R
DENGAN DIABETES MELITUS
DI BANJAR BATUAJI, DESA BATUBULAN KANGIN, SUKAWATI
TANGGAL 19 OKTOBER S/D 21 OKTOBER 2021
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
TAHUN 2021
ASUHAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. R
DI BANJAR BATUAJI DESA BATUBULAN KANGIN
PENGKAJIAN
I. IDENTITAS
Nama : Ny. R
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 70 tahun
Agama : Hindu
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Pedagang
Alamat rumah : Banjar Batuaji, Batubulan Kangin
Dari hasil pengkajian Indeks KATZ di dapatkan nilai F : pasien dapat melakukan
secara mandiri, kecuali Mandi, Berpakian, Toilet, Berpindah dari satu fungsi yang
lain.
b. Psikologis
1. Mental (SPMSQ/ MMSE)
Short Portabel Mental Status Questionaire (SPMSQ)
Skore
N0 Pertanyaan
+ -
- 1. Tanggal berapa hari ini?
- 2. Hari apa sekarang ini?
√ 3. Apa nama tempat ini?
- 4. Berapa nomer telepon anda?
- 4a. Dimana alamat anda? Tanyakan hanya klien tidak
mempunyai telepon
- 5 Berapa umur anda?
- 6 Kapan anda lahir?
- 7 Siapa presiden indonesia sekarang?
- 8 Siapa presiden sebelumnya?
√ 9 Siapa nama kecil ibu anda?
- 10 Kurangi 3 dari 20 dam tetap pengurangan 3 dari setiap
angka baru, semua secara menurun
Jumlah kesalahan total : 8
Penilaian SPMSQ :
Kesalahan 8 - 10 fungsi intelektual berat
Kesalahan 5 – 7 fungsi intelektual sedang
Kesalahan 3 - 4 fungsi intelektual ringan
Kesalahan 0 - 2 fungsi intelektual utuh
Penilaian skor klien 8 = fungsi intelektual berat
Kesimpulan : Dari data pengkajian psikologis dengan menggunakan SPMSQ/
MMSE di dapatkan total nilai kesalahan berjumlah 8 dengan interpretasi hasil
fungsi intelektual berat.
Penilaian:
0-4 = Derpresi tidak ada atau minimal
5-7= Depresi ringan
8-15= Depresi sedang
>15 =depresi berat
Kesimpulan : Dari data pengkajian dengan menggunakan penilaian skala depresi
BAG di dapatkan total nilai 4 yaitu Depresi tidak ada atau minimal.
Penjelasan : Mengatakan berusaha mengambil keputusan sendiri tetapi dengan
pertimbangan anak dan pasien tidak dapat melakukan pekerjaan sama sekali
karena terkait kondisi penyakitnya.
2. Keadaan emosi
Pasien mengatakan pernah merasa sedih dengan kondisinya. Klien
mengatakan mampu mengontrol kesedihan sehingga tidak berlarut
larut dalam kesedihannya serta tidak mengganggu aktifitas sehari-hari.
3. Konsep diri
Identitas diri :
Pasien mengatakan Namanya Ny.R. pasien mengatakan tau tinggal
di Banjar Batuaji Desa Batubulan Kangin pasien mengatakan tidak
bisa bekerja dan pasien mengatakan perannya saat ini seorang ibu
dan nenek
Gambaran diri :
Klien mengatakan sudah tua, badannya kurus, rambutnya beruban
dan kulitnya sawo matang dan keriput. Klien mengatakan
menerima perubahan kondisi yang dialaminya sekarang.
Ideal diri :
Klien mengatakan ingin tetap sehat agar bisa menjalani aktifitas
seharinya.
Peran diri :
Klien mengatakan di rumah berperan sebagai sebagai seorang ibu
dan nenek. Klien mengatakan tidak ada masalah dalam menjalani
peran tersebut.
Harga diri :
Klien mengatakan bersyukur karena masih bisa berinteraksi dengan
tetangga atau temannya dan bisa dirawat oleh anggota keluarganya
serta klien merasa dihargai oleh anggota keluarganya.
