Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

KONSELING DAN EDUKASI GIZI (KEG) PADA PASIEN

HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG


SERAI TAHUN 2022

DISUSUN OLEH

LIDYA KURNIA LESTARI

P05130219015

PRODI S.TR.GIZI DAN DIETETIKA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
2022

i
LEMBARAN PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

KONSELING DAN EDUKASI GIZI (KEG) PADA PASIEN

PENYAKIT DIABETES MELITUS (DM)

PUSKESMAS PADANG SERAI

2022

Laporan ini telah diperiksa dan disetujui oleh :

Mengetahui

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

Anang Wahyudi, S.Gz., MPH Rizky Dwi Handayani, SKM


NIP. 198210192006041002 NIP. 198606062009032009

Ka. Prodi S.Tr. Gizi dan Dietetika

Tetes Wahyu W., SST., M.Biomed


NIP. 198106142006041004

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah- Nya serta
kemudahan yang diberikan-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan
Praktek Lapangan (PKL) Konseling dan Edukasi Gizi (KEG) di wilayah Kerja
Puskesmas Padang Serai. Dalam penyelesaian laporan ini penyusun telah mendapat
masukan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penyusun mengucapkan
terima kasih kepada :

1. Ibu Eliana, SKM., MPH sebagai Direktur Poltekkes Kemenkes Bengkulu.


2. Bapak Anang Wahyudi, S.Gz., MPH sebagai Ketua Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes Bengkulu dan Dosen Pembimbing Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Konseling dan Edukasi Gizi (KEG) di Puskesmas Padang Serai.
3. Bapak Tetes Wahyu W., SST., M.Biomed sebagai Ketua Prodi S.Tr. Gizi dan
Dietetika.
4. Ibu Rizky Dwi Handayani, SKM sebagai Pembimbing Lapangan di Puskesmas
Padang Serai.

Penyusun berharap semoga Laporan PKL KEG di Puskesmas Padang Serai


bermanfaat bagi semua pihak serta dapat membawa perubahan positif terutama bagi
penyusun sendiri dan pembaca. Terima kasih.

Bengkulu, Agustus 2022

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………....i
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………….ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………………...iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...iv
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………...................1
B. Tujuan……………………………………………………………………………1
a. Tujuan umum…………………………………………………………….1
b. Tujuan khusus……………………………………………………………2
C. Manfaat……………………………………………………………………….. ...2
D. Lokasi……………………………………………………………………………2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Hipertensi……..……………………………………………………..3
B. Gejala Hipertensi………………………………..……………………………….3
C. Etiologi Hipertensi………………………………………………………………4
D. Penatalaksanaan Hipertensi..…………………………………………………….5
E. Diagnosis Hipertensi……………………………………………………………12
BAB III PELAKSANAAN PKL
A. Gambaran Umum Lokasi PKL…………………………………………………14
B. Gambaran kasus……………………………………………………………..…16
1. Assessment……………………………………………………………..16
2. Diagnosis………………………………………………………………18
3. Intervensi………………………………………………………………19
4. Monitoring……………………………………………………………..21
5. Evaluasi………………………………………………………………..21
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….23
B. Saran …………………………………………………………………………...23
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..…................24

iv
DAFTAR TABEL

Table 1.Klasifikasi Tekanan Darah Menurut WHO


Tabel 2.The Sixth Report Of The Joint National
Tabel 3. Distribusi jumlah kelurahan Per Luas Wilayah Puskesmas Padang Serai
Tabel 4. Jumlah Penduduk di Wilayah Puskesmas Padang Serai
Tabel 5. Sumber Daya Tenaga UPTD Puskesmas Padang Serai
Table 6. Hasil Persentase Recall
Table 7. Hasil Pemeriksaan Klinis
Table 8. Diagnosa Gizi
Table 9. Bahan Makanan Yang Dianjurkan Dan Tidak Dianjurkan
Table 10. Monitoring
Table 11. Rekomendasi Menu Satu Hari

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tekanan darah tinggi/hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi
peningkatan tekanan darah secara kronis (jangka waktu lama). Penyakit ini adalah salah
stu jenis penyakit yang sangat berbahaya.
Penderita hipertensi di dunia saat ini diperkirakan mencapai lebih dari 800 juta
orang. Sebanyak 10-30 % dari jumlah penduduk dewasa hampir di setiap Negara.
Berdasarkan data Lancet (dalam McMarthy, 2010), jumlah penderita hipertensi di
seluruh dunia terus meningkat. Di India, penderita hipertensi mencapai 60,4 juta orang
pada tahun 2002 dan diperkirakan 107,3 juta orang pada tahun 2025. Di China, 98,5 juta
orang dan bakal jadi 151,7 juta orang pada tahun 2025. Di bagian lain di Asia, tercatat
38,4 juta penderita hipertensi pada tahun 2000 dan diperkirakan menjadi 67,4 juta orang
tahun 2025. Di Indonesia, mencapai 17-21% dari populasi penduduk dan kebanyakan
tidak terdeteksi.
Di Indonesia banyaknya penderita Hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapi
hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang dewasa,
50% diantaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga
mereka  cenderung untuk menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak
mengetahui factor risikonya, dan 90% merupakan hipertensi esensial.
Hari hipertensi di dunia diperingati setiap tanggal 17 Mei. Tanggal ini ditetapkan
oleh WHO sejak 2005.
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu melakukan skrining gizi pasien serta memberikan nasehat,
petunjuk, solusi dalam bidang gizi klinik/ dietetik.

