Anda di halaman 1dari 8

Mata Kuliah Dosen Pengampuh

Pancasila dan kewarganegaraan Ahmad Fauzi, M. Pd

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Disusun oleh
PUTRI ARISSANTI
NIM : 242022003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM TEUKU DIRUNDENG MEULABOH
1444 H / 2022M
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian pancasila sebagai sistem filsafat

Pancasila mengandung pandangan nilai dan, pemikiran yang dapat menjadi substansi dan
isi pembentukan ideologi pancasila. Pancasila merupakan hasil hasil perenungan jiwa yang
mendalam hasil perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the found lalu
dituangkan dalam suatu sistem.

Pancasila sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam
kehidupan sehari hari. seperti contoh pada sila pertama yang berisi Ketuhanan Yang Maha
Esa, disaat kita menerapkan sila pertama kita juga harus memperhatikan pula sila ke 2 3 4
dan 5. tidak hanya menerapkan satu sila saja.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi filsafat
1. IR. Soekarno

Menurut Soekarno, filsafat Pancasila merupakan filsafat asli dari Indonesia yang
diambil dari budaya dan tradisi Indonesia dan akulturasi budaya India (Hindu-
Budha), Barat (Kristen), dan Arab (Islam).

2. Soeharto

Filsafat Pancasila mulai mengalami perubahan, melalui para filsuf yang lahir dari
Depdikbud. Semua elemen Barat disingkirkan dan diganti dengan interpretasi dalam
budaya Indonesia (Pancasila truly Indonesia).

3. Ruslan Abdulgani

Menurut Ruslan Abdulgani, Pancasila itu adalah filsafat dari negara yang terlahir
sebagai ideologi kolektif (cita-cita bersama) seluruh rakyat dan bangsa Indonesia.

4. Notonagoro

Notonagoro mengatakan bahwa filsafat Pancasila memberikan pengetahuan dan


pengertian ilmiah mengenai hakikat Pancasila. Menurutnya, secara ontologi, kajian
Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan untuk mengetahui hakikat dasar sila-sila yang
terkandung di dalam Pancasila.
B. Penyusunan sila sila sebagai sebuah sistem
Penyusunan sila-sila Pancasila sebagai suatu filsafat Suatu sistem memiliki ciri-
ciri Suatu kesatuan bagian-bagian. Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-
sendiri bagian-bagian itu saling berhubungan dan saling ketergantungan keseluruhan
tersebut untuk mencapai suatu ttujua Terjadi dalam suatu lingkungan yang komplek
pancasila yangterdiri atas bagian-bagian, yaitu sila-sila pancasila, merupakan suatu
kesatuan yang sistematis, ini bisa dilihat sebagai berikut:
Susunan sila-sila yang bersifat organis
Isi sila-sila pancasil, merupakan suatu kesatuan, tiap sila tidak dapat berdiri sendiri
terlepas dari sila-sila lainnya. Hakikat ontologis manusia “monopluralis”, yang terdiri
atas unsur-unsur : susunan kodrat “jasmani-rohani”, sifat kodrat “manusia pribadai
yang berdiri sendiri makhluk tuhan YME. Kesatuan sila-sila pancasila yang besifat
organis tersebut pada hakikatnya secara filosofis bersumber dari hakikat dasar
ontologism manusia sebagai pendukung sila-sila pancasila yaitu hakikat manusia
“monopluralis”
Susunan sila-sila pancasila yang bersifat hierarkhis dan berbentuk paramidal
Urutan-urutan kelima sila menunjukan suatu rangkaian tingkat dalam luas dan isi
sifatnya, merupakan pengkhususan dari sila-sila dimukanya, diantara kelima sila ada
hubungannya yang mengikat yang satu kepada yang lainnya, merupakankeseluruhan
yang bulat.
Secara ontologis hakikat sila-sila pancasila, didasarkan pada landasan sila-silanya,
yaitu: Tuhan,manusia,satu,rakyat,dan adi. Sehingga sifat dan hakikat Negara harus
sesuai dengan landasan tersebut.

