Anda di halaman 1dari 42

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny.

R
DENGAN DIABETES MELITUS
DI BANJAR BATUAJI, DESA BATUBULAN KANGIN, SUKAWATI
TANGGAL 19 OKTOBER S/D 21 OKTOBER 2021

I GEDE GITA PRADNYANA


NIM : 2114901055

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
TAHUN 2021
ASUHAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. R
DI BANJAR BATUAJI DESA BATUBULAN KANGIN

Nama Mahasiswa : I Gede Gita Pradnyana


Nim : 2114901055
Alamat Rumah Pasien : Banjar Batuaji, Batubulan Kangin
Tanggal Pengkajian : 19 Oktober 2021

PENGKAJIAN
I. IDENTITAS
Nama : Ny. R
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 70 tahun
Agama : Hindu
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Pedagang
Alamat rumah : Banjar Batuaji, Batubulan Kangin

II. KELUHAN UTAMA PASIEN


Pasein mengeluh kesemutan di kaki sebelah kiri sejak 3 tahun yang lalu.

III. RIWAYAT KESEHATAN


a. Masalah kesehatan yang pernah dialami dan yang dirasakan saat ini
Pada tanggal 19 Oktober 2021 pukul 08.00 wita, saat pengkajian klien
mengatakan kaki kirinya kesemutan. Klien juga mengatakan kesemutan
yang dialaminya sejak memiliki gula darah tinggi sejak 3 tahun yang lalu.
Klien mengatakan kesemutan akan timbul saat gula darah klien tinggi dan
klien mengatakan tidak pernah minum obat dari tenaga kesehatan sampai
sekarang. Klien mengatakan minum obat herbal untuk menurunkan gula
darahnya. Untuk mengatasi kesemutannya klien biasanya meluruskan
kakinya dan mengoleskan minyak kayu putih untuk menghangatkan
kakinya. Dari hasil pemeriksaan TTV dan gula darah sewaktu ditemukan
hasil:
Suhu : 36,5 oC Nadi : 80 x/menit
Tekanan Darah : 200/100 mmHg RR : 20x/menit
Gula darah sewaktu : 305 mg/dL
b. Masalah kesehatan sebelumnya
Pada tahun 2018 pada pagi hari setelah bangun tidur pasien mengeluh
tangan dan kaki sebelah kanan lemas dan tidak dapat digerakkan, keluarga
mengatakan pasien tidak bisa bicara. Lalu oleh keluarga pasien dibawa ke
RS Wangaya, setelah di observasi dan dilakukan pemeriksaan pasien di
diagnosa stroke dan DM . Sehingga pasien dirawat inap selama 5 hari.
Klien mengatakan dari terdiagnosa DM hingga sekarang klien tidak mau
minum obat dari pelayanan kesehatan, klien mengatakan hanya minum
obat herbal karena pernah mengonsumsi obat dari tenaga medis tetapi
tidak ada perubahan maka dari itu klien mengonsumsi obat herbal.

IV. KEBIASAAN SEHARI – HARI


a. Biologis
1. Pola makan
Saat pengkajian pasien mengatakan frekuensi makan pasien 3x sehari
dengan porsi sedikit dan jenis makanan bubur, nasi, umbi-umbian.
pasien juga sering nyemil jajan bali , klien mengatakan tidak pernah
minum obat penurun gula darah sejak pulang dari rumah sakit. Klien
mengatakan biasanya menghabiskan 1 porsi. Klien mengatakan tidak
ada mual dan muntah, klien merasa berat badannya turun selama sakit
namun tidak pernah menimbang berat badannya. Klien juga
mengatakan sudah bisa mengurangi konsumsi garam
2. Pola minum
Saat pengkajian pasien mengatakan frekuensi minum pasien 8 gelas
sehari dengan jenis minuman air putih, dan 1 gelas teh tanpa gula
sebanyak 500 cc. Klien mengatakan minum air putih dengan gelas
ukuran ± 250 cc, klien mengatakan tidak pernah minum kopi.
3. Pola tidur
Saat pengkajian pasien mengatakan tidur jam 10 malam dan
membutuhkan waktu terlelap 30 menit sampai dengan 1 jam. Pasien
bangun pagi pada jam 06.00 wita. Pasien mengatakan sering
terbangun pada malam hari untuk BAK sebanyak 3x dan susah untuk
memulai tidur kembali. Berdasarkan data PSQI yang di dapat pasien
mengatakan terbangun di tengah malam sebanyak lebih dari 3x dalam
seminggu. Terbangun untuk ke kamar mandi sebanyak lebih dari 3x
seminggu. Dari hasil PSQI dapat disimpulkan bahwa kulitas tidur
pasien buruk dengan skor 10.
4. Pola eliminasi (BAB/BAK)
BAB : pasien mengatakan frekuensi BAB 1x sehari, kadang-kadang
konstipasi dengan konsistensi keras dan tidak ada darah dan berbau
seperti feses.
BAK : Pasien mengatakan frekuensi BAK 7x kali sehari. Sering BAK
pada malam hari sebanyak 3x warna urine kuning, tidak ada darah dan
berbau khas urin.
5. Aktivitas sehari – hari
Aktivitas (ADL) 0 1 2 3 4
Makan √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi ditempat tidur √
Mobilisasi berpindah √
Berias √
ROM √
Keterangan:
0 : Mandiri
1 : Membutuhkan alat bantu
2 : Membutuhkan pengawasan orang
3 : membutuhkan bantuan orang lain
4 : Ketergantungan total
Kesimpulan : Dari data pengkajian aktifitas sehari-hari pasien
diperoleh total nilai 3 sebanyak 7 yang menyatakan klien
membutuhkan bantuan orang lain untuk melakukan aktifitas sehari-
hari dan nilai 0 sebanyak 1 yang menyatakan pasien bisa melakukan
aktifitas sehari-hari secara mandiri.
6. Rekreasi
Pasien mengatakan rekreasi dengan jalan-jalan di pagi hari sekitar
rumah dan berjemur selama 20 menit.
7. Indeks KATZ :
Indek Keterangan
A Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK), menggunakan
pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi.
B Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi diatas.
C Mandiri, kecuali mandi, dan satu lagi fungsi yang lain.
D Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu lagi fungsi yang lain.
E Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu
F Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu
fungsi yang lain.
G Ketergantungan untuk enam fungsi tersebut
Lain - Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
lain diklasifikasi sebagai C, D, E, F dan G

