Anda di halaman 1dari 35
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG IGD RSUP NUSA TENGGARA BARAT SOILTEST - 41.ViI. 2021 - MCS 4. Prabu Ran men, Sandubaya, jusa Tenggara Barat Kota Matarar LABORATORIUM GEOTEKNIK DAN MEKANIKA TANAH. Kementrian Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MATARAM SOIL TEST GEDUNG IGD RSUP NUSA TENGGARA BARAT 41 Prabu Ranghasar Dasan Cermen,Sandubaya, Kota Matera, Nusa Tenggara Sarat Daftar Isi PENGANTAR 3 BAB.1. PENDAHULUAN 4 11 Maksud dan Tujuan 4 12 Lokasi Proyek 4 BAB. Il. METODOLOG! 5 2.1 Pengujian Core Drilling 5 22 Pengujian SPT 6 2.3. Undisturbed Soil Sampling ( UDS ) 6 2.4 Pengujian Lapangan Dengan Penetrasi sondir/ CPT 7 25 Pengujian Laboratorium 8 2.6 Parameter Data Pendukung 9 27 Analisa Data HasilPengujian 15 2.7.1. Analisa Data Hasil Pengujian Laboratorium .. see bannaneneene as 2.7.1.1 Daya Dukung Tekan Pondasi Lajur 18 2.7.12. Penurunan Pondasi 18 2.7.2. Analisa Data Hasil Pengujian Sondir 16 2.7.2.1 Daya Dukung Pondasi Dangkal Berdasarkan Data Lapangan Sondir/ CPT. 16 2.7.2.1.1 Rumus Bowles 16 2.7.2.1.2 Rumus Mayerhof 16 2.7.2.2 Daya Dukung Pondasi Tiang Tunggal Berdasarkan Data Lapangan Sondir/ Pr. 7 2.7.3. Analisa Data Hasil Pengujian SPT 18 [MITRA CIPTA SASANA, lan sikas 08 BTN Puncang His Matar, Nusa Tenggara Barat 1 Telp. (0370) 7504223, Faxmie (0370) 7500323 Ema: mes consuitantlombak@gmaicom SOIL TEST GEDUNG IGD RSUP NUSA TENGGARA BARAT 41 Prabu Ranghasar Dasan Cermen,Sandubaya, Kota Matera, Nusa Tenggara Sarat 2.7.3.1. Kapasitas Daya dukung Pondasi DangkalBerdasarkan Data dari hasil uji SPT 18 2.7.3.2. Kapasitas Daya dukung Pondasi Tiang TunggalBerdasarkan Data dari hasil uji SPT 19 2.7.3.2.1.Tiang Pracetak 19 2.7.3.2.2.Tiang Bor ( Bore Pile } 20 2.7.3.2.3.Kapasitas Dukung Aksial - Tarik “ snes 25 BAB. Ill, HASIL INVESTIGASI 26 3.1 Geologi Daerah Penyelidikan 26 3.2 Pengujian sondir / CPT 28 3.3 Core Drilling 29 3.4 — Hasil Pengujian Material UDS 30 3.5 Profile Tanah dari Hasil Pengujian Sondir dan Borring Sampling 31 3.6 Analisa Daya Dukung Tanah “ 7 sonne — B 3.6.1. Daya Dukung jin Tanah Untuk Pondasi Dangkal 32 3.6.2. Daya Dukung Ijin Tanah Untuk Pondasi Tiang Tunggal ( Pile) soe 3B BAB. IV. Kesimpulan 34 Lampiran : 1. Data Hasil Pengujian Sondir, 2. Data Hasil Pengujian Borring & SPT Di Lapangan 3. Data Hasil Pengujian Material Di Laboratorium 4. Dokumentasi Kegiatan [MITRA CIPTA SASANA, ln skas.09 OT Pucane iby Nata Nest Tenaga Barat = Telp. (0370) 7504223, Faxmie (0370) 7500323 Ema: mes consuitantlombak@gmaicom SOIL TEST GEDUNG IGD RSUP NUSA TENGGARA BARAT I. Prabu Rangkasari, Dasan Cermen,Sandubaye, Kota Mataram, Nusa Tenggara Sarat Nomor Laporan : SOILTEST - 41.VIl. 2021 - MCS Lampiran £1 (satu) berkas Perihal : Laporan Hasil Pengujian Lapangan & Laboratorium Pembangunan Gedung IGD RSUP NTB diawali dengan survey identifikasi kondisii daya dukung ijin tanah. Identifikasi Geoteknik dilakukan dengan metode pengujian berupa Sondir , core drilling ( Pengambilan sampel UDS ) dan pengujian SPT ,serta pengujian material UDS hasil kegiatan borring di laboratorium. Kegiatan pengujian lapangan dilanjutkan dengan pengujian dilaboratorium. Hasil pengujian tersebut telah kami tuangkan dalam satu buah berkas laporan pengujian lapangan dan Laboratorium, ‘Atas kepercayaan dan kerjasamanya dalam pelaksanaan kegiatan soil test diucapkan terima kasih. [MITRA CIPTA SASANA, alan skas P03 BTN Puncang Hijau Mataam, Nusa Tenggara Barat Telp. (0370) 7504125, Faxmie (0370) 7500123 Ema: mes consultantlombak@gmaicom SOIL TEST GEDUNG IGD RSUP NUSA TENGGARA BARAT 41 Prabu Ranghasar Dasan Cermen,Sandubaya, Kota Matera, Nusa Tenggara Sarat BABI PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN Soil test lahan Gedung IGD RSUP NTB dengan tujuan mendapatkan data- data lapisan tanah berupa daya dukung tanah, dimana data tersebut digunakan sebagai pedoman dalam analisa perencanaan, sehingga didapatkan desain pondasi yang aman, efisien, dan dimungkinkan pelaksanaannya, 1.2. LOKASI PROYEK Soil test berada di Dasan Cermen jalan Prabu Rangkasari Sandubaya Kota Mataram. Lingkup pekerjaan meliputi: > Penyelidikan lapangan Borring Sampel (2 titik pengujian kedalaman 30 m ) > SPT interval 2m > Sondir 2 titik, dengan kapasitas alat 250 kg/cm? > Pengujian Laboratorium ( Sifat fisis dan mekanis tanah ) Tabel 1.1 Koordinat titik- titik pengujian 1 Sol Xa dd mE Y 9048411 mS. 2 $02 _X:404108 mE V0 048 386 mS 3 BHA _X.404142 mE Y_9 040414 mS 46H? x 404 106 mE _Y 9048417 ms Level muka tanah dalam penyelidikan ini adalah level muka tanah pada saat pengujian berlangsung. [MITRA CIPTA SASANA, lan sikas 08 BTN Puncang His Matar, Nusa Tenggara Barat Telp. (0370) 7504223, Faxmie (0370) 7500323 Ema: mes consuitantlombak@gmaicom SOIL TEST GEDUNG IGD RSUP NUSA TENGGARA BARAT 41 Prabu Ranghasar Dasan Cermen,Sandubaya, Kota Matera, Nusa Tenggara Sarat BAB II METODOLOGI Soil test dilakukan di sekitar rencana pondasi bangunan. Lingkup pekerjaan yang dilakukan ‘mengacu pada Term of Reference dan Bill Quantity Perencanaan. 