Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
HISTORY
SUSUNAN IMO
IMO
Diplomatic
Conference
Assembly
Secretary
Council General.
Facilitation Committee.
Tugas yang berhubungan dengan International Marine Trafic.
1. FAL : Facilitation of International Maritime Traffic. 1965/1967.
2. SUA : Suppression of Unlawful Act Against tha Safety of Maritime
Organisation.
CLC : Civil Liability Convention.
IOPC: International Oil Pollution Convention.
1. OPA ( Oil Pollution Act ) 1990. Oleh negara Amerika ,setelah kejadian kandas
dan bocornya MT.Exon Valdes.
2. UNCLOS ( United Nations Conventions on the Law of the Sea ) 1982.
3. UU No. 21/1992 tentang pelayaran.
Badan badan dibawah PBB. lain yang juga masih relevan seperti
Acceptance :
Apabila suatu negara telah meratifikasi suatu product convensi ini memberikan suatu
konsekuensi bahwa peraturan peraturan yang ada harus ditaati oleh negara
tersebut ,dengan memasukkan isi konvensi – konvensi yang telah diratifikasi kedalam
bagian dari perundang undangan nasional.
Contoh : Solas 1974, diratifikasi oleh Indonesia thn 1980 melalui KEPRES : no.65.
2. UNCLOS. 1982.
( United Nations Convention on the Low Of the Sea )
Atau Konvesi PBB Tentang Hukum Laut, ini adalah konvesi internasional tentang
hukum laut product dari UNO pada bulan Desember 1982 di Montenegro Bay,
Yamaika dimana didalamnya juga termasuk hal hal keselamatan dilaut dan
perlindungan lingkungan maritim.
Ditentukan bahwa negara punya hak mengelola wilayah lautnya dengan batas – batas
sesuai ketentuan konvesi, tapi juga punya kewajiban untuk melindungi keselamatan
dan lingkungannya.
Hystory.
Solas sesudah berdirinya IMCO / IMO merupakan product dari salah satu komite, yaitu
Marine Safety Comitee.
History.
1. Solas 1914 , lahir sesudah kecelakaan kapal penumpang Titanic 1912, dengan
focus awal tentang kelengkapan navigasi, kedap didinding, serta alat komunikasi.
2. Solas 1960, mulai memasukkan mengenai design konstruksi kapal,
mesin ,peralatan listrik,pencegah kebakaran, alat – alat keselamatan, komunikasi
dan keselamatan navigasi. Usaha penyempuranaan dengan peraturan - peraturan
tambahan ( amandement ) 1966, 1967, 1971 dan 1973. Sistem acceptance masih
menggunakan sistem “EXPLICIT “
3. Solas 1974. Sistem acceptance sudah menggunakan sistem “ TACIT “ berlaku 25
Mei 1980. Indonesia meratifikasi melalui Keppres No.65 Mei 1980.
4. Solas Protocol 1978 : “ Tanker Safety and Pollution Prevention “ ( TSPP ) disetujui
tanggal 17 February 1978 dan berlaku 1 Mei 1981, diikuti dengan beberapa
peraturan tambahan ( amanmend ) 1981 dan 1983 yang diberlakukan Sept 1984
dan July 1986.
5. Solas Protocol 1988. “ The Harmonized System of Survey & Certification “
6. GMDSS ( Global Maritime Distress and Safety System ) 1990 dan berlaku secara
bertahap 1992 s/d 1999. Konsep kuno “ Sailor help Sailor” ditinggalkan.
Solas convention akan selalu terus menerus diadakan perbaikan seiring dengan
kemajuan teknologi. Biasanya akan diadakan penyempurnaan setiap 5 tahun.
Foreword.
Content :
Part 1.
Article of the International Convention for Safety of Life at Sea 1974.
Article of the Protocol of 1978 relating to the International Convention for the
Safety of Life at Sea. 1974.
Consolidated text of the annex to the International Convention for the Safety of
Life at Sea 1974,and the 1978 Protocol relating thereto.
- Chapter I : General Provisions.
- Chapter II : Construction – Subdivision and Stability, Machinery
and Electrical Installation.
- Chapter III : Life Saving Appliance and Arrangement.
- Chapter IV : Radio communications..
- Chapter V : Safety of Navigation.
- Chapter VI : Carriage of Cargoes.
- Chapter VII : Carriage of Dangerous Goods.
- Chapter VIII : Nuclear Ships
- Chapter VIX : Management for the safe operation of ships
- Chapter X : Safety measures for high sepeed craft
- Chapter XI : Special measure to enchance maritime safety
- Appendix : Certificates
Part 2
Annex 1 : New chapter IX of the annex to the International Convention for
the Safety Life at Sea, 1974.
Annex 2 : Resolution A. (718(17), as modified by resolution A. 745(18):
early implementation of the harmonized Sytem of survey and
cerfitication.
Annex 3 : Certificates and documents required to be carried on board ships.
Annex 4 : Resolution of the Conference of Contracting Parties to the
International Convention of the Safe of Life at Sea 1974, adopted
on 24 May 1994.
Annex 5 : Resolution of the Conference of Contracting Parties to the
Internation Convention for the Safety of Life at Sea, 1974, adopted
on 29 November 1994.
4. STCW.
( Standard of Training Certification and Watchkeeping.)
Latar belakang :
- Dari hasil penyelidikan disimpulkan bahwa accident yang terjadi dilaut 80%
adalah disebabkan factor manusia, sehingga dipikirkan untuk bagaimana
mempertinggi kualitas SDM dibidang kelautan, yang membuat suatu usaha untuk
membuat standard dalam mendidik dan melatih awak kapal .
- Konvesi pertama diadakan 1978 dalam “ International Convention on Standard of
Training Certification and Watchkeeping. Hasil konvesi ini mulai diberlakukan
secara Internasional pada April 1984..
- Dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dibidang kepelautan dan
manajemen, maka dirasakan perlunya penyempurnaan dari konvesi 1978.
- Untuk itu diadakan lagi konvesi tentang STCW ini pada tahun 1995, yang
merupakan amandemen dari konvesi 1978. Sehingga konvesi ini lebih dikenal
dengan STCW 1978 /1995 as amended.
- Bagian penting dari STCW yaitu Annex yang telah disempurnakan terdiri dari 8
Chapter, yaitu:
- Chapter I : General Provision.
- Chapter II : Master & Deck Department.
- Chapter III : Engine Department.
- Chapter IV : Radio Communication and Radio Personnel.
- Chapter V : Special Training for Personnel on Certain Types of Ships
( Tankers and RoRo Passanger ships ).
- Chapter VI : Emergency Occupational Safety Medical Care and Survival
Function.
- Chapter VII : Alternative Certification.
- Chapter VIII : Watch Keeping. .
5. LOAD LINE CONVENTION.
- International Convention of Load Line 1966 ,merupakan penyempurnaan dari Load
Line Convention 1930.
- Suatu konvesi Inernasional tentang keselamatan kapal sehubungan dengan
lambung timbul ( Free Board )
- Menentukan batas maximum draft kapal dimuati dengan aman dan mempunyai
lambung timbul yang mencukupi keamanan.
- Tergantung dari jenis kapal, ukuran, struktur dll dan juga daerah musim tempat
kapal berada.
- Konvesi membagi 4 daerah musim yaitu.
- T = Tropical.
- S = Summer.
- W = Winter.
- WNA = Winter North Atlatic.
- Disamping itu juga ditentukan daerah lain.
- F = Fresh Water.
- TF = Tropical Fresh Water.
6. ISPS CODE
TUJUAN
Berlaku untuk :
History