Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN KASUS KATARAK PADA Tn. D


DI BANGSAL MELATI RSUD. dr MOEWARDI SURAKARTA

DISUSUN OLEH :
TIARA SHEBA KIRANA
P27220020134

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURAKARTA
2022
ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN KASUS KATARAK PADA Tn. D
DI BANGSAL MELATI RSUD. Dr MOEWARDI SURAKARTA

A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada 26 Januari 2022 pukul 09.50 WIB di Bangsal melati
RS. dr. Moewardi Surakarta. Sumber data diperoleh dari anamnesa wawancara
pasien, keluarga psien, status pasien, catatan medis pasien.
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. D
Umur : 65 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Joyontakan Rt 2/Rw 2, Joyontakan, Serengan
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Status Perkawinan : Menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. K
Umur : 57 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Joyontakan Rt 2/Rw 2, Joyontakan, Serengan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumsh tangga
Pendidikan : SMA
Status Perkawinan : Menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
Hubungan dengan pasien : Istri
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Tn. D mengatakan pandangan semakin kabur total sejak 1 bulan, pasien
hanya dapat melihat baik pada tempat yang redup.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
 Pasien mengatakan mengalami kesulitan melihat karena pandangan
kabur
 Pasien mengatakan kesulitan dalam membaca karena penglihatannya
kabur
 Pasien tidak menggunakan kacamata
 Pasien mengatakan dapat membedakan warna namun dengan
pandangan kabur melihat benda
 Pasien dapat melihat ke lateral sampai sudut 80 derajat dari titik
fiksasi, ke medial 50 derajat, ke atas 45 derajat, ke bawah 50 derajat
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan bahwa 2 bulan ini pandangan kabur total hanya bisa
melihat pada tempat yang redup
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi
3. Genogram Keluarga

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien
4. Pengkajian Fungsional Gordon
1) Pola persepsi dan penangan kesehatan
Pasien mengatakan selama ini jika ada anggota keluarga yang sakit maka
akan dibawa berobat ke Rumah sakit/klinik terdekat.
2) Pola nutrisi dan metabolisme
Sebelum sakit pasien biasanya makan 3x sehari dengan makanan nasi,lauk
pauk dan sayur. Pasien mengatakan tidak memiliki alergi makanan. Setelah
sakit di rumah sakit pasien mendapatkan diet makanan lunak 3 kali sehari.
Pasien mendapatkan diet dengan menu bubur, lauk, sayur dan buah. Pasien
mengatakan paling banyak menghabiskan 1 /2 porsi bubur. Selain itu pasien
mendapatkan makanan dari luar berupa susu dan roti.
3) Pola eliminasi
Sebelum sakit pasien biasanya BAB 1 kali dalam sehaari dengan konsistensi
lunak berwarna coklat kekuningan dan BAK sebanyak 5x dalam 1 hari.
Selama di rumah sakit pasien mengatakan BAB terakhir tanggal 21 Jauari
2022 dengan konsistensi keras bewarna coklat kekuningan.BAK kuning
jernih.
4) Pola aktivitas dan latihan
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya seperti makan, berpindah dan
aktivitas lainnya pasien mengatakan dapat melakukan mandiri, pasien tetap
dibantu oleh keluarga dan perawat. Sebelum dirawat dirumah sakit pasien
mengatakan melakukan kebutuhan sehari-hari secara mandiri.
5) Pola istirahat dan tidur
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien tidak ada gangguan tidur, dan tidur
kurang lebih 8 jam. Pasien mengatakan selama dirawat tidur kurang lebih 5
jam.
6) Pola kognitif sensori
Pasien dalam keadaan sadar, kesadaran composmentis. Pasien dapat berbicara
dengan baik, bahasa sehari-hari yang digunakan yaitu bahasa daerah,
keterampilan interaksi tepat. Pasien mengeluh ketidaknyamanan ringan
dikarenakan matanya yang berair
7) Pola persepsi dan konsep diri
Pasien mengatakan cemas dengan operasinya, pasien takut akan mengalami
kesalahan prosedur dalam operasinya,Pasien mengatakan ingin cepat sembuh
dan cepat pulang sehingga bisa Kembali ke rumah dan kembali melakukan
aktivitas seperti biasa.
8) Pola peran hubungan
Pasien merupakan seorang kepala rumah tangga dan seorang suami, pasien
didukung oleh ibu, ayah, istri, dan anaknnya. Pasien mengatakan tidak
memiliki masalah keluarga yang berkenaan dengan rumah sakit, pasien
mematuhi seluruh perawatan yang telah ditetapkan. Selama dirawat di rumah
sakit, pasien ditemani oleh suaminya terkadang juga dengan anaknya.
9) Pola seksualitas / reproduksi
Pasien saat ini berumur 65tahun, pasien sudah menikah dan memiliki 2 orang
anak. Pasien mengatakan selama ini hubungannya dengan anak dan istri tidak
ada masalah. Pasien mengatakan selama sakit dan dirawat, pasien tidak
memiliki masalah dalam hubungan seksualitas.
10) Pola koping dan toleransi stress
Pasien mengatakan jika ada masalah pasien selalu berdiskusi dan
bermusyawarah dengan istrinya. Pasien tidak menggunakan obat untuk
menghilangkan stress. Pasien mengatakan biaya rumah sakit ditanggung oleh
BPJS dan dalam perawatan selama sakit pasien dapat melakukannya secara
mandiri.
11) Pola keyakinan / nilai
Pasien beragama Islam. Pasien mengatakan penyakit yang dideritanya
sekarang merupakan cobaan dari Tuhan dan untuk menghapus dosa-dosanya.
Saat ini pasien berharap dapat sembuh secepatnya dan dapat berkumpul
kembali dengan keluarganya.

5. Pengkajian Fisik
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda Vital :
-Tekanan darah : 160/90
- RR : 18X / menit
-Nadi : 76X / menit
-SpO2 : 98%
-Suhu : 36,7 derajat celcius
c. Pemeriksaan Fisik :
1) Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala normochepal, tidak dan ketombe, rambut hitam,
terlihat sedikit uban
Palpasi : Tidak teraba adanya pembengkakan pada kepala dan wajah, tidak
ada nyeri tekan
2) Sistem Cardio Vascular
Inspeksi : Tidak terdapat lesi, sianosis, terlihat ictus cordis
Palpasi : Teraba ictus cordis IV
Auskultasi : Terdengr suara lup-dup
Perfusi : Terdengar suara sonor , terdengar suara dull ness
3) Sistem respirasi
RR : 20X / menit
Inpeksi : Tidak terdapat lesi, sianosis
Palpasi : Tidak terdapat nyri
Auskultasi : tidak ditemukan suara nafas tambahan, suara nafas vasikuler
Perfusi : Terdengar suara sonor pd intercosta VII, terdengar suara dll ness
4) Sistem Gastrointinal (GI Tract)
Inspeksi : Tidak terdapat benjolan, tidak kebung, tidak terdapat luka memar,
dada pasien imetris
Auskultasi : terdengar suara peristaltk 6x per menit
Perkusi : terdengar suara timpani
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada kuadran
5) Sistem Persyarafan
Dilakukan pemeriksaan sarafkranial dengan hasil :
a. Nervs Olfaktorius/I
Tidak ditemukan polip atau umbatan pada kedua hidup klien
b. Nervus Optikus/II
Tidak ditemukan kelainan di N II
c. Nervus Okulomotorius, Tochlearis, Absucen/ III,IV,VI
 Pada pemeriksaan penyinaran lensa tampak kelabu atau kekeruhan
yang memutih
 Pada pemeriksaan optalmoskop pada jarak tertentu didapatkan
kekeruhan berwarna hitam dan latar belakang merah
 Pada pemeriksaan refrksi meningkat penerita dapat membaca tanpa
menggunakan kacamata baca
 Adanya rasanyeri karea peningkatan TIO, klainan lapang padang
d. Nervus Trigeminus/ V
Pemeriksaan motorik dan sensorik normal
e. Nervus Abdusen/ VI
Pandangan kabur saat melihat ke arah perawat
f. Nervus fasialis/ VII
Tidak ditemukan kelainan paa wajah, wajah simetris
g. Nervus Autikus/ VIII
Fungsi pendengaran klien baik, tidak ditemukan kelainan pada sistem
pendengaran
h. Nervus Glosofaringeal/ IX
Tidak ditemukan kelainan
i. Nervus Vagus/ X
Tidak ditemukan kelainan, klien apat mengucapkan kata “ahh..”
j. Nervus Aksesoris/ XI
Tidak ditemukan kelanan, klien bisa memalingkn wajah ke kanan-kiri
k. Nervus Hipoglosal/ XII
Mulut simetris, klien bisamenjulurkan lidah dan menggerakkannya ke
segala arah
6) Sistem Muskuloskeletal
a. Atas
Tangan kanan da kiri daat digerakan secara leluasa. Kekuatan otot kanan 5
dan kiri 5
b. Bawah
Kaki kanan dan kiri tidak terjadi keleMahan, anggota gerak lengkap, tidak
terdapat edema, kekuatan otot kanan 5 dan kiri 5
6. Data Penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium pada 25 januari 2022 di dapatkan :
Hb : 14,2 g/dl
Hematroktit : 4,8%
Trombosit : 22310 */uL
Eritrsit : 4,9810 *6/uL
Urium : 37 mg/uL
Ceratin : 13mg/uL