Rumusan pancasila yang bersifat hierarkhisdan berbentuk pyramidal :


Sila I : ketuhanan yang maha esa, meliputi dan menjiwai sila II,III,IV,dan V
Sila II : kemanusiaan yang adil dan beradab,diliputi dan dijiwai oleh sila I,III,IV,dan
V
Sila III : persatuan Indonesia, yang meliputi dan dijiwai oleh sila I,II,IV,dan V
Sila IV : kerakyatan yang dipimpin oleh hikmad kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, diliputi dan dijiwai oleh sila I,II,III,dan V
Sila V : keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia, yang diliputi dan dijiwai oleh
sila I,II,III,dan IV
Rumusan hubungan kesatuan sila-sila pancasila yang saling mengisi dan saling
mengkualifikasi
Kesatuan sila-sila pancasila yang “majemuk tunggal”, “hierarkhis pyramidal” mempunyai
sifat saling mengisi dan saling mengkualifkasi, artinya dalam setiap sila terkandung empat
sila yang lainnya.

C. Dasar penyusunan pancasila sebagai suatu sistem filsafat.


Pancasila dikatakan sebagai filsafat karena merupakan hasil perenungan jiwa yang
mendalam yang dilakukan oleh para pendahulu kita, yang kemudian dituangkan
dalamsuatu sistem yang tepat. perenungan atau perumusan pancasila ini dilakukan secara
musyawarah untuk menghasilkan satu pemikiran atau satu dasar negara indonesia yaitu
pancasila yang sesuai dengan kepribadian bangsa indonesia dan sesuai dengan
kebudayaan serta beberapa keragaman yang ada di indonesia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dimaksud dengan falsafah
adalah “ sesuatu yang masih dicari kebenarannya”. Ini artinya bahwa pancasila itu masih
dicari kebenarannya.Artinya pancasila belum memberikan kejelasan yang pasti tentang
sistem untuk menjalankan pemerintahan. Buktinya sampai hari ini tidak ada seorang
ilmuwan, pakar atau cendekiawan di negeri ini yang mampu merumuskan tentang system
pemerintahan negara ini.

contohnya : penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, seperti


Mengimani adanya Tuhan yang Maha Esa serta mematuhi perintah dan menjauhi
larangan-Nya. Menerapkan toleransi antar umat beragama. Tidak melakukan pemaksaan
dan menghormati kebebasan beragama. Tidak merendahkan atau mencemooh agama
maupun pemeluk agama lain.

