Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
individual maupun pada tingkat konstruk dilihat melalui critical ratio (CR).
Variabel laten (construct) penelitian ini terdiri dari budaya organisasi islami,
diperoleh indikator-indikator model yang fit. Tolok ukur yang digunakan dalam
diusulkan memiliki kesesuaian dengan data atau tidak. Adapun kriteria model
fit terdiri dari: 1) derajat bebas (degree of freedom) harus positif dan 2) non
diterima (p = 0,10) (Hair et al., 2006), 3) incremental fit di atas 0,90 yaitu GFI
(goodness of fit indix), Adjusted GFI (AGFI), tucker lewis index (TLI), the
freedomnya (DF) dan comparative fit index (CFI), dan 4) RMSEA (Root
makna atas label yang diberikan pada variabel-variabel laten atau konstruk-
motivasi kerja islami dalam mendukung kepuasan dan kinerja telah dijelaskan
berikut:
Pengaruh Langsung:
Y1 = γ1X1 + γ2X2 + γ3X3 + eY1 (1)
Y2 = β1Y1 + γ4X1 + γ5X2 + γ6X3 + eY2 (2)
Pengaruh Tidak Langsung:
Y2 = γ1X1.β1Y1 + β1Y1 + eY2 (4)
Y2 = γ2X2.β1Y1 + β1Y1 + eY2 (5)
4
Dimana :
X1 = Budaya Organisasi Islami
X2 = Kepemimpinan Islami
X3 = Motivasi Kerja Islami
Y1 = kepuasan Kerja
Y1 = Kinerja
γ1 = Koefisien Pengaruh X1 ke Y1
γ2 = Koefisien Pengaruh X2 ke Y1
γ3 = Koefisien Pengaruh X3 ke Y1
γ4 = Koefisien Pengaruh X1 ke Y2
γ5 = Koefisien Pengaruh X2 ke Y2
γ6 = Koefisien Pengaruh X3 ke Y2
β1 = Koefisien Pengaruh Y1 ke Y2
e = Standar error
pada waktu model diestimasi oleh AMOS. Secara lengkap evaluasi terhadap
dalam analisis ini, diuji dengan menggunakan AMOS 24. Hasil analisis
normality. Ukuran kritis untuk menguji normalitas adalah c.r. yang di dalam
merujuk nilai pada kolom c.r pada Lampiran 1, maka jika pada kolom c.r
5
terdapat skor yang lebih besar dari 2.58 atau lebih kecil dari -2.58
data tersebut tidak normal. Sebaliknya bila nilai c.r di bawah 2.58 atau lebih
normal, yang nilai c.r nya lebih besar dari 2.58 dan sisanya sebanyak 13
untuk menggunakan analisis SEM tidak terlalu kritis bila data observasi
mencapai 100 atau lebih karena berdasarkan dalil limit pusat (central limit
theorem) dari sampel yang besar dapat dihasilkan statistik sampel yang
total menggunakan 267 data observasi (Lampiran 1), maka dengan demikian
ini:
dan untuk sampel besar di atas 80 observasi, pedoman evaluasi adalah nilai
ambang batas dari z-score itu berada pada rentang 3 sampai dengan 4
sebagai penelitian dengan sampel besar yakni 267 responden yang berarti
jauh di atas 80 observasi, maka outliers terjadi jika z-score 4.0; berdasar
2005). Dari hasil komputasi tersebut diketahui bahwa data yang digunakan
…………..), sebab tidak ada variabel yang mempunyai z-score di atas angka
batas tersebut. Batas minimum z-score -4,79588 (Zscore Y2.4) dan batas
batas berdasarkan pada nilai chi-square pada derajat bebas sebesar jumlah
multivariate pada 7 observasi yakni responden 193,157, 26, 252, 246, 75,
dan 196, namun pada dasarnya outliers tidak dapat dibuang apabila data
data; Ghozali).