4. APGAR Gerontik
APGAR Gerontik
No Fungsi Uraian Skore
1 Saya puas bahwa dapat kembali pada Gerontik 2
Adaptasi saya untuk membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya
2 Saya puas dengan cara Gerontik saya 2
Hubungan membicarakan sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah dengan saya
3 Saya puas bahwa Gerontik saya menerima dan 2
Pertumbuhan mendukung keinginan saya untuk melakukan
aktivitas atau arah baru.
4 Afeksi Saya puas dengan cara Gerontik saya 1
mengespresikan afek dan berespon terhadap
emosi-emosi saya, seperti marah, sedih atau
mencintai.
5 Saya puas dengan cara teman-teman saya dan 1
Pemecahan
saya menyediakan waktu bersama-sama
Keterangan :
Skor 2 jika selalu
Skor 1 jika kadang-kadang
Skor 0 jika hampir tidak pernah
Kesimpulan : Dari data pengkajian dengan menggunakan APGAR
Gerontik total skor yakni 8 yang artinya hubungan klien dengan
gerontik lainnya harmonis.
Penjelasan : Dari APGAR Gerontik pada afeksi dan pemecahan klien
didapatkan skor 1 karena klien jarang bertemu dengan teman
gerontiknya yang terhalang oleh penyakitnya.
c. Sosial
1. Dukungan Keluarga
Klien mengatakan bahwa anggota keluarga selalu memberikan
dukungan mengenai kesehatan klien.
2. Hubungan dengan Gerontik
Klien mengatakan masih dapat berinteraksi dengan para lansia yang
berada di lingkungannya. Klien biasanya berinteraksi pada saat jalan-
jalan dan berjemur di pagi hari.
3. Hubungan dengan orang lain
Klien mengatakan masih bisa berinteraksi dengan orang lain yang
baru dikenal.
d. Spiritual
1. Pelaksanaan ibadah
Klien mengatakan hanya berdoa satu kali sehari ditempat tidur
2. Keyakinan tentang kesehatan
Klien mengatakan selalu berdoa untuk kesehatannya, dan yakin
kepada Tuhan. Klien mengatakan bahwa sakit yang dialami tidak ada
hubungannya dengan hal lain (mistis). Klien mengatakan bahwa
kondisi yang dialaminya sekarang dikarenakan faktor usia dan pola
hidup klien yang dahulu suka mengonsumsin makanan berlemak dan
manis-manis.
Pemeriksaan Fisik
Tinjauan Sistem
1. Keadaan umun : Cukup Baik
2. GCS : V5M6E4
3. Tingkat kesedaran: Compos mentis
4. Suhu : 36,5 oC Nadi : 80 x/menit
Tekanan Darah : 200/100 mmHg RR : 20x/menit
Tinggi Badan : 160 cm Berat BB : 45 Kg
5. Kepala (rambut)
- Inspeksi : Rambut klien tampak beruban, kulit kepala tampak
bersih, tidak ada lesi.
- Palpasi : Tidak teraba benjolan dan nyeri tekan pada kepala
klien.
6. Mata, telinga, hidung dan mulut
Mata
- Inspeksi : Mata tampak bersih, tidak ada lesi, tidak ada
kemerahan, sklera tampak putih, tampak simetris.
- Palpasi : Tidak ada benjolan pada kelenjar lakrimalis dan
nyeri tekan.
Telinga
- Inspeksi : Tampak simetris, tampak bersih, tidak ada lesi
- Palpasi : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan
Hidung
- Inspeksi : Tampak simetris, tampak bersih, tidak ada lesi
- Palpasi : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan
Mulut
- Inspeksi : Tampak bersih, tampak simetris, tidak ada
sariawan
- Palpasi : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan
Leher
- Inspeksi : Tampak bersih, tampak simetris dan tidak ada luka
- Palpasi : Tidak teraba pembesaran pada kelenjar tiroid dan
vena jugularis
7. Dada dan punggung
Dada
- Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi otot dada.
- Palpasi : Ictus cordis teraba, tidak ada pembesaran pada
paru-paru
- Perkusi : Pada pulmonal sonor, pada kardio pekak
- Auskultasi : Pada pulmonal terdengar vesikuler, pada kardio
terdengar S1-S2 tunggal reguler
Punggung
- Inspeksi : Tampak simetris dan tidak ada tekan
- Palpasi : Nyeri tekan tidak ada
- Perkusi : Taktil fremitus kanan dan kiri bergetar secara
bersamaan
- Auskultasi : Pada pulmonal bagian belakang terdengar
vesikuler.