2.1 Pengujian Core Drilling Pekerjaan pemboran inti (core drilling) meliputi pengambilan contoh (core sampling), pengujian daya dukung standard (Standard Penetration Tes), dan pengamatan muka air ‘tanah.kedalaman pengeboran 30 m. Metode pengambilan sampel tersebut dilakukan dengan menggunakan mesin bor putar hidrolik didukung dengan mesin pompa untuk sirkulasi air pemboran.1 unit mesin bor sistem rotary KOKEN KT 03 dilengkapi dengan 1 unit pompa sanchin SC-120, maupun satu unit pompa suplai sanchin SC- 45. Pengambilan contoh inti bor dengan mempergunakan Single Core Barrel untuk tanah dan batuan lapuk dan Double Core Barrel untuk batuan yang keras. Mata Boryang digunakan tipe supermetal diameter luar 76 mm dan diamond bit dengan diameter core 48 mm, Untuk menahan kelongsoran dinding lubang bor dipakai pipa pelindung ( cassing ) diameter luar 89 mm. Hasil Pemboran diambil secara bertahap berupa contoh inti (core) yang disimpan dalam kotak contoh (Core Box) untuk 5 meter pemercontohan corring. Contoh inti disajikan dalam slot per meter lima susun untuk satu core box. Pengamatan muka air tanah dilakukan setiap hari. Gambar 2.1 Kegiatan Borring Sampel [MITRA CIPTA SASANA, alan skas P03 BTN Puncang Hijau Matarar, Nusa Tenggara Barat Telp. (0370) 7501223, Faxmie (0370) 7500123 Ema: mes consuitantlombak@gmaicom SOIL TEST GEDUNG IGD RSUP NUSA TENGGARA BARAT 41 Prabu Rangkater,Dasan Cermen, Sanday, Kota Matar, Nusa Tenggara Barat 2.2 Pengujian SPT Pengujian SPT (Standard Penetration Test) dilakukan dengan Standard ASTM D 1586 dengan interval pengujian setiap 2 meter. Pelaksanaan pengujian dilakukan dengan cara ‘mencacat jumlah pukulan penumbuk hammer terhadap piston barrel SPT sepanjang 45 em, Interval pembacaan setiap 15 em. Berat beban penumbuk 63,5 kg dengan tinggi jatuh 760 mm. Besarnya tahanan dari tanah dapat diketahui dari banyaknya pukulan setiap 3x15 cm dan diambil besarnya nilai N pada 2x15 cm terakhir. Gambar 2.2 Kegiatan pengujian SPT di lapangan Tingkat kepadatan/ konsistensi lapisan yang dinyatakan oleh nilai N hasil_ uji standardpenetrasi (SPT) menggunakan tabel Terzaghi and Peck (1948) 2.3 Undisturb Soil Sampling (UDS) Pengambilan sample tanah tak terganggu merujuk pada ASTM 1587-83 83 “Standard Practice for Thi Walled Tube Sampling of Soils”.Pengambilan contoh tanah tak terganggu biasanya dilakukan pada pengujian bor inti menggunakan “Shelby tube sampler” seperti pada Gambar 2-3. Selanjutnya sampel dilindungi terhadap beban luar seperti kejutan, getaran dan beberapa hal lain yang dapat menggangeu sample tersebut. Kedalaman pengambilan sample tak terganggu di tulis pada boring log. [MITRA CIPTA SASANA, alan skas P03 BTN Puncang Hijau Matarar, Nusa Tenggara Barat Telp. (0370) 7501223, Faxmie (0370) 7500123 Ema: mes consuitantlombak@gmaicom SOIL TEST GEDUNG IGD RSUP NUSA TENGGARA BARAT 41 Prabu Ranghasar Dasan Cermen,Sandubaya, Kota Matera, Nusa Tenggara Sarat = see Pesca ake Gambar 2.3 Undisturb Soil Sampler di Lapangan 2.4 Pengi Pengujian ini untuk mengevaluasi kekuatan tanah.Titik pengujian berada pada sekitar in Lapangan dengan penetrasi sondir / CPT ‘tapak pondasi.Pengujian penetrasi sondir dilakukan dengan penetrometer mekanis model GMF, Holland, kapasitas alat + 2.5 ton, pelaksanaanya sesuai ASTM D-3441. Hasil-hasil yang diperoleh dari penyelidikan ini, disajika berupa grafik-grafik sondir yang menyatakan hubungan antara kedalaman dengan qc (tahanan ujung), af (jumlah hambatan pelekat), fs (gesekan lokal) dan fr (rasio gesek). Gambar 2.4 Rangkaian alat Sondir [MITRA CIPTA SASANA, alan skas P03 BTN Puncang Hijau Matarar, Nusa Tenggara Barat Telp. (0370) 7504223, Faxmie (0370) 7500323 Ema: mes consuitantlombak@gmaicom SOIL TEST GEDUNG IGD RSUP NUSA TENGGARA BARAT 41 Prabu Ranghasar Dasan Cermen,Sandubaya, Kota Matera, Nusa Tenggara Sarat a Hasil pengujian disaikan dalam lampiran uji penetrasi konus. Perkiraan struktur lapisan a stratigrafi tanzh berdasarkan data hasil pengujian sondir menurut ( Roberstondan Campanella, 1983). 