Anda di halaman 1dari 13

Mendesain Model Bisnis yang Kompetitif dan Menyusun Rencana Strategis yang Solid

Kegiatan bisnis harus senantiasa diikuti dengan penyusunan rencana strategis yang solid,
dalam rangka pencapaian keberhasilan perusahaan secara berkelanjutan. Tidak jarang,
pemilik usaha begitu optimis dan antusias dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, namun
pada akhirnya mengalami kegagalan karena tidak pernah meluangkan waktu untuk menyusun
strategi yang dapat membedakan dari para pesaingnya.

Perusahaan yang tidak memiliki strategi yang jelas mungkin saja akan meraih kesuksesan
dalam waktu singkat, namun begitu persaingan dan ancaman yang tidak terduga muncul,
maka niscaya perusahaan da pat bertahan.

Tanpa memiliki dasar yang kuat untuk membedakan perusahaan dari pesaingnya, maka
pemilik usaha hanya bisa berharap menjadi pe rusahaan dengan penguasaan pangsa pasar
yang terbatas. Dalam ling kungan persaingan global dewasa ini, perusahaan yang tidak
memiliki rencana strategis yang jelas dan terpadu (solid) akan rentan keberlanjut an
bisnisnya.

Menghadapi Persaingan Global

Setiap perusahaan dihadapkan pada kekuatan lingkungan persaing an global yang dinamis
(cepat berubah) sehingga memperbesar ketidakpastian bisnis. Di samping munculnya pasar-
pasar baru, ketidakpastian usaha juga dipengaruhi oleh perubahan kondisi politik (dalam dan
luar negeri) serta dinamika kemajuan teknologi. Meskipun dinamika lingkungan bisnis
tersebut menimbulkan ber bagai tantangan bagi perusahaan, namun hal ini juga sesungguhnya
menciptakan peluang bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki stra tegi bisnis yang tepat.
Keinginan pemilik usaha untuk beradaptasi, menciptakan peruba han, bereksperimen dengan
model bisnis yang baru, serta mematahkan aturan tradisional juga sangatlah penting. Bukan
perusahaan yang pa ling kuat atau yang paling pandai yang akan bertahan hidup, melainkan
perusahaan yang paling bisa beradaptasi dengan perubahan. Perubahan besar yang dihadapi
oleh pemilik usaha saat ini adalah bergesernya perekonomian dunia dari modal berbasis
finansial ke mo dal berbasis intelektual. Dewasa ini, pengetahuan tidak lagi semata mata
menjadi faktor produksi saja, melainkan juga sangat menentukan keberhasilan perusahaan,
yaitu sebagai sumber keunggulan kompetitif. Modal intelektual yang dimaksud terdiri atas:
Human Capital Meliputi bakat, kreativitas, keterampilan, dan kemampuan sum berdaya
manusia perusahaan, yang tercermin dalam strategi, rencana, serta proses inovatif yang
dikembangkan dan dicapai oleh orang-orang yang ada dalam perusahaan.

• Structural Capital Merupakan akumulasi pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki


perusahaan. Bentuk modal ini meliputi pemrosesan, perangkat lu nak, hak paten, hak cipta,
dan yang terpenting adalah pengetahuan dan pengalaman yang bersumber dari orang-orang
yang ada dalam perusahaan.

Customer Capital

Meliputi reputasi yang positif, hubungan yang terus-menerus, dan goodwill yang dibangun
oleh perusahaan sepanjang waktu dengan pelanggannya sehingga menciptakan loyalitas.

Ketiga modal intelektual di atas merupakan landasan yang sang at penting bagi kemampuan
perusahaan untuk dapat bersaing secara efektif dan berkelanjutan. Setiap perusahaan harus
mempertimbangkan ketiga komponen tersebut dalam merancang strateginya, meskipun ma
sing-masing perusahaan biasanya akan memberikan penekanan secara berbeda terhadap
ketiga komponen di atas.

Pergeseran pengetahuan telah menyebabkan perubahan sistem bi snis dunia. Pergeseran


pengetahuan ini dapat menimbulkan bencana bagi perusahaan-perusahaan yang tidak siap
menghadapinya, namun sebaliknya akan memberikan peluang yang besar khususnya bagi per
usahaan yang memiliki strategi bisnis yang baik, yang mampu meman faatkan peluang yang
ada tersebut.

