkatan suhu bumi terus-
menerus dapat menyebabkan kebakaran semak dan hutan. Asap yang dihasilkan dari kebakaran
sejam dan hutan mencemari udara yang juga berdampak pada kesehatan pernapasan manusia.
Dalam kondisi tersebut akan sering ditemukan kasus-kasus seperti Infeksi Pernapasan
http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/info-iklim/dampak-fenomena-perubahan-iklim/
dampak/355-dampak-perubahan-iklim-terhadap-kesehatan-manusia