Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 3_AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN 0

TUGAS
ETIKA PROFESI DAN BISNIS

Topik :
Lingkungan Etika dan Akuntansi

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1 :

1. FRANS ALFIAN NIM. 217017019


2. GLORY NATALIMA NIM. 217017023
3. ARTA MORA BR SIMANJUNTAK NIM. 217017032
4. MELANI TANJUNG NIM. 217017039

MAGISTER AKUNTANSI
KELAS PARALEL

Dosen :
Rina Br Bukit, SE., M.Si., Ph.D

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2022
KELOMPOK 3_AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN 1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................................1
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................2

LINGKUNGAN ETIKA DAN AKUNTANSI...............................................................3


I Akuntansi Sebagai Profesi......................................................................................................3
II Belajar Dari Kasus-Kasus Bisnis Dan Akuntansi Di Dunia ...............................................4

III Ekspektasi Masyarakat Terhadap Bisnis Dan Akuntansi ....................................6


IV Review Artikel............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................13
KELOMPOK 3_AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN 2

LINGKUNGAN ETIKA DAN AKUNTANSI

I. Akuntansi Sebagai Sebuah Profesi

Mengacu pada definisi yang diajukan oleh Commission on Standars of Education


and Experience for Certified Public Accountants (Duska, Duska, Ragatz, 2011) Sebuah
profesi setidaknya memiliki tujuh karakteristik, antara lain:
a. Memiliki suatu standardisasi pengetahuan yang khusus
b. Diperlukan proses pendidikan formal yang diakui secara khusus untuk memperoleh
pengetahuan tersebut
c. Ada standar kualifikasi untuk seseorang dapat diakui memiliki profesi tersebut
d. Ada suatu standar etika yang mengatur profesional tersebut dalam melakukan
profesinya
e. Perlu sebuah pengakuan yang legal dan sah
f. Terdapat tanggung jawab sosial yang melekat karena profesi tersebut erat kaitannya
dengan kepentingan publik.
g. Terdapat asosiasi/organisasi yang menaungi profesi tersebut dalam tujuannya untuk
menjaga, memajukan profesi tersebut

Sangat jelas kita lihat bahwa Akuntansi memenuhi setidaknya banyak


karakteristik di atas di mana Akuntansi mensyaratkan suatu pengetahuan khusus,
pendidikan formal yang khusus serta pengakuan yang legal untuk seseorang dapat disebut
sebagai Akuntan, yaitu orang yang memiliki profesi khusus di bidang Akuntansi. Bahkan
seseorang, perlu melalui Ujian Sertifikasi Akuntan yang ketat untuk dapat disebut sebagai
seorang Akuntan Bersertifikasi. Tidak hanya itu, seorang Akuntan juga dituntut untuk
dapat bekerja dengan jujur dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku
serta menjaga nama baik profesi Akuntan.

Tuntutan terhadap profesi Akuntan dapat kita lihat merupakan sebuah


keniscayaan. Seorang akuntan dipercaya untuk dapat memberikan jasa atestasi dan non
atestasi terhadap suatu laporan keuangan perusahaan. Jasa atestasi misalnya, Jasa Reviu
di mana Akuntan diminta untuk memberikan penilaian atas pembukuan dan pencatatan
klien. Jasa Non Atestasi misalnya Jasa yang berkaitan dengan kewajiban perpajakan
suatu perusahaan. Setiap Jasa membutuhkan kualifikasi dan persyaratan khusus untuk
dapat melakukannya. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari profesi Akuntan.
KELOMPOK 3_AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN 3