7. Program Terapi
a. Lanosterol
b. N-acetylcarnosine (NAC)
c. Cyclopentolate dan atropin

B. DATA FOKUS
DS DO
Pasien mengatakan pandangan semakin  Keadaan Umum : Baik
kabur total sejak 1 bulan, pasien  Kesadaran : Composmentis
mengatakan hanya dapat melihat baik  Tanda-tanda Vital :
pada tempat yang redup. -Tekanan darah : 160/90
- RR : 18X / menit
-Nadi : 76X / menit
-SpO2 : 98%
-Suhu : 36,7 derajat celcius
-Pada pemeriksaan penyinaran lensa
tampak kelabu atau kekeruhan yang
memutih
-Pada pemeriksaan optalmoskop pada
jarak tertentu didapatkan kekeruhan
berwarna hitam dan latar belakang
merah
-Adanya rasa nyeri karea peningkatan
TIO, klainan lapang padang

C. ANALISIS DATA
NO ANALISIS DATA MASALAH ETIOLOGI
1 Ds : Gangguan persepsi Gangguan
-Pasien mengatakan penglihatan sensori penglihatan
kabur secara total
-Pasien mengatakan dapat melihat
baik pada tempat yang redup

Do :
-Respons tidak sesuai
-Konsentrasi buruk
2. Ds : Nyeri akut agen pencedera
-Pasien mengatakan nyeri skala 6 fisik (prosedur
operasi, trauma)
Do :
-Klien tampak meringis
3. Ds : Ansietas Krisis situasional
- Pasien mengatakan merasa
khawatir dengan kondisi yang
dihadapi
- Pasien mengatakan sulit
berkonsentrasi

Do :
-Tekanan darah pasien meningkat
160/90 mmHg
-Pasien tampak gelisah
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. DIAGNOSA KEPERAWATAN
DX
1. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan gangguan penglihatan
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (prosedur operasi,
trauma)
3. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional

E. INTERVENSI
No. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
DX KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi Setelah dilakukan Dukungan Keyakinan :
sensori berhubungan perawatan diharapkan
denggan gangguan persepsi sensori 1. Observasi :
penglihatan membaik dengan - Identifikasi keyakinan,
kriteria hasil : masalah, dan tujuan

a. Menarik diri perawatan


menurun -Monitor keadaan fisik dan

b. Respons sesuai mental pasien


stimulus membaik
2. Terapeutik :
c. Konsentrasi
-Berikan harapan yang
membaik
realistis sesuai prognosis
-Fasilitasi memberikan
makna terhadap kondisi
kesehatan

Edukasi :
-Jelaskan bahaya/resiko
yang terjadi akibat
keyakinan negatif
-Jelaskan alternatif yang
berdampak positif untuk
memenuhi keyakinan dan
perawatan
-Berikan penjelasan yang
relevan dan mudah
dipahami
2. Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri :
berhubungan dengan perawatan diharapkan
agen pencedera fisik tingkat nyeri menurun 1. Observasi :
(prosedur operasi, dengan kriteria hasil : -Identifikasi lokasi,

trauma) a. Kemampuan karakteristik, durasi,

menuntaskan aktivitas frekuensi, kualitas,

meningkat intensitas nyeri

b. Keluhan nyeri -Identifikasi skala nyeri


menurun
2. Terapeutik :
c. Meringis menurun
-Berikan teknik
d. Tekanan darah
nonfarmakologis untuk
membaik
mengurangi rasa nyeri
e. Fokus membaik
-Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
-Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri

3. Edukasi
-Jelaskan
penyebab,periode, dan
pemicu nyeri
-Jelaskan strategi
meredakan nyeri
-Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
-Ajarkan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri

4. Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian
analgetik bila perlu
3. Ansietas Setelah dilakukan Terapi relaksasi:
berhubungan dengan perawatan diharapkan
krisis situasional tingkat ansietas 1. Observasi :
menurun dengan -Identifikasi penurunan

kriteria hasil : tingkat

a. Verbalisasi khawatir energi,ketidakmampuan


akibat kondisi yang konsentrasi, atau gejala
dialami menurun lain yang mengganggu

b. Tekanan darah kemampuan kognitif


menurun -Periksa tekanan darah

c. Konsentrasi sebelum dan sesudah

membaik latihan
-Monitor respons terhadap
terapi relaksasi

2. Terapeutik
-Ciptakan lingkungan
tenang dan tanpa gangguan
dengan pencahayaan dan
suhu ruang yang nyaman
-Gunakan relaksasi
sebagai strategi penunjang
dengan analgetik/tindakan
medis lain
3. Edukasi
-Jelaskan tujuan, manfaat,
batasan dan jenis relaksasi
yang bersedia
-Anjurkan mengambil
posisi pasien
-Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi
relaksasi
-Anjurkan sering
mengulang teknik yang
diajarkan
-Demonstrasikan dan latih
teknik relaksasi

F. IMPLEMENTASI dan EVALUASI KEPERAWATAN


Hari/ Diagnosa Pelaksanaan Evaluasi
tanggal Keperawatan
/jam

08.00- Ganguan persepsi -Mengidentifikasi Setelah dilakukan


08.45 sensori keyakinan,masalah tindakan keperawatan
berhubungan dan tujuan perawatan selama 1X45 menit,
dengan gangguan -Memonitor kesehatan didapatkan hasil :
penglihatan fisik dan mental S :
pasien -Pasien mengatakan
-Memberikan harapan penglihatan kabur
yang realisis sesuai secara total
prognosis -Pasien mengatakan
-Memfasilitasi hanya dapat melihat
memberikan makna baik pada tempat yang
terhadap kondisi redup
kesehatan
-Menjelaskan O:

bahaya/resiko yang -Respons tidak sesuai


terjadi akibat
keyakinan negatif -Konsentrasi buruk
-Menjelaskan
alternatif yeng A:
berdampak positif -Gangguan persepsi

untuk memenuhi sensori berhubungan

keyakinan dan dengan gangguan

perawatan penglihatan teratasi

-Memberikan
P:
penjelasan yang
-Identifikasi keyakinan,
relevan dan mudah
masalah, dan tujuan
dipahami
perawatan
-Monitor kesehatan
fisik dan mental pasien
-Berikan harapan yang
realistis dan sesuai
prognosis
-Fasilitasi memberikan
makna terhadap kondisi
kesehatan
-Jelaskan bahaya/resiko
yang terjadi akibat
keyakinan negatif
-Jelaskan alternatif yang
berdampak positif untuk
memenuhi keyakinan
dan perawatan
-Berikan penjelasan
yang relevan dan
mudah dipahami