8. Abdomen
- Inspeksi : Tampak simetris, bersi dan tidak ada lesi
- Auskultasi : Bising usus terdengar 10x/menit
- Palpasi : Tidak teraba asites, massa dan nyeri tekan
- Perkusi : Tympani
9. Ekstrimitas atas dan bewah
Atas : Tangan kiri klien dapat beregerak bebas tidak ada nyeri,
tidak ada pembengkakan sendi, dan tidak ada edema. CRT
kembali ≤ 2 detik. Tangan kanan klien dapat digerakkan
dengan bantuan dan jari tangan klien kaku. Tangan kanan
klien tampak kontraktur tidak ada pembengkakan sendi,
dan tidak ada edema. CRT kembali ≤ 2 detik.
Bawah: kaki kiri dapat bergerak secara aktif, tidak ada nyeri, tidak
ada pembengkakan sendi, dan tidak ada edema. CRT
kembali ≤ 2 detik. kaki kanan dapat digerakan tanpa
bantuan dan dapat menahan tahanan minimal.
222 555
444 555
10. Kulit
- Inspeksi : Tampak bersih, tidak ada luka, terdapat bekas luka
pada lutut kaki kiri, kulit tampak keriput.
- Palpasi : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan
11. Genitalia
Tidak terkaji karena tidak ada keluhan
e. Keadaan lingkungan
Lingkungan tinggal klien tampak bersih dan aman untuk klien. Keluarga
klien mengatakan tidak membawa klien ke pelayanan kesehatan karena
takut membonceng klien. Klien tidak mengkonsusmsi obat dari tenaga
medis, klien hanya mengkonsumsi obat herbal.
V. INFORMASI/DATA PENUNJANG
a. Gula darah puasa 282 mg/dL
b. Gula darah post prandial 415 mg/dL
c. Gula darah sewaktu 305 mg/dL
ANALSA DATA
hemiparesis
kanan
gangguan
mobilitas fisik
DS: Defisit perawatan diri Riwayat
- Klien mengatakan hipertensi, DM,
mandinya butuh Stroke
bantuan
DO: Trombus
- klien tampak kotor diserebral
- kuku klien tampak
panjang
- klien tampak tidak Suplai darah
mampu mendi, keserebral tidak
mengenakan adekuat
pakaian dan
berhias secara Gangguan
mandiri. neuromuscular
Hemiparesis
kanan
Keterbatasan
gerak
Gangguan
pemenuhan ADL
Defisit perawatan
diri
DS: Manajemen kesehatan Riwayat
- klien mengatakan tidak efektif Hipertensi, DM,
tidak pernah Stroke
mengkonsusmsi
obat penururn gula ketidakmampuan
darah dalam mengelola
- keluarga penyakit
mengatakan tidak
bisa membawa
klien ke pelayanan Kontrol glikemik
keseatan karena tidak memadai
takut membonceng
DO:
- Gula darah puasa : Manajemen
282 mg/dl kesehatan tidak
- Gula darah post efektif
prandial 415
mg/dL
- Gula darah
sewaktu 305
mg/dL
PRIORITAS MASALAH (DIAGNOSA KEPERAWTAN / MASALAH KOLABORASI)
1. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang manajemen diabetes.
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan sering terbangun pada malam hari untuk BAK
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskuler
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan gangguan neuromuscular
5. Manajemen kesehatan tidak efektif behubungan dengan kurang terpapar informasi
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. R
No Dx. Keperawatan Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional
Hasil
1 Risiko ketidakstabilan kadar glukosa Setelah diberikan asuhan Observasi : Observasi :
darah berhubungan dengan dengan keperawatan selama 3 x 1. Identifikasi kemungkinan 1. Mengetahui
kurang pengetahuan tentang kunjungan dalam 60 penyebab hiperglikemia penyebab
manajemen diabetes ditandai dengan menit diharapkan kadar hiperglikemia
2. Monitor kadar glukosa darah,
Pasein mengeluh kesemutan di tangan glukos darah terkontrol yang dialami
jika perlu
sebelah kanan, Gula darah puasa : 282 dengan kriteria hasil:
2. Mengetahui
mg/dl, Gula darah post prandial 415 1. Klien mengatakan 3. Monitor tanda dan gejala
kadar glukosa
mg/Dl, Gula darah sewaktu 305 kesemutannya hiperglikemia, poliuri,
darah
mg/dL Berkurang polidipsi, polifagi, kelemahan,
3. Senam diabetes
dapat mencegah
terjadinya luka
dan membantu
melancarkan
Colaborasi :
peredaran darah
2. Kolaborasi pemberian insulin,
bagian kaki
jika perlu
Colaborasi :
1. Untuk
memproses
zat gula atau
glukosa yang
berasal dari
makanan dan
minuman
2 Gangguan pola tidur berhubungan Setelah diberikan asuhan Observasi : Observasi :
dengan sering terbangun pada malam keperawatan selama 3 x 1. Identifikasi pola 1. Untuk
hari untuk BAK ditandai dengan kunjungan selama 60 aktivitas dan tidur. membantu
Pasien mengatakan sering terbangun menit diharapkan tidur 2. Identifikasi faktor sebagai dasar
pada malam hari untuk BAK dan istirahat malam klien pengganggu tidur. intervensi
sebanyak 3x dan susah untuk memulai optimal dengan kriteria 3. Identifikasi makanan selanjutnya
tidur kembali, Jumlah tidur kurang hasil: dan minuman yang 2. Untuk
dari kebutuhan sesuai umur (5 jam) 1. Jumlah jam tidur mengganggu tidur mengetahui
dalam batas (mis. Kopi, teh faktor
normal 6-8 jam alkohol, minum penggganggu
perhari banyak air sebelum tidur
2. Pola tidur dan tidur). 3. Membantu
kualitas tidur Nursing Intervensi mengetahui
normal. 1. Batasi waktu tidur siang, jika makanan dan
3. Perasaan segar perlu. minuman yang
sesudah tidur 2. Lakukan prosedur untuk dapat
atau istirahat. meningkatkan kenyamanan menggganggu
4. Mampu (mis. Pijat,dan pengaturan tidur klien
mengidentifikasi posisi) Nursing Intervensi
hal-hal yang 1. Waktu tidur
meningkatkan siang yang
tidur. terlalu lama
membuat klien
susah memulai
tidur pada
malam hari.
2. Untuk membantu
relaksasi saat
tidur. Perasaan
yang relaks
untuk
menenangkan
pikiran dan
kegelisahan
Edukasi Edukasi :
1. Jelaskan pentingnya tidur yang 1. Pemberian
cukup selama sakit. informasi yang
2. Anjurkan menghindari tepat dapat
makanan atau minuman yang memotivasi klien
mengganggu tidur. agar berusaha
3. Anjurkan klien untuk minum 1 memperbaiki
gelas susu hangat. kualitas tidurnya.
2. Makan dan
minum sebelum
Colaborasi : - tidur dapat
meningkatkan
frekuensi
berkemih
sehingga
menyebabkan
pola tidur
terganggu
3. Susu
mengandung
triptofan yang
dapat
merangsang
kantuk.