Perusahaan harus dapat secara terus-menerus menggunakan tek nik-teknik yang kreatif
sebagai salah satu sumber keunggulan kompe titifnya. Perusahaan harus menghasilkan
ratusan dan bahkan ribuan ide strategis yang kontemporer untuk dapat memikat pelanggan,
mengung guli para pesaing, dan menarik perhatian investor.

Aturan main dalam persaingan bisnis terus berubah. Untuk da pat sukses, pemilik usaha tidak
lagi dapat bertindak dengan cara-cara konvensional (yang dulu biasa mereka lakukan).
Manajemen strate gis merupakan cara bagi pemilik usaha yang sukses untuk mengatasi
lingkungan bisnis yang kian dinamis. Manajemen strategis meliputi pengembangan rencana
bisnis untuk mencapai visi, misi, sasaran, dan tujuan yang hendak dicapai perusahaan.
Manajemen strategis membe rikan arahan dan pedoman bagi pemilik usaha untuk
menyesuaikan ke kuatan dan kelemahannya dengan peluang dan ancaman yang ada.
Membangun Keunggulan Kompetitif

Tujuan pengembangan rencana strategis adalah untuk menciptakan keunggulan kompetitif,


yaitu sekumpulan faktor yang membedakan perusahaan dari para pesaingnya dan
memberikannya posisi unik di pasar sehingga mengungguli para pesaing Dari perspektif
yang menjadi kunci bagi keberhasilan bi snis perusahaan adalah membangun dan
mengembangkan keunggulan kompetitif yang unik serta berkelanjutan, yaitu keunggulan
yang secara terus-menerus, untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan sukar ditiru oleh para
pesaing. Perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif dapat menjadi pemimpin pasar
dan mencapai laba usaha di atas rata rata. Sekedar membangun keunggulan kompetitif saja
tidaklah cukup. Kunci keberhasilannya adalah terletak bagaimana membangun keung gulan
kompetitif secara berkelanjutan.

Dalam jangka panjang, peru sahaan dapat meraih keunggulan kompetitifnya secara
berkelanjutan melalui kemampuannya untuk mengembangkan seperangkat kompe tensi inti,
di mana perusahaan mampu melayani pelanggannya dengan lebih baik dibanding para
pesaingnya. Yang dimaksud dengan kompetensi inti adalah serangkaian ke mampuan unik
yang dikembangkan oleh perusahaan dalam bidang-bi dang utama, seperti kualitas produk,
layanan pelanggan, inovasi, fleksi bilitas, pembinaan tim, dan lain-lain yang mengungguli
pesaingnya. Kompetensi inti menjadi sumber kemampuan perusahaan untuk dapat bersaing,
dan biasanya merupakan hasil dari berbagai keahlian dan proses pembelajaran penting yang
terjadi sepanjang waktu. Sebagai contoh, dua kompetensi inti yang dikembangkan oleh Dis
ney Company adalah film animasi dan layanan pelanggan yang lebih baik melalui
kemampuan perusahaan menciptakan pengalaman yang menakjubkan bagi para tamu ketika
berkunjung di berbagai taman ber main.

Pemilik perusahaan harus mempu membedakan perusahaannya dari para pessing dengan cara
menggunakan kreativitas dan inovasi, serta kemampuan khusus (keunikan) yang ditawarkan
oleh bisnis mereka kepada pelanggan. Mengembangkan kompetensi inti tidak selalu harus
mengeluarkan banyak uang. Pemilik usaha bisa menggunakan kreativitas, imajinasi, dan visi
untuk menentukan hal-hal terbaik dan terpenting yang dapat Dilakukan perusahaan terhadap
pelanggan sasarannya.

Mempertahankan hubungan yang dekat dengan pelanggan se baiknya dilakukan agar


perusahaan memiliki pengetahuan yang ber harga mengenai cara terbaik untuk melayani
kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Proses Manajemen Strategis

Strategis adalah keputusan dan tindakan manajerial terkait dengan kinerja jangka panjang
organisasi. Manajemen strategis mencakup semua fungsi dasar manajemen, yaitu mulai dari
merencana kan, mengorganisir, melaksanakan, dan mengendalikan strategi.

