Anda di halaman 1dari 29

Rekomendasi Vaksinasi

COVID-19 Booster Ke-2


pada Ibu Hamil
D r. d r. M A l a m sya h A z i z , S p .O.G . , S u b s p . K F m , K I C, M . Ke s
Ke t u a B i d a n g I l m i a h Pe n g u r u s P u s at P O G I
D i v i s i Ke d o k te ra n Fe to m ate r n a l F K U n p a d / RS H S B a n d u n g
Kasus terkonfirmasi COVID-19 per 1 juta penduduk

Our World in Data


Kasus kematian akibat COVID-19 per 1 juta penduduk

Our World in Data


Kasus konfirmasi COVID-19 pada Ibu Hamil

United States, CDC


Kasus kematian akibat COVID-19 pada Ibu Hamil

United States, CDC


COVID-19 dalam Kehamilan

Systematic review à 6-8%

5.7%
Mother-to-child transmission

MTCT COVID 1.9%


20 Agustus2020 Pencanangan
PercepatanVaksinasi Ibu Hamil:
1. Vaksinasi dapat dilakukan mulaiusia
kehamilan 13 minggu hinggaaterm
2. Tidak diperlukan rekomendasidari
Spesialis Obstetri dan Ginekologi
3. Pemantauan dan pencatatanvaksinasi
mulai dari sejak kehamilan sampai dengan
persalinan.
4. Gform pemantauan yangdikeluarkan
oleh PP POGI
5. Jenis vaksin yang dapat digunakansesuai
dengan SE Kemkes: Pfizer, Moderna dan
Sinovac
Pro-inflammatory state Pro-inflammatory
(beneficial to the Anti-inflammatory state (preparing for
embryo implantation state (helpful for the the initiation of
and placentation) fetal growth) parturition)

Front. Glob. Womens Health 2:602572


Journal of Reproductive Immunology 139 (2020) 103122
Respons Imun Primer danSekunder
• Pada umumnya vaksin harus diberikan dalam 2
kali (atau 3 kali suntikan) agar dapat
merangsang terbentuknya titer antibody yang
tinggi
• Suntikan pertama disebut suntikan primer,
belum menghasilkan titer antibody yang
protektif (titernya masih rendah)
• Suntikan kedua (atau ketiga) disebut suntikan
booster, akan merangsang titer antibodi
sekunder yaitu IgG yang tinggi dengan afinitas
yang lebih kuat. Diharapkan hal ini akan
memberikan perlindungan yang lebih baik dan
dalam jangka waktu yang lebih lama
• Perserta vaksinasi COVID-19 harus mendapat
kedua suntikan itu dengan lengkap.
Vaksin Booster pada Ibu Hamil dan Menyusui

Rekomendasi pemberian booster pertama vaksinasi


COVID-19 pada ibu hamil minimal empat bulan
setelah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis
kedua, disarankan menggunakan jenis vaksin dengan
platform yang sesuai dengan rekomendasi
Kementerian Kesehatan RI.
Rekomendasi
Vaksin Booster kedua pada
Ibu Hamil
Booster Kedua untuk
SDM Kesehatan
direkomendasikan
oleh Kemkes

tanggal 28 Juli 2022


The American College of Obstetricians and
Gynecologists

Kehamilan tidak menjadi alasan tersendiri untuk


mendapatkan booster kedua. Apabila terdapat kondisi
immunocompromised, ACOG memberikan pilihan
untuk mendapatkan booster kedua.
Centers for Disease Control and Prevetion

CDC tidak merekomendasikan booster kedua pada ibu


hamil, kecuali ibu hamil dengan kondisi
immunocompromised.
Australian Technical Advisory Group on
Immunisation

Ibu hamil usia 30-50 tahun memiliki pilihan untuk


menerima dosis keempat setelah pertimbangan
dokter. Meskipun tidak ada masalah keamanan, dosis
keempat tidak direkomendasikan oleh ATAGI untuk
semua kehamilan saat ini.
Australian Technical Advisory Group on
Immunisation

Ibu hamil usia >16 tahun dengan kondisi medis atau


disabilitas yang meningkatkan risiko COVID-19 gejala
berat sebaiknya menerima booster kedua.
Ibu hamil usia di bawah 30 tahun tanpa kondisi medis
atau disabilitas saat ini tidak direkomendasikan untuk
menerima booster kedua.
Australian Technical Advisory Group on
Immunisation

Risiko mengalami gejala berat saat periode Omicron sudah termasuk


rendah pada ibu hamil yang telah menerima 3 dosis vaksin, sehingga
benefit vaksin booster itu sendiri masih belum pasti.
World Health Organization

Booster kedua harus diberikan kepada mereka yang


mengalami immunocompromised, dan
dipertimbangkan untuk kelompok rentan untuk
mengurangi risiko keparahan penyakit.
REKOMENDASI POGI TERKAIT BOOSTER-2
1. Pada ibu hamil dengan immunocompromised dapat
direkomendasikan.

2. Pada ibu hamil risiko tinggi (kelompok tenaga


kesehatan) dapat dipertimbangkan.
Immunocompromised
1. Penyakit kronis seperti lupus, rheumatoid arthritis, diabetes melitus tipe 1
2. Penyakit keganasan darah seperti leukimia, lymphoma, dan multiple
myeloma
3. Penggunaan obat-obatan atau perawatan tertentu, seperti obat antikanker,
terapi radiasi, dan penggunaan kortikosteroid jangka panjang
4. Pasien transplantasi sumsum tulang dan transplantasi organ
5. Penyakit immunodeficiency sedang-berat (DiGeorge syndrome, Wiskott-
Aldrich syndrome)
Immunocompromised
1. Infeksi HIV lanjut atau tidak terobati
2. Hamil saat usia diatas 40 tahun
3. Indeks Massa Tubuh (IMT) diatas 35 kg/m
4. Kebiasaan merokok
Mengapa hanya untuk kalangan tertentu?
• Risiko mengidap COVID-19 gejala berat lebih tinggi
• Risiko mengalami long-COVID lebih tinggi
• Adanya kemungkinan intrahost viral evolution of multiply-
mutated variants
• Prognosis dan luaran klinis buruk
• Durasi infeksi lebih panjang à Replikasi virus lebih lama
• Respon imun terhadap vaksin pada orang
immunocompromised mungkin saja tidak sekuat orang tanpa
immunocompromised
Regimen Dosis
Pendataan vaksinasi Ibu Hamil

Bit.ly/DATAVAKSINASIBUMIL
Form ini terbagi dalam 5section
• Keterangan:
1. Data diri
• Section 1 berisi identitas dan ada
2. Vaksinasi ibu hamil pilihan tujuan pengisian gform,
sehingga bisa diisi sesuai
3. Pasca Vaksinasi keperluan dan otomatis next ke
section ygdituju
4. Pemantauan kehamilan • Contoh: jikaingin mengisi data
pasca- vaksinasi vaksinasi maka akan langsungnext
ke section 2
5. Data neonatus
• Sehingga bisa diisi di waktu yg
berbeda (sesuai tujuanpengisian)
Perhatikan
Melakukan pengisian data
vaksin ke berapa (booster
kedua, vaksinasi ke empat)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai