BAB I Revisi 1
BAB I Revisi 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan Pendirian Pabrik
Adapun tujuan dari pendirian pabrik ini antara lain :
1. Memenuhi kebutuhan asam oksalat di Indonesia.
2. Mengurangi angka impor asam oksalat dari luar negeri.
3. Mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia dengan membuka
lapangan pekerjaan.
Kapasitas
Tahun
(Ton/Tahun)
2014 5.346
2015 6.110
2016 6.874
2017 7.637
2018 8.401
Dari data produksi Asam Oksalat dan data impor Asam Oksalat diatas
dapat dihitung jumlah kebutuhan Asam Oksalat pertahunnya di Indonesia
dengan menggunakan metode least square.
Metode Least Square
Y = a+bx (1.1)
2
Untuk mencari konstanta a dan b
a=
∑Y (1.2)
n
b=
∑Y (1.3)
2
∑X
Dimana :
Y : Variabel yang dicari trend-nya
X : Variabel waktu (tahun)
Perhitungsn :
a=
∑Y
n
34368,35 1
a=
5
a = 6873,6699
b=
∑Y
∑X 2
7637,411
b=
10
b = 3436,83495
3
Gambar 1.1 Grafik Nilai Impor Asam Oksalat di Indonesia 2014-2018
4
Tabel 1.3 Hasil Penghitungan Perkiraan Impor Asam Oksalat 2019-2028
di Indonesia dengan Metode Least Square
5
Tabel 1.4 Kapasitas Produksi Industri Asam Oksalat Yang Ada
Kapasitas
Proses Company Lokasi
(Ton/Tahun)
Sodium Formate China 100.000
Dialkyl Ozalate UBE Industries Japan 6.000
Propylene Rhone-Poulenc France 65.000
Mitsubishi Gas
Ethylene Glycol Japan 12.000
Chemical
Brazil,
Oxidation Of Taiwan,India,Kor
+-1800
Carbonhydrates ea,Spain and
Germany
6
Sungai Mahakam. Energi merupakan faktor utama dalam operasional
pabrik, tenaga listrik diperoleh dari PLN sedangkan minyak bakar
(diesel oil) diperoleh dari PT. Pertamina UP V Balikpapan,
Kalimantan Timur.
2. Tersedia lahan yang cukup
3. Tersedia tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan pelaku dari proses produksi. Ketersediaan
tenaga kerja yang terampil dan terdidik akan memperlancar jalannya
proses produksi.
4. Dekat dengan pelabuhan
Keuntungan pabrik yang dekat dengan pelabuhan adalah mudahnya
transportasi untuk mendatangkan bahan baku atau memasarkan
produk.
5. Berada dalam kawasan industri
Lokasi pabrik akan lebih menguntungkan jika berada di kawasan
industri.
6. Kondisi geografis dan sosial.
Lokasi pabrik sebaiknya terletak di daerah yang stabil dari gangguan
bencana alam (banjir, gempa bumi, dan lain-lain). Kebijakan
pemerintah setempat juga turut mempengaruhi lokasi pabrik yang
akan dipilih. Kondisi sosial masyarakat diharapkan memberi
dukungan terhadap operasional pabrik sehinggga dipilih lokasi yang
memiliki masyarakat yang dapat menerima keberadaan pabrik.
7. Penyediaan Bahan Baku.
Bahan baku berupa serbuk kayu banyak terdapat di daerah
Kalimantan Timur terutama di daerah yang banyak terdapat usaha
penggergajian kayu.
7
Gambar 1.3 Peta Perencanaan Pendirian Pabrik di Balikpapan
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
L.
M.
N.
O.
P. (Sumber : Google Maps)
8
6. Gudang untuk pemeliharaan dan plant supplies
7. Ruang control
8. Kantor administrasi
9. Laboratorium untuk pengendalian mutu
10. Unit pemadam kebakaran
11. Fasilitas umum berupa : kantin, klinik, tempat ibadah, gedung serbaguna,
perpustakaan, dan gedung diklat
12. Area parkir
13. Taman