II. Belajar dari Kasus-kasus Bisnis dan Akuntansi di Dunia

Sejarah mencatat, terdapat setidaknya tiga hal negatif yang pernah terjadi di
dalam dunia akuntansi dan bisnis. (IAI, 2015). Ketiga hal tersebut antara lain:
1. Skandal Korporasi
Skandal Korporasi biasanya melibatkan metode kompleks untuk menyalahgunakan
dana atau menyesatkan, melebih-lebihkan pendapatan, mengecilkan biaya, melebih-
lebihkan nilai aset perusahaan atau mengurangi pelaporan terhadap besarnya
kewajiban, terkadang mereka juga melakukan kerjasama dengan pejabat di
perusahaan lain atau afiliasinya. Beberapa skandal korporasi yang terkenal antara lain
:
a. Skandal Enron-AA;
Pada masanya, Enron dipandang sebagai perusahaan yang mempesona.
Laporan keuangan yang dirilis perusahaan, menunjukkan bahwa pendapatan
perusahaan seolah-olah meningkat hampir 20 kali lipat dari $5,5 Miyar menjadi
$100,8 Milyar pada rentang 1991-2000. Perusahaan ini mengklaim bahwa
keberhasilannya bersumber dari inovasi yang dilakukan. Enron bahkan menjadi
incaran utama dari banyak alumni sekolah bisnis.
Praktik manipulasi Laporan Keuangan oleh Enron akhirnya terbongkar.
Belakagan diketahui bahwa perusahaan memanfaatkan celah dalam perlakuan
akuntansi untuk menggelembungkan pendapatan dan menyembunyikan hutang.
Ternyata, pertumbuhan yang dilaporkan Enron adalah pertumbuhan semu. Satu
setengah bulan setelah informasi tersebut terungkap, Enron mengalami
kebangkrutan bersama dengan Kantor Akuntan Publik terbesar di dunia Arthur
Andersen.
b. Skandal Bernie Madoff
Madoff adalah lulusan Hostra University, dengan studi ilmu
politik..Madoff mendirikan perusahaan bernama Bernard L Madoff Investment
Securities LCC pada 1960. Perusahaan itu menarik minat orang-orang kaya untuk
menempatkan dana investasinya.
Madoff terkenal hebat dalam mengelola dana kliennya. Ia rajin
memberikan keuntungan kepada para kliennya. Ternyata, hal Ini dilakukan
Madoff dengan cara menggunakan dana klien lain untuk disetor kepada klien
lainnya, atau lebih dikenal dengan skema ponzi. Ketika terjadi krisis ekonomi
pada AS pada 2008, modus penipuan investasi tersebut mulai terkuak. Para klien
Madoff yang terdampak krisis meminta agar dananya dikembalikan. akan tetapi,
Madoff serta perusahaannya tidak mampu mencairkan dana para kliennya.
Mereka mengaku, dana yang dikelola telah ludes habis.
Skema ponzi yang dilakukan sang Madoff selama puluhan tahun
diperkirakan telah merugikan para kliennya sebesar 65 miliar dollar AS atau
KELOMPOK 3_AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN 4

kurang lebih Rp 942,5 triliun (kurs Rp 14.500 per dollar AS). Lebih dari 37.000
orang dari 120 negara, menjadi korban Madoff. Madoff bahkan mengalahkan
penipuan yang dilakukan sang Charles Ponzi pada 1920, yakni sebesar 20 miliar
dollar, yang pada saat itu dianggap menjadi penipuan terbesar pada skala global.

2. Masalah Pencemaran Lingkungan


Pencemaran lingkungan (environmental pollution) adalah terkontaminasinya
komponen fisik dan biologis dari sistem bumi dan atmosfer sehingga mengganggu
keseimbangan ekosistem lingkungan. Kontaminasi tersebut bisa berasal dari kegiatan
manusia ataupun proses alam, yang menyebabkan kualitas lingkungan menjadi tidak
dapat berfungsi sesuai dengan seharusnya.
a. DuPont
Perusahaan DuPont didirikan pada tahun 1802 oleh Éleuthère Irénée du
Pont, dengan menggunakan modal yang dikumpulkan di Prancis dan permesinan
bubuk mesiu yang diimpor dari Prancis. Perusahaan ini awalnya memproduksi
bubuk mesiu dan memasok sepertiga hingga setengah bubuk mesiu yang
digunakan oleh Union Army selama Perang Saudara Amerika. Perusahaan ini juga
terlibat pada perang dunia 2 yang terjadi pada rentang tahun 1941-1945.
Pada Tahun 1945, perusahaan mematenkan bahan kimia
Polytetrafluoroethylene (PTFE) – yang memiliki sifat antilengket yang unggul
dan mendaftarkannya di bawah merek dagang "Teflon", yang disebut-sebut
sebagai bahan paling licin yang pernah ada. Pada tahun 1948 DuPont
memproduksi sekitar 2 juta pon Teflon per tahun di pabriknya di Washington
Works di Parkersburg, Virginia Barat.
Mulai sekitar tahun 1951, DuPont mulai menggunakan bahan kimia lain
yang dibentuk di laboratorium yang dikenal sebagai asam Perfluorooctanoic
(PFOA), atau C8 (disebut demikian karena mengandung delapan molekul
karbon), untuk menghaluskan kekentalan Teflon yang baru diproduksi.
Masalahnya adalah senyawa itu – yang sejak itu dikaitkan dengan berbagai risiko
kesehatan termasuk kanker, penyakit hati, masalah perkembangan, dan penyakit
tiroid – terlepas ke udara dengan mudah. Informasi yang muncul dari jutaan
halaman laporan internal perusahaan mengungkapkan bahwa beberapa ilmuwan
DuPont dan anggota staf senior telah bertahun-tahun mengetahui, atau setidaknya
mencurigai, bahwa C8 berbahaya. Namun DuPont terus menggunakan bahan
kimia tersebut, membahayakan pekerjanya sendiri, penduduk lokal, dan
masyarakat Amerika.
b. Sexy Killers
Film dokumenter “Sexy Killers”, rumah produksi WatchDoc mengungkap
cerita para korban pembangunan PLTU yang selama ini jauh dari pemberitaan
media. Film dokumenter ini dibuat untuk menyuarakan penderitaan yang dialami
warga terdampak PLTU, yang ditujukan kepada para pembuat kebijakan, para elit
KELOMPOK 3_AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN 5