Colaborasi : -
3 Gangguan mobilitas fisik Setelah diberikan asuhan Observasi : Observasi :
berhubungan dengan gangguan keperawatan selama 3x 1. Monitor kondisi umum selama 1. Memonitor
neuromuskuler ditandai dengan Klien dalam 60 menit memberikan mobilisasi kondisi umum
mengatakan membutuhkan bantuan diharapkan kekuatan otot 2. Identifikasi adanya nyeri atau klien dapat
saat mandi, berpakaian ,pindah dari meningkat dengan keluhan fsik lainnya,. mengetahui
tempat tidur, Klien tampak dipapah kriteria hasil: Nursing Tretment: keadaan klien
saat berjalan dan aktivitas sehari-hari, 1. Kekuatan otot 1. Libatkan keluarga untuk saat melakukan
Kekuatan otot klien menurun. klien meningkat membantu dalam mobilisasi
2. Aktivitas klien meningkatkan pergerakan . 2. Adanya nyeri
meningkat Edukasi : atau keluhan
3. Tidak mengalami 1. Jelaskan tujuan dan prosedur fisik lainnya
keterbatasan mobilisasi dapat
pergerakan sendi 2. Anjurakan melakukan menghambat
mobilisasi dini. mobilisasi
Colaborasi: - Nursing Tretment:
1. Keluarga dapat
memberikan
dukungan pada
klien
Edukasi :
1. Agar klien
paham tujuan
dan prosedur
mobilisasi
2. Agar tidak
terjadi
kontraktur yang
berat
Colaborasi : -
4 Defisit perawatan diri berhubungan Setela diberikan asuhan Observasi: Observasi :
dengan gangguan neuromuscular keperawatan selama 3 x 1. Identifikasi pengetauan tentang 1. Untuk
ditandai dengan Klien mengatakan dalam 60 menit perawatan diri. mengetahui
mandinya butuh bantuan,klien tampak diharapkan klien mampu 2. Identifikasi masalah dan pengetahuan
kotor kuku klien tampak panjang, melakukan perawatan hambatan perawatan diri yang klien tentang
klien tampak tidak mampu mendi, diri dengan kriteria dialami. perawatan diri
mengenakan pakaian dan berhias hasil : Nursing Treatment: 2. Untuk
secara mandiri. 1. Klien mampu 1. Rencanakan strategi edukasi mengetahui
melakukan tugas termasuk tujuan yang realistis. masalah yang
fisik yang paling Edukasi : menghambat
mendasar 1. Ajarkan perawatan diri,praktik perawatan diri
2. Mampu perawatan diri, dan aktivitas klien
mengenakan kehidupan sehari-hari. Nursing Treatment:
pakaian dengan 2. Anjurkan mendemonstrasikan 1. Rencana
atau tanpa paraktik perawatan diri sesuai strategi edukasi
bantuan orang kemampuan. tentang
lain Colaborasi: - perawatan diri
3. Mampu dapat
mempertahankan meningkatkan
kebersian diri jadwal
perawatan diri
klien
Edukasi :
1. Agar klien
secara mandiri
bisa melakukan
perawatan diri
2. Agar klien
mampu
melakukan
perawatan diri
dengan tahapan
yang benar
Colaborasi: -
5 Manajemen kesehatan tidak efektif Setelah diberikan asuhan Observasi Observasi :
behubungan dengan kurang terpapar keperawatan selama 3x 1. Identifikasi kesiapan dan 1. Untuk
informasi ditandai dengan klien dalam 60 menit kemampuan menerima mengetahui
mengatakan tidak pernah diharapkan klien informasi. kesiapan klien
mengkonsusmsi obat penururn gula menunjukan perilaku Nursing Treatment: dan kemampuan
darah, keluarga mengatakan tidak bisa kepatuhan dengan 1. Sediakan materi pendidikan menerima
membawa klien ke pelayanan kriteria hasil: kesehatan informasi
keseatan karena takut membonceng 1. Melakukan 2. Berikan kesempatan untuk Nursing Treatment:
program bertanya 1. Materi
pengobatan yang Edukasi : pendidikan
diprogramkan 1. Jelaskan faktor resiko yang kesehatan yang
2. Melakukan dapat mempengaruhi baik dapat
aktivitas kesehatan. mempermudah
kehidupan sehari- 2. Ajarkan prilaku hidup bersih pemaaman klien
hari yang dan sehat 2. Agar klien
diprogramkan Colaborasi : - dapat
mengungkapkan
hal yang
dibingungkan
Edukasi :
1. Agar klien
mengetahui
faktor risiko
yang
mempengaruhi
kesehatannya
dan melakukan
pencegaan
secara dini
2. Hidup bersih
dan sehat dapat
meningkatkan
kesehatan klien
Colaborasi : -
IMPLEMENTASI
No Dx. Keperawatan Hari / Tgl, Jam Implementasi Evaluasi Nama &
Respon Paraf
1. Dx 1 Selasa, 19 1. Monitor kadar glukosa DS:
Oktober 2021 darah - klien mengatakan tidak
07.30 wita pernah mengkonsusmsi
2. Monitor tanda dan
obat penurun gula darah.
gejala hiperglikemia,
- Klien mengatakan sering
poliuri, polidipsi,
kencing dimalam hari
polifagi, kelemahan,
DO:
pandangan kabur,
- Gula darah puasa : 282
sakit kepala
mg/dl
- Gula darah post prandial
415 mg/dL
- Gula darah sewaktu 305
mg/dL