2. Tujuan Khusus
a. Melakukan skrining gizi pada pasien

vi
b. Melakukan tahap persiapan konseling gizi di Puskesmas
c. Melakukan tahap perencanaan konseling gizi di Puskesmas
d. Melakukan tahap pelaksanaan konseling gizi dengan menggunakan
media leaflet di Puskesmas Padang Serai
e. Melakukan tahap evaluasi konseling gizi di Puskesmas
B. Manfaat
1) Bagi Pihak Keluarga
Dapat memahami bagaimana asupan zat gizi yang baik untuk penderita penyakit
Diabetes Mellitus.
2) Bagi Mahasiswa
Dapat membantu dan menambah pengetahuan tentang konseling gizi mengenai
penyakit Hipertensi dan bisa membantu pasien yang mempunyai penyakit
Hipertensi.
C. Lokasi
Puskesmas Padang Serai
D.

vii
BAB II
TUNJAUAN PUSTAKA

A. Defenisi Hipertensi
Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah peningkatan tekanan darah didalam
arteri. Arteri adalah pembuluh darah yang mengangkut darah dari jantung dan dialirkan
ke seluruh jaringan dan organ tubuh. Tekanan darah tinggi (hipertensi) bukan berarti
emosi yang berlebihan, walaupun emosi dan stres dapat meningkatkan tekanan darah
untuk sementara waktu.
Seseorang dikatakan terkena hipertensi mempunyai tekanan dara sistolik
≥140mmHg dan tekanan darah diastoltik ≥90mmHg. Seseorang dikatakan terkena
hipertensi tidak hanya dengan 1 kali pengukuran, tetapi 2 kali atau lebih pada waktu
yang berbeda. Waktu yang paling baik saat melakukan tekanan darah adalah saat
istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring. Hipertensi adalah salah satu faktor
resiko untuk terjadinya stroke, serangan jantung,gagal jantung, dan merupakan
penyebab utama terjadinya gagal jantung kronis.
                Sejalan dengan bertambahnya usia hampir setiap orang mengalami kenaikan
tekanan darah. Tekanan darah sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun, sedangkan
tekanan darah diastolic terus meningkat sampai usia 55-60 tahun,kemudian berkurang
secara perlahan/bahkan menurun drastis.

Penderita hipertensi dengan tekanan darah yang tinggi akan menjalani hidup
dengan bergantung pada obat-obatan dan kunjungan teratur ke dokter untuk
mendapatkan resep ulang dan check-up. Data WHO melaporkan dari 50% penderita
hipertensi yang diketahui hanya 25% yang mendapat pengobatan, dan hanya 12,5%
yang diobati dengan baik (adequately treated cases) karena mahalnya biaya yang
diperlukan selama proses terapi (Depkes, 2012)

B. Gejala Hipertensi
Pada sebagian besar penderita hipertensi tidak menimbulkan gejala. Meskipun
demikian secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya

viii
berhubungan dengan hipertensi (padahal sebenarnya tidak). Gejala yang di maksud
adalah sakit kepala,pendarahan dari hidung,pusing,wajah kemerahan dan kelelahan .
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati bisa timbul gejala
berikut :
a. Sakit kepala
b. Kelelahan
c. Mual
d. Muntah
e. Sesak nafas
f. Gelisah
g. Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada
otak,mata,jantung dan ginjal
Kadang penderita hipertensi berat penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi
pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopoti hipertensif yang memerlukan
penanganan segera.

C. Klasifikasi Hipertensi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Hipertensi primer/esensial adalah hipertensi yang tidak atau belum di ketahui
penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopaik. Tedapat 95% kasus. Banyak
faktor yang mempengaruhi seperti genetik,lingkungan,hiperativitis susunan
simpatis,system renin-angiotensis,defek dalam ekskresi Na,peningkatan Na dan
Ca intraselular,dan factor-faktor yang meningkatkan risiko,seperti obesitas,
alcohol,merokok serta polisitemia.
2. Hipertensi sekunder . Terdapat sekitar 5% kasus. Penyebab spesifiknya
diketahui seperti penggunaan estrogen,penyakit ginjal,hipertensi vascular renal,
hiperaldosteronisme primer,dan sindrom cushing,feokromositomo,koarktasio
aorta, hipertensi yang berhubung dengan kehamilan, dan lain-lain.

ix
D. Penatalaksanaan Hipertensi
Olahraga lebih banyak dihubungkan dengan pengobatan hipertensi, karena olah
raga isotonik (spt bersepeda, jogging, aerobic) yang teratur dapat memperlancar
peredaran darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Olah raga juga dapat
digunakan untuk mengurangi/ mencegah obesitas dan mengurangi asupan garam ke
dalam tubuh (tubuh yang berkeringat akan mengeluarkan garam lewat kulit).
Pengobatan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
1. Pengobatan non obat (non farmakologis)
Pengobatan non farmakologis kadang-kadang dapat mengontrol tekanan darah
sehingga pengobatan farmakologis menjadi tidak diperlukan atau sekurang-kurangnya
ditunda. Sedangkan pada keadaan dimana obat anti hipertensi diperlukan, pengobatan
non farmakologis dapat dipakai sebagai pelengkap untuk mendapatkan efek pengobatan
yang lebih baik.
Pengobatan non farmakologis diantaranya adalah :
a) Diet rendah garam/kolesterol/lemak jenuh
b) Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh.
Nasehat pengurangan garam, harus memperhatikan kebiasaan makan penderita.
Pengurangan asupan garam secara drastis akan sulit dilaksanakan. Cara pengobatan ini
hendaknya tidak dipakai sebagai pengobatan tunggal, tetapi lebih baik digunakan
sebagai pelengkap pada pengobatan farmakologis.
a) Ciptakan keadaan rileks Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga atau
hipnosis dapat mengontrol sistem saraf yang akhirnya dapat menurunkan
tekanan darah.
b) Melakukan olah raga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45 menit
sebanyak 3-4 kali seminggu.
c) Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alcohol.
d) Perbanyak maknan yg mengandung kalsium,kalium dan magnesium.
e) Perbanyak makanan yg mengandung serat.
f) Menjaga berat badan.
g) Hindari kebiasaan minum kopi berlebihan.

x
2. Pengobatan dengan obat-obatan (farmakologis)
Obat-obatan antihipertensi. Terdapat banyak jenis obat antihipertensi yang
beredar saat ini. Untuk pemilihan obat yang tepat diharapkan menghubungi dokter.
a. Diuretik
Obat-obatan jenis diuretik bekerja dengan cara mengeluarkan cairan
tubuh (lewat kencing) sehingga volume cairan ditubuh berkurang yang
mengakibatkan daya pompa jantung menjadi lebih ringan.Contoh
obatannya adalah Hidroklorotiazid.
b. Penghambat Simpatetik
Golongan obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas saraf simpatis
(saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas ).Contoh obatnya adalah :
Metildopa, Klonidin dan Reserpin.
c. Betabloker
Mekanisme kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui penurunan daya
pompa jantung. Jenis betabloker tidak dianjurkan pada penderita yang
telah diketahui mengidap gangguan pernapasan seperti asma bronkial.
Contoh obatnya adalah : Metoprolol, Propranolol dan Atenolol. Pada
penderita diabetes melitus harus hati-hati, karena dapat menutupi gejala
hipoglikemia (kondisi dimana kadar gula dalam darah turun menjadi
sangat rendah yang bisa berakibat bahaya bagi penderitanya). Pada orang
tua terdapat gejala bronkospasme (penyempitan saluran pernapasan)
sehingga pemberian obat harus hati-hati.
d. Vasodilator
Obat golongan ini bekerja langsung pada pembuluh darah dengan
relaksasi otot polos (otot pembuluh darah). Yang termasuk dalam
golongan ini adalah : Prasosin, Hidralasin. Efek samping yang
kemungkinan akan terjadi dari pemberian obat ini adalah : sakit kepala
dan pusing.
e. Penghambat ensim konversi Angiotensin

xi
Cara kerja obat golongan ini adalah menghambat pembentukan zat
Angiotensin II (zat yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan
darah). Contoh obat yang termasuk golongan ini adalah Kaptopril. Efek
samping yang mungkin timbul adalah : batuk kering, pusing, sakit kepala
dan lemas.
f. Antagonis kalsium
Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara
menghambat kontraksi jantung (kontraktilitas). Yang termasuk golongan
obat ini adalah : Nifedipin, Diltiasem dan Verapamil. Efek samping yang
mungkin timbul adalah : sembelit, pusing, sakit kepala dan muntah.
g. Penghambat Reseptor Angiotensin II
Cara kerja obat ini adalah dengan menghalangi penempelan zat
Angiotensin II pada reseptornya yang mengakibatkan ringannya daya
pompa jantung. Obat-obatan yang termasuk dalam golongan ini adalah
Valsartan (Diovan). Efek samping yang mungkin timbul adalah : sakit
kepala, pusing, lemas dan mual. Dengan pengobatan dan kontrol yang
teratur, serta menghindari faktor resiko terjadinya hipertensi, maka angka
kematian akibat penyakit ini bisa ditekan.
h. Berikut adalah cara alami tanpa obat yang jitu untuk menurunkan
tekanan darah seperti:
a) Biasakan berjalan kaki
Pasien hipertensi yang membiasakan diri berjalan dapat
menurunkan tekanan darahnya dengan cepat sebanyak sekitar 6
mmHg sampai 8 mmHg. Berjalan akan membuat jantung lebih
banyak menggunakan oksigen dengan lebih efisien, sehingga
tidak berupaya keras memompa darah.  Lakukan latihan kardio
sedikitnya 30 menit setiap hari dalam seminggu. Cobalah
tingkatkan kecepatan atau jaraknya sehingga membuat badan
tetap langsing.

xii
b) Tarik napas panjang
Pernapasan yang lambat dan melakukan meditasi seperti
qigong, yoga dan tai chi akan menurunkan hormon stres
kortisol yang dapat mengangkat renin, enzim dari ginjal yang
meningkatkan tekanan darah. Lakukan latihan pernapasan
selama 5 menit di pagi dan malam hari. Tarik napas dalam-
dalam dan perluas perut. Buang napas dan lepaskan semua
ketegangan.
c) Pilih produk kaya kalium 
Kandungan kalium yang banyak terdapat dalam buah dan
sayuran merupakan bagian penting dalam program penurunan
tekanan darah. Usahakan untuk mendapatkan asupan kalium
dari 2.000 sampai 4.000 mg per hari," kata Linda Van Horn,
PhD, RD, profesor kedokteran preventif di Northwestern
University Feinberg School of Medical.
Sumber makanan yang kaya kalium antara lain ubi jalar, tomat,
jus jeruk, kentang, pisang, kacang merah, kacang polong,
melon, semangka dan buah-buahan kering seperti kismis.
d) Batasi konsumsi garam
Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan tekanan darah
tinggi lebih besar kemungkinannya memiliki tekanan darah
tinggi, terutama yang sensitif terhadap garam atau sodium. Tapi
karena tidak ada cara untuk mengetahui apakah seseorang
sensitif terhadap sodium, maka setiap orang harus mengurangi
asupan sodiumnya," kata Eva Obarzanek, PhD, ahli gizi
penelitian di National Heart, Lung, dan Darah Institute. Batasi
penggunaan garam adalah 1.500 mg per hari. Sedangkan
setengah sendok teh garam mengandung sekitar 1.200 mg
sodium. Perhatikan juga kadar garam atau sodium dalam
makanan olahan, sebab di situlah sebagian besar asal muasal

xiii
sodium dalam makanan. Bumbui makanan dengan rempah-
rempah, jamu, lemon, dan jangan ditambahi garam.
e) Makan cokelat hitam
Coklat hitam mengandung flavanol yang membuat pembuluh
darah menjadi lebih elastis. Dalam sebuah penelitian, 18%
pasien yang makan cokelat hitam setiap hari mengalami
penurunan tekanan darah. Ada baiknya memakan 1/2 ons
cokelat hitam setiap hari-hari. Pastikan coklat hitam yang
dimakan mengandung setidaknya 70% kakao.
f) Minum suplemen
Dalam kajian dari 12 penelitian, para peneliti menemukan
bahwa koenzim Q10 mengurangi tekanan darah hingga 10
mmHg sampai 17 mmHg. Antioksidan diperlukan untuk
memproduksi energi dan melebarkan pembuluh darah.
Konsultasikan dengan dokter tentang pemakaian suplemen 60
mg sampai 100 mg untuk 3 kali sehari.
g) Minum sedikit saja alkohol
Menurut kajian dari 15 penelitian, semakin sedikit minum
alkohol, semakin sedikit tekanan darah yang dapat diturunkan.
Sebuah penelitian di rumah sakit Boston's Brigham and Women
menemukan bahwa minum alkohol dalam taraf ringan, yaitu
seperempat sampai setengah minuman per hari untuk wanita,
dapat mengurangi tekanan darah lebih banyak daripada yang
tidak minum setiap hari. Yang dimaksud satu minuman adalah
12 ons bir, atau 5 ons anggur atau 1,5 ons alkohol. Penelitian
lain juga menemukan bahwa minum satu gelas sehari pada
wanita dan dua gelas sehari untuk pria dapat menurunkan risiko
penyakit jantung. "Dalam jumlah tinggi, alkohol jelas
merugikan. Tapi konsumsi alkohol dalam taraf sedang adalah