Dari hasil pengkajian Indeks KATZ di dapatkan nilai F : pasien dapat melakukan
secara mandiri, kecuali Mandi, Berpakian, Toilet, Berpindah dari satu fungsi yang
lain.
b. Psikologis
1. Mental (SPMSQ/ MMSE)
Short Portabel Mental Status Questionaire (SPMSQ)
Skore
N0 Pertanyaan
+ -
- 1. Tanggal berapa hari ini?
- 2. Hari apa sekarang ini?
√ 3. Apa nama tempat ini?
- 4. Berapa nomer telepon anda?
- 4a. Dimana alamat anda? Tanyakan hanya klien tidak
mempunyai telepon
- 5 Berapa umur anda?
- 6 Kapan anda lahir?
- 7 Siapa presiden indonesia sekarang?
- 8 Siapa presiden sebelumnya?
√ 9 Siapa nama kecil ibu anda?
- 10 Kurangi 3 dari 20 dam tetap pengurangan 3 dari setiap
angka baru, semua secara menurun
Jumlah kesalahan total : 8
Penilaian SPMSQ :
 Kesalahan 8 - 10 fungsi intelektual berat
 Kesalahan 5 – 7 fungsi intelektual sedang
 Kesalahan 3 - 4 fungsi intelektual ringan
 Kesalahan 0 - 2 fungsi intelektual utuh
 Penilaian skor klien 8 = fungsi intelektual berat
Kesimpulan : Dari data pengkajian psikologis dengan menggunakan SPMSQ/
MMSE di dapatkan total nilai kesalahan berjumlah 8 dengan interpretasi hasil
fungsi intelektual berat.

Depresi (Beek/ Yesavage)


Penilaian dengan menggunakan skala Depresi Beck
No Uraian Depresi Beck Skore
A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih atau tidak bahagia dimana saya tak dapat
menghadapinya
2 Saya galau atau sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat
keluar darinya
1 Saya merasa sedih atau galau
0 Saya tidak merasa sedih √
B. Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan saya adalah sia-sia dan
sesuatu tidak dapat membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang
kedepan
1 Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan
0 Saya tidak begitu pasimis atau kecil hati tentang masa depan √
C.Rasa kegagalan
3 Saya merasa saya benar-benar gagal sebagi seseorang (orang
tua, suami, Istri)
2 Seperti melihat ke belakang hidup saya, semua yang dapat
saya lihat hanya kegagalan
1 Saya merasa saya telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Saya tidak merasa gagal √
D. Ketidakpuasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Saya tidak merasa tidak puas √
E. Rasa Bersalah
3 Saya merasa seolah-olah saya sangat buruk atau tak berharga
2 Saya merasa sangat bersalah
1 Saya merasa buruk atau tak berharga sebagai bagian dari
waktu yang baik
0 Saya tidak merasa benar-benar bersalah √
F. Tidak Menyukai Diri Sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai √
membahayakan diri sendiri
G. Membahayakan Diri Sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai
kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai √
membahayakan diri sendiri
H. Menarik Diri dari Sosial
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
tidak perduli pada mereka semua
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
tidak sedikit perasaan pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minta pada orang lain √
I. Keragu-raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan √
0 Saya membuat keputusan yang baik
J. Perubahan Gambaran Diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikkan
2 Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanet
dalam penampilan saya dan ini membuat saya tidak menarik
1 Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik
0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk daripada √
sebelumnya
K. Kesulitan Kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali √
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk
melakukan sesuatu
1 Ini memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan
sesuatu
0 Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya
L. Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya lelah lebih dari yang biasanya
0 Saya tidak lebih lelah dari biasanya √
M. Anoreksia
3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat buruk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya √

Penilaian:
 0-4 = Derpresi tidak ada atau minimal
 5-7= Depresi ringan
 8-15= Depresi sedang
 >15 =depresi berat
Kesimpulan : Dari data pengkajian dengan menggunakan penilaian skala depresi
BAG di dapatkan total nilai 4 yaitu Depresi tidak ada atau minimal.
Penjelasan : Mengatakan berusaha mengambil keputusan sendiri tetapi dengan
pertimbangan anak dan pasien tidak dapat melakukan pekerjaan sama sekali
karena terkait kondisi penyakitnya.
2. Keadaan emosi
Pasien mengatakan pernah merasa sedih dengan kondisinya. Klien
mengatakan mampu mengontrol kesedihan sehingga tidak berlarut
larut dalam kesedihannya serta tidak mengganggu aktifitas sehari-hari.
3. Konsep diri
Identitas diri :
Pasien mengatakan Namanya Ny.R. pasien mengatakan tau tinggal
di Banjar Batuaji Desa Batubulan Kangin pasien mengatakan tidak
bisa bekerja dan pasien mengatakan perannya saat ini seorang ibu
dan nenek
Gambaran diri :
Klien mengatakan sudah tua, badannya kurus, rambutnya beruban
dan kulitnya sawo matang dan keriput. Klien mengatakan
menerima perubahan kondisi yang dialaminya sekarang.
Ideal diri :
Klien mengatakan ingin tetap sehat agar bisa menjalani aktifitas
seharinya.
Peran diri :
Klien mengatakan di rumah berperan sebagai sebagai seorang ibu
dan nenek. Klien mengatakan tidak ada masalah dalam menjalani
peran tersebut.
Harga diri :
Klien mengatakan bersyukur karena masih bisa berinteraksi dengan
tetangga atau temannya dan bisa dirawat oleh anggota keluarganya
serta klien merasa dihargai oleh anggota keluarganya.

4. APGAR Gerontik
APGAR Gerontik
No Fungsi Uraian Skore
1 Saya puas bahwa dapat kembali pada Gerontik 2
Adaptasi saya untuk membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya
2 Saya puas dengan cara Gerontik saya 2
Hubungan membicarakan sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah dengan saya
3 Saya puas bahwa Gerontik saya menerima dan 2
Pertumbuhan mendukung keinginan saya untuk melakukan
aktivitas atau arah baru.
4 Afeksi Saya puas dengan cara Gerontik saya 1
mengespresikan afek dan berespon terhadap
emosi-emosi saya, seperti marah, sedih atau
mencintai.
5 Saya puas dengan cara teman-teman saya dan 1
Pemecahan
saya menyediakan waktu bersama-sama
Keterangan :
Skor 2 jika selalu
Skor 1 jika kadang-kadang
Skor 0 jika hampir tidak pernah
Kesimpulan : Dari data pengkajian dengan menggunakan APGAR
Gerontik total skor yakni 8 yang artinya hubungan klien dengan
gerontik lainnya harmonis.
Penjelasan : Dari APGAR Gerontik pada afeksi dan pemecahan klien
didapatkan skor 1 karena klien jarang bertemu dengan teman
gerontiknya yang terhalang oleh penyakitnya.

c. Sosial
1. Dukungan Keluarga
Klien mengatakan bahwa anggota keluarga selalu memberikan
dukungan mengenai kesehatan klien.
2. Hubungan dengan Gerontik
Klien mengatakan masih dapat berinteraksi dengan para lansia yang
berada di lingkungannya. Klien biasanya berinteraksi pada saat jalan-
jalan dan berjemur di pagi hari.
3. Hubungan dengan orang lain
Klien mengatakan masih bisa berinteraksi dengan orang lain yang
baru dikenal.

d. Spiritual
1. Pelaksanaan ibadah
Klien mengatakan hanya berdoa satu kali sehari ditempat tidur
2. Keyakinan tentang kesehatan
Klien mengatakan selalu berdoa untuk kesehatannya, dan yakin
kepada Tuhan. Klien mengatakan bahwa sakit yang dialami tidak ada
hubungannya dengan hal lain (mistis). Klien mengatakan bahwa
kondisi yang dialaminya sekarang dikarenakan faktor usia dan pola
hidup klien yang dahulu suka mengonsumsin makanan berlemak dan
manis-manis.

Pemeriksaan Fisik
Tinjauan Sistem
1. Keadaan umun : Cukup Baik
2. GCS : V5M6E4
3. Tingkat kesedaran: Compos mentis
4. Suhu : 36,5 oC Nadi : 80 x/menit
Tekanan Darah : 200/100 mmHg RR : 20x/menit
Tinggi Badan : 160 cm Berat BB : 45 Kg

5. Kepala (rambut)
- Inspeksi : Rambut klien tampak beruban, kulit kepala tampak
bersih, tidak ada lesi.
- Palpasi : Tidak teraba benjolan dan nyeri tekan pada kepala
klien.
6. Mata, telinga, hidung dan mulut
Mata
- Inspeksi : Mata tampak bersih, tidak ada lesi, tidak ada
kemerahan, sklera tampak putih, tampak simetris.
- Palpasi : Tidak ada benjolan pada kelenjar lakrimalis dan
nyeri tekan.
Telinga
- Inspeksi : Tampak simetris, tampak bersih, tidak ada lesi
- Palpasi : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan
Hidung
- Inspeksi : Tampak simetris, tampak bersih, tidak ada lesi
- Palpasi : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan
Mulut
- Inspeksi : Tampak bersih, tampak simetris, tidak ada
sariawan
- Palpasi : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan
Leher
- Inspeksi : Tampak bersih, tampak simetris dan tidak ada luka
- Palpasi : Tidak teraba pembesaran pada kelenjar tiroid dan
vena jugularis
7. Dada dan punggung
Dada
- Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi otot dada.
- Palpasi : Ictus cordis teraba, tidak ada pembesaran pada
paru-paru
- Perkusi : Pada pulmonal sonor, pada kardio pekak
- Auskultasi : Pada pulmonal terdengar vesikuler, pada kardio
terdengar S1-S2 tunggal reguler
Punggung
- Inspeksi : Tampak simetris dan tidak ada tekan
- Palpasi : Nyeri tekan tidak ada
- Perkusi : Taktil fremitus kanan dan kiri bergetar secara
bersamaan
- Auskultasi : Pada pulmonal bagian belakang terdengar
vesikuler.
8. Abdomen
- Inspeksi : Tampak simetris, bersi dan tidak ada lesi
- Auskultasi : Bising usus terdengar 10x/menit
- Palpasi : Tidak teraba asites, massa dan nyeri tekan
- Perkusi : Tympani
9. Ekstrimitas atas dan bewah
Atas : Tangan kiri klien dapat beregerak bebas tidak ada nyeri,
tidak ada pembengkakan sendi, dan tidak ada edema. CRT
kembali ≤ 2 detik. Tangan kanan klien dapat digerakkan
dengan bantuan dan jari tangan klien kaku. Tangan kanan
klien tampak kontraktur tidak ada pembengkakan sendi,
dan tidak ada edema. CRT kembali ≤ 2 detik.

Bawah: kaki kiri dapat bergerak secara aktif, tidak ada nyeri, tidak
ada pembengkakan sendi, dan tidak ada edema. CRT
kembali ≤ 2 detik. kaki kanan dapat digerakan tanpa
bantuan dan dapat menahan tahanan minimal.

222 555

444 555

10. Kulit
- Inspeksi : Tampak bersih, tidak ada luka, terdapat bekas luka
pada lutut kaki kiri, kulit tampak keriput.
- Palpasi : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan
11. Genitalia
Tidak terkaji karena tidak ada keluhan

e. Keadaan lingkungan
Lingkungan tinggal klien tampak bersih dan aman untuk klien. Keluarga
klien mengatakan tidak membawa klien ke pelayanan kesehatan karena
takut membonceng klien. Klien tidak mengkonsusmsi obat dari tenaga
medis, klien hanya mengkonsumsi obat herbal.

V. INFORMASI/DATA PENUNJANG
a. Gula darah puasa 282 mg/dL
b. Gula darah post prandial 415 mg/dL
c. Gula darah sewaktu 305 mg/dL
ANALSA DATA

DATA MASALAH ETIOLOGI


DS: Resiko ketidak stabilan Faktor risiko
- Pasein mengeluh gula darah
kesemutan di Sel beta pancreas
tangan sebelah terganggu
kanan.
- Pasien juga sering Produksi insulin
nyemil jajan bali. menurun
- Klien tidak pernah
minum obat Glikogen
penurun gula darah meningkat
sejak pulang dari
rumah sakit. Hiperglikemi
DO:
- Gula darah puasa : Risiko
282 mg/dl ketidakstabilan
- Gula darah post kadar glukosa
prandial 415 darah
mg/dL
- Gula darah
sewaktu 305
mg/dL
DS: Gangguan pola tidur Frekuensi BAK
- Pasien mengatakan sering
sering terbangun
pada malam hari Terbangun pada
untuk BAK malam hari
sebanyak 3x dan
susah untuk Tidur terganggu
memulai tidur
kembali. Gangguan pola
- pasien mengatakan tidur
terbangun di
tengah malam
sebanyak lebih dari
3x dalam
seminggu.
Terbangun untuk
ke kamar mandi
sebanyak lebih
dari 3x seminggu.
DO:
- Jumlah tidur
kurang dari
kebutuhan sesuai
umur (5 jam)
DS: Gangguan mobilitas Riwayat
- Klien mengatakan fisik hipertensi, DM,
membutuhkan Stroke
bantuan saat
mandi,
berpakaian ,pindah trombus di
dari tempat tidur. serebral
DO:
- Klien tampak
dipapah saat suplai darah ke
berjalan dan serbral tidak
aktivitas sehari- adekuat
hari.
- Kekuatan otot
klien menurun. gangguan
neuromuskuler

hemiparesis
kanan

gangguan
mobilitas fisik
DS: Defisit perawatan diri Riwayat
- Klien mengatakan hipertensi, DM,
mandinya butuh Stroke
bantuan
DO: Trombus
- klien tampak kotor diserebral
- kuku klien tampak
panjang
- klien tampak tidak Suplai darah
mampu mendi, keserebral tidak
mengenakan adekuat
pakaian dan
berhias secara Gangguan
mandiri. neuromuscular

