Anda di halaman 1dari 6

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT CAHAYA MEDIKA

NOMOR : /KD/RSCM/ IX/ 2022

TENTANG
PEMBENTUKAN KOMITE FARMASI DAN TERAPI (KFT)
RUMAH SAKIT CAHAYA MEDIKA

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan farmasi RS


CAHAYA MEDIKA maka dipandang perlu untuk dibentuk Komite Farmasi
dan Terapi
b. Bahwa dalam pelaksanaan kegiatan tersebut perlu ditetapkan Surat
Keputusan Direktur sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan
kefarmasian di RS CAHAYA MEDIKA.

Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang


Kesehatan;
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2015 tentang


Pedoman Organisasi Rumah Sakit;

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016


tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan farmasi di Rumah
Sakit;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 631 Tahun
2015 Tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis di Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RS CAHAYA MEDIKA TENTANG


PEMBENTUKAN KOMITE FARMASI DAN TERAPI (KFT) RS CAHAYA
MEDIKA
Kesatu : Membentuk Komite Farmasi Dan Terapi sebagaimana terlampir.
Kedua : Semua Pihak yang terkait dalam Komite Farmasi dan Terapi Rumah Sakit
tersebut wajib melaksanakannya dengan penuh dedikasi dan tanggung
jawab.
Ketiga : Komite Farmasi dan Terapi Rumah Sakit mempunyai tugas pokok sebagai
berikut :
1. Menyusun program kerja tentang Farmasi dan Terapi Rumah Sakit
2. Melakukan usaha-usaha peningkatkan mutu pelayanan Farmasi dan
Terapi di Rumah Sakit
3. Melaporkan hasil kegiatan Komite Farmasi dan Terapi kepada Direktur
Rumah Sakit melalui Bidang Pelayanan Medik
Keempat : Kebijakan ini berlaku selama 3 tahun dan akan dilakukan evaluasi minimal 1
(Satu) tahun sekali.
Kelima : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan, maka akan
dilakukan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Praya
Pada tanggal : 5-09-2022
Direktur
Rumah Sakit Cahaya Medika

dr. Herni Budiyanti, MARS., MH


Lampiran 1 : Susunan Komite Farmasi Dan Terapi (KFT) Sakit Cahaya Medika
Nomor : /KD/RSCM/VIII/2022
Tanggal : 5 September 2022

SUSUNAN KOMITE FARMASI DAN TERAPI (KFT)


RS CAHAYA MEDIKA

Ketua komite : dr. Ika Prasetyaningrum, Sp.THT-KL


Sekretaris : Apt. Meirina Dewi Astuti S.Farm.
Anggota : 1. dr. Gst. Nym. Sutama, Sp.OG
2. dr. I Wayan Gede Sugiharta, Sp.A
3. dr. Evan Evianto, Sp.B
4. dr. Mamang Bagiansah, Sp.PD
5. dr. Harir Rahmaniah, Sp.M
6. dr. Rudy Satriawan, Sp.P
7. dr. I Made Darma Junaedi, Sp.An., M.Biomed
8. drg. Arhom Erwin RachmanTayib, Sp.PM
9. Apt. Nur Hafidza Sabrina Izzati, S.Farm.
10. dr. Grace Vitaloka
11. Rahayu Anggraeni, S.Kep.,Ners
12. Suziani Rahayu, Amd., Keb.

Ditetapkan di : Praya
Pada tanggal : 5 - 09- 2022
Direktur
Rumah Sakit Cahaya Medika

dr. Herni Budiyanti, MARS., MH.


Lampiran 2: Kebijakan dan Uraian Tugas Komite Farmasi Dan Terapi (KFT) RS Cahaya
Medika
Nomor : /KD/RSCM/VIII/2022
Tanggal : 5 September 2022

KEBIJAKAN DAN URAIAN TUGAS KOMITE FARMASI DAN TERAPI (KFT)

RUMAH SAKIT CAHAYA MEDIKA

1. KEBIJAKAN
a. Mengatur penggunaan obat di rumah sakit sesuai dengan peraturan yang
berlaku
b. Memberikan rekomendasi kepada pimpinan rumah sakit untuk mencapai
budaya pengelolaan obat yang baik dan rasional
c. Memberikan rekomendasi kepada pimpinan rumah sakit agar pengelolaan
obat lebih efektif dan efisien
d. Meningkatkan penggunaan obat generik di rumah sakit

