CamScanner 08-24-2022 16.06-Digabungkan-Dikompresi-Digabungkan
CamScanner 08-24-2022 16.06-Digabungkan-Dikompresi-Digabungkan
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN MEDIS
1. Definisi
dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum
bokong (sungsang) di mana bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu,
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
Gambar : 2.1 Frank Breech
Bokong tidak sempurna bagian terendah janin adalah bokong dan kaki
1) Terdapat kedua kaki disebut letak kaki sempurna. Bila hanya satu
2) Terdapat kedua lutut disebut lutut sempurna. Bila hanya satu lutut
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
Gambar : 2.3 Incompete Breech
2. Patofisiolagi :
triwulan terakhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah air ketuban
relative berkurang. Bokong dengan kedua tungkai yang terlipat lebih besar
dari pada kepala, maka bokong dipaksa untuk menempati ruang yang lebih
luas di fundus uteri, sedangkan kepala berada di ruangan yang lebih kecil
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
sedangkan pada kehamilan cukup bulan, janin sebagian besar ditemukan
3. Etiologi :
b. Kematian janin/intra uteri fetal death (IUFD) yang sudah lama terjadi.
c. Kehamilan ganda/gemelli.
besar dari ukuran normal, anensefali yaitu tidak ada tulang tengkorak
4. Prognosis :
dilakukan tindakan, selain itu ketuban lebih cepat pecah dan partus
(Saifuddin, 2002)
lahir dimana tali pusat terjepit antara kepala dan panggul (Sumarah
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
dkk, 2009). Perlukaan pada kepala janin juga dapat terjadi karena
kepala harus melewati panggul dalam waktu yang lebih singkat dari
pada presentasi kepala, sehingga tidak ada waktu bagi kepala untuk
5. Diagnosa :
kecil janin.
b. Pemeriksaan auskultasi
c. Pemeriksaan USG
sebagai berikut :
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
1) Apabila menemukan lubang kecil tanpa tulang, tidak ada hisapan,
bokong.
6. Mekanisme persalinan
kedua kaki. Setelah bokong lahir terjadi putaran paksi luar dengan perut
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
Terjadi putar paksi dalam pada bahu, sehingga bahu depan berada di
bawah simpisis dan bahu belakang melewati perineum. Pada saat tersebut
atau miring, di dalam rongga panggul terjadi putar paksi dalam kepala,
7. Penatalaksanaan medis
menjadi:
a. Persalinan pervaginam
yang terjadi secara spontan dengan tenaga ibu dan kontraksi uterus
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
8. Persalinan presentasi bokong terdapat 3 fase yaitu :
kelahiran
lengan dan bahu (Sarwono, 20007). Selain itu juga dapat mencederai
b. Fase bertindak cepat, setelah bayi lahir sampai pusat, janin harus
antara badan dan panggul. Apabila tidak terjadi secara spontan, maka
c. Fase lambat, pada saat mulut lahir, seluruh kepala kemudian dilahirkan
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
tangan menarik lipat lutut, angkat kepala dan lihat kepusar. Tunggu
dicekam secara Bracht (kedua ibu jari penolong sejajar dengan panjang
dengan lahirnya badan bayi. Gerakkan keatas hingga lahir dagu, mulut,
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
e. Apabila terjadi hambatan pengeluaran saat tubuh janin mencapai
f. Cara klasik : pengeluaran bahu dan tangan secara klasik dilakukan jika
dengan cara Bracht bahu dan tangan tidak bisa lahir. Segera setelah
bokong lahir, bokong dicekam dan dilahirkan sehinga bokong dan kaki
h. Setelah bahu dan lengan belakang lahir kedua kaki ditarik kearah
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
i. Apabila sulit untuk melahirkan bahu belakang maka lakukan cara
kedua kaki dengan cara yang sama seperti klasik, kearah belakang
kontra lateral dari letak bahu depan. Setelah bahu dan lengan depan
lahir dilanjutkan langkah yang sama untuk melahirkan bahu dan lengan
belakang.
Gambar:2. 6 Muller.
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
l. Ekstraksi kaki dilakukan bila kala II tak maju atau tampak gejala
kegawatan pada ibu dan bayi : tangan kanan masuk secara obstetric
abduksi dan fleksi pada paha janin sehingga kaki bawah menjadi
m. Dipegang dengan dua jari dan dituntun ke luar dari vagina sampai
batas lutut. Kedua tangan penolong memegang betis janin, yaitu kedua
ibu jari diletakan dibelakang betis sejajar sumbu panjang paha dan jari-
jari lain didepan betis, kaki ditarik curam kebawah sampai pangkal
dengan kedua ibu jari dibelakang paha, sejajar sumbu panjang paha
dan jari lain didepan paha. Pangkal paha ditarik curam ke bawah
lahir, bila kedua trokhanter lahir maka bokong lahir. Setelah bokong
bokong sudah turun di dasar panggul, bila kala II tidak maju dan ada
tanda gawat janin dan ibu. Caranya : jari telunjuk penolong yang
searah dengan bagian kecil janin, dimasukan kedalam jalan lahir dan
diletakan dilipatan paha bagian depan. Dengan jari ini lipat paha/
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
ini, maka tangan penolong yang lain mencekam pergelangan tadi dan
lutut menarik curam kebawah. Bila dengan ini trokhanter depan mulai
tampak di bawah simpisis, maka jari telunjuk lain mengait lipatan paha
ditarik curam kebawah sampai bokong lahir. Setelah bokong lahir bayi
kebawah sesuai arah sumbu jalan lahir dibimbing jari yang dimasukan
atau mauriceau gagal. Caranya : tangan dan badan bayi dibungkus kain
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
steril, diangkat keatas, cunam piper dipasang melintang terhadap
1. PENGKAJIAN
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang klien yang
dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian.
obyektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur, dapat diperoleh
fisik. Misalnya frekuensi nadi, pernafasan, tekanan darah, edema, berat badan,
tingkat kesadaran.
A. DATA SUBYEKTIF
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
Umur : Bertujuan untuk mengetahui kehamilan dengan resiko
yang
2003).
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
Nama : Nama suami harus dituliskan dengan jelas agar tidak
kepercayaan
2003).
3. Keluhan utama :
anak diperut bagian bawah, dibawah pusat dan ibu sering merasa benda
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
Apabila pasien pernah hamil sebelumnya maka kehamilan dengan
terasa penuh di bagian atas dan gerakan anak terasa lebih banyak
4. Riwayat kesehatan :
bayi yang dikandung besar, dan apabila bayi besar tidak dapat
dkk, 2009).
5. Riwayat obstetri
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
a. Riwayat Haid :
pergerakan janin.
persalinan dan nifas yang lalu ada beberapa kriteria yang dapat
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
buruk, taksiran berat janin > 3500 gr, dicurigai terdapat kesempitan
(Sarwono, 2002).
6. Riwayat Perkawinan :
ibu, usia perkawinan ibu dan lamanya perkawinan ibu (Muslihatun dkk,
2009).
7. Riwayat KB :
penggunaan
a) Pola nutrisi
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
Pola nutrisi dijaki untuk mengetahui perubahan makanan yang
b) Pola eliminasi
(Yati, 2009).
c) Pola aktivitas
d) Pola istirahat
e) Pola seksual
2009).
atau tidak.
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
b. Kultural : Ibu tidak memiliki kebiasaan apapun yang
2009).
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
B. DATA OBJEKTIF
a Keadaan umum :
b Tingkat kesadaran :
c Tanda Vital
eklamsia berat.
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
(2) Nadi : dikaji untuk mengetahui nadi ibu normal atau tidak. Jika
(4) Suhu : dikaji untuk mengetahui keadaan suhu pada ibu normal
2007).
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
(b) Rambut : Inspeksi dan palpasi rambut dan
teksturnya
kecemasan.
atau tidak.
pada pernapasan.
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
(j) Abdomen : Dikaji untuk mengetahui bentuk
nyeri tekan.
tidak.
8. Status obstetrikus
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
Leopold I : Berfungsi untuk mengetahui bagian atas yang ada
melenting.
d. Pemeriksaan dalam:
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
apakah ada kelainan atau luka
parut.
setiap
persen.
sacrum.
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
9) Bagian menumbung : pemeriksaan ini bertujuan untuk
menumbung.
2007).
1. Diagnosa
Diperoleh diagnose :
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
Gravid....., partus....., abortus....., hamil....minggu, keadaan janin
presentasi bokong.
Data dasar :
Dasar subyektif :
Dasar obyektif :
2. Masalah
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
Masalah akan timbul jika ibu menyatakan secara lisan
mengenai keluhannya.
3. Kebutuhan
dari kasus tersebut yang terjadi pada ibu maupun pada bayi. Pada
a. Pada ibu.
b. Pada janin :
(Sarwono, 2002).
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
Diagnosa potensial kebutuhan segera untuk mencegah terjadinya
2) 2 helai kain/handuk
1) Langkah awal
c) Mengisap lendir.
e) Reposisi.
2) Ventilasi
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
a) Pasang sungkup dan pegang sungkup agar menutupi mulut
V. PERENCANAAN
sebagai berikut :
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
uterus ditentukan pemeriksaan bimanual, sedangkan mengukur
4. Lakukan pengawasan 10
VI. PELAKSANAAN
telah dilakukan.
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
a) Keadaan umum
b) Tekanan darah
c) Nadi
d) Suhu
e) Respirasi
f) Kontraksi
g) DJJ
h) Bandle ring
i) Vesika urinaria
j) Kemajuan persalinan
a) Klem ½ kocher
b) Gunting episiotomy
c) 2 klem Kelly atau 2 klem kocher
d) Gunting tali pusat
e) Benang tali pusat
f) Kateter nelaton
g) Kassa
h) Gulungan kapas DTT
i) Kateter penghisap De Lee
j) Sarung tangan steril 2 pasang. Alat alat di atas dalam wadah
steril
k) Tabung suntik 2 ½ atau 3 ml dan 5 ml
l) Oksitosin 8 ampul
m) 3 botol RL
n) 2 kanula IV no 16-18 G (JNPK-KR, 2007)
Persiapan resusutasi yaitu :
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
a) Tempat resusitasi hendaknya rata, keras, bersih, dan kering.
b) 2 helai kain/handuk
g) Jam
VII. EVALUASI
pemeriksaan.
obyektif
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
P : Perencanaan : Perencanaan yang sesuai dengan masalah yang
terjadi.