Hemiparesis
kanan
Keterbatasan
gerak

Gangguan
pemenuhan ADL

Defisit perawatan
diri
DS: Manajemen kesehatan Riwayat
- klien mengatakan tidak efektif Hipertensi, DM,
tidak pernah Stroke
mengkonsusmsi
obat penururn gula ketidakmampuan
darah dalam mengelola
- keluarga penyakit
mengatakan tidak
bisa membawa
klien ke pelayanan Kontrol glikemik
keseatan karena tidak memadai
takut membonceng
DO:
- Gula darah puasa : Manajemen
282 mg/dl kesehatan tidak
- Gula darah post efektif
prandial 415
mg/dL
- Gula darah
sewaktu 305
mg/dL
PRIORITAS MASALAH (DIAGNOSA KEPERAWTAN / MASALAH KOLABORASI)
1. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang manajemen diabetes.
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan sering terbangun pada malam hari untuk BAK
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskuler
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan gangguan neuromuscular
5. Manajemen kesehatan tidak efektif behubungan dengan kurang terpapar informasi
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. R
No Dx. Keperawatan Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional
Hasil
1 Risiko ketidakstabilan kadar glukosa Setelah diberikan asuhan Observasi : Observasi :
darah berhubungan dengan dengan keperawatan selama 3 x 1. Identifikasi kemungkinan 1. Mengetahui
kurang pengetahuan tentang kunjungan dalam 60 penyebab hiperglikemia penyebab
manajemen diabetes ditandai dengan menit diharapkan kadar hiperglikemia
2. Monitor kadar glukosa darah,
Pasein mengeluh kesemutan di tangan glukos darah terkontrol yang dialami
jika perlu
sebelah kanan, Gula darah puasa : 282 dengan kriteria hasil:
2. Mengetahui
mg/dl, Gula darah post prandial 415 1. Klien mengatakan 3. Monitor tanda dan gejala
kadar glukosa
mg/Dl, Gula darah sewaktu 305 kesemutannya hiperglikemia, poliuri,
darah
mg/dL Berkurang polidipsi, polifagi, kelemahan,

2. Gula darah dalam pandangan kabur, sakit kepala 3. Memberikan


tindakan medis
rentang ≤ 400 mg/dL Nursing Treatment : yang tepat
1. Lakukan pemeriksaan gula
Nursing Treatment:
darah
1. Asupan cairan
melalui oral
yang cukup
dapat
memenuhi
kebutuhan
cairan yang
Edukasi :
dibutuhkan oleh
1. Anjurkan menghindari
klien
olahraga saat kadar glukosa
Edukasi :
darah lebih dari 250 mg/dL
1. Untuk
2. Anjurkan kepatuhan terhadap mengurangi
diet dan olahraga kebutuhan
energi yang
3. Ajarkan melakukan senam
berlebih
diabetes
2. Diet dan
olahraga teratur
serta tepat dapat
mengontrol
kadar glukosa
darah yang
berlebihan

3. Senam diabetes
dapat mencegah
terjadinya luka
dan membantu
melancarkan
Colaborasi :
peredaran darah
2. Kolaborasi pemberian insulin,
bagian kaki
jika perlu