2. LANDASAN HUKUM
1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2015 tentang
Pedoman Organisasi Rumah Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 631 Tahun 2015
Tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis di Rumah Sakit

3. TUGAS POKOK KOMITE FARMASI DAN TERAPI


1. Menyusun program kerja tentang Farmasi dan Terapi Rumah Sakit
2. Melakukan usaha-usaha peningkatkan mutu pelayanan Farmasi dan Terapi
di Rumah Sakit
3. Melaporkan hasil kegiatan Komite Farmasi dan Terapi kepada Direktur
Rumah Sakit melalui Bidang Pelayanan Medis
4. KEWAJIBAN KOMITE FARMASI DAN TERAPI
1. Memberikan rekomendasi kepada pimpinan rumah sakit untuk mencapai
budaya pengelolaan obat yang baik dan rasional
2. Memberikan rekomendasi kepada pimpinan rumah sakit agar pengelolaan
obat lebih efektif dan efisien
3. Mengkoordinir pembuatan pedoman diagnosis dan terapi, formularium rumah
sakit, penggunaan antibiotik dan lain-lain
4. Melaksanakan pendidikan dalam bidang pengelolaan dan penggunaan obat
terhadap pihak-pihak yang terkait
5. Mengadakan pengkajian pengelolaan dan penggunaan obat serta
memberikan umpan balik atas hasil pengkajian tersebut

5. PEDOMAN PEMBUATAN FORMULARIUM RUMAH SAKIT


a. Membuat Formularium Rumah Sakit berdasarkan efek terapi, keamanan, serta
harga obat dan juga harus meminimalisasi duplikasi dalam tipe obat, dan
produk yang sama
b. Mengajukan Formularium Rumah Sakit Kepada Direktur melalui Bidang
Pelayanan Medik
c. Mengevaluasi untuk produk baru dan merevisi Formularium Rumah Sakit
minimal setahun sekali
d. Membantu instalasi farmasi dalam mengembangkan tinjauan terhadap
kebijakan-kebijakan dan peraturan-peraturan mengenai penggunaan obat di
Rumah Sakit sesuai dengan peraturan yang berlaku
e. Melakukan tinjauan terhadap penggunaan obat di Rumah Sakit dengan
mengkaji medical record dibandingkan dengan standar diagnosa dan terapi
untuk meningkatkan secara terus-menerus penggunaan obat secara rasional.
f. Mengumpulkan dan meninjau laporan terhadap efek samping obat
g. Menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang menyangkut obat kepada staf
medis dan perawat

6. FUNGSI DAN RUANG LINGKUP


a. Mengembangkan Formularium di Rumah Sakit dan merevisinya. Pemilihan
obat untuk dimasukkan dalam formularium harus didasarkan pada evaluasi
secara subjektif, terhadap efek terapi, keamanan serta harga obat dan juga
harus meminimalkan duplikasi dalam tipe obat, kelompok dan produk obat
yang sama.
b. Komite Farmasi dan Terapi harus mengevaluasi untuk menyetujui atau
menolak produk obat baru atau dosis obat yang disusulkan oleh anggota staf
medis.
c. Menetapkan pengelolaan obat yang digunakan di Rumah Sakit.

7. TUGAS APOTEKER DALAM KOMITE FARMASI DAN TERAPI


a. Sebagai sekretaris Komite Farmasi dan Terapi.
b. Menetapkan jadwal pertemuan.
c. Mengajukan/menyusun acara yang akan dibahas dalam pertemuan.
d. Menyiapkan dan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk pembahasan
dalam pertemuan.
e. Mencatat semua hasil keputusan dalam pertemuan dan melaporkan kepada
direktur melalui bidang pelayanan medik.
f. Menyebarluaskan keputusan yang sudah disetujui oleh direktur kepada seluruh
pihak yang terkait.
g. Melaksanakan keputusan-keputusan yang sudah disepakati dalam pertemuan.

Direktur
Rumah Sakit Cahaya Medika

dr. Herni Budiyanti, MARS., MH

Anda mungkin juga menyukai