Anda di halaman 1dari 12

ANTENATAL CARE

yuk perikse kehamilan !!!

UPT PUSKESMAS MEMBALONG


Antenatal Care merupakan kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan yang dilakukan sejak
terjadinya masa konsepsi hingga sebelum
mulainya proses persalinan yang komperhensif
dan berkualitas.

bertujuan untuk memperoleh pelayanan antenatal


yang komperhensif dan berkualitas supaya ibu
hamil dapat menjalani kehamilan dan persalinan
dengan pengalaman yang bersifat positif serta
melahirkan bayi yang sehat dan berkualitas.
Antenatal Care gune nye untuk merikse
kehamilan ibu. untuk ngeliat kesehatan
ibu kan janin, agar resiko kehamilan dapat
diketahuek dari awal. Selain itu untuk
nyiapek mental ibu agar ibu siap hadapek
persalinan, pas lah kan lahiran.
Kunjungan Ibu hamil selama kehamilan minimal 6
(enam) kali kunjungan, dengan distribusi waktu:
1. 1 (satu) kali pada trimester ke-1 (0-12 minggu);
2. 2 (dua) kali pada trimester ke-2 (>12 minggu-24
minggu); dan
3. 3 (tiga) kali pada trimester ke-3 (>24 minggu
sampai kelahirannya)
Ibu hamil harus kontak dengan dokter minimal 2 kali, 1
kali di trimester 1 dan 1 kali di trimester 3.
Pada trimester 1, dokter melakukan skrinning
kemungkinan adanya faktor risiko kehamilan atau
penyakit penyerta pada ibu hamil termasuk didalamnya
pemeriksaan Ultrasonografi (USG).
Pada trimester 3, dilakukan perencanaan persalinan,
termasuk pemeriksaan Ultrasonografi (USG) dan
rujukan terencana bila diperlukan.
Waktu untuk bekunjong merikse kehamilan

Trimester 1 : 1 kali

Trimester 2 : 2 kali

Trimester 3 : 3 kali

Paling sikit bekunjong untuk merikse kehamilan 6 (enam) kali


Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
Ukur tekanan darah
Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas/LILA)
Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi tetanus
difteri (TD) bila diperlukan
Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama masa
kehamilan
Tes laboratorium: tes kehamilan, kadar hemoglobin darah,
golongan darah, tes triple eliminasi (HIV, Sifilis, dan Hepatitis B),
malaria pada daerah endemis.Tes lainnya dapat dilakukan sesuai
indikasi seperti gluko-protein urin, gula darah sewaktu, sputum
Basil Tahan Asam (BTA), kusta, malaria daerah non endemis,
pemeriksaan feses untuk kecacingan, pemeriksaan darah lengkap
untuk deteksi dini talasemia dan pemeriksaan lainnya.
Tatalaksana/penanganan kasus sesuai kewenangan
Temu Wicara (konseling) dan penilaian kesehatan jiwa. Informasi
yang disampaikan saat konseling minimal meliputi hasil
pemeriksaan, perawatan sesuai usia kehamilan dan usia ibu, gizi
ibu hamil, kesiapan mental, mengenali tanda bahaya kehamilan,
persalinan, dan nifas, persiapan persalinan, kontrasepsi
pascapersalinan, perawatan bayi baru lahir, inisiasi menyusu dini,
ASI eksklusif.
10 T
Tujuan Khusus Antenatal Care:
Memberikan pelayanan terpadu , termasuk konseling
kesehatan, dan gizi ibu hamil, konseling KB dan
pemberian ASI.
Pemberian dukungan emosi dan psikososial sesuai
dengan keadaan ibu hamil pada setiap kontak dengan
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi klinis dan
interpersonal yang baik.
Menyediakan kesempatan bagi seluruh ibu hamil untuk
mendapatkan pelayanan antenatal terpadu minimal 6
kali selama masa kehamilan.
Melakukan pemantauan tumbuh kembang janin.
Mendeteksi secara dini kelainan/penyakit/ gangguan
yang diderita ibu hamil.
Melakukan tatalaksana terhadap
kelainan/penyakit/gangguan pada ibu hamil sedini
mungkin atau melakukan rujukan kasus ke fasilitas
pelayanan kesehatan sesuai dengan sistem rujukan
yang ada.
Tujuan dari merikse kehamilan rutin

Merik pelayanan terpadu , termasuk konseling kesehatan, dan gizi ibu


hamil, konseling KB dan pemberian ASI.

Merik dukongan emosi kan psikososial ke ibu hamil pas selama kehamilan.

Nyediaek kesempatan untuk semue ibu hamil untuk dapatek pelayanan


antenatal terpadu paling sikit 6 kali selama masa kehamilan.

Mantau tumboh kembang janin.

Ngeliat secara dini kelainan/penyakit/ gangguan yang diderita ibu hamil.

Ngelakuek pengobatan kan kelainan/penyakit/gangguan ke ibu hamil


sedini mungkin atau ngelakuek rujukan kasus ke fasilitas pelayanan
kesehatan sesuai kan sistem rujukan yang ade.
Masalah yang mungkin dialami ibu hamil, antara lain:
1. Masalah gizi : anemia, KEK, obesitas, kenaikan berat badan
tidak sesuai standar
2. Faktor risiko : Usia ibu<16 tahun, usia ibu >35 tahun, anak
terkecil <2 tahun, hamil pertama >4 tahun, interval
kehamilan >10 tahun, persalinan >4 kali, gemeli/kehamilan
ganda, kelainan letak dan posisi janin, kelainan besar janin,
riwayat obstetrik jelek (keguguran/gagal kehamilan),
komplikasi pada persalinan yang lalu (riwayat vakum/forsep,
riwayat perdarahan pascapersalinan dan atau transfusi),
riwayat bedah dasar, hipertensi, kehamilan lebih dari 40
minggu.
3. Komplikasi kebidanan : Ketuban pecah dini, perdarahan
pervaginam, hipertensi dalam kehamilan/preeklampsia/
eklampsia, ancaman persalinan prematur, distosia, plasenta
previa, dll.
4. Penyakit tidak menular : hipertensi, diabetes melitus, kelainan
jantung, ginjal, asma, kanker, epilepsi, gangguan autoimun, dll.
5. Penyakit menular : HIV, sifilis, hepatitis, malaria, TB, demam
berdarah, tifus abdominalis, dll.
6. Masalah kejiwaan : depresi, gangguan kesemasan, psikosis,
skizofrenia.
Masalah yang dapat ditemuak pada ibu hamil

1 Masalah gizi

2 Faktor risiko

3 Komplikasi kebidanan

4 Penyakit tidak menular

5 Penyakit menular

6 Masalah kejiwaan
Te
rim
aK
asi
h

Anda mungkin juga menyukai