Colaborasi :
1. Untuk
memproses
zat gula atau
glukosa yang
berasal dari
makanan dan
minuman
2 Gangguan pola tidur berhubungan Setelah diberikan asuhan Observasi : Observasi :
dengan sering terbangun pada malam keperawatan selama 3 x 1. Identifikasi pola 1. Untuk
hari untuk BAK ditandai dengan kunjungan selama 60 aktivitas dan tidur. membantu
Pasien mengatakan sering terbangun menit diharapkan tidur 2. Identifikasi faktor sebagai dasar
pada malam hari untuk BAK dan istirahat malam klien pengganggu tidur. intervensi
sebanyak 3x dan susah untuk memulai optimal dengan kriteria 3. Identifikasi makanan selanjutnya
tidur kembali, Jumlah tidur kurang hasil: dan minuman yang 2. Untuk
dari kebutuhan sesuai umur (5 jam) 1. Jumlah jam tidur mengganggu tidur mengetahui
dalam batas (mis. Kopi, teh faktor
normal 6-8 jam alkohol, minum penggganggu
perhari banyak air sebelum tidur
2. Pola tidur dan tidur). 3. Membantu
kualitas tidur Nursing Intervensi mengetahui
normal. 1. Batasi waktu tidur siang, jika makanan dan
3. Perasaan segar perlu. minuman yang
sesudah tidur 2. Lakukan prosedur untuk dapat
atau istirahat. meningkatkan kenyamanan menggganggu
4. Mampu (mis. Pijat,dan pengaturan tidur klien
mengidentifikasi posisi) Nursing Intervensi
hal-hal yang 1. Waktu tidur
meningkatkan siang yang
tidur. terlalu lama
membuat klien
susah memulai
tidur pada
malam hari.
2. Untuk membantu
relaksasi saat
tidur. Perasaan
yang relaks
untuk
menenangkan
pikiran dan
kegelisahan
Edukasi Edukasi :
1. Jelaskan pentingnya tidur yang 1. Pemberian
cukup selama sakit. informasi yang
2. Anjurkan menghindari tepat dapat
makanan atau minuman yang memotivasi klien
mengganggu tidur. agar berusaha
3. Anjurkan klien untuk minum 1 memperbaiki
gelas susu hangat. kualitas tidurnya.
2. Makan dan
minum sebelum
Colaborasi : - tidur dapat
meningkatkan
frekuensi
berkemih
sehingga
menyebabkan
pola tidur
terganggu
3. Susu
mengandung
triptofan yang
dapat
merangsang
kantuk.
Colaborasi : -
3 Gangguan mobilitas fisik Setelah diberikan asuhan Observasi : Observasi :
berhubungan dengan gangguan keperawatan selama 3x 1. Monitor kondisi umum selama 1. Memonitor
neuromuskuler ditandai dengan Klien dalam 60 menit memberikan mobilisasi kondisi umum
mengatakan membutuhkan bantuan diharapkan kekuatan otot 2. Identifikasi adanya nyeri atau klien dapat
saat mandi, berpakaian ,pindah dari meningkat dengan keluhan fsik lainnya,. mengetahui
tempat tidur, Klien tampak dipapah kriteria hasil: Nursing Tretment: keadaan klien
saat berjalan dan aktivitas sehari-hari, 1. Kekuatan otot 1. Libatkan keluarga untuk saat melakukan
Kekuatan otot klien menurun. klien meningkat membantu dalam mobilisasi
2. Aktivitas klien meningkatkan pergerakan . 2. Adanya nyeri
meningkat Edukasi : atau keluhan
3. Tidak mengalami 1. Jelaskan tujuan dan prosedur fisik lainnya
keterbatasan mobilisasi dapat
pergerakan sendi 2. Anjurakan melakukan menghambat
mobilisasi dini. mobilisasi
Colaborasi: - Nursing Tretment:
1. Keluarga dapat
memberikan
dukungan pada
klien
Edukasi :
1. Agar klien
paham tujuan
dan prosedur
mobilisasi
2. Agar tidak
terjadi
kontraktur yang
berat
Colaborasi : -
4 Defisit perawatan diri berhubungan Setela diberikan asuhan Observasi: Observasi :
dengan gangguan neuromuscular keperawatan selama 3 x 1. Identifikasi pengetauan tentang 1. Untuk
ditandai dengan Klien mengatakan dalam 60 menit perawatan diri. mengetahui
mandinya butuh bantuan,klien tampak diharapkan klien mampu 2. Identifikasi masalah dan pengetahuan
kotor kuku klien tampak panjang, melakukan perawatan hambatan perawatan diri yang klien tentang
klien tampak tidak mampu mendi, diri dengan kriteria dialami. perawatan diri
mengenakan pakaian dan berhias hasil : Nursing Treatment: 2. Untuk
secara mandiri. 1. Klien mampu 1. Rencanakan strategi edukasi mengetahui
melakukan tugas termasuk tujuan yang realistis. masalah yang
fisik yang paling Edukasi : menghambat
mendasar 1. Ajarkan perawatan diri,praktik perawatan diri
2. Mampu perawatan diri, dan aktivitas klien
mengenakan kehidupan sehari-hari. Nursing Treatment:
pakaian dengan 2. Anjurkan mendemonstrasikan 1. Rencana
atau tanpa paraktik perawatan diri sesuai strategi edukasi
bantuan orang kemampuan. tentang
lain Colaborasi: - perawatan diri
3. Mampu dapat
mempertahankan meningkatkan
kebersian diri jadwal
perawatan diri
klien
Edukasi :
1. Agar klien
secara mandiri
bisa melakukan
perawatan diri
2. Agar klien
mampu
melakukan
perawatan diri
dengan tahapan
yang benar
Colaborasi: -
5 Manajemen kesehatan tidak efektif Setelah diberikan asuhan Observasi Observasi :
behubungan dengan kurang terpapar keperawatan selama 3x 1. Identifikasi kesiapan dan 1. Untuk
informasi ditandai dengan klien dalam 60 menit kemampuan menerima mengetahui
mengatakan tidak pernah diharapkan klien informasi. kesiapan klien
mengkonsusmsi obat penururn gula menunjukan perilaku Nursing Treatment: dan kemampuan
darah, keluarga mengatakan tidak bisa kepatuhan dengan 1. Sediakan materi pendidikan menerima
membawa klien ke pelayanan kriteria hasil: kesehatan informasi
keseatan karena takut membonceng 1. Melakukan 2. Berikan kesempatan untuk Nursing Treatment:
program bertanya 1. Materi
pengobatan yang Edukasi : pendidikan
diprogramkan 1. Jelaskan faktor resiko yang kesehatan yang
2. Melakukan dapat mempengaruhi baik dapat
aktivitas kesehatan. mempermudah
kehidupan sehari- 2. Ajarkan prilaku hidup bersih pemaaman klien
hari yang dan sehat 2. Agar klien
diprogramkan Colaborasi : - dapat
mengungkapkan
hal yang
dibingungkan
Edukasi :
1. Agar klien
mengetahui
faktor risiko
yang
mempengaruhi
kesehatannya
dan melakukan
pencegaan
secara dini
2. Hidup bersih
dan sehat dapat
meningkatkan
kesehatan klien
Colaborasi : -
IMPLEMENTASI
No Dx. Keperawatan Hari / Tgl, Jam Implementasi Evaluasi Nama &
Respon Paraf
1. Dx 1 Selasa, 19 1. Monitor kadar glukosa DS:
Oktober 2021 darah - klien mengatakan tidak
07.30 wita pernah mengkonsusmsi
2. Monitor tanda dan
obat penurun gula darah.
gejala hiperglikemia,
- Klien mengatakan sering
poliuri, polidipsi,
kencing dimalam hari
polifagi, kelemahan,
DO:
pandangan kabur,
- Gula darah puasa : 282
sakit kepala
mg/dl
- Gula darah post prandial
415 mg/dL
- Gula darah sewaktu 305
mg/dL