2.5 Pengujian Laboratorium Jenis pengujian di laboratorium bedasarkan Kerangka Acuan Kerja yang ditetapkan dan berdasarkan ASTM yaitu : Ujisifatfisis > Specific Gravity ASTM D.854 > Kadar Air ASTM 0.2216 > Berat Volume tanah ASTM D.2937- 83 > Analisa Gradasi ASTM 0.422 Grand size dan hidrometer test sangat membantu di dalam melakukan analisa klasifikasi tanah dengan lebih detail. Pengujian ini dilakukan dengan memilah dan mendistribusikan tanah sesuai ukuran (menurut standard grand size) > Atteberg Limit ASTM 0.421, D423 dan D.424 Pengujian batas-batas aterrberg ini berfungsi sebagai pengukur sifat dari tanah lanau dan lempung, Dari pengujian ini diperoleh 3 batas yaitu batas susut,batas plastis dan batas cair dari tanah Uji Sifat Mekanis > Direct Shear ASTM 0.3080 - 82 [MITRA CIPTA SASANA, lan sikas 08 BTN Puncang His Matar, Nusa Tenggara Barat 8 Telp. (0370) 7504223, Faxmie (0370) 7500323 Ema: mes consuitantlombak@gmaicom SOIL TEST GEDUNG IGD RSUP NUSA TENGGARA BARAT I. Prabu Rangkasari, Dasan Cermen,Sandubaye, Kota Mataram, Nusa Tenggara Sarat 2.6 Parameter Data pendukung Tanarn tons pert Ras arctan, Ai) Grafik 2.1 Klasifikasi tanah didasarkan pada hasil uji kerucut statis (sondir). (Robertsondan Campanella, 1983). “Tahar jung Sond. eg on Rasio Gesckan, °0 Grafik 2.2 Klasifikasi tanah didasarkan pada hasil uji kerucut statis /sondir. ( Schmertmann , 1978) [MITRA CIPTA SASANA, alan skas P03 BTN Puncang Hijau Mataam, Nusa Tenggara Barat Telp. (0370) 7504125, Faxmie (0370) 7500123 Ema: mes consultantlombak@gmaicom SOIL TEST GEDUNG IGD RSUP NUSA TENGGARA BARAT I. Prabu Rangkasari, Dasan Cermen,Sandubaye, Kota Mataram, Nusa Tenggara Sarat _ 200] = —t - oo* Grofik 2.3. Kapasitas dukung ijin dari uji SPT untuk penurunan 1” (Terzaghi dan Peck, 1948,1967) Tabel 2.1 Hubungan antaran Nsr- dengan tingkat kepadatan dan kosistensi tanah. 1 <4 ‘Amat Lepas 1 <2 Sangat Lunak_ 2 4-10 Lepas, 2 2-4 Lunak 3 10-30 Agak Padat 3 4-8 Sedang ( Medium ) a 30-50 Padet a 35 “ake 5 >50 ‘Amat Padet 5 15-30 Amat Kaku 6 230 eras ‘Transisi dari tanah ke batuan berdasarkan karakteristi shear strength atau nilai N SPT di ‘tampilkan sesuai dengan gambar berikut ini. [MITRA CIPTA SASANA, alan skas P03 BTN Puncang Hijau Mataam, Nusa Tenggara Barat 20 Telp. (0370) 7504125, Faxmie (0370) 7500123 Ema: mes consultantlombak@gmaicom SOIL TEST GEDUNG IGD RSUP NUSA TENGGARA BARAT 41 Prabu Ranghasar Dasan Cermen,Sandubaya, Kota Matera, Nusa Tenggara Sarat Tabel 2.2. Klasifikasi untuk tanah pasiran berdasarkan nilai SPT( Sowles 1988 ) Description or SPT Ni Fine weaum Coarse ‘ Fine Medium ‘coarse ft) VeryLoose Loose == Medium Dense. ° 01s ox 085 005 2 28 m8 1630 23 + 20 avo 26 59 1028 26-45 25.28 20.30 2038 20-30 27.28 323236 36-42 230 20at 40 0-50 1046 140 w20 wee very > 40 46 <0 2028 Tabel .2.3.Klasifikasi untuk tanah lempung berdasrkan nilai SPT ( Bowles 1988) Medium sti Very str Hara increasing Te Raa 50° 40°. 30° 20" 10° ° 10 20 30 40 50 60 N-value Felative | very GEREIty [isezalloose medium dense very dense Grofik2.5Hubungan Antara N SPT dengan Sudut Geser Dalam ($)(Peck dkk, 1996) Beberapa penelitian mengusulkan nilai korelasi untuk mendapatkan sudut geser dalam, Analisis jangka panjang pada tanah lempung memerlukan nilai tegangan efektif.Burt Look (2007) memberikan perkiraan besarnya kuat geser efektif tanah lempung. Pada tabel di bawah ini Bowles (1997) memberikan usulan nilai korelasi sudut geser dalam dan kepadatan tanah berdasarkan nilai NSPT seperti yang ditunjukan pada Tabel 2.5 Tabel 2.5. Kuat geser efektif pada tanah kohesif (But Look , 2007) Type Sell descriptonistate Effective cohesion (kPa) Friction ongte (degrees) Cohesive Sol —oxganic S10 19-20 Soft—non organic 10-20 15-25 Sut 20-50 20-30 Hard 50-160 35-30 Friction may increase with sand and stone content, and for lower plasticity clay ‘When the percentage coarse exceeds 40% then some frictional stent is present. In some cases jeg cuttings) the cohesion may not be able ro he relied om for the long term. The softened strength then applics [MITRA CIPTA SASANA, alan skas P03 BTN Puncang Hijau Matarar, Nusa Tenggara Barat 3 Telp. (0370) 7504223, Faxmie (0370) 7500323 Ema: mes consuitantlombak@gmaicom Tabel 2.6. Rentan Nilai Young Mi untuk berbagai Jenis Tanah SOIL TEST GEDUNG IGD RSUP NUSA TENGGARA BARAT 41 Prabu Ranghasar Dasan Cermen,Sandubaya, Kota Matera, Nusa Tenggara Sarat Beberapa literature merekomendasikan korelasi nilai E dan v pada berbagai jenis tanah.Schmermann (1970) memberikan korelasi empiric untuk menentukan nilai modulus elastisitas tanah dari hasil NSPT yaitu Es (kN/m2) "66 NSPT (tanah granular) lodulus,£s berdasarkan Hasil Pengujian NSPT dan Sondir Soil SPT cer Sand (normally consolidated) E, = SOON + 15) B, = 210 da, (15000 to 22000) In Bg = (+ Dia, (25000 to 50000) log Sand (saturated) Ey = 250N + 15) Sand (overconsolidated) Ey} = 18000 + 750 E,= 6 10 304 Exons = Enna) (OCR)? Gravelly sand and gravel 12004 + 6) GOKN +6) NZIS {600KWY + 6) +2000 N > 15 Clayey sand 3200N + 15) ity sand = 3000N + 6) Soft clay Using the undrained shear strengths, in units of sy cay Ip > 30 or organic 100 to 500s, Tp = 30 or sult Exoom ‘500 to) 15005, Eas (OCR) Tabel 2.7.Nilai modulus elastisitas dan angka pori berbagai jenis tanah (Das,2002) [MITRA CIPTA SASANA, alan skas P03 TN Puncang Wjau Matarar, Telp. (0370) 7504223, Faxmie (0370) 7500323 Ema: mes consuitantlombak@gmaicom Loose Sand 10.5—=24.0 | 0,20-0,40 Medium dense sand | 1725-27-60 | 020-040 Dense sand MESS20 | 050-045 Silly sand WIEI7 2S | 0200.40 Sand and gravet | 69:00-172,50 | 0,15-0.35 Soft clay E1207 | 020-050 Wediam day DOTATa | 020-050 Saif clay Fa9EE | 020-050 sa Tenggara Barat 14 SOIL TEST GEDUNG IGD RSUP NUSA TENGGARA BARAT 41 Prabu Ranghasar Dasan Cermen,Sandubaya, Kota Matera, Nusa Tenggara Sarat 2.7 Analisa Data Hasil Pengujian SNI_ 8460-2017Persyaratan Perancangan Geoteknik mengenai dayadukung jin tanah dimana bangunan pondasi akan dibangun, maka besaran gaya akibat beban kerja diambil yang terendah dari 2kondisi berikut ini : Daya dukung ultimate tanah dengan faktor keamanan yang cukup terhadap kemungkinan terjadinya keruntuhan, atau > Suatu nilai yang memberikan deformasi pondasi akibat distribusi beban yang bekerja masih dalam batas-batas yang di ijinkan oleh struktur/ infrastruktur tersebut ataupun kondisi dari lingkungandisekitarnya. Kriteria yang digunakan didalam analisa pondasi menggunakan pada keruntuhan geser localdan faktor keamanan (SF) sebesar 3 termasuk dengan membatasi penurunan sekitar 1" (2.50em). 2.7.1. _Analisa Data Hasil Pengujian Laboratorium |. Daya Dukung Tekan Pondasi Lajur Kapasitas dukung pondasi dangkal tipe lajur dapat menggunakan persamaan Terzaghi (1943), dengan formulanya dapat dituliskan sbb. = quit = ¢ x Ne’ + (po x Nq’) + 0.5 x gx Bx NY’, dimana: quit = Kapasitas dukung ultimate, © =Kohesi tanah, po = Tegangan overburden pada dasar pondasi, 6 = Sudut geser tanah, _=Berat volume tanah, 8 = Lebar pondasi, Nc’ Nq’, Ny’ merupakan fungsi dari nilai sudut geser tanah (4) 27. Penurunan Pondasi Penurunan konsolidasi dapat dihitung dengan persamaan umumdibawah ini. [MITRA CIPTA SASANA, lan sikas 08 BTN Puncang His Matar, Nusa Tenggara Barat 35 Telp. (0370) 7504223, Faxmie (0370) 7500323 Ema: mes consuitantlombak@gmaicom SOIL TEST GEDUNG IGD RSUP NUSA TENGGARA BARAT 41 Prabu Ranghasar Dasan Cermen,Sandubaya, Kota Matera, Nusa Tenggara Sarat ee a ey G=e) Po 5-3 St atiniogt 22: (OG Giay, pe! + 40.< po) Ge) Po 25 SSW xlog{ PE} +3 reg PO) Clay, pet Sq> SAE tH aloe FE) +3 atitoet OT} (06 Giay, po'+ 39>. 2.7.2. Analisa Data Hasil Pengujian Sondir 2.7.2.1. Daya Dukung Pondasi Dangkal Berdasarkan Data Lapangan Sondir/ CPT 2.7.2.1.1, Rumus Bowles Daya dukung tanah berdasarkan data sondir (Bowles, 1997) Untuk tanah pasir Pondasi Strip quit = 28 - 0.0052 (300-qc)"®_(kg/em?) Pondasi Square quit = 48-0.009 (300-qc}"* _(kg/em’) dengan syarat 0/8 < 1,5 ; D adalah kedalaman pondasi; gc adalah nilairata-rata Tahanan konus pada 0.58 di atas dasar pondasi dan 28 di bawah dasar pondasi Untuk tanah lempung. PondasiStrip quit = — 2+0,28qc _(kg/cm’) 5+034qc (kg/em’) Pondasi Square quit 2.7.2.1.2. Rumus Meyerhof Apabila data yang tersedia berupa data langsung dari nilai sondir, dengan anggapan bahwa pondasi yang akan dibuat nantinya adalah pondasi dangkal (Shallow Foundation), maka rumus yang dipakai adalah 1, q.=a0/'50 (140.3/B)? ( Untuk pondasi dangkal 8 = 1.20 m) 2. qs=qe/30 (Untuk pondasi dangkal, B < 1.20 m). 3. q=qc/40 (Untuk besarnya B yang sembarang ). [MITRA CIPTA SASANA, lan sikas 08 BTN Puncang His Matar, Nusa Tenggara Barat 16 Telp. (0370) 7504223, Faxmie (0370) 7500323 Ema: mes consuitantlombak@gmaicom SOIL TEST GEDUNG IGD RSUP NUSA TENGGARA BARAT 41 Prabu Ranghasar Dasan Cermen,Sandubaya, Kota Matera, Nusa Tenggara Sarat dengan .= Kapasitas dukung izin untuk penurunan 2,54 cm ( 1”). ace Nilai rata-rata Tahanan konus dari alat kerucut statis tipe Delf dalam kg/em2 pada kedalaman 0,00 — 8 dari dasar fondasi., 8 = Lebar fondasi dalam meter 2.7.2.2. Daya Dukung Pondasi Tiang Tunggal Berdasarkan Data Lapangan Sondir/ CPT Daya dukung untuk pondasi tiang tunggal didapat dari penjumlahan daya dukung ujung tiang dengan daya dukung akibat lekatan / geseran yang terdapat pada selimut tiang, Qt = (05+ Wp): FS Q,= Qu: Fs Qu =A, +Q.-We = ( Aokf) + (Aotfs )- (Abx LX Yocton) f= @xa) < 150 kg/cm? fs=kexqr) < 1.2 kg/cm? Dengan = Daya dukung jin tiang untuk beban tarik ( KN) Q, = Daya dukung ijin tiang untuk beban tekan ( KN) , = Daya dukung ultimit netto tiang tunggal (KN ) y= Tahanan ujung ultimit tiang tunggal ( KN) Q,=Tahanan gesek ultimit tiang tunggal ( KN } W, = Berat sendiri tiang tunggal ( KN ) Fs= Faktor Keamanan (25-3) ‘Ay = Luas Permukaan tiang tunggal (m?) A, = Luas selimut tiang tunggal (m) f, = tahanan ujung satuan tiang ( kg/cm” ) [MITRA CIPTA SASANA, lan sikas 08 BTN Puncang His Matar, Nusa Tenggara Barat v7 Telp. (0370) 7504223, Faxmie (0370) 7500323 Ema: mes consuitantlombak@gmaicom SOIL TEST GEDUNG IGD RSUP NUSA TENGGARA BARAT 41 Prabu Ranghasar Dasan Cermen,Sandubaya, Kota Matera, Nusa Tenggara Sarat f,,= tahanan gesek satuan tiang ( kg/cm? ) L= Kedalaman pondasi © = Koefisien korelasi ‘ahanan ujung satuan tiang ( 8d di atas ujung konus dan 4d di bawah konus) ( kg/em*) ke koefisien tak berdimensi tahanan gesek sisi konus ( kg/cm’ ) 2.7.3. Analisa Data Hasil Pengujian SPT 2.7.3.1. Kapasitas Daya dukung Pondasi DangkalBerdasarkan Data dari hasil uji SPT Pelaksanaan uji SPT untuk menentukan kapasitas daya dukung ijin (qa) dilakukan dengan mengestimasi secara kasar lebar pondasi yang terbesar dari bangunan. Untuk pondasi dangkal Terzaghi dan Peck menyarankan pengukuran N- SPT dilakukan pada interval 76 cm, dimulai dari dasar pondasi sampai sedalam B dibawahnya atau dari Df sampai sedalam Df+8 dari permukaan. Nilai N rata- rata dikedalaman ini diharapkan dapat menunjukkan kondisi kepadatan tanah dibawah pondasi secara kasar.Jika hasil uji N-SPT dari beberapa lubang bor menunjukkan nila yang berbeda, maka N rata- rata terkecil yang harus dgunakan untuk menghitung qa. Terzaghi dan Peck mengusulkan hubungan antara N dari uji SPT , lebar pondasi, dan kapasitas dukung ijn ( ga) yang didasarkan pada penurunan maksimum 1', dan penurunan tidak seragam %”. Meyerhof mengusulkan persamaan kapasitas dukung ijin netto yang dikaitkan dengan nilai SPT untuk tanah pasir sebagai berikut a= 12N (kN/m2) untuk lebar B < 1.2m ga = BN ((8+0.3)/8)2 ( kN/m2) ; untuk lebar B > 1.2m Nilai N diambil nilai rata- rata dari jarak 0 sampai B dibawah dasar pondasi [MITRA CIPTA SASANA, alan skas P03 BTN Puncang Hijau Matarar, Nusa Tenggara Barat 18 Telp. (0370) 7504223, Faxmie (0370) 7500323 Ema: mes consuitantlombak@gmaicom SOIL TEST GEDUNG IGD RSUP NUSA TENGGARA BARAT 41 Prabu Ranghasar Dasan Cermen,Sandubaya, Kota Matera, Nusa Tenggara Sarat 2.7.3.2. Kapasitas Daya dukung Pondasi Tiang Tunggal Berdasarkan Data dari hasil uji sPT 2.7.3.2.1. _ Tiang Pracetak Kapasitas nominal tiang pancang secara empiris dari nilai N hasil pengujian SPTmenurut, Meyerhoff dinyatakan dengan rumus Pn1=40*Nb*Ab+N*As < Pn2=380*N* Ab Nb lai SPT di sekitar dasar tiang, dihitung dari 8.0 di atas dasar tiang s.d 4.0 di bawahdasar tiang, A =nilai SPT rata-rata di sepanjang tiang, ‘Ab =luas dasar tiang (m2) As =luas selimut tiang (m2) = ELI*N/ E.LL=Nilai SPT rata-rata di sepanjang tiang, Nb =Nilai SPT di sekitar dasar tiang (8.0 di atas dasar tiang s.d 4.0 di bawah dasar tiang), iameter tiang pancang, L =Panjang tiang pancang, Ab = 1/4 * 02 =Luas dasar tiang pancang, As=n* D* L=Luas selimut tiang pancang, Pn =Kapasitas nominal tiang pancang, 6 =Faktor reduksi kekuatan, 4* Pn =Tahanan aksial tiang pancang, Perhitungan kapasitas dukung untuk pondasi tiang pracetak dianalisa berdasarkan metode yang disampaikan oleh Schmertmann (1967), diuraikan dibawah ini. > Perlawanan Ujung (Qp). Kapasitas dukung ultimate ujung tiang pracetak merupakan hasil perkalian antara nilai N- SPT(bpf, Iuas penampang (Ap) dan jenis tanah (kp), dinyatakan dalam bentuk persamaan sederhanaberikut ini Op = Cig Nerr) x Ay MITRA CIPTA SASANA, aan sikas .08 BTN Puncang Hijau Mataram, Nusa Tenggara Barat 19 Telp. (0370) 7504223, Faxmie (0370) 7500323 Ema: mes consuitantlombak@gmaicom SOIL TEST GEDUNG IGD RSUP NUSA TENGGARA BARAT 41 Prabu Ranghasar Dasan Cermen,Sandubaya, Kota Matera, Nusa Tenggara Sarat dimana (Qp = Kapasitas dukung ultimit ujung tiang (ton), kp = Faktor jenis tanah, 6 untuk jenis tanah pasir berkarang, batu kapur, 2 untuk jenis tanah pasir, 6 untuk jenis tanah lempung lanau bercampur pasir, © =7untuk jenis tanah lempung plastis, NSPT = Nilai SPT pada ujung tiang (bpf), ‘Ap = Luas penampang (m2). + Perlawanan Selimut (Qs). Kapasitas dukung ultimit selimut pondasi tiang (Qs) pada tiang pracetak untuk metode tsb. dapat dituliskan dalam persamaan dibawah ini Q.=fx(Lxp) dimana Qs = Kapasitas dukung ultimit selimut tiang (ton), fs jesekan selimut tiang (t/m2), ‘* =0.10 N-SPT untuk jenis tanah pasir berkarang, batu kapur, 19 N-SPT untuk jenis tanah pasir bersih, SO N-SPT untuk jenis tanah lempung plastis, + = 0.40 N-SPT untuk tanah lempung lanau bercampur pasir, + L=Panjang tiang (m), ‘eliling penampang tiang (m).. 