Manajemen strategi berperan penting dalam meningkatkan kinerja organisasi. Melalui


strategi yang terancang dengan baik, perusahaan dapat meningkatkan laba, menguasai pangsa
pasar, menciptakan ke unggulan kompetitif, serta meningkatkan kemakmuran atau hasil peng
embalian (return) bagi pemegang saham.

Manajemen strategis, sebagai sebuah proses yang berkelanjutan, terdiri atas sembilan langkah
berikut

Langkah Mengembangkan visi yang jelas, lalu menerjemahkannya ke dalam pernyataan misi
yang penuh makna.

Langkah 2 Menilai kekuatan serta kelemahan perusahaan

Langkah 3 Mengamati lingkungan sekitar untuk mengetahui peluang serta ancaman yang
kemungkinan dihadapi perusahaan.

Langkah 4 Mengidentifikasi faktor-faktor keberhasilan kunci perusahaan.

Langkah 5 Menganalisis persaingan.

Langkah 6 Menyusun sasaran dan tujuan perusahaan. Merumuskan berbagai alternatif


strategis dan memilih

Langkah 7 Strategi yang tepat.

Langkah 8 Menterjemahkan rencana strategis ke dalam rencana tindakan

Langkah 9 Menentukan pengendalian yang tepat

Kesembilan langkah di atas merupakan proses perencanaan untuk mengembangkan hingga


mengendalikan strategi bisnis. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam
mendesain model bisnis yang kompetitif dan menyusun rencana strategis yang solid:

 Mendorong peran karyawan maupun pihak luar untuk meningkatkan kehandalan dan
kreativitas atas rencana yang dibuat.
Jangan memulai dengan menetapkan tujuan, karena menetapkan tujuan yang berlebihan pada
awalnya akan menghambat proses kreatif manajemen strategis.

Pertahankan fleksibilitas (tidak formal dan tidak terlalu terstruk tur) karena di dalam kondisi
yang penuh dengan persaingan akan mengubah dengan amat cepat segala rencana yang
dianggap per manen

 Berfokus pada pemikiran strategis (berkelanjutan), dengan meng hubungkan rujuan


jangka panjang ke operasi rutin.

Membuat perencanaan sebagai sebuah proses yang terus berjalan, seiring dengan perubahan
yang terjadi dalam lingkungan bisnis pe. Rusahaan.

Langkah 1. Mengembangkan Visi yang jelas, lalu men terjemahkannya ke dalam Pernyataan
Misi yang penuh makna.

Visi merupakan ekspresi yang dipegang teguh dan diyakini oleh pemilik (pendiri)
perusahaan. Visi memusatkan perhatian dan memberi mereka inspirasi untuk mencapainya.
Di samping pemilik (pendiri) pe rusahaan, visi juga menyentuh semua pihak yang terkait
dengan pe rusahaan, seperti karyawan, penanam modal, pemberi pinjaman, para pelanggan,
maupun masyarakat luas pada umumnya.

Pemilik perusahaan yang sukses harus mampu mengkomunikasikan semangat mereka tentang
visi tersebut kepada orang-orang yang Berada di sekitar perusahaan.

Visi timbul sebagai impian dari pemilik usaha atas sesuatu yang belum terwujud dan
melukiskannya impian tersebut agar bisa dilihat orang lain. Visi menjawab pertanyaan ke
mana perusahaan akan me langkah mencapai tujuannya. Visi yang terdefinisi secara jelas
akan mampu :

Memberikan arah Dengan visi yang jelas, membantu pemilik usaha untuk dapat tetap fokus
ke masa depan dan menentukan jalan yang akan diambil un tuk meraihnya. Menentukan
keputusan
Visi mempengaruhi penetapan keputusan yang akan dibuat atau dilakukan oleh pemilik
usaha, manajer, atau pun karyawan setiap harinya dalam perusahaan. Semakin jelas visi
ditetapkan maka pengaruhnya akan semakin positif terhadap proses pengambilan keputusan.

