Anda di halaman 1dari 33

KAYU SEBAGAI BAHAN

KONSTRUKSI

DOSEN: SJELLY HANIZA, ST. MT


Sjellyhaniza@gmail.com

1 sjellyhaniza@gmail.com
KAYU

Kayu sudah dikenal oleh masyarakat sebagai hasil


dari tumbuhan atau tanaman, baik yang
dibudidayakan maupun tumbuh secara alami (liar)
Kayu didefenisikan sebagai bahan lignoselulosa
yang dihasilkan oleh tumbuhan berkayu yang
mempunyai tinggi min 7 m, memiliki batang
tunggal, tumbuh meninggi dan mempunyai
penebalan sekunder.

2
Penggunaan kayu sebagai bahan konstruksi tdk
hanya didasari oleh kekuatan nya saja, akan tetapi
juga didasari oleh segi keindahan karena secara
alami kayu memiliki bermacam-macam warna
dan bentuk serat.
Kayu sebagai bahan struktur perlu diperhatikan
sifat-sifat dan jenis-jenis kayu serta faktor-faktor
yg mempengaruhi kekuatan kayu, sambungan dan
alat-alat penyambung serta keawetan kayu.

3
Keterbatasan penggunaan kayu selama ini terjadi
dikarenakan keterbatasan kayu alami yg lurus dan
relative panjang sudah jarang didapat kan, serta
kayu dengan tingkat kekuatan yang tinggi semakin
berkurang.
Kayu merupakan bahan organik, sehingga dlm
kegiatan pengolahannya cenderung tidak
menghasilkan limbah yang merugikan.

4
Kayu adalah bahan yang bersifat orthotropik
yaitu bhn yg arah radial dan tangensial berbeda
akibat dari pengaruh serat.
arah longitudinal (X). arah radial (R), arah
tangensial (T)

5
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN KAYU
SEBAGAI BAHAN BANGUNAN

1. Keuntungan
 Kayu mudah didapat
 Mudah diolah
 Ringan
 Awet
 Kekuatannya relatif tinggi
 Daya tahan terhadap listrik & bahan kimia
(kecuali bahan kimia yg keras) cukup
tinggi/baik.
sjellyhaniza@gmail.com 6
 Pada jenis kayu tertentu mempunyai tekstur yg
indah, sehingga mempunyai nilai dekoratif yang
indah/baik.
 Kedap suara
2.Kerugian/ Kekurangan
 Kekuatan kayu tidak seragam sepanjang bentang,
batang bagian bawah relatif lebih kuat
dibandingkan batang bagian atas (hal ini
dikarenakan kayu merupakan bahan organik)
 Mudah dipengaruhi oleh iklim/cuaca
7
 Lendutan dapat terjadi pada keadaan kelembaban
tinggi
 Kayu adalah bahan yg mudah terbakar
 Kekuatan kayu searah serat dengan tegak lurus
serat tidak sama
 Adanya cacat-cacat bawaan dan cacat alam,
seperti : mata kayu dan pecah-pecah

8
 Kayu yang tidak mengalami proses peng-
awetan sangat rentan terhadap serangan rayap
 Memerlukan waktu yang lama guna menda-
patkan pohon yg siap dipotong untuk dapat
diolah kayunya.
 Kayu dengan jenis yang sama tidak selalu
memiliki tingkat kekuatan yang sama pula.

9
GOLONGAN KAYU
1. Pohon berdaun lebar (Dikotil)
 Pohon jenis ini memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
 umumnya bentuk daun lebar.
 Tajuk besar dan membundar
 Terjadi guguran daun
 Pertumbuhan lambat/lama
 Biasanya batang tidak lurus dan berbonggol

10
 memiliki kayu yang lebih keras.
 Struktur kayu lebih lengkap
 Memiliki pori-pori (sel-sel pembuluh) dengan
kombinasi bentuk jaringannya lebih kompleks.
Contoh: Jati, meranti, Mangga, dll

11
2. Pohon berdaun jarum
 Jenis pohon dari golongan pohon daun jarum,
dengan ciri-ciri sebagai berikut :
 Bentuk daun sprt jarum tajuk berbentuk kerucut.
 Tidak menggugurkan daun,kecuali bebe-rapa
pohon saja.
 Pertumbuhan cepat dan lurus keatas.
 Umumnya memiliki kayu lunak dan ringan.

12
 struktur kayu lebih sederhana
 Tidak memiliki pori-pori melainkan sel trakeida,
yaitu sel yang berbentuk panjang dgn ujung-
ujung yang kecil sampai meruncing.
 Jumlah jenis sel lebih sedikit & kombinasi
bentuk-bentuk jaringannya lebih sederhana.
 Jumlah jenis pohon daun jarum di Indonesia lebih
sedikit
Contoh: Cemara, pinus dll
13
14 sjellyhaniza@gmail.com
Kulit Luar adalah lapisan luar yang sudah mati.
Fungsi: Sebagai pelindung kayu terhadap serangan
dari luar mis. Serangan seranga, jamur dll.
Kambium, merupakan jaringan yang tipis dan
bening. Terletak antara kulit dalam dan kayu gubal
kearah melingkar dari pohon.
Fungsi: kearah luar membentuk kulit baru yg
rusak, kearah dlm membentuk kayu gubal baru.