xiv
pelindung jantung, jika diminum dalam porsi yang cukup," kata
Obarzanek.
h) Minum kopi tanpa kafein
Para ilmuwan telah lama memperdebatkan efek kafein terhadap
tekanan darah. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa
kafein tidak mempengaruhi tekanan darah, tapi suatu penelitian
dari Duke University Medical Center menemukan bahwa
konsumsi kafein 500 mg atau sekitar tiga 8 ons cangkir kopi,
dapat meningkatkan tekanan darah sebesar 4 mmHg. Efeknya
berlangsung hingga menjelang tidur. "Kafein dapat
meningkatkan tekanan darah dengan mengencangkan pembuluh
darah dan mempembesar efek stres. Ketika sedang stres,
jantung memompa darah lebih banyak dan meningkatkan
tekanan darah. Dan kafein akan memperkuat efek itu," kata
sang peneliti Jim Lane, PhD, profesor riset di Duke University.
Lane kemudian merekomendasikan untuk mengganti kopi biasa
dengan kopi tanpa kafein untuk melindungi jantung. Sebagai
perbandingan, 8 ons kopi biasa mengandung 100 sampai 125
mg. Dalam jumlah yang sama, teh mengandung 50 mg kafein
dan cola sekitar 40 mg kafein.
i) Minum teh herbal
Dalam sebuah penelitian oleh Tufts University, peserta yang
meminum 3 cangkir teh hibiscus setiap hari dapat menurunkan
tekanan darah sistolik sebesar 7 poin dalam rata-rata 6 minggu.
Hasil ini setara dengan obat resep. Peserta yang meminum
minuman plasebo hanya mengalami penurunan tekanan darah
sebesar satu poin. Bahan fitokimia dalam hibiscus atau
kembang sepatu nampaknya dapat banyak mengurangi tekanan
darah tinggi. Dalam teh herbal, banyak terkandung kembang
sepatu. Lihatlah campuran bahan-bahan yang terkandung dalam

xv
produk teh, dan pilihlah produk yang banyak mengandung
kembang sepatu dalam setiap porsinya.
j) Kurangi lembur
Bekerja lebih dari 41 jam setiap minggu di kantor akan
meningkatkan risiko hipertensi sebesar 15%, demikian menurut
penelitian oleh University of California, Irvine terhadap 24.205
orang warga California. Sebabnya, kerja lembur membuat
tubuh jarang berolahraga dan makan sehat. Usahakan
menyelesaikan pekerjaan pada jam yang tepat sehingga dapat
mengunjungi pusat kebugaran atau lebih sering memasak
makanan sehat.
k) Bersantai dengan musik
Untuk menurunkan tekanan darah, disamping dibantu oleh obat,
juga bisa dibantu dengan merubah gaya hidup. Menurut para
peneliti di University of Florence di Italia, lagu-lagu yang tepat
dapat membantu menurunkan tekanan darah. Peneliti meminta
28 orang dewasa yang sudah mengggunakan pil hipertensi
mendengarkan musik klasik, Celtic, atau musik India selama 30
menit setiap hari sambil bernapas perlahan-lahan. Setelah
seminggu, para peserta rata-rata mengalami penurunan tekanan
darah sistolik sebesar 3,2 poin. Sebulan kemudian, angkanya
turun sebanyak 4,4 poin.
l) Mengatasi ngorok saat tidur
Dengkuran yang kencang adalah salah satu gejala utama sleep
apnea obstruktif (OSA). Peneliti dari Universitas Alabama
menemukan bahwa penderita apnea tidur banyak memiliki
kadar aldosteron yang tinggi, hormon yang dapat meningkatkan
tekanan darah. Bahkan, diperkirakan bahwa separuh dari semua
orang yang mengalami sleep apnea memiliki tekanan darah
tinggi. Penderita apnea tidur biasanya mengalami banyak

xvi
gangguan tidur yang berpotensi mengganggu pernapasan dan
mengancam nyawa saat tertidur. Selain mendengkur dengan
keras, kelelahan yang berlebihan di siang hari dan sakit kepala
pada pagi hari juga adalah pertanda apnea tidur.  Jika memiliki
tekanan darah tinggi, tanyakan kepada dokter apakah apnea
tidurnya dapat disembuhkan. Mengobati apnea tidur dapat
menurunkan kadar aldosteron dan memperbaiki tekanan darah
tinggi.
m) Banyak makan kedelai
Penelitian yang dimuat Journal of American Heart
Association menemukan untuk pertama kalinya bahwa
mengganti karbohidrat olahan dengan makanan kaya protein
kedelai atau susu, seperti susu rendah lemak, dapat menurunkan
tekanan darah sistolik penderita hipertensi atau prehipertensi

E. Diagnosis Hipertensi
Seseorang dikatakan terkena hipertensi mempunyai tekanan dara sistolik
≥140mmHg dan tekanan darah diastoltik ≥90mmHg. Seseorang dikatakan terkena
hipertensi tidak hanya dengan 1 kali pengukuran, tetapi 2 kali atau lebih pada waktu
yang berbeda. Waktu yang paling baik saat melakukan tekanan darah adalah saat
istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring. Klasifikasi tekanan darah menurut
WHO yaitu:

Tabel 1. Klasifikasi Tekanan Darah Menurut WHO


Klasifikasi Sistolik Diastolik
(mmHg) (mmHg)
Normal <140 <90
Hipertensi ringan 140-180 90-105
Hipertensi perbatasan 140-160 90-95

xvii
Hipertensi sedang dan berat >180 >105
Hipertensi sistolik terisolasi >140 <90
Hipertensi sistolik perbatasan 140-160 <90