Memotivasi anggota organisasi Visi yang jelas mampu memotivasi anggota organisasi untuk
bertIndak selaras dengan tujuan yang hendak dicapai. Visi juga dapat digunakan sebagai
dasar bagi pemilik usaha un tuk mengembangkan niai-nilai yang menjadi fokus perusahaan
atau inti

Pertumbuhan perusahaan. Mengelola perusahaan berdasarkan nilai-nilai Yang diyakininya


adalah sebuah proes berkelanjutan yang penuh daya.Pemilik usaha dapat membangun
perusahaannya dengan mmenciptakan Takan nilai bagi karyawan maupun para pelanggan.
Dalam hal ini, kua litas, etika, integritas, tanggung jawab sosial, pertumbuhan, stabilitas,
inovasi, dan fleksibilitas menjadi kunci bagi peningkatan nilai tersebut

Dengan kata lain, tujuan yang ditetapkan secara tertulis diharap kan dapat selalu melekat di
setiap tindakan yang akan dilakukan oleh seluruh anggota organisasi dalam mencapai
pertumbuhan bisnis perusahaan.

Tanpa pernyataan misi yang ringkas dan bermakna, perusahaan akan menghadapi risiko
ketidakpastian, terutama dalam menghadapi ketatnya persaingan bisnis. Pernyataan misi
menentukan arah bagi segenap anggota organisasi untuk selalu tetap fokus pada apa yang
menjadi tujuan perusahaan.

Pernyataan misi yang efektif tidak harus panjang. Ada tiga hal ut ama yang harus
didefinisikan secara jelas ketika membuat pernyataan misi perusahaan, yaitu:

 Tujuan perusahaan: apa yang ingin dicapai perusahaan dalam men jalankan kegiatan
operasional bisnisnya.
 Aktivitas bisnis perusahaan saat ini: bagaimana perusahaan akan
 Mencapai tujuan bisnisnya tersebut. Nilai perusahaan: prinsip dan keyakinan apa saja
yang menjadi da sar bagi perusahaan dalam melakukan bisnisnya.

Pernyataan misi merupakan komunikasi yang paling penting dan mendasar yang harus sudah
ditetapkan oleh perusahaan dari sejak awal. Bila orang pabrik, toko, pemasaran, dan gudang
tidak mengetahui misi perusahaan, maka tidak mungkin tujuan bisnis perusahaan dapat terca
pai secara efektif.

Agar menjadi efektif, pernyataan misi harus menjadi bagian yang alamiah dari organisasi, di
mana pernyataan misi tersebut tertanam da lam pikiran, kebiasaan, sikap, dan keputusan
setiap anggota perusahaan. Dalam jangka waktu tertentu, pernyataan misi juga perlu
diperbaharui untuk mencerminkan apa yang menjadi inti pertumbuhan perusahaan pada saat
itu.

Perusahaan mungkin memiliki keunggulan kompetitif yang hebat, namun bisa saja menjadi
tidak bermakna. Untuk dapat menjadi ber makna, penting bagi perusahaan untuk
mengkomunikasikan keunggu lan kompetitif tersebut kepada para karyawan, yang kemudian
berusaha keras untuk meneruskan komunikasi tersebut kepada para pelanggan, agar para
pelanggan dapat merekomendasikan produk perusahaan ter sebut kepada teman-temannya
atau kerabat, karena mereka mengerti tentang manfaat yang hanya dapat diperoleh dari
perusahaan, dan tidak bisa diperoleh di tempat lain. Inilah kekuatan dari permytaan misi yang

Telah ditetapkan. Berikut adalah beberapa tips untuk menulis pernya taan misi yang penuh
daya:

 Singkat

Pernyataan misi paling baik hanya terdiri dari beberapa kalimat saja. Misi yang dinyatakan
dalam kalimat singkat akan dapat deng an mudah diingat.

 Sederhana

Hindari penggunaan kata-katasecara berlebihan yang hanya mem buat pelanggan atau
pemasok menjadi terkesan. Kegunaan pertama dan yang paling utama dari suatu pernyataan
misi adalah untuk pi hak internal perusahaan.

 Memuat gambaran besarnya sehingga jangan terlalu luas. Jika terlalu spesifik,
dikhawatirkan pernyataan misi dapat memba tasi potensi perusahaan.
 Melibatkan segenap anggota perusahaan.