pelanggaran yang terjadi berikutnya akan dilakukan analisis model fit dengan
kriteria model fit seperti GFI (goodness of fit index), adjusted GFI (AGFI),
tucker lewis index (TLI), CFI (comparative of fit index), dan RMSEA (root
variabel yang dapat membentuk suatu konstruk atau variabel laten (latent
sebagai berikut:
Hasil uji CFA variabel budaya organisasi islami terhadap model secara
keseluruhan (overall) (Lampiran 2). Lebih lanjut, hasil uji konstruk variabel
Tabel 15 yang dengan disajikan kriteria model serta nilai kritisnya. Dari
2 – Chi-square Diharapkan
6.404 Baik
kecil
Probability 0.05 0.041 Marginal
CMIN/DF 2.00 3.202 Marginal
RMSEA 0.08 0.091 Marginal
GFI 0.90 0.988 Baik
AGFI 0.90 0.938 Baik
TLI 0.95 0.966 Baik
CFI 0.95 0.989 Baik
Sumber : Olah Data 2021 (Lampiran 2)
islami dengan hasil bahwa kriteria model telah menunjukkan adanya model fit
atau kesesuaian antara data dengan model. Hal ini dibuktikan dari delapan
criteria fix yang ada, hanya 3 yang belum memenuhi kriteria, namun sudah
masuk kategori marginal yaitu ketika nilai indikator Goodness of fit index
9
mendekati nilai baik berdasarkan kriteria dan bisa titerima (Tabachnick, B., &
penerimaan yang baik oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa model dapat
yang baik oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa model dapat diterima.
indikator dari variabel budaya organisasi islami dapat diamati dari nilai
loading faktor atau koefisien lambda (λ) dan tingkat signifikansinya, yang
Tabel 16. Loading Faktor (λ) Pengukuran faktor Budaya Organisasi Islami
b) Kepemimpinan Islami
keseluruhan (overall) (Lampiran 2). Lebih lanjut, hasil uji konstruk variabel
Tabel 16 yang dengan disajikan kriteria model serta nilai kritisnya. Dari
2 – Chi-square Diharapkan
2.950 Baik
kecil
Probability 0.05 0.229 Baik
CMIN/DF 2.00 1.475 Baik
RMSEA 0.08 0.042 Baik
GFI 0.90 0.994 Baik
AGFI 0.90 0.972 Baik
TLI 0.95 0.997 Baik
CFI 0.95 0.999 Baik
Sumber : Olah Data 2021 (Lampiran 2)
adanya model fit atau kesesuaian antara data dengan model. Hal ini
dibuktikan dari delapan criteria fix yang ada semuanya memenuhi kriteria.
indikator dari variabel kepemimpinan islami dapat diamati dari nilai loading
Hasil uji CFA variabel motivasi kerja islami terhadap model secara
keseluruhan (overall) (Lampiran 2). Lebih lanjut, hasil uji konstruk variabel
Tabel 17 yang dengan disajikan kriteria model serta nilai kritisnya. Dari
2 – Chi-square Diharapkan
2.899 Baik
kecil
Probability 0.05 0.235 Baik
CMIN/DF 2.00 1.449 Baik
RMSEA 0.08 0.041 Baik
GFI 0.90 0.993 Baik
AGFI 0.90 0.968 Baik
TLI 0.95 0.993 Baik
CFI 0.95 0.999 Baik
Sumber : Olah Data 2021 (Lampiran 2)
islami dengan hasil bahwa kriteria model telah menunjukkan adanya model fit
atau kesesuaian antara data dengan model. Hal ini dibuktikan dari delapan
criteria fix yang ada semuanya memenuhi kriteria. Dengan demikian model di
atas menunjukkan tingkat penerimaan yang baik oleh karena itu dapat
indikator dari variabel motivasi kerja islami dapat diamati dari nilai loading
Tabel 18. Loading Faktor (λ) Pengukuran Faktor Motivasi Kerja Islami
d) Kepuasan Kerja
keseluruhan (overall) (Lampiran 2). Lebih lanjut, hasil uji konstruk variabel
yang dengan disajikan kriteria model serta nilai kritisnya. Dari evaluasi model
telah sesuai dengan data, sehingga dapat dilakukan uji kesesuaian model
selanjutnya.
2 – Chi-square Diharapkan
12.453 Baik
kecil
Probability 0.05 0.053 Baik
CMIN/DF 2.00 2.075 Marginal
RMSEA 0.08 0.064 Baik
GFI 0.90 0.993 Baik
AGFI 0.90 0.950 Baik
TLI 0.95 0.982 Baik
CFI 0.95 0.993 Baik
Sumber : Olah Data 2021 (Lampiran 2)
14
kerja dengan hasil bahwa kriteria model telah menunjukkan adanya model fit
atau kesesuaian antara data dengan model. Hal ini dibuktikan dari delapan
criteria fix yang ada terdapat 7 yang memenuhi kriteria. Dengan demikian
model di atas menunjukkan tingkat penerimaan yang baik oleh karena itu
indikator dari variabel kepuasan kerja dapat diamati dari nilai loading faktor
e) Kinerja
(overall) (Lampiran 2). Lebih lanjut, hasil uji konstruk variabel kinerja
15
disajikan kriteria model serta nilai kritisnya. Dari evaluasi model yang
menghasilkan nilai di atas kritis yang menunjukkan bahwa model telah sesuai
2 – Chi-square Diharapkan
10.257 Baik
kecil
Probability 0.05 0.068 Baik
CMIN/DF 2.00 2.051 Marginal
RMSEA 0.08 0.063 Baik
GFI 0.90 0.985 Baik
AGFI 0.90 0.954 Baik
TLI 0.95 0.987 Baik
CFI 0.95 0.994 Baik
Sumber : Olah Data 2021 (Lampiran 2)
dengan hasil bahwa kriteria model telah menunjukkan adanya model fit atau
kesesuaian antara data dengan model. Hal ini dibuktikan dari delapan criteria
fix yang ada terdapat 7 yang memenuhi kriteria. Dengan demikian model di
atas menunjukkan tingkat penerimaan yang baik oleh karena itu dapat
indikator dari variabel kinerja dapat diamati dari nilai loading faktor atau
16
variabel endogen adalah kepuasan kerja dan kinerja. Model dikatakan baik
empirik. Hasil analisis SEM secara lengkap dapat dilihat pada gambar
berikut.
goodness of fit indices pada Tabel 21. dengan menyajikan kriteria model
serta nilai kritis yang memiliki kesesuaian data berdasarkan Hair (2006).
index
2 – Chi-square Diharapkan 898.704 Kurang Baik
kecil
Probability 0.05 0.000 Kurang Baik
CMIN/DF 2.00 898.70 Kurang Baik
RMSEA 0.08 0.101 Kurang Baik
GFI 0.90 0.745 Kurang Baik
AGFI 0.90 0.684 Kurang Baik
TLI 0.95 0.857 Kurang Baik
CFI 0.95 0.875 Kurang Baik
Sumber : Olah Data 2021 (Lampiran 3)
indices terlihat belum ada yang memenuhi criteria, olehnya itu maka perlu
merubah makna hubungan antar variabel. Hasil analisis setelah model akhir
Goodness of fit
index Cut-off Value Hasil Model* Keterangan
tingkat penerimaan yang baik oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
4. Pengujian Hipotesis
Islami
9 Motivasi Kerja Kepuasan Kinerja 0.005 0.189 0.194 0.009 S
Islami Kerja
10 Kepuasan Kerja Kinerja 0.524 0.524 <0.001 S
Keterangan : (S: Signifikan; TS: Tidak Signifikan).
Sumber : Olah Data 2021 (Lampiran 4)
jika nilai p value lebih kecil dari 0.05 maka pengaruh antara variabel
signifikan. Dari keseluruhan model, terdapat tujuh jalur lansung dan tiga jalur
tidak langsung yang dihipotesiskan dengan hasil bahwa terdapat empat jalur
langsung yang signifikan, tiga jalur langsung tidak signifikan, dan tiga jalur
berikut.
Diterima.
kinerja dosen yang semakin baik pula. Dengan demikian, maka hipotesis
Sulsel” Diterima.
kepuasan kerja sebesar 0.592 dengan P = 0.0004 < 0.05. Data tersebut
signifikan terhadap kinerja dosen melaui kinerja dosen, hal tersebut dapat
kepuasan kerja akan berdampak pada kinerja dosen yang semakin baik,
Sulsel” Ditolak.
kepuasan kerja sebesar 0.051 dengan P = 0.405 > 0.05. Data tersebut
hal tersebut dapat dijelaskan bahwa motivasi kerja islami yang dimiliki
kepuasan kerja sebesar 0.194 dengan P = 0.009 < 0.05. Data tersebut
menunjukkan bahwa motivasi kerja islami yang baik dimiliki dosen akan
dosen, hal tersebut dapat dijelaskan bahwa motivasi kerja islami yang
25
Sulsel Diterima.
10. Nilai koefisien variabel kepuasan kerja terhadap kinerja sebesar 0.524
Diterima.
Sulsel
Sulsel
Sulsel
NANTI SY ISI