Tabel 2. The Sixth Report Of the Joint National Committee on


Preventation,Detection,Evaluation and Treatment of High Bload Pressure,1997
Kategori Sistolik Diastolik Rekomendasi
(mmHg) (mmHg)
Normal <130 <85 Periksa ulang dalam 2 tahun
Perbatasan 130-139 85-89 Periksa ulang dalam 1 tahun
Hipertensi 140-159 90-99 Konfirmasi dalam 1/2 bulan.
tingkat 1 Anjurkan modifikasi gaya
hidup
Hipertensi 160-179 100-109 Evaluasi/rujuk dalam 1 bulan
tingkat 2
Hipertensi ≥180 ≥110 Evaluasi/rujuk segera dalam 1
tingkat 3 minggu berdasarkan kondisi
medis

xviii
BAB III
PELAKSANAAN PKL
A. Gambaran Umum Lokasi PKL
1. Geografis
UPTD Puskesmas Padang Serai merupakan Puskesmas induk yang
berada di wilayah Kecamatan Kampung Melayu kota Bengkulu yang terdiri
dari 3 (tiga) Kelurahan binaan yaitu Kelurahan Padang Serai, kelurahan
Sumber Jaya dan kelurahan Teluk Sepang. Luas wilayah UPTD Puskesmas
Padang Serai + 8.625 km2 , yang terdiri dari tiga puskesmas pembantu yaitu
Puskesmas Padang Serai, Puskesmas Bangkahan dan Puskesmas Teluk
Sepang. Puskesmas Padang Serai adalah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan kelurahan Kandang
2. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan kabupaten Seluma
3. Sebelah Timur : Berbatasan dengan kelurahan Betungan
4. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Samudera Indonesia

Tabel 3. Distribusi Jumlah Kelurahan Per Luas Wilayah Di Wilayah


Puskesmas Padang Serai

No. Kelurahan Luas Wilayah/km2


1 Padang Serai 1.900 km2
2 Sumber Jaya 3.895 km2
3 Teluk Sepang 2.830 km2
Jumlah 8.625 km2
Sumber: Puskesmas Padang Serai pada tahun 2022

2. Topografi
Sebagaian besar wilayah kerja puskesmas padang serai adalah dataran
tinggi.
3. Kependudukan

Penduduk diwilayah puskesmas padang serai pada tahun 2021

xix
berjumlah 19.338 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 9.259
jiwa, perempuan sebanyak 10.079 jiwa. Penduduk kelurahan Padang Serai
berjumlah 6.802 jiwa, kelurahan Sumber Jaya berjumlah 9.240 jiwa dan
kelurahan Teluk Sepang berjumlah 3.296 jiwa.

Tabel 4. Jumlah Penduduk Diwilayah Puskesmas Padang Serai

Jumlah Penduduk
No Kelurahan Jumlah KK
Laki Perempuan Jumlah
1 Padang Serai 1.836 3.445 3.357 6.802
2 Sumber Jaya 2.610 4.258 4.982 9.240
3 Teluk Sepang 869 1.556 1.740 3.296
Jumlah 5.315 9.259 10.079 19.338

4. Sumber Daya Tenaga


Berdasarkan data dari Puskesmas Padang Serai kota Bengkulu sumber
daya tenaga kerja pada tahun 2022 Dapat dilihat di tabel dibawah ini
Tabel 5. Sumber Daya Tenaga UPTD Puskesmas Padang Serai

No Jenis Tenaga/Pendidikan Jumlah/Orang Keterangan


1 Kepala Puskesmas 1 PNS
2 Kasubbag TU 1 PNS
3 Dokter Umum 3 2 TKS, 1 PNS
4 Dokter Gigi 1 PNS
5 Perawat 12 7 PNS, 5 Honorer
6 Gizi 1 1 PNS
7 Kebidanan 17 8 PNS, 9 Honorer
8 Analis Kesehatan 1 PNS
9 Farmasi 2 Honorer
10 Kesehatan Lingkungan 1 PNS
11 Tenaga Kesehatan Masyarakat 4 Honorer
12 Cleaning Servis 1 TKS
13 Jaga Malam 1 TKS
14 Sopir 1 TKS
15 Tenaga Administrasi lainnya 4 Honorer

xx
Jumlah 51

B. Gambaran Kasus
Persiapan Konseling Gizi

Nama : Ny. AS
Umur : 50 Tahun
J. Kelamin : Perempuan
Alamat : Padang Serai RT.07
Status : Menikah
Agama : Islam
Diagnosis : Hipertensi

1. Asesment
a. Food History (FH)
Pola makan Ny. AS adalah 3x sehari yang terdiri dari makanan pokok,
lauk hewani, dan sayuran. Sumber karbohidrat yang dikonsumsi 3x/hari
sebanyak 2 centong. Lauk hewani ikan 3x/hari. Sayuran yang dikonsumsi
antara lain sawi. Tidak ada alergi makanan. Kebiasaan pasien sering
makan gorengan, the, mie instan, dan aktivitas fisik jarang.
Asupan Ny. AS adalah :
a) Makan Pagi : Nasi 2 centong (100 gram), the 1 gelas, ikan nila
sambal goring 1 potong(50 gram), sawi bening 2 sdm (20 gram),
gorengan 2 buah (120 gram).
b) Makan siang : Nasi 2 centong (100 gram), asam ikan pedas 1
potong (50 gram), terong rebus 2 buah (50 gram), timun 4
potong (60 gram).
c) Makan malam : Nasi 2 centong (100 gram), asam ikan pedas 1
potong (50 gram), terong rebus 1 buah (30 gram), timun 4
potong (60 gram).

xxi
Table 6. Hasil Persentase Recall

Energi Protein Lemak KH


(Kkal) (Gram) (Gram) (Gram)
Asupan 1026,4 47,9 29,2 140,3
Kebutuhan 1.885,3 70,69 41,89 301,48
% 54,44% 67,76% 69,70% 46,53%
Kategori Kurang Kurang Kurang Kurang
Keterangan :
¿ 70 % : Kurang
71−79 % :Cukup
80−100 % : Baik
¿ 100% : Lebih
b. Biokimia Data (BD)
(-)
c. Antropometri Data (AD)
BB = 49 Kg
TB = 153 Cm
BBI = (TB – 100) X 0,9
= (153 – 100) X 0,9
= 47,7 Kg
BB 49 49
IMT = 2 = 2 = = 20,94 kg/m2 (Normal )
TB 1,53❑ 2.34

d. Physical Data (PD)


1) Klinis

xxii
Table 7. Hasil pemeriksaan klinis
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Ket
TD 172/95 mmHg 120/80 mmHg Tinggi

2) Fisik : Ny. S sering merasa pusing.


e. Client History (CH)
1) Riwayat Personal : Ny. AS , Perempuan, 50 tahun, IRT, Islam
2) Riwayat Penyakit : Hipertensi
2. Diagnosis Gizi
Tabel 8. Tabel Diagnosa Gizi

Domain Problem Etiology Sign/Symptm


NI.2.1 Asupan oral Berkaitan dengan Ditandai dengan hasil recall
tidak adekuat kurangnya asupan Energi 57,57% kurang dari
makanan yang kebutuhan, Protein 61,03%
cukup kurang dari kebutuhan, Lemak
41,42% kurang dari kebutuhan,
KH 65,96% kurang dari
kebutuhan
NB 1.6 Kurang Berkaitan dengan Ditandai dengan pasien suka
patuh kurangnya makan makanan yang manis dan
mengikuti kepatuhan suka makan gorengan.
rekomendasi terhadap
gizi perubahan terkait
gizi dan makanan

3. Intervensi Gizi
1) Nama Diet : Diet DASH (RG 1 200-400 mg/Na)

xxiii
2) Prinsip Diet : Tepat 3 J ( jumlah, jenis, jadwal ), rendah garam
3) Tujuan Diet :
b) Memberikan asupan makan sesuai kebutuhan pasien.
c) Memberikan makanan dengan tanpa garam untuk membantu
menurunkan tekanan darah dan mempertahankan tekanan darah
normal.
4) Syarat Diet :
a) Energi yang diberikan sebesar, yaitu Kkal
b) Protein yang diberikan 20% total energi, yaitu 52,77 gram
c) Lemak yang diberikan20% total energi, yaitu 23,45 gram
d) KH yang diberikan 60% total energi, yaitu 158,32 gram
e) Serat >30 gram
f) Natrium 200-400 mg
g) Calcium 1200 mg
h) Kalium 4700 mg
i) Fe 8 mg
j) Magnesium 340 mg
k) Vitamin A 600 RE
l) Cairan cukup 8-10 gr/hari
5) Bentuk makanan : makanan biasa (Oral )
6) Frekuensi makanan : 5x pemberian (3x makan utama 2x snack)
7) Perhitungan Energi
BMR = (10 x BB) + (6,25 x TB) – (5 x U) – 161
= (10 x 49 ) + ( 6,25 x 153 ) – (5 x 50 ) – 161
= 490 + 597,6 – 250 -161
= 676,6 kal
TEE = BMR x AF x FS
= 676,6 x 1,3 x 1,2
= 1055,49 kkal

xxiv
Kebutuhan Gizi Makro

20 % x 1055,49
a) Protein = = 52,77 gram
4
20 % x 1055,49
b) Lemak = = 23,45 gram
9
60 % x 1055,49
c) KH = = 158,32 gram
4

8) Distribusi Makanan 1 hari


1) Makan pagi = 25% x 1055,49 Kkal = 263,87 Kkal
2) Snack pagi = 10% x 1055,49 Kkal = 105,54 Kkal
3) Makan siang = 30%x 1055,49 Kkal = 316,64 Kkal
4) Snack sore = 10% x 1055,49 Kkal = 105,54 Kkal
5) Makan malam = 25% x 1055,49 Kkal = 263,87 Kkal
9) Bahan makan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan

Table 9. Bahan makanan yang dianjukan dan tidak dianjurkan

Sumber Bahan makann yang Bahan makanan yang tidak


dianjurkan dianjurkan
Karbohidrat Gandum utuh,oat, beras, Biskuit yang diawetkan dengan
kentang, singkong natrium
Sumber nabati Tahu, tempe Olahan kacang yang diawetkan
dicampur dengan natrium
Sayuran Sayuran segar Sayuran yang diawetkan dengan
garam
Buah Pisang, alpukat, papaya, Buah yang diawetkan dengan
anggur, apel, jambu garam
Minyak Minyak, santan encer Margarin, santan kental
Lainnya - Kecap, tauco, saos, bumbuinstan,
keripik, petis, minuman bersoda,
garam

xxv
4. Monitoring

Tabel 10. Monitoring

Pemeriksaan Target Pelaksanaan


Asupan Terpenuhi 100% sesuai dengan Tiap hari
tujuan diet
Fisik / klinis Meminimalkan / mengurai Tiap hari
gejala pasien,menurunkan
tekanan darah

5. Evaluasi
a. Evaluasi input
Konseling dilakukan agar klien memahami bahaya penyakit
Hipertensi dan membantu proses penyembuhan penyakit melalui perbaikan
gizi. Media yang digunakan dalam konseling yaitu poster. Konseling
dilakukan pada hari senin, 5 Agustus 2022, di Poli Gizi Puskesmas Padang
Serai Kota Bengkulu.
b. Evaluasi proses
Pelaksanaan kegiatan konseling sesuai dengan waktu yang
direncanakan. Media yang tersedia sesuai dengan yang direncanakan. Klien
aktif saat proses konseling. Klien mendapatkan informasi tentang penyakit
Hipertensi.
c. Evaluasi output
Output yang dihasilkan dari kegiatan konseling adalah pemberian
saran menu makanan sehari.

xxvi
Table 11. Rekomendasi menu satu hari

Waktu Makan Bahan Maknan


Nasi
Goring ikan nila
Bening sawi
Makan Pagi
Pepes tahu
Pisang ambon
Susu rendah lemak
Snack pagi Jus timun
Nasi
Ayam goreng tanpa kulit
Makan siang Orak arik sayur + tahu
Buah papaya

Snack sore Jus semangka


Nasi
Telur balado
Pepes tahu
Makan malam
Sup sayur
Buah apel
Susu rendah lemak

xxvii
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Seseorang dikatakan terkena hipertensi mempunyai tekanan dara sistolik
≥140mmHg dan tekanan darah diastoltik ≥90mmHg. Penyakit in adalah penyakit yang
berbahaya karena merupakan salah satu faktor resiko terjadinya stroke. Hipertensi
berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2, yaitu hipertensi primer atau merupakan
hipertensi dengan penyebab yang tidak diketahui secara pasti. Hipertensi sekunder yaitu
hipertensi yang disebabkan oleh penyebab spesifik tertentu, misalnya penyakit ginjal,
penyakit endokrin atau karena penyakit koartasio aorta.

