Anda di halaman 1dari 2

Homili 4 Agustus 2022 Atau Allah dianggap sebagai teman (dongan)

Yer 31:31-34
Allah akan mengikat perjanjian baru
Bagi orang yang percaya, Allah pasti di posisikan lebih tinggi dari pada
“ Aku akan menaruh TauratKu dalam batin mereka dan menuliskannya
manusia. Dalam budaya batak, ada istilah debata natarida, debata natarida
dalam hati mereka. Maka aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan
menjadi umat-Ku” menyangkut pribadi manusia yang memiliki posisi sebagai hula-hula.
Sebab aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengikat
Biasanya hula-hula itu dihormati, karena diyakini mendatangkan berkat.
dosa mereka
Debata natarida saja diposisikan sebagai yang labih tinggi apalagi Debata
Mat 16:13-23
Kata orang, siapakah anak manusia itu? kita yang wafat di salib.
Tetapi apa katamu, siapakah aku ini?
Umat beriman memang memposisikan debata di atas kemusiaannya
Jawab simon petrus
tetapi, tidak jarang juga, bahkan sering terjadi bahwa manusia mengatur
“engkaulah mesias, Anak Allah yang hidup?
“Tuhan, Kiranya Allah menjauhkan hal itu. Hal itu sekali-laki takkan Allah. Kita melalui doa-doa dan peristiwa hidup sering kali mengatur Allah.
menimpa Engkau?
Kita tidak hanya mengatur Allah, tetapi juga menjengkali (mangoto-otoi

debata). Kita kerap kali merasa lebih benar dan bijak sana dari pada Allah.
Homili
Kita sering kali egois, padahal Allah tidak pernah egois. Apa katanya
Allah, siapakah Dia bagi kita?
kepada Yeremia, Aku akan mengikat perjanjian baru. Karena manusia
Apakah ia sosok yang menakutkan (habiaran)
selalu jatuh dalam dosa, Allah merubah perjanjian-Nya dengan Abraham
Apakah dia sosok yang sangat kuat (hagogoan)
dengan perjanjian baru, agar manusia selamat. Allah telah menamkan dalam
Apakah dia sosok yang dianggap sebagai penolong
diri kita perjanjian itu. Itulah yang sering disebut dengan suara hati. Suara
Apakah dia dianggap sebagai pengabul doa?
hati atau hati nuranilah yang sering kali membuat kita ragu/takut/mabiar
berbuat sesuatu yang buruk. Ia jugalah yang membuat kita merasa menyesal sesama, pastilah dengan tangan dibawah, tetapi kepada kalau meminta

atas kesalahan kita. Akan tetapi, kita juga sering kali mengatakan dalam diri kepada Allah malah dengan tangan diatas.

“gak apa-apa itu, dang masalah I”. ini membuat suara hati menjadi tumpul Memang tidak ada orang yang mau menderita, tetapi melalui

dan tak mampu lagi mengingatkan kita akan kebaikan. penderitaan sering kali kita tau untuk bersyukur. Kalau tidak tau api panas,

Kalau suara hati kita sudah tumpul, maka akan sulit bagi kita untuk kita tidak akan hati-hati dengan api. Demikian juga bahwa penderitaan

mendengar suara Allah. Kalau kita sulit mendengar suara Allah bagaimana sering kali menjadi sarana belajar untuk menjadi lebih baik. Tak ada

kita bisa mengenal Allah. Karena kita tidak mengenal Allah, maka mungkin keselamatan tanpa salib. Akan tetapi kita lebih sering memikirkan yang

juga kita tidak tau cara berkomunikasi, berdoa kepada Allah. Maka yang enak-enak saja. Bisa membuat ini, bisa membuat itu. Itulah sebabnya

terjadi adalah bahwa doaku dan keinginanku harus terjadi. seringkali doa kita isinya terbebas dari penderitaan, bukan memohon

Kita mungkin akan seperti petrus, ia mengakui Yesus mesias tetapi dia kekuatan agar bisa menghadapi penderitaan.

tidak mau yesus bertindak sebagai mesias. Kenapa, karena dia kurang Tuhan sering kali memberi kita kekuatan untuk menghadapi

mengenal Yesus sang mesias. Yang dia tau bahwa mesias akan menjadi penderitaan dan kesulitan, tetapi kita sering tidak puas, malahan ingin

raja, maka tidak mungkin menderita. Padahal keselamatan yang dibawa penderitaan hilang. Kalau penderitaan hilang hidup kita tidak akan menjadi

Yesus hanya terlaksana melalui salib. Allah saja mau menderita disalib, apa-apa, semua terasa hampa.

mengapa kita malah mau lari dari salib kita masing-masing. Saya mau mengajak kita semua untuk bersyukur atas kebaikan Allah

Kita percaya bahwa Allah itu baik dan akan memberi semua kebutuhan yang telah kita terima, termasuk kesulitan-kesulitan yang membuat kita

kita, tetapi apakah kita sendiri mau berjuang untuk itu. Jangan-jangan kita kuat. Mari senantiasa membuat Allah menjadi Allah bukan sosok yang bisa

meminta, tetapi Allah yang repot. Kalau kita meminta bantuan kepada kita atur sesuka hati.

Anda mungkin juga menyukai