politik yang memiliki kepentingan di balik bisnis tambang batu bara, serta
masyarakat perkotaan yang menikmati listrik tanpa mengetahui tragedi di
baliknya.
Film berdurasi 88 menit ini menceritakan mengenai perjalanan industri
batu bara dari hulu ke hilir serta dampak yang ditimbulkannya terhadap penduduk
setempat. Mulai dari lokasi penambangan batu bara di kawasan Kutai, Kalimantan
Timur, di mana para petani transmigran yang telah menempati lokasi sejak era
Orde Baru kini harus pasrah menanggung kerusakan lahan yang diduga
disebabkan oleh aktivitas tambang. Selain polusi udara, krisis air bersih, dan
kerusakan bangunan, aktivitas tambang yang bersebelahan dengan pemukiman
warga juga meninggalkan lubang galian yang menelan korban jiwa. Dalam kurun
waktu 2011-2018, tercatat sebanyak 32 korban tenggelam dalam lubang galian
tambang. Sedikitnya terdapat sekitar 3500 lubang galian di Kalimantan Timur.

3. Anti Globalisasi
Gerakan anti globalisasi sering terlihat dalam bentuk demonstrasi pada saat
pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi yang diselenggarakan oleh WTO, IMF, Bank
Dunia, G8 dan organisasi lainnya, Gerakan ini mencerminkan sentimen sebagian
orang di negara berkembang atas kehadiran perusahaan multinasional melakukan
investasi di negaranya. Sentimen didasarkan pada alasan bahwa tidak selamanya
investasi asing akan memberikan manfaat lebih besar ketimbang dampak yang
ditimbulkan bagi masyarakat di negara berkembang tempat investasi dilaksanakan.
Dalam banyak kasus, investasi asing memberikan lapangan kerja kepada masyarakat,
tetapi di sisi lain banyak mengorbankan kepentingan publik melalui bentuk
diskriminasi gaji, pemanfaatan tenaga kerja di bawah umur, pencemaran udara,
kerusakan lingkungan, menguras sumber daya alam, dan banyak akibat lainnya.
Investasi asing lebih banyak berorientasi untuk memberikan laba bagi pemegang
saham di negara asal ketimbang melaksanakan tanggung jawab sosialnya di negara
asal investasi.

III. Ekspektasi Masyarakat terhadap Bisnis dan Akuntansi

Sebuah korporasi memerlukan dukungan dari para pemangku kepentingan seperti


pemegang saham, pegawai, konsumen, kreditur, supplier, pemerintah, dan masyarakat
dalam rangka mencapai tujuan jangka panjangnya. Orientasi bisnis yang selama ini hanya
berorientasi pada laba, saat ini harus ditempatkan sejajar dengan hal-hal lain yang tidak
kalah penting seperti cara perusahaan memperlakukan para pemangku kepentingan,
reputasi perusahaan, serta kekuatan dan keunggulan kompetitif perusahaan. Evaluasi
keberhasilan suatu perusahaan kini tak hanya sekedar apa yg telah dicapai perusahaan
akan tetapi juga mengenai bagaimana keberhasilan itu diperoleh tanpa mengabaikan
KELOMPOK 3_AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN 6