Dx 2 Selasa, 19 1. Identifikasi pola DS :


Oktober 2021 aktivitas dan tidur. - Klien mengatakan sering
07.50 wita 2. Identifikasi faktor terbangun dimalam hari
pengganggu tidur. untuk BAK
3. Identifikasi makanan dan - Klien mengatakan susah
minuman yang untuk memulai tidur
mengganggu tidur (mis. kembali saat sudah
Kopi, teh alkohol, minum terbangun
banyak air sebelum tidur). - Klien mengatakan
sebelum tidur biasanya
minum air putih
DO:
- Jam tidur klien 5 jam
- Klien tampak ada
lingkaran hitam dibawah
mata.
Dx 3 Selasa, 19 1. Monitor kondisi DS:
Oktober 2021 umum selama - Klien mengatakan
08.00 wita memberikan memerlukan bantuan
mobilisasi untuk aktivitas sehari-
2. Identifikasi adanya hari.
nyeri atau keluhan fsik
lainnya,. DO:
3. Libatkan keluarga - Kekuatan otot klien
untuk membantu menurun.
dalam meningkatkan
pergerakan .

Dx 4 Selasa, 19 1. Identifikasi DS:


Oktober 2021 pengetauan tentang - Klien mengatakan mandi
08.20 wita perawatan diri. memerlukn bantuan
2. Identifikasi masalah DO:
dan hambatan - Klien tampak kotor
perawatan diri yang - Kuku klien tampak
dialami. panjang
3. Rencanakan strategi - Klien tampak dibantu
edukasi termasuk saat mandi
tujuan yang realistis.

Dx 5 Selasa, 19 1. Identifikasi kesiapan DS:


Oktober 2021 dan kemampuan - Klien mengatakan tidak
08.30 wita menerima informasi. pernah mengkonsusmi
2. Sediakan materi obat penurun gula darah.
pendidikan kesehatan DO:
3. Berikan kesempatan - Klien tampak mau
untuk bertanya menanyakan beberapa
hal yang kurang
dipahami.
2 Dx 1 Rabu, 20 1. Menganjurkan menghindari DS :
Oktober 2021 olahraga saat kadar glukosa - Klien mengatakan
07.30 wita darah lebih dari 250 mg/dL makannya sudah sedikit
- Klien mengatakan sering
2. Menganjurkan kepatuhan
nyemil jajan bali
terhadap diet dan olahraga
DO:
- Klien tampak kooperatif
saat diberikan informasi
terkait diet dan olahraga.
Dx 2 Rabu, 20 1. Batasi waktu tidur DS:
Oktober 2021 siang. - Klien mengatakan selalu
07.50 wita 2. Lakukan prosedur tidur siang selama 1 jam
untuk meningkatkan lebih
kenyamanan (mis. - Klien mengatakan masih
Pijat, dan pengaturan sering terjaga dimalam
posisi) hari
DO:
- Klien masih tampak
lemas
Dx 3 Rabu, 20 1. Jelaskan tujuan dan DS:
Oktober 2021 prosedur mobilisasi - Klien mengatakan
08.00 wita 2. Anjurakan melakukan paham dan mengerti
mobilisasi dini. tujuan dari prosedur
imobilisasi
DO:
- Klien tampak mencoba
melakukan mobilisasi
dini seperti
menggerakan jari
tangan.

Dx 4 Rabu, 20 1. Ajarkan perawatan DS:


Oktober 2021 diri, praktik perawatan - Klien mengatakan mau
08.20 wita diri, dan aktivitas mecoba untuk
kehidupan sehari-hari. melakukan beberapa
2. Anjurkan kegiatan perawatan diri
mendemonstrasikan secara mandiri.
paraktik perawatan DO:
diri sesuai - Klien tampak mau
kemampuan. melakukan perawatan
diri yang telah
didemonstrasikan.
Dx 5 Rabu, 20 1. Jelaskan faktor resiko DS:
Oktober 2021 yang dapat - Klien mengatakan mau
08.30 wita mempengaruhi mencoba prilaku hidup
kesehatan. bersih dan sehat.
2. Ajarkan prilaku hidup DO:
bersih dan sehat - Klien tampak mengerti
tentang informasi yang
diberikan.