D. Pandangan Integralistik dalam Filsafat Pancasila

Pandangan Integralistik dalam Filsafat Pancasila(singkat)Integralisme atau


nasionalisme integral adalah ideologi yang menyatakanbahwa sebuah bangsa adalah suatu
kesatuan organik. Integralismemempertahankan diferensiasi sosial dan hierarki dalam kerja
samaantarkelas sosial sehingga memicu konflik antara berbagai kelompoksosial dan
ekonomi.Pancasila berfokuskan pada manusia. Manusialah yang berkeTuhanan,yang
berkemanusiaan, yang berpersatuan, yang berkerakyatan dan yangberkeadilan sosial. Akan
tetapi bukan manusia yang menjadi dasarpersatuan dan kesatuan sila-sila Pancasila itu,
melainkan dasar persatuandan kesatuan itu terletak pada hakikat manusia.Pancasila yang
bulat dan utuh yang bersifat majemuk tunggal itu menjadidasar hidup bersama bangsa
Indonesia yang bersifat majemuk tunggalpula. Dalam kenyataannya, bangsa Indonesia itu
terdiri dari berbagai sukubangsa, adat istiadat, budaya dan agama yang berbeda. perbedaanitu
merupakan hal yang wajar, seperti halnya bahwa manusia yang satu ituberbeda dari manusia
yang lain.Nilai Filsafat Pancasila pada dasarnya memiliki asas integralistik ataunasionalisme
di dalamnya yang dapat menjadi pemersatu bangsaIndonesia yang secara keseluruhan terdiri
dari budaya dan suku yangbeda berbeda tapi tetap satu dalam Pancasila yang memiliki
unsurintegralisme.Asas-asas Integralistik tersebut dapat dilihat dalam sila ke-3, ke-4, dan ke-
5 Pancasila yang memiliki makna persatuan dengan asas musyawarahdan mufakat, serta
mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyatIndonesia. Asas-asas ini dilandasi pula oleh asas
kemanusiaan yang adil(sila kedua) yang beradab dan berlandaskan keTuhanan yang maha
esa(sila pertama).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Filsafat Pancasila dapat diartikan sebagai hasil pemikiran yang sedalam-dalamnya
dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu
(kenyataan, norma-norma, nilai-nilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana,
paling baik dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia. Pancasila pada hakikatnya juga
memiliki arti sebagai perwujudan nilai nilai luhur bangsa Indonesia sepanjang sejarah,
dan merupakan penggabungan antara unsur unsur- budaya luar yang sesuai dengan
budaya Indonesia sehingga keseluruhannya terpadu menjadi sebuah Ideologi yang
bernama Pancasila. Pandangan tersebut akhirnya di yakini loeh bangsa Indonesia
dalam melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan dari gagasan itulah
dapat diketahui akan cita- cita yang ingin di capai oleh bangsa dan Negara Indonesia.
Nilai filsafat Pancasila berkembang dalam kebudayaan dan peradaban bangsa
Indonesia terutama sebagai jiwa dan sumber dalam hal kerohanian bangsa dalam
perjuangan melawan imperialisme dan kolonialisme. Nilai filsafat pancasila secara
filosofis- ideologis berkembang dalam sisterm kenegaraan Indonesia yang dinamakan
UUD1945. Jadi, tegaknya bangsa dan dan NKRI sebagai bangsa yang merdeka bersatu
berdaulat adil dan makmur, sangat ditentukan oleh tegaknya intergritas sistem
kenegaraan pancasila dan UUD 1945. Pancasila yang sekarang menjadi ideologi
Negara, bersumber pada bangsa Indonesia sendiri, artinya, pancasila digali dari
kekayaan bangsa Indonesia, antara lain adat istiadat, budaya, serta nilai nilai religius
yang terpelihara dan berkembang sebagai pandangan hidup bangsa.

karena pancasila mengandung pandangan nilai dan, pemikiran yang dapat menjadi
substansi dan isi pembentukan ideologi pancasila. Pancasila merupakan hasil hasil
perenungan jiwa yang mendalam hasil perenungan jiwa yang mendalam yang
dilakukan oleh the founding father, lalu dituangkan dalam suatu sistem.

contohnya : pancasila sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku dan
perbuatan dalam kehidupan sehari hari. seperti contoh pada sila pertama yang berisi
Ketuhanan Yang Maha Esa, disaat kita menerapkan sila pertama kita juga harus
memperhatikan pula sila ke 2 3 4 dan 5. tidak hanya menerapkan satu sila saja.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bola.com/ragam/read/4424273/pengertian-filsafat-pancasila-ketahui-
fungsi-dan-tujuannya

https://sipejar.um.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=227535#:~:text=Jawab%3A%20Pa
ncasila%20dikatakan%20sebagai%20sistem,bangsa%20dalam%20berbangsa%20dan
%20bernegarahttps://sipejar.um.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=227535#:~:text=Jaw
ab%3A%20Pancasila%20dikatakan%20sebagai%20sistem,bangsa%20dalam%20berb
angsa%20dan%20bernegara

https://www.coursehero.com/file/57397502/Pandangan-Integralistik-dalam-filsafat-
Pancasiladocx/

Anda mungkin juga menyukai