2.7.3.2.2. Tiang Bor ( Bore Pile) Metode Reese & Wright (1977) dan metode Kulhawy, Perhitungan besarnya daya dukung selimut maupun ujung pondasi tiang bor,diuraikan sebagai berikut : [MITRA CIPTA SASANA, lan sikas 08 BTN Puncang His Matar, Nusa Tenggara Barat 20 Telp. (0370) 7504223, Faxmie (0370) 7500323 Ema: mes consuitantlombak@gmaicom SOIL TEST GEDUNG IGD RSUP NUSA TENGGARA BARAT 41 Prabu Ranghasar Dasan Cermen,Sandubaya, Kota Matera, Nusa Tenggara Sarat > Perlawanan Ujung (Qp). Kapasitas dukung ultimit pada ujung (Qp) tiang bor merupakan fungsi dari daya ultimite padaujung per satuan luas (qp) dan luas penampang (Ap), dinyatakan dalam bentuk persamaan dibawah ini Qp= 4 Ap dimana Qp = Kapasitas dukung ultimit ujung tiang, ap = Kapasitas dukung ultimit pada ujung per satuan luas (ton/m2), ‘Ap = Luas penampang tiang bor (m2). Pada tanah kohesif besarnya tahanan ujung per satuan luas (qp) dapat diambil sebesar 9 kali, kuat geser tanah dalam kondisi undrained yang umumnya diperoleh dari hasil2 pengujian laboratorium.Sementara untuk jenis tanah-tanah nonkohesif (pasir/ lanau berpasir), Reese & Wright (1977)mengusulkan grafik korelasi empiris. Perkiraan sudut geser dalam Kg / cm’) a |__l z 3 Grafik 2.6, Tahanan ujung ultimit pada tanah non kohesif (Reese & Wright, 1977). [MITRA CIPTA SASANA, alan skas P03 BTN Puncang Hijau Matarar, Nusa Tenggara Barat 2a Telp. (0370) 7504223, Faxmie (0370) 7500323 Ema: mes consuitantlombak@gmaicom SOIL TEST GEDUNG IGD RSUP NUSA TENGGARA BARAT 41 Prabu Ranghasar Dasan Cermen,Sandubaya, Kota Matera, Nusa Tenggara Sarat a Berdasarkan graf nilai tahanan ujung persatuan luas (ap) yang diusulkan oleh Reese a &Wright, memilki trend pola perlawanan yang meningkat seiring dengan peningkatan nilal N-SPT (bpf), dimana semakin besar rilai N-SPT maka tahanan ujung persatuan luas || Jug akan membesr. + Untuk rilai NSPTS 60bpf, maka tahanan ujung persatuan luas (qp, k/cm2) bernilai 2/3 dari nilai N-SPT (bp + nllai N-SPT= 60 bpf, maka nila tahanan ujung persatuan luas tsb. dibatasi hanya sebesard0ke/cm? % Perlawanan Selimut (Qs). Perhitungan kapasitas dukung selimut (Qs) tiang bor merupakan fungsi dari panjang tiang,keliling penampang tiang dan gesekan selimut tiang persatuan luas, dinyatakan dalam bentukpersamaan sebagai berikut =) flee @ dimana: Qs = Kapasitas dukung ultimit selimut tiang (ton), fi = Gesekan selimut tiang per satuan luas (ton/m*), |i = Panjang tiang (m), p= Keliling penampang tiang (m). Gesekan selimut tiang per satuan luas (fs) dipengaruhi oleh jenis tanah dan parameter kuatgeser tanah “Untuk tanah kohesif dimana fs = Gesekan selimut tiang (ton/m?), -aktor adhesi, Kuat geser tanah tak terdrainase (ton/m2). [MITRA CIPTA SASANA, lan sikas 08 BTN Puncang His Matar, Nusa Tenggara Barat 2 Telp. (0370) 7504223, Faxmie (0370) 7500323 Ema: mes consuitantlombak@gmaicom SOIL TEST GEDUNG IGD RSUP NUSA TENGGARA BARAT 41 Prabu Ranghasar Dasan Cermen,Sandubaya, Kota Matera, Nusa Tenggara Sarat | Untuk mendapatkan faktor adhesi (a), Reese mengusulkan untuk menggunakan nilai a sebesar0.55 yang didasarkan pada hasil penelitiannya, atau dapat pula menggunakan grafik hubungan antarafaktor adhesi vs kuat geser tanah tak terdrainase yang diusulkan || oleh Stas dan Kulhawy (1984). Grafik Stas and Kulhawy cukup berhimpit dengan grafik factor adhesi yang diusulkanoleh Tomlinson (1957) yang diperoleh dari pengamatan pada pondasi tiang pracetak, denganpersamaannya sebagai berikut @=0.21+0.26 (Pal 5) <1 (atm?) ie. 100 200 300 \ Tomlinson, 987 feonrete pies) [Sms n wt s vate aot ae eB er i3 sets consti © bate go | 3 ¢ es ; ° uC oe we Zo. 02 °o 10 20 30 Unérained Shearing Resistonce, s, (Ist) Grafik 2.7, Faktor achesi vs kuat geser tanah tak terdrainase (Stas and Kulhawy, 1984). Kuat geser tanah selain dapat diperoleh dari hasil pengujian tanah laboratorium, namun dapatjuge diperoleh dari hasil pengukuran dilapangan. Pendekatan lain yang dapat diambil bilamana tidakterdapat pengujian laboratorium adalah dengan mengambil dari hasil korelasi empiris yang pernahdisampaikan oleh Terzaghi and Peck (1967) & Sowers (1979) ataupun korelasi/ pendekatan lokalyang ada, [MITRA CIPTA SASANA, alan skas P03 BTN Puncang Hijau Matarar, Nusa Tenggara Barat 23 Telp. (0370) 7504223, Faxmie (0370) 7500323 Ema: mes consuitantlombak@gmaicom SOIL TEST GEDUNG IGD RSUP NUSA TENGGARA BARAT 41 Prabu Ranghasar Dasan Cermen,Sandubaya, Kota Matera, Nusa Tenggara Sarat 50 Ss grou er veiled sem 0) 10) Unearth Gy 10 o a rr) SPT Nee (MowsO00mm) Grofik 2.8. Korelasi kuat geser tanah dan NSPT (Terzaghi and Peck,1967 & Sowers, 1979). Berdasarkan grafik diatas kemiringan garis yang disampaikan oleh Terzaghi and Peck tanpa memperhatikan jenis tanahnya, nilai kuat geser tanah (cu, KN/m2) hanya diambil sebesar 6.67 (=20/3)N-SPT (bpf), sementara itu kemiringan garis yang disampaikan oleh Sowers ikut mempertimbangkanjenis dan tingkat plastsitas dari tanahnya. Irsyam et al (2007) melakukan studi kelayakan pondasi tiangpada pier-tengah jembatan Suramadu, dimana tanah lempung yang keras namun menyerpih (clayshaleJapabila kontak dengan atmosfer nilai korelasi sebesar 5 ~ 6x N-SPT Untuk tanah non-kohesif, nilai gesekan selimut tiang (fs) dapat diperoleh dari korelasi langsungdengan NSPT (bpf) yang dipublikasikan oleh Wright (1977). [MITRA CIPTA SASANA, alan skas P03 BTN Puncang Hijau Matarar, Nusa Tenggara Barat 24 Telp. (0370) 7504223, Faxmie (0370) 7500323 Ema: mes consuitantlombak@gmaicom SOIL TEST GEDUNG IGD RSUP NUSA TENGGARA BARAT 41 Prabu Rangkater,Dasan Cermen, Sanday, Kota Matar, Nusa Tenggara Barat erkiraan Sudut Geser Dalam | === a lf = a Ger g we a is | a il é Eo 3 / 0 100 Nn Grafik. 