3 Dx 1 Kamis, 21 1. Ajarkan melakukan DS:


Oktober 2021 senam diabetes - Klien mengatakan
07.30 wita kesemutan di kakinya
berkurang
DO:
- Klien tampak melakukan
gerakan senam diabetes
yang diajarkan.
Dx 2 Kamis, 21 1. Jelaskan pentingnya DS:
Oktober 2021 tidur yang cukup - klien mengatakan
07.50 wita selama sakit. megerti manfaat tidur
2. Anjurkan menghindari yang cukup
makanan atau - klien mengatakan tahu
minuman yang makanan atau minuman
mengganggu tidur. yang dapat mengganggu
3. Anjurkan klien untuk tidur.
minum 1 gelas susu DO:
hangat. - klien tampak mau
menanyakan beberapa
hal yang kurang
dipahami terkait
informasi yang
diiberikan.

Dx 3 Kamis, 21 1. Anjurakan melakukan DS:


Oktober 2021 mobilisasi dini. - Klien mengatakan mau
08.00 wita mencoba melakukan
mobilisasi dini
DO:
- Klien tampak melakukan
rom pasif
Dx 4 Kamis, 21 1. Anjurkan DS:
Oktober 2021 mendemonstrasikan - Klien mengatakan mau
08.20 wita paraktik perawatan melakukan perawatan
diri sesuai kemampuan diri secara mandiri.
DO:
- Klien tampak melakukan
beberapa kegiatan
perawatan diri secara
mandiri.
Dx 5 Kamis, 21 1. Ajarkan prilaku hidup DS:
Oktober 2021 bersih dan sehat - Klien mengatakan
08.30 wita mengerti tentang
informasi yang
diberikan.
DO:
- Klien tampak mau
melakukan prilaku hidup
bersih dan sehat.
EVALUASI
No Hari / Tgl, Jam Dx. Keperawatan Evaluasi Nama & Paraf
1 Kamis, 21 Risiko ketidak stabilan kadar S :
Oktober 2021 glukosa darah berhubungan - Klien mengatakan tidak merasa kakinya
07.30 wita dengan dengan kurang kesemutan
pengetahuan tentang O:
manajemen diabetes ditandai - Klien tampak melakukan gerakan senam
dengan Pasein mengeluh diabetes yang diajarkan.
kesemutan di tangan sebelah A : Tujuan 1 tercapai, Tujuan 2 belum tercapai
kanan, Gula darah puasa : P : Lanjutkan Intervensi
282 mg/dl, Gula darah post 1. Anjurkan pasien kontrol rutin
prandial 415 mg/Dl, Gula 2. Yakinkan pasien pentingnya minum obat
darah sewaktu 305 mg/dL
2 Kamis, 21 Gangguan pola tidur S:
Oktober 2021 berhubungan dengan sering - Klien mengatakan selalu tidur siang selama
07.30 wita terbangun pada malam hari 1 jam lebih
untuk BAK ditandai dengan - Klien mengatakan masih sering terjaga
Pasien mengatakan sering dimalam hari
terbangun pada malam hari O:
untuk BAK sebanyak 3x dan - klien tampak mau menanyakan beberapa hal
susah untuk memulai tidur yang kurang dipahami terkait informasi
kembali, Jumlah tidur kurang yang diiberikan
dari kebutuhan sesuai umur A: Tujuan 1,2,3 dan 4 belum tercapai, masalah
(5 jam) belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
1. Kurangi minum air putih sebelum tidur
malam
2. Minum 1 geles susu hangat sebelum tidur
3. Kamis, 21 Gangguan mobilitas fisik S:
Oktober 2021 berhubungan dengan - Klien mengatakan mau mencoba melakukan
07.30 wita gangguan neuromuskuler mobilisasi dini
ditandai dengan Klien O:
mengatakan membutuhkan - Klien tampak melakukan rom pasif
bantuan saat mandi, A : Masalah teratasi
berpakaian ,pindah dari P : Pertahankan kemandirian klien
tempat tidur, Klien tampak
dipapah saat berjalan dan
aktivitas sehari-hari,
Kekuatan otot klien
menurun.
4. Kamis, 21 Defisit perawatan diri S:
Oktober 2021 berhubungan dengan - Klien mengatakan mau melakukan
07.30 wita gangguan neuromuscular perawatan diri secara mandiri.
ditandai dengan Klien O:
mengatakan mandinya butuh - Klien tampak melakukan beberapa kegiatan
bantuan,klien tampak kotor perawatan diri secara mandiri.
kuku klien tampak panjang, A : Masalah teratasi
klien tampak tidak mampu P : Pertahankan kemandirian klien
mandi, mengenakan pakaian
dan berhias secara mandiri.
5. Kamis, 21 Manajemen kesehatan tidak S:
Oktober 2021 efektif behubungan dengan - Klien mengatakan mengerti tentang
07.30 wita kurang terpapar informasi informasi yang diberikan.
ditandai dengan klien O:
mengatakan tidak pernah - Klien tampak mau melakukan prilaku hidup
mengkonsusmsi obat bersih dan sehat.
penururn gula darah, A : Masalah teratasi
keluarga mengatakan tidak P: Pertahankan kepatuhan klien
bisa membawa klien ke
pelayanan keseatan karena
takut membonceng

Anda mungkin juga menyukai