5 Oktober 2013
Bandung, 8-9 Oktober 2013 ISSN: 1858-2559
B. Sundari1
B. Lina Kusrina2
Abstrak
Jamkesda adalah program Jaminan Kesehatan Daerah yang didanai oleh pemerintah
daerah. Dalam pelaksanaan jaminan kesehatan ini bekerja sama dengan PT Askes. Dinas
kesehatan bertugas untuk membayarkan premi atau iuran tetap ke PT Askes dan
selanjutnya PT Askes yang melakukan pembayaran atas klaim dari Pemberi Pelayanan
Kesehatan yaitu rumah sakit dan puskesmas. Penelitian ini menggunakan analisis
deskriptif kualitatif yang berkaitan dengan proses, kendala dan harapan masyarakat.
Data diperoleh dari pengamatan, wawancara dan kuesioner kepada petugas pelayanan
kesehatan maupun masyarakat penerima Jamkesda. Hasil yang diperoleh diketahui
bahwa proses pelayanan dan proses pendanaan sudah dilakukan dengan baik. Namun
diketemukan kendala dalam pendataan kepesertaan dari instansi Dinas Kesehatan dan
kendala pengarsipan di UPT puskesmas. Disamping kendala diatas dalam proses
pelayanan diperoleh pendapat bahwa masyarakat menyatakan puas akan pelayanan yang
diberikan, namun masyarakat berharap adanya perbaikan sistem pelayanan dari manual
menggunakan berkas-berkas persyaratan yang harus digandakan menjadi kartu
kepesertaan.
(AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) hidup (Susenas, 2003) dan AKI sebesar
di Indonesia, masih cukup tinggi, yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI
AKB sebesar 35 per 1000 kelahiran 2002-2003)
Gambar 1. Perubahan Tingkat Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin, Th. 1998-2012
Sumber Badan Pusat Statistik/2012
Sundari & Kusrina, Sistem Pelayanan Jaminan… E-121
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Vol. 5 Oktober 2013
Bandung, 8-9 Oktober 2013 ISSN: 1858-2559
2. Undang-Undang No. 23 tahun 1992 Sidomulyo sudah sangat baik ini dapat
tentang kesehatan dilihat dari standar dan sasaran kebijakan,
• Pasal 4: Setiap orang mampu sumberdaya, karakteristik agen pelak-
mempunyai hak yang sama dalam sana, disposisi implementor, komunikasi
memperoleh derajat kesehatan yg antar organisasi, dan lingkungan sosial,
optimal ekonomi dan budaya yang baik di
3. Undang-Undang no. 32 tahun 2004. Puskesmas Sidomulyo. Akan tetapi masih
Dalam undang-undang ini menyata- ada kekurangan yaitu bahan di
kan bahwa pemerintah daerah harus laboratorium yang kurang dan pem-
mengembangkan jaminan pembiayaan batasan pengobatan pada penyakit
kesehatan. tertentu yang ditanggung oleh program
4. Undang-Undang No. 40 tahun 2004 Jamkesda.
tentang Sistem Jaminan Sosial Hasil wawancara dengan pihak-
Nasional pihak yang terkait dengan jaminan sosial
• Pasal 3: Sistem jaminan sosial dan kesehatan yaitu Dinas Kesehatan,
nasional bertujuan untuk membe- UPT Puskesmas, Dinas Sosial Tenaga
rikan jaminan terpenuhinya Kerja dan Transmigrasi, diperoleh hasil
kebutuhan dasar hidup yang layak sebagai berikut:
bagi setiap peserta dan/atau Dari ketiga instansi yang terkait
anggota keluarganya dengan jaminan social dan kesehatan
• Pasal 19: Jaminan kesehatan bagi tersebut ternyata dinas kesehatan dan
masyarakat miskin diselenggara- UPT puskesmas saja yang berkaitan
kan secara nasional berdasarkan dengan JAMKESDA. Sementara Dinas
prinsip asuransi sosial dan prinsip Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
ekuitas. hanya melayani masyarakat yang
menyandang status sosial seperti pen-
duduk yang tidak memiliki tempat tinggal
Kegiatan operasional jaminan sosial tetap, memiliki masalah ketidakmampuan
berbasis hukum bilangan besar dan hal itu ekonomi, serta masalah sosial lainnya,
akan efektif apabila penyelenggaraannya termasuk masalah dengan kesehatan dan
dilakukan tidak secara parsial. Penye- tidak mampu membiayai pelayanan
lenggaraan jaminan sosial yang terin- kesehatan. Namun dalam hal ini instansi
tegrasi diharapkan dapat menjamin dinas sosial tidak ada akses terhadap
terciptanya suatu mekanisme yang efektif pelayanan Jamkesda.
dan efisien sehingga mampu menyentuh
seluruh lapisan masyarakat. Secara Proses Pendanaan dan Kendala
universal, penyelenggaraan sistem ja- Pendataan
minan sosial pada prinsipnya merupakan Dari Dinas Kesehatan diperoleh
tanggung jawab Pemerintah Pusat dengan data bahwa jumlah penduduk yang
dalil suatu penyelenggaraan untuk satu mendapatkan fasilitas Jamkesda selama
negara karena jaminan sosial sebagai tahun 2012 dalam lingkungan Kabupaten
supra sistem untuk pengikat berdirinya Bogor sejumlah 365.353 jiwa dengan
sebuah negara. Menurut Pakpahan & anggaran yang tersedia sebesar Rp.