Meskipun pemilik usaha harus menjadi kekuatan penggerak di belakang pernyataan misi,
namun setiap orang yang ada di dalam perusahaan juga harus diberi peluang untuk
menyampaikan penda patnya terkait pembuatan pernyataan misi.
• Senantiasa diperbaharui agar tidak ketinggalan jaman. Misi dapat menjadi usang dengan
berjalannya waktu ketika kondisi bisnis dan persaingan berubah, oleh sebab itu per nyataan
misi juga harus ikut berubah. Pernyataan misi perlu die valuasi secara berkala agar tidak
ketinggalan jaman.

 Pernyataan misi harus mencerminkan nilai yang diyakininya. Berbagai nilai yang
diyakini pemilik usaha harus menjadi dasar bagi pendirian dan pertumbuhan
perusahaan.
 Pernyataan misi juga meliputi berbagai nilai yang sesuai dengan kontribusi terbaik
yang dapat diberikan karyawan. Pernyataan misi harus dapat memberikan sinyal atau
mengirimkan sebuah pesan yang penuh makna kepada para karyawan, pemasok dan
pelanggan mengenai tujuan perusahaan selain laba.

 Pernyataan misi juga harus fokus terhadap masa depan. Pemilik usaha bisa jadi
sangat fokus dengan waktu sekarang, se hingga mengabaikan masa depan. Pernyataan
misi seharusnya juga dapat menjadi penghubung antara waktu sekarang dengan masa
de pan perusahaan.
 Pernyataan misi harus berada positif. Pernyataan misi harus optimis dan mengikuti
arah sesuai dengan perkembangan tren:
 Melihat pernyataan misi perusahaan lain untuk sekedar mendapat kan ide
 Pernyataan misi harus sesuai dengan budaya perusahaan. Meskipun pemilik usaha
dapat melihat pernyataan misi perusahaan lain, namun hal ini hanya sekedar untuk
mendapakan ide sehingga jangan pernah menyalin peryataan misi dari perusahaan lain
ter sebut. Pernyataan misi harus sesuai dengan nilai, etika, dan bu daya yang diyakini
dan berlaku khusus hanya untuk di perusahaan Anda.
 Menggunakan pernyataan misi tersebut. Pernyataan misi jangan hanya dibiarkan
begitu saja tanpa ada ke gunaannya. Pasanglah pernyataan misi di papan
pengumuman, cetak di brosur atau kartu nama perusahaan, masukkan ke dalam
amplop gaji karyawan, dan sering-seringlah mengenai pernyataan misi tersebut, serta
gunakanlah untuk mengembangkan rencana strategis perusahaan.
Langkah 2.

Menilai Kekuatan Serta Kelemahan Perusahaan.

Setelah menetapkan visi perusahaan dan menterjemahkan visi ter sebut ke dalam pernyataan
misi yang penuh makna, langkah selanjut nya adalah menilai kekuatan dan kelemahan
perusahaan. Untuk dapat membangun strategi bisnis yang kompetitif, perusahaan harus fokus
pada kekuatannya guna memperkecil kelemahannya.

Kekuatan (strength)merupakan faktor internal positif yang dapat digunakan perusahaan untuk
mencapai misi, sasaran, dan tujuannya. Faktor internal positif ini dapat meliputi ketrampilan
atau pengetahuan. Tenaga penjualan yang berpengalaman, jaringan pemasaran yang luas,
proses produksi yang handal, kualitas layanan purna jual dan reputasi yang baik,
kedekatannya dengan instansi pemerintah, lokasi usaha yang strategis, dan faktor lainnya.

Sedangkan kelemahan (weakness) merupakan faktor internal ne gatif yang dapat


menghambat kemampuan perusahaan dalam mencapai misi, sasaran, dan tujuannya.
Kekurangan modal, pekerja yang tidak terampil, ketidakmampuan dalam menguasai
teknologi, serta buruknya saluran distribusi merupakan contoh-contoh kelemahan yang
mungkin dimiliki perusahaan.

Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan membantu pemilik usaha untuk


memahami perusahaannya. Kekuatan perusahaan harus bersumber dari kompetensi inti yang
dimiliki perusahaan, agar dapat terus kompetitif dalam dunia persaingan usaha yang ketat.
Kunci dalam menyusun strategi bisnis yang sukses adalah dengan mengguna kan kekuatan
yang dimiliki perusahaan sebagai landasan untuk men ghadapi pesaing.Dalam
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan, pe milik usaha dapat membuat suatu
daftar yang memuat sisi positif mau pun sisi negatif perusahaan. Sisi positif harus
menggambarkan keterampilan, pengetahuan, danSumber daya penting lainnya yang
mendukung keberhasilan perusahaan. Sedangkan sisi negatif harus mencatat dengan jujur
keterbatasan

keterbatasan yang dapat menghalangi atau menghambat kemampuan perusahaan dalam


bersaing.
Daftar tersebut harus memuat hasil analisis mengenai semua aspek kinerja utama perusahaan,
yang meliputi sumber daya manusia, keu angan, produksi, pemasaran, distribusi,
pengembangan produk, dan aspek organisasi lainnya.

Bagi pemilik usaha, hasil analisis tersebut dapat memberikan gam baran secara lebih realistis
tentang perusahaan, dan menunjukkan hal hal yang dapat menjadi kekuatan perusahaan di
masa depan serta ber hambatan yang harus diperkecil atau bahkan dihilangkan demi
kemajuan bisnis perusahaan.

Langkah 3. Mengamati Lingkungan Sekitar untuk

Mengetahui Peluang serta yang Kemungkinan Dihadapi Perusahaan.

Setelah pemilik usaha membuat daftar mengenai kekuatan dan kelemahan internal
perusahaan, langkah berikutnya adalah mengama ti lingkungan eksternal untuk
mengidentifikasi peluang dan ancaman yang bisa berdampak besar terhadap perusahaan.

Peluang (opportunity) adalah opsi-opsi eksternal positif yang da pat dimanfaatkan oleh
perusahaan untuk mencapai misi, sasaran, dan tujuannya. Pada dasarnya, jumlah peluang
yang potensial ini sangatlah tidak terbatas sehingga pemilik usaha perlu menganalisis faktor-
faktor yang paling berpengaruh terhadap perusahaan. Dalam hal ini, penting bagi perusahaan
untuk fokus pada peluang yang paling menjanjikan. yang sesuai dengan kekuatan dan
kompetensi inti yang dimiliki peru sahaan.

Pada saat mengidentifikasi peluang, pemilik usaha harus dengan cermat memperhatikan
kemungkinan potensi pasar yang baru. Berikut adalah hal-hal yang patut dicermati :

 Apakah pesaing mengabaikan potensi atau ceruk pasar tersebut?


 Apakah ada cara atau metode lain yang lebih baik untuk meraih atau menarik
pelanggan?
 Dapatkah perusahaan mengembangkan produk baru yang lebih inovatif, yang dapat
memberikan nilai lebih bagi pelanggan?
 Bagaimana peluang ke depannya yang diciptakan oleh tren dalam industri yang
sedang digeluti perusahaan saat ini?

Peluang timbul dari berbagai faktor yang berada di luar kendali pe rusahaan.
Identifikasi secara terus-menerus atas berbagai peluang yang ada dan yang sesuai
dengan kekuatan serta kompetensi inti perusahaan, kemudian melakukan loncatan
atau tindakan ekstrim mendahului para pesaing merupakan kunci keberhasilan
perusahaan.

Ancaman (threat)adalah kekuatan eksternal negatif yang dapat menghambat atau


menghalangi kemampuan perusahaan dalam menca pai misi, sasaran, dan tujuannya.

Ancaman terhadap perusahaan dapat muncul dalam berbagai ben tuk, seperti
masuknya pesaing baru ke dalam pasar yang telah ada, pe raturan pemerintah di
bidang bisnis, resesi ekonomi, tingginya tingkat suku bunga bank, kemajuan teknologi
yang membuat produk perusa haan menjadi ketinggalan jaman, dan sebagainya.

Gabungan antara analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan anca man (analisis
SWOT) merupakan bagian dari rencana strategis perusa haan. Dengan analisis ini,
pemilik usaha dapat melihat secara objektif mengenai perusahaan dan lingkungan
tempat perusahaan beroperasi, serta membantu perusahaan mengatasi isu-isu
mendasar untuk mencapai keunggulan kompetitif dan keberhasilan perusahaan di
masa men datang