08.00- Nyeri akut -Mengidentifikasi Setelah dilakukan


08.45 berhubungan lokasi, karakteristik, tindakan keperawatan
dengan agen durasi, frekuensi, selama 1X45 menit, di
pencedera fisik kualitas, intensitas dapatkan hasil :
(prosedur operasi, nyeri S:
trauma) -Mengidentifikasi -Klien mengatakan
skala nyeri nyeri skala 6
-Memberikan teknik
nonfarmakologis O:

untuk mengurangi -Klien tampak meringis


rasa nyeri -Tekanan darah

-Mengontrol meningkat 160/90

lingkungan yang
A:
memperberat rasa
-Nyeri akut
nyeri
berhubungan dengan
-Mempertimbangkan
agen pencedera fisik
jenis dan sumber nyeri
(prosedur operasi,
dalam pemilihan
trauma) teratasi
strategi meredakan
sebagian
nyeri
-Menjelaskan
P:
penyebab,periode, dan
-Identifikasi lokasi,
pemicu nyeri
karakteristik, durasi,
-Menjelaskan strategi
frekuensi, kualitas,
meredakan nyeri
intensitas nyeri
-Menganjurkan
-Identifikasi skala nyeri
memonitor nyeri
-Berikan teknik
secara mandiri
nonfarmakologis untuk
-Mengajarkan teknik
mengurangi rasa nyeri
nonfarmakologi untuk
-Kontrol lingkungan
mengurangi rasa nyeri
yang memperberat rasa
-Mengkolaborasikan
nyeri
pemberian analgetik
-Pertimbangkan jenis
bila perlu dengan
dan sumber nyeri dalam
farmasi
pemilihan strategi
meredakan nyeri
-Jelaskan
penyebab,periode, dan
pemicu nyeri
-Jelaskan strategi
meredakan nyeri
-Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
-Ajarkan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
-Kolaborasikan
pemberian analgetik
bila perlu dengan
farmasi
08.00- Ansietas -Mengidentifikasi Setelah dilakukan
08.45 berhubungan penurunan tingkat tindakan keperawatan
dengan krisis energi,ketidakmampua selama 1X45 menit
situasional n konsentrasi, atau didapatkan hasil :
gejala lain yang S:
mengganggu --Pasien mengatakan
kemampuan kognitif merasa khawatir dengan
-Memeriksa tekanan kondisi yang dihadapi
darah sebelum dan -Pasien mengatakan
sesudah latihan sulit berkonsentrasi
-Memonitor respons
terhadap terapi O:
relaksasi -Tekanan darah

-Menciptakan meningkat 160/90

lingkungan tenang dan mmHg


tanpa gangguan -Tampak gelisah
dengan pencahayaan
A:
dan suhu ruang yang
-Ansietas berhubungan
nyaman
dengan krisis
-Menggunakan situasional teratasi
relaksasi sebagai
strategi penunjang P:
dengan -Identifikasi penurunan

analgetik/tindakan tingkat

medis lain energi,ketidakmampuan

-Menjelaskan tujuan, konsentrasi, atau gejala


manfaat, batasan dan lain yang mengganggu
jenis relaksasi yang kemampuan kognitif
bersedia -Periksa tekanan darah

-Menganjurkan sebelum dan sesudah

mengambil posisi latihan


pasien -Monitor respons

-Menganjurkan rileks terhadap terapi relaksasi


dan merasakan sensasi -Ciptakan lingkungan
relaksasi tenang dan tanpa

-Menganjurkan sering gangguan dengan

mengulang teknik pencahayaan dan suhu


yang diajarkan ruang yang nyaman

-Mendemonstrasikan -Gunakan relaksasi

dan latih teknik sebagai strategi

relaksasi penunjang dengan


analgetik/tindakan
medis lain
-Jelaskan tujuan,
manfaat, batasan dan
jenis relaksasi yang
bersedia
-Anjurkan mengambil
posisi pasien
-Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi
relaksasi
-Anjurkan sering
mengulang teknik yang
diajarkan
-Demonstrasikan dan
latih teknik relaksasi

Anda mungkin juga menyukai