Sihombing (2012). 97.204.060.000,- (Sembilan Puluh Tujuh
Saputra (2013) pada penelitiannya Milyar Dua Ratus Empat Juta Enam
di Puskesmas Sidomulyo Kecamatan Puluh Ribu Rupiah). Dari jumlah tersebut
Samarinda Ilir kota Samarinda, hasil realisasi penggunaan untuk Jamkesda
penelitiannya menunjukan pelaksanaan sebesar Rp. 81.844.855.814,-(sebesar
program Jamkesda di Puskesmas delapan puluh satu milyar delapan ratus
Sundari & Kusrina, Sistem Pelayanan Jaminan… E-123
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Vol. 5 Oktober 2013
Bandung, 8-9 Oktober 2013 ISSN: 1858-2559
empat puluh empat juta delapan ratus dana yang disediakan. Pemerintah
lima puluh lima ribu delapan ratus empat Kabupaten Bogor masih bisa memak-
belas rupiah). Ini berarti bahwa simalkan dana tersebut untuk kebutuhan
penggunaan dana untuk Jamkesda tahun kesehatan masyarakat.
2012 baru digunakan sebesar 84 % dari
Pemberi Pelayanan PT ASKES
Klaim
Kesehatan
Iuran tetap
DINKES
Proses Pelayanan Kesehatan dan kriteria umum dan askes adalah 150
Kendala Pengarsipan. (seratus lima puluh) orang. Disini sesuai
Proses pelayanan kesehatan kepada dengan tujuan pemerintah daerah bahwa
masyarakat dilaksanakan oleh instansi masyarakat yang menikmati Jamkesda
Pemberi pelayanan kesehatan (PPK). adalah masyarakat yang belum men-
Instansi yang dimaksud dalam hal ini dapatkan fasilitas jaminan kesehatan.
adalah Puskesmas dan Rumah sakit. Dalam proses pelayanan kesehatan,
Rumah Sakit rujukan untuk mener- baik pemanfaat Jamkesda maupun yang
ima pasien dengan fasilitas Jamkesda di lainnya mendapatkan pelayanan kese-
kabupaten Bogor sejumlah 15 Rumah hatan yang sama. Perbedaan bagi
Sakit, diantaranya adalah : Kabupaten pemanfaat Jamkesda adalah mereka harus
Bogor meliputi : RSUD Cibinong, RSUD melengkapi berkas-berkas yang menjadi
Ciawi, RSUD Leuwiliang, RSUD syarat pelayanan. Berkas tersebut adalah
Cileungsi, RS. Sentra Medika Cibinong, Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga
RSUP Cisarua. Kota Bogor, meliputi : RS dan Surat Keterangan Miskin dari
PMI, RSUP Marzoeki Mahdi, RS Kaya Kelurahan dan Kecamatan. Berkas-berkas
Bhakti, RS Salak, RS Islam Bogor, dan tersebut disimpan dan dicatat secara
perbatasan, meliputi : RSUD Sukabumi, manual oleh bagian pendaftaran. Untuk
RSUD Cianjur, RSUD Tangerang, RSUD selanjutnya akan di dilaporkan kepada
Adji Darmo Lebak. kepala Puskesmas tiap bulannya.
Puskesmas yang menjadi rujukan Kendala yang dihadapi oleh pihak
dalam lingkungan kabupaten Bogor Pemberi Pelayanan Kesehatan dalam hal
adalah 101 puskesmas. Karena banyak- ini UPT puskesmas adalah pendataan
nya puskesmas diwilayah ini maka yang sifatnya manual. Sehingga pela-
puskesmas dikoodinir oleh UPT ( Unit poran menjadi lama dan pengarsipan
Pelayanan Terpadu) Puskesmas yang yang merepotkan. Hal ini sejalan dengan
berlokasi di Cirimekar, Cibinong. penelitian yang dilakukan oleh Hartono
Dalam pengamatan dan wawancara dan Wicaksono (2013). Dengan dite-
kami pada pihak UPT rata-rata pasien rapkannya aplikasi sistem informasi
yang menggunakan fasilitas Jamkesda pelayanan pasien, dapat mempermudah
adalah 5 (lima) orang perhari dengan petugas dalam melakukan tugas sesuai
keperluan mendapatkan pelayanan kese- dengan posisinya dan dapat mengatasi
hatan rawat jalan maupun rujukan untuk penduplikasian data pasien.