2.9. Tahanan ultimit selimut vs NSPT (Wright, 1977). 2.7.3.2.3. Kapasitas Dukung Aksial - Tarik. Rahardjo, P.P. (1992) berpendapat pada nilai gesekan ultimate pada kondisi tarik lebih rendah dari pada nilai gesekan ultimate dalam kondisi tekan, berkisar antara 40 ~ 70%. Dengan persamaan sebagai berikut Quttunare tension = 0.7 * Oz + Wp dimana Quit: Kapasitas dukung ultimit untuk kondisi tarik (ton), Qs: Kapasitas dukung ultimit selimut tiang (ton), Wp _: berat tiang sendiri (ton), [MITRA CIPTA SASANA, non skas P05 BTN Puncang Hsu Matra, Nos Tenggara Barat 25 Telp. (0370) 7504223, Faxmie (0370) 7500323 Ema: mes consuitantlombak@gmaicom SOIL TEST GEDUNG IGD RSUP NUSA TENGGARA BARAT 41 Prabu Ranghasar Dasan Cermen,Sandubaya, Kota Matera, Nusa Tenggara Sarat BAB III HASIL INVESTIGASI Geologi Daerah Pemyelidikan Lokasi gedung IGD RSUP NTB_Dasan Cermen jalan Prabu Rangkasari Sandubaya Kota Mataram, secara umum berada dibagian sisi timur bibir pantai_ radius + 6000 m. Berdasarkan Peta Geologi Regional dan hasil pengamatan sebaran litologi, lokasititik pengujian / survey secara umum disusun oleh kelompok Formasi Alluvial (Qa) yang berumur Halosen. Material alluvial berupa lanau kepasiran, pasir kelanauan s/d pasir. Lapisan Alluvial ini baik berasal dari sedimen dart. Hasil core drilling yang telah dilakukan pada lubang Bore Hole ( BH.1) dan ( BH.2) material sedimen ( Alluvial ) berada dikedalaman 0.00 s/d ~ 9.80 m . jenis material alluvial diantarannya material anau kepasiran, pasir kelanauan, material pasir dan lempung ekspansif. Lapisan batuan breksi dengan tingkat lapukan kuat s/d sedang yang mana lapisan ini secara keseluruhan telah berubah menjadi material sedimen berupa pasir kelanauan J lanau kepasiran dengan kepadatan sangat padat ( NSPT > SO ) dijumpai dikedalaman - 9.80 sampai dengan kedalaman akhir pengeboran ( - 30.00 m ) [MITRA CIPTA SASANA, lan sikas 08 BTN Puncang His Matar, Nusa Tenggara Barat 26 Telp. (0370) 7504223, Faxmie (0370) 7500323 Ema: mes consuitantlombak@gmaicom seueg eztv) ean “weserey nei Geer pip e88ueyy) rere esnyy oqo sequel feUOIBeE Ropoa® weg oF soqueng, Tae fu 12)e9 eT esny “WesNEW eo “heqnpURS ‘vOULED UesEQ‘UeseRBUEY NaeAA IF Lvuva vuvoona vsnN dnsy asi oNNGID sal Hos SOIL TEST GEDUNG IGD RSUP NUSA TENGGARA BARAT 41 Prabu Ranghasar Dasan Cermen,Sandubaya, Kota Matera, Nusa Tenggara Sarat 3.2. Pengujian sondir / CPT Hasil pengujian sondir dengan dua titik pengujian pada lokasi. | Tabel 3.1 Rekapitulasi hasil pengujian Sondir omer oe Tananan jung konus TS ETS 700m 250 Eleasi 2S es me VTE ES 200m 250 Eleasi Pengujian sondir yang dilakukan pada titik S1 dan S.2, dimana bacaan manometer sondir yang menunjukkan perlawanan tanah terhadap penetrasi Biconus sebesar 250 ke/cm’,rata ~ rata dikedalaman - 12.00 m dari permukaan tanah, Data Hasil pengujian lapangan selengkapnya terangkum dalam bab lampiran. [MITRA CIPTA SASANA, lan sikas 08 BTN Puncang His Matar, Nusa Tenggara Barat 28 Telp. (0370) 7504223, Faxmie (0370) 7500323 Ema: mes consuitantlombak@gmaicom SOIL TEST GEDUNG IGD RSUP NUSA TENGGARA BARAT 41 Prabu Ranghasar Dasan Cermen,Sandubaya, Kota Matera, Nusa Tenggara Sarat | 3.3. Core Drilling a Pengeboran geoteknik yang dilakukan dengan dua titik pengujian pengeboran inti kedalaman 30 m menunjukkan kondisi geologi bawah permukaan. Diskrisi litologi bor log lapisan pada lubang bor ditampilkan dalam lampiran. Tabel 3.2. Rekapitulasi hasil pengujian SPT dan litologi lapisan. ThieBormng 7 asi Kolarauan, SU oan Past TrL1@2 ne 70-951 Leng Kalaacan CH YY S048umS 960-160 Boks LapKust “LAD 10.60 Brest Laut Sedarg 50-30.00 Bhs Lapuk Kut BDO aa pan au 106 m0 900 Ye S087 mS 9 1570 [MITRA CIPTA SASANA, alan skas P03 BTN Puncang Hijau Matarar, Nusa Tenggara Barat 29 Telp. (0370) 7504223, Faxmie (0370) 7500323 Ema: mes consuitantlombak@gmaicom 3.4. Hasil Pengujian Material UDS ‘Sampel undisturbed diambil pada lubang bor dengan kedalaman tertentu. Pengujian sifat fisis dan mekanis tanah dilakukan pada sampel UDS SOIL TEST GEDUNG IGD RSUP NUSA TENGGARA BARAT 1 Prabu Rangkasan,Oasan Cermen, Sandubaya, Kota Mataram, Nuse Tenggara Barat Tabel 3.3 Rekapitulasi hasil pengujian material UDS di laboratorium. IcPorajan fi 2 3 4 5 6 ate Se EESIET | SERED | BEES | SEWED | Ser S| BEMES Lo prema a a A oi? |e iia Touma se waa I Tm | o-3a | er = ar ra a saae oa = (Gut been acon gen? [188 136 a7 125 ra 17 rt kag awa ren [10 393 130 033 iz i Fb (Laas “Sere 269 270 20 259 an 20 = ang a a0 18 te 12 iat iar =a 358 ass tat 083 age ast = Serge ean ra 07 soa7 S661 a i Fe Poretae pase oe L % at m0 a suse 50 = Sas ae (= ata 2 38 —| vonPiots [3a i Shove ganess 373 5126 za Se