DATA PERKEMBANGAN I
Subyektif :
Obyektif :
kepala H III +
Assesment :
Ny. G P A umur kehamilan (dalam minggu), keadaan janin dalam uterus dalam
Planning
1) Mendengar & melihat adanya tanda persalinan kala dua yaitu dorongan untuk
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
2) Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk mematahkan
ampul oksitosin & memasukan alat suntik sekali pakai 2½ ml ke dalam wadah
partus set.
6) Mengambil alat suntik dengan tangan yang bersarung tangan, isi dengan
7) Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas basah yang telah dibasahi
10) Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai, pastikan DJJ
11) Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik, meminta
ibu untuk meneran saat ada his apabila ibu sudah merasa ingin meneran.
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
12) Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran (Pada
saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa
nyaman.
13) Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk
meneran.
14) Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi nyaman,
jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.
16) Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu.
17) Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat dan
bahan.
19) Menginstruksikan pasien agar mengedan dengan benar selama ada his.
Mengedan dengan benar, mulai dengan menarik nafas dalam, katupkan mulut,
20) Memimpin berulang kali hingga bokong turun didasar panggul. Melakukan
21) Melahirkan bayi dengan cara Bracht : Pada waktu bokong mulai membuka
vulva (crowning) segera setelah bokong lahir, bokong dicekam secara Bracht
(kedua ibu jari penolong sejajar dengan panjang paha, jari-jari yang lain
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
melakukan perasat Wigand M. Wingkel. Jangan melakukan intervensi, ikuti
saja proses keluarnya janin. Longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan
lahirnya badan bayi. Gerakkan keatas hingga lahir dagu, mulut, hidung, dahi,
dan kepala. Bila terjadi hambatan pengeluaran saat tubuh janin mencapai
daerah scapula inferior, segera lakukan pertolongan dengan cara klasik atau
DATA PERKEMBANGAN II
Subyektif
Obyektif
1. Bayi telah lahir, menangis/tidak, A/S, jenis kelamin, TFU setinggi pusat,
kontraksi baik
Assesment
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
Ny. P A, dalam persalinan kala III dengan presentasi bokong
Planing
1. Setelah bayi lahir melakukan penilaian selintas, apakah bayi menangis kuat
2. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya
3. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus.
4. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm
dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan jepit kembali
5. Dengan satu tangan. Pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi),
6. Mengikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian
7. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di kepala
bayi.
8. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 -10 cm dari vulva.
9. Meletakan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis, untuk
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
10. Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat dengan tangan kanan,
Jika plasenta tidak lahir setelah 30 – 40 detik, hentikan penegangan tali pusat
minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar
lantai dan kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan
tekanan dorso-kranial).
12. Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan
hati-hati. Bila perlu (terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua
tangan dan lakukan putaran searah untuk membantu pengeluaran plasenta dan
13. Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus uteri dengan
14. Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan untuk
memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap,
Hasil : keadaan plasenta, jumlah kotiledon, selaput plasenta, insersi tali pusat dan
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
DATA PERKEMBANGAN III
Subyektif
Obyektif
4. Kotraksi uterus
5. Jumlah perdarahan
Assesment
Planning
1. Periksa fundus uterus, tekanan darah, nadi, kandung kemih dan perdarahan
setiap 15 menit pertama dan dan setiap 30 menit jam kedua karena jika uterus
lembek lakukan mesase sampai uterus keras atau uterus berkontraksi baik, otot
2. Membersihkan perineum dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kering
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
3. Menganjurkan ibu untuk istirahat dan bantu ibu pada posisi yang nyaman
AB, 2002).
Hasil : TD, Nadi, Suhu, TFU, kontraksi, kandung kemih, jumlah perdarahan dan
meneran saat bokong sudah tampak di vulva, pada primipara atau multipara
dengan jalan lahir yang kaku dilakukan episiotomi lebar, cunam piper harus selalu
disiapkan, bayi harus lahir dalam waktu kurang dari 10 menit setelah tali pusat
lahir, usahakan bayi lahir spontan (secara Bracht), bila tidak berhasil segera
lakukan manual aid secara klasik, muller atau lovset, kepala dilahirkan secara
mauritceau.
(DKP), partus mulai menunjukan tanda-tanda tak lancar, kelainan his, primitua
B. ASPEK HUKUM
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010
masyarakat dan kesehatan profesional, dan memiliki ketrampilan dasar
salah
partus macet kepala di dasar panggul, ketuban pecah dini tanpa infeksi, post
Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Anisah Utami, Kebidanan DIII UMP, 2010