B. Saran
Setelah membaca makalah ini kami berpesan kepada para pembaca :
1. Selalu menjaga kesehatan. Kesehatan merupakan anugrah yang tak ternilai
harganya. Karena di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
2. Selalu memperhatikan asupan makanan yang masuk dalam tubuh kita. Makanlah
makanan yang bergizi tinggi yang dapat memenuhi semua kebutuhan tubuh kita.
3. Rajin berolahraga

xxviii
DAFTAR PUSTAKA

http://health.detik.com/read/2012/02/12/080305/1840292/766/cara-cara-alami-untuk
turunkan-tekanan-darah
http://wir-nursing.blogspot.com/2011/04/antara-kopi-rokok-dan-tekanan-darah.html
http://cai-sl.blogspot.com/2012/06/latar-belakang-hipertensi-penyakit.html
http://kesmas-ode.blogspot.com/2012/11/makalah-hipertensi.html
http://nuurasiyah.blogspot.com/
Mansjoer Arif,Triyanti Kuspuji,Savitri Rakmi,Wardani Wahyu
Ika,Setiowulan,Editor,Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edissi III,Media
Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,2001
Hipertensi dan Faktor Resiko dalam Kajian Epidemiologi. Makassar :FKM
Unhas.Bustan, M.N. 2007.
Epidemiologi Penyakit Menular Jakarta : Rineka CiptaDedy. 2010.
Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi). Sidenreng.comSitorus, Sampe. 2009.
Makalah Hipertensi www.scribd.comTohaga, Edwin. Tanpa tahun.Hipertensi, Gejala
dan Komplikasi. Wordpress.comhttp://id.wikipedia.org

xxix
Lampiran 1. SAP

Satuan Acara Konseling Gizi

Tema : Hipertensi

Pokok Bahasan :

1. Pengertian pengertian hipertensi


2. Tanda dan gejala hipertensi
3. Pencegahan Hipertensi
4. Pengobatan Hipertensi
5. Penyebab Hipertensi

Hari / tanggal : Selasa , 05 September 2022

Pukul : 10.00 s/d Selesai

Sasaran : Ibu Pra Lansia

Tempat : Poli Gizi Puskesmas Padang Serai

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti konseling diharapkan klien dapat memahami
pentingnya penyakit Hipertensi, dan dapat mengerti cara pencegahan dan
tindakan untuk menanganinya. Serta dapat mengolah dan memilih bahan
makanan yang baik.

xxx
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan konseling diharapkan klien mampu :
a. Klien memahami bahaya penyakit Hipertensi
b. Klien memahami gejala penyakit Hipertensi
c. Klien memahami hal yang perlu diperhatikan untuk penyakit Hipertensi
d. Klien memahami pencegahan penyakit Hipertensi
e. Klien memahami pola makan dan bahan makanan yang dianjurkan

B. Pelaksanaan Kegiatan
1.Materi (terlampir)
2.Metode : Wawancara
3.Media : Poster
C. Kegiatan Konseling

Proses Kegiatan Sasaran Media Waktu


Pendahul a. Memberikan salam dan a. Memperhatikan 5 menit
uan perkenalan dan menjawab
b.Menyampaikan tujuan salam
konseling dan b. Memperhatikan
menjelaskan materi serta merespon
secara umum pada klien
Proses Menjelaskan tentang Memperhatikan Poster 10
a. Pengertian Hipertensi menit
b. Tanda dan gejala
Hipertensi
c. Pencegahan Hipertensi
d. Dampak dan faktor
resiko Hipertensi
Penutup a. Memberikan Memperhatikan 5 menit
kesimpulan dan dan menjawab
i.
pertanyaan tentang
penyakit Hipertensi
kepada klien
b. Menutup konseling

xxxi
dengan memberi salam
dan terimakasih.

D. Rencana Evaluasi
Menayakan kepada klien rencana apa yang akan dilakukan untuk
mencegah/mengobati penyakit Hipertensi yang banyak terjadi pada usia pra
lansia hingga lansia.

MATERI

A. Defenisi Hipertensi
Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah peningkatan tekanan darah didalam
arteri. Arteri adalah pembuluh darah yang mengangkut darah dari jantung dan
dialirkan ke seluruh jaringan dan organ tubuh. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
bukan berarti emosi yang berlebihan, walaupun emosi dan stres dapat
meningkatkan tekanan darah untuk sementara waktu.
Seseorang dikatakan terkena hipertensi mempunyai tekanan dara sistolik
≥140mmHg dan tekanan darah diastoltik ≥90mmHg.Penderita hipertensi dengan
tekanan darah yang tinggi akan menjalani hidup dengan bergantung pada obat-
obatan dan kunjungan teratur ke dokter untuk mendapatkan resep ulang dan
check-up. Data WHO melaporkan dari 50% penderita hipertensi yang diketahui
hanya 25% yang mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang diobati dengan
baik (adequately treated cases) karena mahalnya biaya yang diperlukan selama
proses terapi (Depkes, 2012)
B. Gejala Hipertensi
Pada sebagian besar penderita hipertensi tidak menimbulkan gejala. Meskipun
demikian secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya
berhubungan dengan hipertensi (padahal sebenarnya tidak). Gejala yang di

xxxii
maksud adalah sakit kepala,pendarahan dari hidung,pusing,wajah kemerahan
dan kelelahan. Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati bisa
timbul gejala seperti Sakit kepala, Kelelahan, Mual, Muntah, Sesak nafas,
Gelisah dan Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan
pada otak,mata,jantung dan ginjal.

