Makalah Siti Rahayu
Makalah Siti Rahayu
Disusun oleh
Kelompok 1:
SITI RAHAYU
(242022001)
ACEH BARAT
2023 M /1443
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pancasila merupakan satu dasar negara yang sakral. Semua warga negara
Indonesia wajib mematuhi dan juga mengamalkannya. Namun, hal tersebut tidak
dianggap sama oleh setiap orang. Padahal nilai-nilai Pancasila itu sendiri diambil
dari kehidupan ideal bangsa Indonesia. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai
Nilai-nilai Pancasila patut menjadi perhatian. Sejarah telah mengungkapkan bahwa
Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup
kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir
batin yang makin baik di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Nilai-nilai Pancasila tersebut sudah ada sejak dahulu kala yang merupakan
terapan dalam kehidupan sehari-hari. Bahwasanya Pancasila yang telah diterima
dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang
telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu
kekuatan mana pun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan
bangsa Indonesia.
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pancasila?
2. Bagaimana sejarah perkembangan Pancasila?
3. Bagaimana asal usul Pancasila?
4. Apa pengertian kewarganegaraan?
5. Apa tujuan pendidikan kewarganegaraan?
6. Apa landasan pendidikan kewarganegaraan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Pancasila.
2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah perkembangan Pancasila.
3. Untuk mengetahui bagaimana asal usul Pancasila.
4. Untuk mengetahui pengertian kewarganegaraan.
5. Untuk mengetahui tujuan pendidikan kewarganegaraan.
6. Untuk mengetahui landasan pendidikan kewarganegaraan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila
1. Ketuhanan Ketuhanan
2. Nilai Kemanusiaan
Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab berarti rasa sadar akan sikap
serta perilaku yang bermoral sesuai dengan dasar hati nurani dan tidak semena-
mena dalam memperlakukan satu hal.
3. Nilai Persatuan
4. Nilai Kerakyatan
4
Nilai Kerakyatan memiliki makna sebuah pemerintahan negara yang diatur
oleh rakyat, dari rakyat, dan untuk rakyat dengan jalan musyawarah melalui
berbagai lembaga perwakilan.
5. Nilai Keadilan
Badan ini mengadakan sidangnya yang pertama dari tanggal 29 Mei 1945
dengan tema dasar negara. Rapat pertama ini diadakan di gedung Chuo Sangi In di
Jalan Pejambon 6 Jakarta yang kini dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila.
Pada zaman Belanda, gedung tersebut merupakan gedung Volksraad (bahasa
Indonesia: "Perwakilan Rakyat").
Usul yang berkenaan dengan dasar negara yang banyak dikenal sekarang
adalah usul-usul dari Prof. Mr. Muh. Yamin, Prof. Dr. Soepomo, dan usul dari Ir.
Soekarno. Dan berdasarkan catatan yang ada, M. Yamin mendapat kesempatan
menyampaikan usulnya pada tanggal 29 Mei 1945. Lima dasar yang diusulkan oleh
M. Yamin yaitu:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat(Keadilan Sosial).
5
Usul dasar negara yang disampaikan kepada Badan penyelidik secara
tertulis tercantum adalah sebagai berikut:
1. Nasionalisme-Kebangsaan Indonesia,
6
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan,
4. Kesejahteraan Sosial,
5. Ketuhanan.
7
C. Asal Usul Pancasila
Istilah Pancasila pertama kali diusulkan oleh Ir. Soekarno pada sidang I
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia(BPUPKI)
atau Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai tepatnya pada tanggal 1 Juni 1945.
Dasar negara yang diusulkan oleh Ir. Soekarno ada lima dasar negara, yakni
kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan. Pada
awalnya lima dasar tersebut dinamakan Panca Dharma, namun Ir. Soekarno kurang
sependapat karena Dharma mempunyai arti kewajiban, sedangkan disini yang
dibahas adalah tentang dasar Negara bukan kewajiban Negara.
Dalam pidatonya, bung Karno berharap lima dasar tersebut dapat didirikan
negara Indonesia yang kekal dan abadi. Namun Ir.Soekarno juga memberikan
pilihan kepada pihak-pihak yang tidak suka pada bilangan lima, Ir. Soekarno
menjadikan tiga asas, yakni socio-nasionalisme, socio-demokratie, dan Ketuhanan.
Ir. Soekarno juga memberikan pilihan kepada pihak-pihak yang kurang setuju
dengan tiga dasar tersebut, dan menggantinya dengan satu dasar yakni “gotong
royong”.
Menurut Ir. Soekarno gotong royong adalah suatu paham yang identik
dengan kekeluargaan, dan kekeluargaan adalah suatu paham yang statis, tetapi
gotong royong adalah menggambarkan suatu usaha, satu amal pekerjaan, satu karya
dan satu pekerjaan yang dilaksanakan bersama-sama.
D. Pengertian Kewarganegaraan
8
diberikan nomor identitas yang unik (Nomor Induk Kependudukan, NIK) apabila
ia telah berusia 17 tahun dan mencatatkan diri di kantor pemerintahan. Paspor
diberikan oleh negara kepada warga negaranya sebagai bukti identitas yang
bersangkutan dalam tata hukum internasional. Kewarganegaraan Republik
Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia.
9
4. Mengembangkan sikap demokrasi berkeadaban dan bertanggungjawab,
serta mengembangkan kemampuan kompetitif bangsa di era globalisasi
5. Menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan
10
d. Keputusan Dirjen Dikti No. 38/Dikti/2002 tentang Rambu-rambu
Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi
e. Keputusan Dirjen Dikti No. 43/Dikti/2006 tentang Rambu-rambu
Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila merupakan dasar kesatuan NKRI. Proses sejarah lahirnya
Pancasila merupakan bagian penting bangsa yang tak akan terlupakan.
Kata Pancasila sendiri merupakan serapan dari bahasa Sangsekerta dimana Panca
berarti lima dan Sila berarti asas atau prinsip.
11
Kewarganegaraan adalah segala jenis hubungan dengan suatu Negara yang
mengakibatkan adanya kewajiban Negara itu untuk melindungi orang yang
bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA
12