norma-norma etika yang ada. Secara umum ada beberapa faktor yang mempengaruhi
perubahan ekspektasi masyarakat terhadap Bisnis dan Akuntansi:
a. Urusan Lingkungan
Dunia bisnis dewasa ini diharapka menjadi bagian dari inisiasi pelestarian
lingkungan. Bisnis yang baik diharapkan dapat berkontribusi sebagai bagian dari
gerakan untuk menjaga lingkungan, bukan mencemarinya.
b. Sensitivitas moral
Sensitivitas moral berkaitan dengan tekanan publik akan adanya suatu keadilan pada
ketenagakerjaan. Hal tersebut sekarang sudah dicantumkan dalam hukum, peraturan,
kontrak serta aktivitas-kegiatan perusahaan.
c. Penilaian buruk dari Aktivis
Terkadang masyarakat atau grup eksklusif menyerang korporasi yang dinilai jelek.
Misalnya beberapa perusahaan pakaian yang menerapkan prinsip Fast Fashion
ketimbang Sustainable Fashion di dalam proses bisnisnya.
d. Ekonomi dan tekanan persaingan
Perkembangan pasar dunia memberikan tantangan bagi perusahaan untuk dapat
mendistribusikan produknya ke seluruh penjuru global. Terdapat ekspektasi untuk
produktivitas yang lebih tinggi dengan modal yang lebih rendah.
e. Risiko Skandal keuangan
Banyaknya kasus penyalahgunaan jabatan pada bidang keuangan telah menimbulkan
krisis kepercayaan terhadap laporan keuangan perusahaan serta pemerintah. Hal
tersebut terjadi karena pihak perusahaan dan institusi yang semestinya melaporkan
keadaan organisasi yang sebenarnya malah melakukan manipulasi terhadap data-data
yang disampaikan
f. Kegagalan kepemimpinan dan evaluasi resiko
Terdapat urgensi untuk melindungi kepentingan publik, di mana perlu dilakukan
pengawasan kepada dewan eksekutif perusahaan maupun pemerintah untuk dapat
menjalankan tugas-tugasnya dengan baik dan berintegritas.
g. Transparansi
Adanya tuntutan para pemangku kepentingan terhadap adanya suatu informasi yang
benar, terpercaya dan akuntabel, sehingga para pemangku kepentingan dapat
memperoleh keyakinan yang cukup terhada suatu institusi.
h. Sinergi seluruh faktor dan penguatan institusional
Masyarakat dewasa ini semakin sadar perbedaan perilaku etis dan tidak etis baik oleh
individu maupun korporasi. Setiap pihak yang terlibat perlu menyadari perannya
bahwa perilaku etik, merupakan bagian dari proses bisnis yang sedang dijalankan.
KELOMPOK 3_AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN 7

IV. Review Artikel


PAPER 1

Judul Paper The Joint Efect of Ethical Idealism and Trait


KELOMPOK Skepticism on
3_AKUNTANSI Auditors’ LANJUTAN
MANAJEMEN Fraud 8
Detection

Jurnal Journal of Business Ethics

Volume dan Volume ke - 1 dan halaman 1 - 15


Halaman

Tahun Terbit 2021

Penulis Paper Inez G. F. Verwey dan Stephen K. Asare

Tujuan Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui efek bersama dari idealisme etis
Penelitian dan sifat skeptisisme pada penilaian kecurangan auditor.

Subjek Subjek dalam penelitian ini adalah auditor yang memiliki lebih dari 10 tahun
Penelitian pengalaman dalam audit serta pengalaman dengan beberapa investigasi
penipuan yang diawasi oleh akuntan forensik. Terdiri dari 86 auditor publik
dari 12 perusahaan audit yang berbeda.

Metode Metode penelitian adalah task and design yaitu menggunakan kasus yang
Penelitian diadaptasi, dengan izin dari Asare dan Wright (2004). dan informasi pada
penelitian ini didasarkan pada kasus penipuan nyata (SEC 1997)
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan
Penelitian antara skeptisisme sifat dan jumlah prosedur audit yang efektif tetapi hanya
untuk auditor yang memiliki idealisme etika yang tinggi. Menunjukkan bahwa
teori etika dapat menghasilkan pemahaman dan wawasan tambahan tentang
fenomena akuntansi yang penting.

Adapun kerangka konseptual dari variabel yang diteliti dalam membuat


hipostesis adalah sebagai berikut:

Kekuatan Kekuatan dalam penelitian adalah:


Penelitian 1. Membahasan mengenai penilaian kecurangan auditor
2. Paper menggunakan bahasa yang mudah dipahami
3. Paper memuat saran pada perusahaan dapat menggunakan etis dan
idealis skeptis untuk menilai kecurangan auditor.