C. Penyebab Hipertensi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 yaitu :
a) Hipertensi primer/esensial adalah hipertensi yang tidak atau belum di ketahui
penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopaik. Tedapat 95% kasus. Banyak
faktor yang mempengaruhi seperti genetik,lingkungan,hiperativitis susunan
simpatis,system renin-angiotensis,defek dalam ekskresi Na,peningkatan Na dan
Ca intraselular,dan factor-faktor yang meningkatkan risiko,seperti obesitas,
alcohol,merokok serta polisitemia.
b) Hipertensi sekunder . Terdapat sekitar 5% kasus. Penyebab spesifiknya
diketahui seperti penggunaan estrogen,penyakit ginjal,hipertensi vascular renal,
hiperaldosteronisme primer,dan sindrom cushing,feokromositomo,koarktasio
aorta, hipertensi yang berhubung dengan kehamilan, dan lain-lain.
D. Pengobatan Hipertensi
Pengobatan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
a) Pengobatan non obat (non farmakologis)
Pengobatan non farmakologis kadang-kadang dapat mengontrol tekanan
darah sehingga pengobatan farmakologis menjadi tidak diperlukan atau
sekurang-kurangnya ditunda.
Pengobatan non farmakologis diantaranya adalah :
 Diet rendah garam/kolesterol/lemak jenuh
 Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh.

xxxiii
 Ciptakan keadaan rileks Berbagai cara relaksasi seperti meditasi,
yoga atau hipnosis dapat mengontrol sistem saraf yang akhirnya
dapat menurunkan tekanan darah.
 Melakukan olah raga seperti senam aerobik atau jalan cepat
selama 30-45 menit sebanyak 3-4 kali seminggu.
 Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alcohol.
 Perbanyak maknan yg mengandung kalsium,kalium dan
magnesium.
 Perbanyak makanan yg mengandung serat.
 Menjaga berat badan.
 Hindari kebiasaan minum kopi berlebihan.
b) Pengobatan dengan obat-obatan (farmakologis)
Obat-obatan antihipertensi. Terdapat banyak jenis obat antihipertensi
yang beredar saat ini.
a. Diuretik
Obat-obatan jenis diuretik bekerja dengan cara mengeluarkan
cairan tubuh (lewat kencing) sehingga volume cairan ditubuh
berkurang yang mengakibatkan daya pompa jantung menjadi
lebih ringan.Contoh obatannya adalah Hidroklorotiazid.
b. Penghambat Simpatetik
Golongan obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas saraf
simpatis (saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas ).Contoh
obatnya adalah : Metildopa, Klonidin dan Reserpin.
c. Betabloker
Mekanisme kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui
penurunan daya pompa jantung. Jenis betabloker tidak dianjurkan
pada penderita yang telah diketahui mengidap gangguan
pernapasan seperti asma bronkial. Contoh obatnya adalah :
Metoprolol, Propranolol dan Atenolol..

xxxiv
d. Vasodilator
Obat golongan ini bekerja langsung pada pembuluh darah dengan
relaksasi otot polos (otot pembuluh darah). Yang termasuk dalam
golongan ini adalah : Prasosin, Hidralasin. Efek samping yang
kemungkinan akan terjadi dari pemberian obat ini adalah : sakit
kepala dan pusing.
e. Penghambat ensim konversi Angiotensin
Cara kerja obat golongan ini adalah menghambat pembentukan
zat Angiotensin II (zat yang dapat menyebabkan peningkatan
tekanan darah). Contoh obat yang termasuk golongan ini adalah
Kaptopril. Efek samping yang mungkin timbul adalah : batuk
kering, pusing, sakit kepala dan lemas.
f. Antagonis kalsium
Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara
menghambat kontraksi jantung (kontraktilitas). Yang termasuk
golongan obat ini adalah : Nifedipin, Diltiasem dan Verapamil.
Efek samping yang mungkin timbul adalah : sembelit, pusing,
sakit kepala dan muntah.
g. Penghambat Reseptor Angiotensin II
Cara kerja obat ini adalah dengan menghalangi penempelan zat
Angiotensin II pada reseptornya yang mengakibatkan ringannya
daya pompa jantung. Obat-obatan yang termasuk dalam golongan
ini adalah Valsartan (Diovan). Efek samping yang mungkin
timbul adalah : sakit kepala, pusing, lemas dan mual. Dengan
pengobatan dan kontrol yang teratur, serta menghindari faktor
resiko terjadinya hipertensi, maka angka kematian akibat
penyakit ini bisa ditekan.
h. Berikut adalah cara alami tanpa obat yang jitu untuk menurunkan
tekanan darah seperti:

xxxv
 Biasakan berjalan kaki
 Tarik napas panjang
 Pilih produk kaya kalium 
 Batasi konsumsi garam
 Makan cokelat hitam
 Minum suplemen
 Minum sedikit saja alkohol
 Minum kopi tanpa kafein
 Minum teh herbal
 Kurangi lembur
 Bersantai dengan musik
 Mengatasi ngorok saat tidur
 Banyak makan kedelai

                                                                                                        

xxxvi
Lampiran 2. Dokumentasi konseling

xxxvii
Lampiran 3. Media konseling (poster)

xxxviii
Lampiran 4. Berita acara
BERITA ACARA KEGIATAN KONSELING GIZI

xxxix
PUSKESMAS PADANG SERAI

Pada hari senin, 5 September 2022 bertempat di Puskesmas Padang Serai Kota
Bengkulu, telah diselenggarakan Konseling dan Edukasi Gizi (KEG), yang dihadiri oleh
pasien yang menderita Diabetes Mellitus. Konseling dan Edukasi Gizi dilakukan dengan
:

Pokok bahasan : Meningkatkan dan memahami lebih tentang penyakit Hipertensi


dan dapat mengetahui bagaimana cara pencegahan dan tindakan
untuk menanganinya. Serta dapat mengolah dan memilih bahan
makanan yang baik.

Metode : Diskusi dan Tanya Jawab


Narasumber : Lidya Kurnia Lestari
Demikian berita acara ini dibuat sebagai bahan pertimbangan bagi Puskesmas
untuk melakukan pelaksanaan Konseling dan Edukasi Gizi (KEG) yang akan datang.

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

Anang Wahyudi, S.Gz., MPH Rizky Dwi Handayani, SKM


NIP. 198210192006041002 NIP. 198606062009032009

xl

Anda mungkin juga menyukai