DISUSUN OLEH:
2. Mampu menentukan mutu minyak dan lemak, gula dan pemanis secara
subyektif dan obyektif.
Tujuan Khusus
Mampu mengenal nama, jenis/bentuk berbagai minyak dan lemak, gula
dan pemanis.
Mampu menentukan mutu minyak dan lemak, gula dan pemanis secara
subyektif dan obyektif.
II. Tinjauan Pustaka
Banyak literatur ilmiah yang mengatakan istilah Lipid diartikan sebagai
lemak, minyak atau unsur yang didapat dalam pangan dan dibutuhkan oleh
manusia. Fungsi lemak sangat penting bagi tubuh yaitu sebagai sumber energi
dalam kebutuhan tubuh manusia. Berdasarkan bobotnya, energi lemak lebih
besar daripada energi yang berasal dari karbohidrat dan protein. Lemak pada
pangan bila digunakan dalam jumlah yang sedang, membuat rasa pangan
menjadi lebih baik. Rasa enak dalam pangan diperoleh dari lemak dalam
pangan.
Lemak dalam pangan selain fungsinya sebagai sumber energi bagi tubuh
dimana tiap gram lemak menghasilkan sekitar 9-9,3 kkal/g juga memiliki
fungsi lain yakni menghemat protein dan thiamin, membuat rasa kenyang
lebih lama, pemberi cita rasa dan keharuman yang lebih baik, memberi zat gizi
lain yang dibutuhkan oleh tubuh.
Lemak adalah bahan padat yang terletak pada suhu ruang, dimana
disebabkan oleh kandungan asam lemak yang tinggi yang tidak memiliki
ikatan rangkap, sehingga mempunyai titik lebur yang lebih tinggi, sedangkan
minyak adalah bahan cair pada suhu ruang karena disebabkan oleh tingginya
kandungan asam lemak yang tidak jenuh yang memiliki satu atau lebih ikatan
rangkap diantara karbon atom-atomnya sehingga memiliki titik lebur yang
rendah (Winarno, 2004).
Menurut Darwin (2013), gula adalah suatu karbohidrat sederhana karena
dapat larut dalam air dan langsung diserap tubuh untuk diubah menjadi energi.
Secara umum, gula dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Monosakarida
Sesuai dengan namanya yaitu mono yang berarti satu, ia terbentuk dari satu
molekul gula. Yang termasuk monosakarida adalah glukosa, fruktosa,
galaktosa.
b. Disakarida
Berbeda dengan monosakarida, disakarida berarti terbentuk dari dua molekul
gula. Yang termasuk disakarida adalah sukrosa (gabungan glukosa dan
fruktosa), laktosa (gabungan dari glukosa dan galaktosa) dan maltosa
(gabungan dari dua glukosa). Penjelasan di atas adalah gambaran gula secara
umum, namun yang akan dibahas dan digunakan dalam penelitian ini adalah
produk gula. Gula merupakan komoditas utama perdagangan di Indonesia.
Gula merupakan salah satu pemanis yang umum dikonsumsi masyarakat. Gula
biasa digunakan sebagai pemanis di makanan maupun minuman, dalam
bidang makanan, selain sebagai pemanis, gula juga digunakan sebagai
stabilizer dan pengawet.
III. Metode
A. Pengamatan Minyak dan Lemak
2.1 Alat dan Bahan
No Alat Bahan
1 Kompor Minyak Zaitun
2 Wajan Minyak Kedelai
3 Spatula Margarin
4 Parafin
5 Gelas ukur
6 Stopwatch
7 Piring
8 Tabung Reaksi
2.2 Prosedur Kerja
2. Uji kelarutan
− Masukkan 5 cc eter
2. Uji pH
3. Uji kotoran
− Masukkan minyak, gula pasir dan gula halus dalam berbagai ukuran
gelas, kemudian hitung berapa banyak minyak dalam ml per jenis gelas.
− Ambil gula pasir dan gula halus dengan sendok makan, kemudian
timbang beratnya dalam gram per sendok. Lakukan hal yang sama
sebanyak 3x kemudian dirata-ratakan.
− Tentukan bahan penukar dari masing-masing bahan makanan
berdasarkan buku daftar penukar bahan makanan
IV. Hasil dan Pembahasan
Nama Jenis
No Minyak dan Aroma Warna Kekentalan
Lemak
Kuning
1 Minyak Zaitun Wangi zaitun Sedikit kental
kehijauan
Kuning cerah
2 Minyak Kedelai Tidak beraroma Agak kental
bening
3 Margarin Harum susu Kuning Kental
Titik asap minyak adalah temperatur ketika minyak pada kondisi tertentu
menguapkan sejumlah senyawa volatil yang memberikan penampakan asap
yang jelas. Jika suhu ketika titik asap semakin tinggi titik asap suatu minyak
maka kualitas minyak semakin baik. Untuk menguji kualitas margarin dan
mentega, dapat dilakukan uji daya oles, kehalusan, aroma dan uji rating
hedonik. Produk margarin dan mentega yang baik memiliki tekstur yang
lembut/halus sehingga mudah untuk dioleskan. Mentega dan margarin yang
baik memiliki aroma yang segar, kuat, dan khas. Selain itu, pengujian
kualitas dapat dilakukan dengan uji hedonik/kesukaan. Uji hedonik terhadap
rasa margarin dan mentega bergantung pada selera masing-masing.
Sifat fisik yang dimiliki gula berbeda-beda. Gula batu memiliki bentuk
menyerupai batu dan memiliki warna putih seperti Kristal dan memiliki rasa
yang normal/manis. Untuk gula aren Memiliki bentuk cekung/seperti
mangkuk yang memiliki warna coklat dan memiliki rasa yang manis. Dan
pada madu memiliki bentuk yang kental dan memiliki rasa yang manis.
VI. Daftar Pustaka
NISRINA, H. H. (2018). KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA, DAN
SENSORIS COOKIES BERAS HITAM (Oryza sativa L.). Sarjana (S1/D4)
thesis, Universitas Muhammadiyah Semarang .
Uji kelarutan
Gula batu, gula aren dan madu