te “ S10 ous 331 oa ast a6 = Ser aH ar Tete ac ar wat saa ares Bt Tose 36 % U7 1382 ar ‘or Bue tat te ai ot o it Langu Kepasican | ‘sy Past an | Pasi Kelanauan | | Pasir Kelanauan | Pia in seer ue EY a 818 2a om. ozs 20% oot o-9e 01 (MITRA CIPTA SASANA.Jalan sks .09 BTN Puncang Hiau Mataram, Nusa Tenggare Barat Tel, (0370) 7508123, Faxrile (0370) 7508123 mal mesconsultantlombok@emsilcom Data hasil pengujian material dilaboratorium selengkapnya diitampilkan dalam lampiran laporan ini, 355. Profil Fenampang Pengujian Sondir (5.1 & $.2) Dan SPT Bore Hole ( BH.1 & BH.2) > om 5.00 10.00 ELEVASI(m) 20.00 25.00 e(ke/em*) 10 m0 20 ser w 2 © w © «9 kafem*) 2 wo mm 20 3.6. Analisa Daya Dukung Tanah 3.6.1. Daya Dukung Tanah Untuk Pondasi Dangkal parameter Data (Qa } Daya dukung tanah jin Rencana Uearan Ponda Teta mdanbia=im 3=15m bata Tuk Penavian SondieSi | Gove Hole BHI [Bore ote G2 [—Sonavs2—|—sond si —[ Goretiole Gui | sore Hole GHz | — sonar? Kedalaman (m) ce oe co 7 Qs a oa a salem n/n n/m kale? sale® N/m Xn flen® 350 1.00 1.700 14677 93482 1.487 2.406 153560 0:80 1.485 150 1617 1.965, 95.308 as7 1302 147360 91620 1688 2.00 1733 165.600 96.000 2.025 1.555 164.160 2.160 3.800 250 1963 163.600 96.00 2073 2030 e140 2.160 1861 3.00 2575 198.969 95.723 1.883 2.058 18.460 si.080 1.584 350 2663 195.046 saais 1686 1320 178380 88200 1248 4.00 1702 169,200 28.800 1367 1382 351.200 #3520 ora parameter Data (a) Daya dukung tana in eneana Utara Pandas om 32250 bata Tk Penavian Sends | orevole Gui | pore Hole GH | SonarS2 | Sondirsi | Goretiole Gai | sorevole bez [sonar sz kedataman im) S a a a @ Oe aa oe salen n/n Xf elem salen wom xn salen 350 100 1362 9781 3255 1385 1325 0072 73220 1382 150 120 143.586 86262 15367 1548 13561 7382 ast 2.00 1708 158700 24640 1551 1618 152554 73.703 1438 250 1835 167391 83884 1078 1596 152940 78158 1278 3.00 a3 1436 81989 1289 198 144.160 75650 1076 350 1582 18876 78598 0387 127 25212 m2376 0807 4.00 1.088 121.670 74060 0787 ose 105.177 71790 osz7 13.6.2. Daya Dukung Tanah Untuk Pondas! Tang Tunggal (Pile) Passe {an Basanti ‘aan (G8) ye ng in tna cree Plestndr 300 Plestndr9 400 ester 500 Pie snd 500 Scsonan | S® [GE [Toten Tarra] Ge] GH] Ge | GL |ranona[taara] Ge] Gi] Ge | Gi |Tataa|inaral Ge] Gi] Ga] Gf [lates [ioonal Ge] GF saomar ata | ear nations] la) | ea | ean | ar ata] natal] eta) | car | fan | car foal ral] etn | ar | ean | cai fn nal] tan | ar 200 [5935] 2502] 704s] 6243 | 0053 | 2000 | 20097 | 3976 | s0249] 9037 | 29620] 2730 | a9 | 4269 | senca] rose [94759] 3437 | rae | sta | sarsafsp0s|aeze2| so23 G00 | aes 20| vas | senao| 10 | 23738 ors | 32 9901 | aaero]2areo| 2407 | s129 Jano | 1259] sorso| 2500 | 736 | 13538] so092 | oase | ans] 7223 | sos | xeon 100 4903] a7 e324] sosan soaas|si267 asu.aafisesoo 900 s7asa|s0089 ties ai924 57500 casos 20 reso] 13799, 19s 3 as639fa58s1 assist SOIL TEST GEDUNG IGD RSUP NUSA TENGGARA BARAT 41 Prabu Ranghasar Dasan Cermen,Sandubaya, Kota Matera, Nusa Tenggara Sarat BABIV KESIMPULAN Kegiatan soil test dilakukan pada lokasi pembangunan gedung IGD RSUP NTB untuk mendukung dalam perencanaan dan pembangunan. Lokasi kegiatan berada di jalan Prabu Rangkasari Sandubaya Kota Mataram. Secara geografis terletak pada koordinat X: 404142 mE; Y:9 048.414 mS Morfologi daerah penyelidikan berupa daerah dataran , radius 6000 m dari bibir pantai. Berdasarkan peta Geologi lembar ( Syahrir,dkk,1984 ) Stratigrafi lokasi disusun oleh kelompok Formasi Alluvial (Qa) yang berumur Halosen. Material alluvial berupa lanau kepasiran, pasir kelanauan s/d pasir. Lapisan Alluvial ini baik berasal dari sedimen darat. Alternatif pemakaian pondasi_ yang direncanakan harus disesuaikan dengan beban yang bekerja pada pondasi dengan nilai daya dukung tanah hasil pengujian tanah yang telah dilakukan. Dimensi dan kedalaman akan didesain lebih lanjut, tentunya dengan menyesuaikan pembebanan serta rencana yang ada serta dengan memperhatikan kemampuan pelapisan tanah dalam mendukung beban. Hasil pengujian lapangan ( sondir ) Rata rata penetrasi konus sebesar 250 kg/cm’ titik sondir satu dikedalaman ~ 10.60 m dan sondir dua dikedalaman - 12.00 m dari permukaan tanah Pengujian SPT dengan interval 2m dimana Nilai Nerdiatas SO pada lubang bor BH.1 & BH.2 dikedalaman lapisan - 10. m sampai dengan - 30. m. Berdasarkan data - data pengujian lapangan, untuk bangunan tinggi, penggunaan tipe pondasi dalam sebagai salah satu alternatif yang bisa diambil dengan kedalaman pile 10 m s/d 12 m. Sedangkan untuk bangunan rendah tipe pondasi dangkal sebagai alternatif tipe yang digunakan dengan kedalaman pondasi~ 2.0 m. [MITRA CIPTA SASANA, alan skas P03 BTN Puncang Hijau Matarar, Nusa Tenggara Barat 34 Telp. (0370) 7504223, Faxmie (0370) 7500323 Ema: mes consuitantlombak@gmaicom

Anda mungkin juga menyukai