Kelemahan Keterbatasan dalam penelitian telah diungkap oleh peneliti yaitu:


Penelitian 1. Penelitian hanya menggunakan variabel etis dan idealis skeptis untuk
menilai kecurangan auditor.
2. Penelitian ini hanya terfokus pada tahap perencanaan audit.
3. Hasil penelitian hanya terbukti pada 12 perusahaan berbeda yang
terdapat pada objek penelitian dan belum dapat dibuktikan pada
perusahaan yang memiliki budaya perusahaan yang berbeda
Hasil review Paper ini dapat digunakan sebagai pedoman penelitian berikutnya tentang
KELOMPOK 3_AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN 9
PAPER 2

Judul Paper THE EFFECT OF PROFESSIONAL SKEPTICISM


KELOMPOK ON MANAJEMEN
3_AKUNTANSI THE LANJUTAN 10

FRAUD DETECTION SKILLS OF INTERNAL AUDITORS

Jurnal Journal of Accountancy Utah State University

Volume dan Volume ke - 1 dan halaman 1 - 38


Halaman

Tahun Terbit 2021

Penulis Paper Rosemary R. Fullerton dan Cindy Durtschi

Tujuan Tujuan dalam penelitian ini untuk menguji apakah tingkat skeptisisme yang
Penelitian lebih tinggi berkorelasi dengan perilaku yang memungkinkan auditor internal
mendeteksi kecurangan dengan lebih baik.
Subjek Subjek dalam penelitian ini adalah 57 auditor internal Florida
Penelitian

Metode Metode penelitian ini adalah uji ANOVA dan metode pengumpulan data
Penelitian dengan menggunakan kuesioner oleh Hurtt.

Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa


Penelitian 1. auditor internal yang berperingkat lebih tinggi pada skala skeptisisme
umumnya memiliki keinginan yang jauh lebih besar untuk meningkatkan
pencarian informasi mereka terkait dengan gejala penipuan. Dan secara umum,
baik skeptis tinggi dan rendah menunjukkan keinginan yang sangat kecil untuk
informasi lebih lanjut ketika dihadapkan dengan indikator demografis.
2. Penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan signifikan, individu yang
memiliki skeptis rendah akan akan berperilaku seperti individu yang memiliki
skeptis tinggi setelah mendapatkan pelatihan.

Adapun pertanyaan yang diajukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah auditor internal dengan tingkat karakteristik skeptisisme profesional


yang lebih tinggi melaporkan keinginan yang lebih besar untuk lebih banyak
informasi ketika dihadapkan dengan gejala penipuan daripada auditor
internal dengan tingkat karakteristik skeptisisme profesional yang lebih
rendah?  
2. Setelah pelatihan kesadaran penipuan, apakah tanggapan auditor internal
dengan tingkat skeptisisme tinggi dan rendah lebih mirip dalam
menginginkan informasi ketika dihadapkan dengan gejala penipuan daripada
sebelum pelatihan?

Kekuatan Kekuatan dalam penelitian adalah:


Penelitian 1.Membahas tentang deteksi penipuan auditor
2.Penelitian ini menunjukkan bahwa pelatihan akan memiliki setidaknya
efek jangka pendek pada jumlah informasi tambahan yang akan diminta
oleh auditor yang skeptis rendah ketika dihadapkan dengan gejala
penipuan.
3.Penelitian ini menambah wawasan tentang karakteristik pribadi auditor
internal yang memiliki pengakuan yang lebih baik terhadap tanda
bahaya audit, dan berkontribusi pada diskusi tentang pentingnya auditor
KELOMPOK 3_AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN 11
KELOMPOK 3_AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN 12

Daftar Pustaka

Accounting Ethics, Second Edition. Ronald Duska, Brenda Shay Duska, and Julie
Ragatz © 2011 John Wiley & Sons, Ltd. Published 2011 by John Wiley & Sons,
Ltd. ISBN: 978-1-405-19613-0

IAI. MODUL CHARTERED ACCOUNTANT "Etika Profesi dan Tata Kelola Korporat".
Jakarta, 2015. Vol.03. Hal 23-39. http://iaiglobal.or.id/v03/files/modul/eptkk/.

"Bernie Madoff, Penjahat Skema Ponzi Terbesar yang Meninggal di Penjara" .


https://money.kompas.com/read/2021/04/16/183600826/bernie-madoff-penjahat-
skema-ponzi-terbesar-yang-meninggal-di-penjara?page=all. Diakses tanggal

“DuPont's deadly deceit: The decades-long cover-up behind the "world's most slippery
material"”. Sharon Kelly.
https://www.salon.com/2016/01/04/teflons_toxic_legacy_partner/

Di Balik Terang Lampu, Menyingkap Sisi Kelam PLTU Lewat “Sexy Killers”.
https://sains.kompas.com/read/2019/04/12/124242023/di-balik-terang-lampu-
menyingkap-sisi-kelam-pltu-lewat-sexy-killers?page=all

"Pencemaran Lingkungan: Pengertian, Jenis, dan Penyebab Terjadinya"


https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5765860/pencemaran-lingkungan-
pengertian-jenis-dan-penyebab-terjadinya.

Anda mungkin juga menyukai