perawatan lebih lanjut pada pelayanan
kesehatan yang lebih besar yaitu Rumah Manfaat dan Harapan Masyarakat
Sakit rujukan. Sedangkan jumlah rata-rata Masyarakat kabupaten Bogor pene-
pasien umum yang berkunjung dengan rima fasilitas Jamkesda menyatakan puas
Sundari & Kusrina, Sistem Pelayanan Jaminan… E-125
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Vol. 5 Oktober 2013
Bandung, 8-9 Oktober 2013 ISSN: 1858-2559
atas pelayanan yang telah mereka terima. guna/pemanfaat. Keterbatasan kedua pe-
Hal ini dikarena pelayanan yang neliti belum meneliti faktor yang
diberikan tidak dibedakan dengan masya- mempengaruhi adanya kendala pener-
rakat yang lain. Penerima Jamkesda juga bitan kartu Jamkesda yang berasal dari
dapat mendapatkan pelayanan semua pendataan masyarakat baik ditinjau dari
poliklinik yang ada di UPT puskesmas. sisi budaya, politik, maupun sosial,
Walaupun dalam proses pendaftaran mengingat dinas kesehatan dan peme-
harus menyertakan berkas-berkas yang rintah kabupaten Bogor sudah berupaya
tidak sulit dibawa namun mereka untuk menerbitkan kartu Jamkesda tetapi
berharap adanya perubahan dari berkas- mengalami kendala dalam pendistribu-
berkas menjadi kartu tanda kepesertaan. siannya.
Temuan tersebut mendukung
penelitian yang dilakukan Noviansyah, DAFTAR PUSTAKA
Kristiani, dan Dewi (2006), Masyarakat
mempunyai persepsi yang positif ter- Badan Pusat Statistik (BPS). 2009.
hadap pelayanan kesehatan di puskesmas. Perkembangan beberapa indikator
Adapun harapan masyarakat selan- utama sosia ekonomi Indonesia.
jutnya adalah diterbitkan kartu jamkesda Bogdan, R.C., & Taylor, S.J. (1992).
yang memiliki manfaat sebagai berikut: Introduction to qualitative reasearch
1) tidak perlu adanya penggandaan methods: A phenomenological
identitas dan surat sebagai persyaratan Approach inthe social sciences,alih
pelayanan kesehatan, 2) dapat meng-hin- bahasa Arif Furchan ,Jhon Wiley and
dari faktor kelupaan/kekurangan berkas Son ,Usaha Nasional, Surabaya,
persyaratan, 3) mempercepat pendaftaran Fidyatun, E. 2012. Evaluasi program
dan pelayanan. keluarga harapan (PHK) bidang
kesehatan di Kabupaten Brebes tahun
2011. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1
SIMPULAN DAN SARAN
(2). 26-36.
Hartono, T., & Wicaksono, P. 2013.
Dari analisis diatas dapat ditarik
Perangkat lunak pelayanan kesehatan
kesimpulan bahwa penyelenggaraan
puskesmas (Studi kasus: Puskesmas
Jamkesda di Kabupaten Bogor telah
Sekeloa Bandung). Jamika. 1 (4). 38-
berjalan dengan baik ditinjau dari
47.
anggaran yang telah disediakan oleh
Nazir, M. 2003. Metode penelitian,
pemeritah daerah sangat mencukupi dan
Salemba Empat, Jakarta, 63.
dikelola dengan baik bersama dengan
Noviansyah, K., & Dewi, F.S.T. 2006.
pihak asuransi kesehatan. Ditinjau dari
Persepsi masyarakat terhadap program
sisi pengguna fasilitas Jamkesda,
jaminan kesehatan bagi masyarakat
pelaksanaan Jamkesda sudah memenuhi
miskin. Berita Kedokteran
kepuasan masyarakat, namun dalam
Masyarakat. 22 (3), 115-123.
pelaksanaannya, sistem pelayanan yang
Pakpahan, R.H., & Sihombing, E.N.A.M.
ada belum dapat memenuhi harapan
2012. Tanggung jawab negara dalam
masyarakat akan adanya kartu tanda
pelaksanaan jaminan sosial. Jurnal
kepesertaan.
Legislasi Indonesia. 9 (6). 163-174.
Keterbatasan peneliti dapat menjadi
Saputra, R.F. 2013. Studi tentang
saran bagi peneliti selanjutnya. Keter-
pelaksanaan program jaminan
batasan pertama bahwa peneliti belum
kesehatan daerah (JAMKESDA) di
melihat kendala penggunaan kartu yang
Puskesmas Sidomulyo Kecamatan
berasal dari sumber daya manusia (SDM)
Samarinda Ilir Kota Samarinda.
petugas pemberi layanan maupun peng-
Sundari & Kusrina, Sistem Pelayanan Jaminan… E-127