Langkah 4.
Mengidentifikasi Faktor-Faktor Keberhasil an Utama Perusahaan. Perusahaan bisa
memperoleh keunggulan kompetitif dengancara mengidentifikasi faktor-faktor kunci
keberhasilan utamanya. Faktor-faktor kunci keberhasilan utama perusahaan dapat
muncul dalam berbagai bentuk yang berbeda, tergantung pada jenis industrinya. Pada
dasarnya, faktor-faktor ini sangat menentukan kemampuan peru sahaan untuk
memenangkan persaingan dalam kelompok industrinya. Untuk dapat menjadi
pemimpin dalam suatu industri, setiap perusahaan harus mampu memahami faktor-
faktor keberhasilan utama yang meng gerakkan industri. Faktor kunci keberhasilan
perusahaan dapat berupa kualitas pro duk, hubungan yang baik dengan pemasok,
layanan pelanggan yang prima, tenaga kerja yang terlatih dan terampil, lokasi toko
yang strategis, dan sebagainya. Variabel-variabel terkendali ini dapat menentukan
kemampuan perusahaan untuk bersaing dalam segmen pasar yang di gelutinya.

Langkah 5. Menganalisis Persaingan.


Sebagian besar perusahaan dihadapkan pada lingkungan bisnis yang ketat dengan
persaingan. Persaingan merupakan tantangan ter besar yang harus dihadapi sebagian
besar perusahaan di tahun-tahun mendatang, di mana tingkat persaingan ini terus
meningkat. Akibatnya, banyak pemilik usaha yang mau tidak mau harus merombak
berbagai cara mereka dalam menjalankan bisnisnya.
Berikut adalah berbagai strategi kompetitif yang paling banyak di pakai perusahaan
untuk dapat bersaing:
 Menyediakan kualitas produk yang unggul
 Menawarkan layanan yang lebih baik
 Mempertahankan biaya overhead seminimal mungkin
 Menerapkan penggunan teknologi secara maksimal
 Membidik para pelanggan yang tidak terlayani, atau pelanggan yang dilayani dengan
tidak memuaskan oleh perusahaan lain Menawarkan lebih banyak pilihan
 Merancang pendekatan pemasaran yang unik Menawarkan harga yang lebih rendah
Selalu waspada terhadap pesaing melalui program kecerdasan bersaing menjadi
aktivitas strategis yang penting.
 Menghindiri kejutan yang berasal dari strategi dan taktik baru pesaing
 Mengidentifikasi calon pesaing yang baru
 Menentukan saat yang tepat untuk beraksi terhadap tindakan pesaing
 Mengantisipasi tindakan strategis berikutnya dari pesaing

Dengan menganalisis pesaing (memperkirakan tingkat persaingan) akan membuat


para pemilik usaha menjadi lebih realistis dalam me mandang pasar dan posisi mereka
di dalam ceruk pasar yang ada. Tidak setiap pesaing memiliki perhatian yang sama
dalam rencana strategis. Nya.
Para pesaing langsung (direct competitors)menawarkan barang dan jasa yang sama, di
mana pelanggan sering membandingkan harga, fitur, dan perlakuan dari para pesaing
ini ketika mereka berbelanja.

Para pesaing signifikan (significant competitors)menawarkan be berapa barang dan


jasa yang serupa. Walaupun beberapa lini produk mereka berbeda, namun terjadi juga
persaingan dengan mereka dalam beberapa bidang utama.

Para pesaing tak langsung (indirect competitors)menawarkan ha nya sedikit barang


atau jasa yang sama, di mana pelanggan sasaran me reka jarang bersinggungan
dengan pelanggan sasaran perusahaan.

Pemilik usaha harus dapat memantau dari dekat setiap tindakan pesaing langsung
mereka, memperoleh pemahaman yang baik menge nai bidang-bidang yang menjadi
target pesaing signifikan, dan sedikit saja menggunakan sumber daya perusahaan
untuk memantau pesaing tak langsung.

Kecerdasan bersaing (competitive intelligence)memungkinkan pe milik usaha untuk


memperbaharui pengetahuan mereka tentang pesaing dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut ini:

 Siapa pesaing utama Anda?


 Di mana lokasi mereka?
 Kompetensi utama apa yang dimiliki oleh pesaing?
 Bagaimana struktur biaya dan sumber keuangan mereka?
 Bagaimana mereka (pesaing) memasarkan produknya?
 Apa yang dikatakan pelanggan tentang mereka?

Anda mungkin juga menyukai