30 38
30 38
E-ISSN : 2715-616X
URL : https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/11588
ABSTRAK
Keywords: Latar Belakang: Pasien kritis adalah pasien yang secara fisiologis tidak
stabil, dan berisiko mengalami perburukan, salah satunya adalah
Semi Fowler;
hipoksemia. Hal ini dapat dipantau melalui nilai saturasi oksigen. Nilai
Saturasi oksigen.
saturasi oksigen yang rendah pada pasien sakit kritis akan meningkatkan
risiko pasien tersebut mengalami hipoksemia. Salah satu intervensi yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai saturasi oksigen adalah dengan
memposisikan pasien dalam posisi semi fowler.
Tujuan: Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh posisi semi-
Fowler terhadap saturasi oksigen.
Metode: Penerapan evidence based nursing pada 10 responden yang
kemudian diberikan posisi semi fowler selama ± 30 menit dan diamati
saturasi oksigennya.
Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden berjenis
kelamin laki-laki dengan jumlah 7 responden. Usia rata-rata berkisar antara
60 hingga 69 tahun, rata-rata saturasi oksigen sebelum dan sesudah
intervensi adalah 93,50 dan 97,50.
Kesimpulan: Terdapat peningkatan nilai saturasi oksigen yang signifikan
sebelum dan sesudah intervensi posisi semi fowler (p-value = < 0,003).
dilakukan pada pada pasien kritis untuk melalui analisis gas darah dan non-
invasif dengan oksimetri nadi.
mengetahui kondisi perkembangan
Pemantauan terus menerus dapat
pasien serta untuk mengantisipasi
membantu mengamati stabilitas pasien
apabila pasien mengalami perburukan
dan memberikan informasi langsung
salah satunya hipoksemia (Zuliani et al,
tentang fungsi paru-paru, terutama
2022).
untuk mendeteksi perubahan
Hipoksemia adalah salah satu oksigenasi, ventilasi, dan status asam
perburukan yang dapat terjadi pada basa (Andriani & Hartono, 2013).
pasien krotis yang ditandai dengan Nilai normal saturasi oksigen adalah
penurunan kandungan oksigen (O2) di 95% sampai 100%, Pasien dinyatakan
dalam darah arteri, sehingga suplai O2 gagal napas jika nilai saturasi oksigen
ke jaringan tidak adekuat. Hipoksemia di bawah 90%, saturasi oksigen di
dapat disebabkan oleh gangguan bawah 85% menunjukkan bahwa
oksigenasi, anemia atau penurunan jaringan tidak mendapatkan oksigen
afinitas hemoglobin (Hb) terhadap O2. yang cukup dan kurang dari 70%
Gangguan oksigenasi merupakan mencerminkan kondisi yang
hipoksemia yang dihasikan dari mengancam jiwa pasien (Andriani &
rendahnya transfer O2 dari paru ke Hartono, 2013). Salah satu cara untuk
aliran darah, yang ditandai dengan meningkatkan saturasi oksigen yaitu
rendahnya tekanan parsial O2 (PaO2 < dengan mengatur posisi pasien karena
80 mmHg (Dewi et al., 2019). dapat memperlancar pernapasan yang
Hipoksemia dapat diketahui dengan adekuat. Posisi semi-fowler dapat
melakukan pemantauan nilai saturasi meningkatkan ekspansi paru-paru
oksigen yang mana pasien akan sehingga oksigen lebih mudah masuk
dikatakan mengalami hipoksemia jika ke paru-paru dan pola pernapasan
nilai saturasinya < 95% (Budi, 2018). optimal (Yuli Ani, 2020). Posisi Semi
Pemantauan nilai saturasi oksigen ini fowler (30-45o) memanfaatkan
penting dilakukan karena dapat gravitasi untuk membantu
menunjukkan keadekuatan oksigenasi mengembangkan dada dan mengurangi
atau perfusi jaringan sehingga dapat tekanan perut dan diafragma. Pada
mencegah terjadinya kegagalan dalam posisi ini diafragma akan tertarik ke
transportasi oksigen. bawah sehingga terjadi ekspansi dada
sebesar 93 dan tertinggi yaitu 100. Hal ini mereka cenderung mempunyai gangguan
dapat dikatakan bahwa terdapat hasil yang kesehatan mental karena adanya perbedaan
posisi semi-fowler. Hal ini ditandai dengan yang berpengaruh dalam penurunan saturasi
nilai uji p-value < 0,005 (p-value = 0,003) oksigen salah satunya congestive heart
segingga dapat disimpulkan bahwa terdapat failure (CHF) hal ini sejalan dengan
terhadap peningkatan nilai saturaksi oksigen 2020) yang mengatakan bahwa pasien CHF
pada pasien kritis di ruang Intensive Care mengalami peningkatan perfusi serebral,
Unit RSUD dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. peningkatan MAP dan central venous
4.2 Pembahasan Hasil Penerapan Evidence pressure (CVP) akibat meningkatnya beban
memiliki rata-rata usia dalam rentan 60-69 Penyakit CKD juga menjadi penyakit
tahun yang mana usia tersebut termasuk mayoritas yang mengalami penurunan
kedalam kategori lanjut usia hal ini sejalan saturasi oksigen hal ini dikarenakan pasien
dengan penelitian milik (Wulan & Huda, CKD dilakukan haemodialisis yang
lanjut usia berada pada rentan 60-74 tahun haemodinamik antara lain perubahan nadi,
dimana pada kelompok usia ini telah terjadi tekanan darah, dan saturasi oksigen (Azhari,
responden pada penelitian ini adalah laki- terhadap peningkatan nilai saturasi oksigen
laki dengan presentase 70% dimana hal ini pada responden sebelum dan sesudah
tidak sejalan dengan penelitian yang diberikan intervensi posisi semi-fowler hasil
dilakukan oleh (Wulan & Huda, 2022) ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan