Anda di halaman 1dari 5

RENCANA KERJA, SYARAT DAN SPESIFIKASI

PASAL 1
KETENTUAN UMUM

Pengertian / istilah yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah :


a. Kuasa Pengguna Anggaran disingkat KPA pejabat yang memperoleh kuasa
dari Pengguna Anggaran (PA) untuk melaksanakan sebagian kewenangan
dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian
Negara/Lembaga (Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
Jawa Tengah).
b. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah pejabat yang diberi kewenangan
oleh KPA untuk mengambil keputusan dan/atau melakukan tindakan yang
dapat mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara termasuk
didalamnya memeriksa fisik hasil pelaksanaan pekerjaan.
c. Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disingkat UKPBJ
adalah unit kerja di Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan
Pertanahan Nasional yang menjadi pusat keunggulan Pengadaan
Barang/Jasa.
d. Kelompok Kerja Pemilihan yang selanjutnya disebut Pokja Pemilihan adalah
sumber daya manusia yang ditetapkan oleh pimpinan UKPBJ untuk
mengelola pemilihan Penyedia.
e. Pejabat Pemeriksa Hasil Pekerjaan yang selanjutnya disingkat PjPHP adalah
pejabat administrasi/pejabat fungsional/personel yang bertugas memeriksa
administrasi hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa.
f. Penyedia Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut Penyedia
adalah Pelaku Usaha yang menyediakan barang/jasa berdasarkan kontrak.
g. Koordinator Teknis Kegiatan adalah Pejabat yang ditunjuk untuk
melaksanakan kegiatan sebagaimana yang tertuang dalam DIPA dan surat
keputusan atau Surat Perintah Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional Provinsi Jawa Tengah serta bertanggung jawab kepada
Penanggung Jawab Kegiatan.
h. Jasa Lainnya adalah jasa non-konsultansi atau jasa yang membutuhkan
peralatan, metodologi khusus, dan/ atau keterampilan dalam suatu sistem
tata kelola yang telah dikenal luas di dunia usaha untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan.
i. Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya disingkat HPS adalah perkiraan
harga barang/jasa yang ditetapkan oleh PPK.
j. Layanan Pengadaan Secara Elektronik selanjutnya disebut LPSE adalah
layanan pengelolaan teknologi informasi untuk memfasilitasi pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik
k. Tender adalah metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya.
l. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria
Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah.

1
m. Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan adalah jaminan tertulis
yang dikeluarkan oleh Bank Umum/ Perusahaan Penjaminan/ Perusahaan
Asuransi/ lembaga keuangan khusus yang menjalankan usaha di bidang
pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk mendorong ekspor Indonesia
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
lembaga pembiayaan ekspor Indonesia.
n. Digitalisasi Dokumen dan Warkah Pertanahan meliputi kegiatan
Digitalisasi Dokumen Warkah dan Validasi Buku Tanah dan Surat Ukur
yang merupakan suatu proses untuk memastikan bahwa program
beroperasi bersih, data yang disajikan benar dan berguna, serta
merupakan bagian dari jaminan kualitas.

o. Digitalisasi Dokumen Warkah adalah proses mengalihformatkan data


analog ke digital/elektronik dengan mekanisme pemindaian/scanning
terhadap Buku Tanah, Surat Ukur dan Warkah Pendaftaran Pertama Kali
(DI208).

p. Validasi Buku Tanah dan Surat Ukur adalah proses membandingkan dan
mencocokkan fisik Buku Tanah dan Surat Ukur dengan database KKP.
Melakukan perekaman semua informasi yang terdapat pada Buku Tanah
dan Surat Ukur, baik data pendaftaran pertama kali maupun data pada
catatan pendaftarannya yang kemudian menyimpan hasil Validasi Buku
Tanah dan Surat Ukur t e r s e b u t ke dalam sebuah sistem manajemen
dokumen elektronik.

q. Pekerjaan Digitalisasi Dokumen dan Warkah Pertanahan menggunakan


sumber dana PNBP.
r. Maksimum Pencairan Dana (MP) adalah Penetapan batas maksimum
pencairan dana DIPA sumber dana PNBP pada Satuan Kerja di lingkungan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
s. Kordinator Teknis Kegiatan adalah pegawai/PNS dari Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional yang bertugas melakukan monitoring
pelaksanaan kegiatan.
t. Pejabat Pelaksana Teknis adalah pegawai/PNS dari Kantor Pertanahan
yang bertugas sebagai penanggung jawab dokumen terkait pekerjaan serta
sebagai penghubung antara Penyedia dan Kordinator Teknis Kegiatan
dalam rangka pemeriksaan progres pekerjaan.

Pasal 2
PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Sebelum penyedia melaksanakan pekerjaan dilakukan rapat kordinasi awal


antara Pejabat Pembuat Komitmen, Penyedia, Kordinator Teknis Kegiatan
dan Pejabat Pelaksana Teknis untuk membahas pelaksanaan pekerjaan
sesuai kondisi lapangan masing-masing Kantor Pertanahan sekaligus
melakukan pemeriksaan personil dan peralatan dari penyedia.
2. Penyedia dan Pejabat Pelaksana Teknis melakukan inventarisasi dokumen
yang akan digunakan dalam pekerjaan. Pejabat Pembuat Komitmen

2
bersama dengan Koordinator Teknis Kegiatan memeriksa form yang akan
digunakan dalam pelaksanaan kegiatan antara lain :
a. Hasil Inventarisasi (untuk masing-masing jenis dokumen)
b. Kartu Kendali Arsip
c. Rekap Progres Pekerjaan
d. Rekap Detail Progres Pekerjaan
e. Bon Peminjaman dan Pengembalian
f. Berita Acara Serat Terima Pekerjaan Awal dan Akhir
3. Selain memeriksa kegiatan persiapan diatas, Pejabat Pembuat Komitmen
dan Koordinator Teknis Kegiatan memastikan ketersediaan ruangan baik
yang akan disediakan oleh Kantor Pertanahan ataupun disediakan secara
mandiri oleh Penyedia, termasuk juga ketersedian jaringan internet dan
listrik.
4. Penyedia tidak dibenarkan untuk membawa dokumen keluar dari
lingkungan Kantor Pertanahan.
5. Dikecualikan terhadap angka 4 diatas apabila ketersediaan ruangan kerja
tidak memungkinkan/memadai maka tempat kerja penyedia dapat
ditentukan lain berdasarkan kesepakatan dengan mempertimbangkan
faktor keamanan dokumen serta dilakukan pengawasan oleh Pejabat
Pelaksana Teknis yang ditunjuk.

PASAL 3
KELUARAN DAN TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN UTAMA

1. Keluaran dari Kegiatan Digitalisasi Dokumen dan Warkah Pertanahan


adalah dokumen berupa Laporan/Rekap hasil pekerjaan sesuai Kerangka
Acuan Kerja yang ditentukan.
2. Tahapan pelaksanaan pekerjaan utama dan spesifikasi tertuang dalam
Kerangka Acuan Kerja.
3. Penyedia dapat melaporkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen melalui
Pejabat Pelaksana Teknis dan/atau Kordinator Teknis Kegiatan apabila
dalam pelaksanaan pekerjaan utama terdapat hambatan atau kendala
terhadap Sistem Komputerisasi Pertanahan (KKP) untuk selanjutnya
diteruskan kepada Pusat Data dan Informasi, Tata Ruang dan Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional apabila tidak bisa diselesaikan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen.
4. Terhadap hambatan dan kendala dituangkan dalam Berita Acara, apabila
mempengaruhi waktu pelaksanaan pekerjaan akan dilakukan addendum
kontrak.
5. Laporan yang dipersyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja wajib dibuat
oleh Penyedia.
6. Stempel validasi disediakan oleh Penyedia sebagaimana diuraikan dalam
Kerangka Acuan Kerja atas persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen.

PASAL 4
JAMINAN

3
1. Jaminan dalam pelaksanaan kontrak secara umum telah diatur dalam
Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah nomor :
9 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Melalui Penyedia, yang terdiri dari :
a. Jaminan Pelaksanaan
b. Jaminan Uang Muka
c. Jaminan Pemeliharaan
2. Jaminan Uang Muka ditetapkan sebesar 20 (dua puluh) persen dari nilai
kontrak.
3. Pengembalian uang muka harus diperhitungkan berangsur-angsur
secara proporsional pada setiap pembayaran prestasi pekerjaan dan
paling lambat harus lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi 100%
(seratus persen)
4. Jaminan berupa Bank Garansi yang diterbitkan oleh Bank Pemerintah
dimana Penyedia tercatat sebagai Nasabah untuk selanjutnya Rekening
tersebut sebagai tujuan pembayaran oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

PASAL 5
PERUBAHAN KONTRAK

1. Pejabat Pembuat Komitmen bersama penyedia dapat melakukan perubahan


kontrak, yang meliputi :
a. Menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalam
Kontrak;
b. Menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan;
c. Mengubah spesifikasi teknis sesuai dengan kondisi lapangan;
d. Mengubah jadwal pelaksanaan.
2. Pelaksanaan perubahan kontrak sebagaimana tersebut pada angka 1
diatas, tidak terbatas pada :
a. Tidak tersedia anggaran untuk pembayaran termyn diakibatkan
kekurangan alokasi sumber dana PNBP pada Maksimum Pencairan
Dana.
b. Kekurangan alokasi sumber dana PNBP berdasarkan penjelasan dari
Kementerian Agraria dan Tata Ruang.
c. Tidak tersedia dokumen pertanahan sebagai obyek pekerjaan.
d. Ketentuan pada angka 4 pasal 3 diatas.
3. Terhadap angka 2 dilakukan pemutusan kontrak.
4. Pemutusan kontrak dilakukan setelah menghitung pembayaran yang telah
dilakukan termasuk uang muka terhadap volume pekerjaan.

PASAL 6
MASA PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN

Masa pemeliharaan ditetapkan selama 60 (enam puluh) hari kalender sejak


terhitung serah terima pekerjaan, dan dibayarkan sebesar 5% setelah masa
pemeliharaan berakhir.

4
PASAL 7
LAIN - LAIN

1. Pelaksanaan pekerjaan Digitalisasi Dokumen dan Warkah Pertanahan ini


dilakukan pada masa pandemi COVID-19 dan penyedia wajib
melaksanakan protokol kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Tenaga kerja yang disediakan oleh Penyedia harus dalam kondisi sehat
serta memenuhi syarat kesehatan sebagaimana diuraikan dalam Kerangka
Acuan Kerja yang akan dilakukan pembuktian bersamaan pada saat
pemeriksaan personil dan alat pada saat rapat kordinasi awal pekerjaan.
3. Apabila berdasarkan rekomendasi Satuan Tugas Covid-19 sesuai wilayah
Kabupaten / Kota tidak dapat dilaksanakan sementara waktu, maka
kontrak akan dilakukan perubahan dan/atau penundaan.
4. Apabila setelah penundaan kontrak kegiatan tersebut tidak dapat
dilaksanakan maka akan dilakukan pemutusan kontrak sebagaimana
angka 3 pasal 5 diatas.

PASAL 8
PENUTUP

Apabila dalam rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) ini untuk uraian bahan-
bahan, pekerjaan-pekerjaan, yang tidak disebut perkataan atau kalimat
“diselenggarakan oleh Penyedia” maka hal ini harus dianggap seperti
disebutkan.

Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka bagian-bagian yang nyata
termasuk didalam pekerjaan ini, tetapi tidak dimasukkan atau disebut kata
demi kata dalam RKS ini, haruslah diselenggarakan oleh Penyedia dan
diterima sebagai “hal” yang disebutkan.

Hal-hal yang tidak tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat ini ditentukan
lebih lanjut oleh Pejabat Pembuat Komitmen atau bilamana perlu diadakan
perbaikan dalam Rencana Kerja Syarat.

Anda mungkin juga menyukai