15
Kayu Gubal, bagian kayu muda yang terdiri dari
sel-sel yang masih hidup terletak disebelah dalam
kambium.
Fungsi: Sebagai penyalur cairan & tempat
penimbunan zat-zat yang mengandung gizi.
Biasanya berwarna lebih terang dibandingkan kayu
teras.
Lingkaran tahun (renggat), menunjukan
perkembangan kayu dari musim kemarau ke
musim hujan atau sebaliknya. Dapat dimanfaatkan
untuk mengetahui umur.
16
Kayu Teras, terdiri dari sel-sel yang dibentuk
melalui perubahan-perubahan sel hidup pada
lingkaran kayu gubal yg paling dlm, ini dise-
babkan karena tidak berfungsinya kayu gubal
sebagai penyalur cairan.
Jika dibandingkan dgn kayu gubal, kayu teras lebih
awet karena sel-selnya sudah tua sehingga dinding
sel tebal dan kuat. Sel ini te-lah terisi zat ekstraksi
yang dapat menambah keawetan kayu.

17
Warna kayu lebih gelap dibanding kayu gubal.
Hati, bagian kayu yg terletak dipusat.
- Berasal dari kayu awal yang dibentuk oleh
kambium
- Sifat: rapuh dan lunak

18
SIFAT-SIFAT KAYU

Kayu merupakan bahan alam yg tidak homogen.


Ketidak homogenan ini disebabkan oleh pola
pertumbuhan batang dan kondisi ling-kungan
pertumbuhan yang sering tidak sama. Sifat-sifat
kayu yang dimaksud, berhubungan dengan sifat-
sifat anatomi kayu, sifat-sifat fisik, sifat-sifat
mekanik dan sifat-sifat kimianya.

19
1. Sifat-sifat anatomi kayu
Kayu dpt dikenali dgn berbagai cara identifikasi
antara lain:
a. Identifikasi makro (Pengamatan dengan mata
telanjang).
Identifikasi makro dilakukan dgn membuat irisan
kayu menurut tiga arah pengamatan.Yaitu:
 Irisan melintang (arah longitudinal), irisan yang
dipotong tegak lurus sumbu pohon.

20
 Irisan radial, irisan yang dibuat sejajar jari-jari
sepanjang arah longitudinal.
 Irisan Tangensial, irisan tegak lurus arah radial
(jari-jari) sepanjang arah longitudinal

21
Dari ke 3 irisan tersebut didapat parameter:
1.Adanya lingkaran tahun dengan pembeda warna,
pola sebaran pembuluh atau kerapat-an sel
persatuan luas
2.Warna Kayu: seragam, tidak seragam atau khusus.
3.Perenkim longitudinal, suatu kelompok sel yg
berwarna terang pada penampang melintang dan
membentuk pola tertentu sebagai ciri khas

22
4. Arah serat, arah dari seluruh komponen
tanaman.
5. Jari-jari kayu, suatu kelompok sel yang sama
dengan parenkim tetapi membentuk gambaran
seperti jari-jari dari suatu roda.
6. Tekstur, keseragaman semua sel penyusun
kayu.
7. Kekerasan kayu, tanda cepat untuk menunjukan
kekuatan kayu. Ini dilakukan dengan memberikan
tekanan benda tumpul pada kayu tersebut.
23
8. Saluran damar, lobang yang dibuat oleh tanaman
tersebut untuk mengeluarkan getah dan cairan lain.
9. Bau, merupakan ciri khas kayu.

b. Identifikasi mikro (pengamatan yang dilakukan


dengan bantuan mikroskop, dengan perbesaran
yang cukup atau sangat besar)

24
Pengamatan yang dilakukan dengan identifikasi
mikro:
1. Proporsi sel
2. Pola penyebaran atau distribusi sel
3. Dimensi serat
4. Bangunan dinding sel yang berhubungan
dengan sel lain (nokta)
5. Sekat pembuluh
6. Jari-jari
7. Anatomi khusus

25
2. Sifat fisika kayu
Merupakan perilaku fisika kayu sebagai tanggapan
terhadap perubahan kondisi atmosfir atau udara
yang ada disekitar
Sifat fisika kayu yg terpenting sebagai bahan
konstruksi adalah:
a. Berat Jenis, menunjukan banyaknya massa kayu,
dengan kata lain jumlah sel-sel penyusun dengan
berat masing-masing sel yang menunjukan berat
total kayu.

26
Semakin tinggi berat jenis kayu itu, umumnya akan
semakin tinggi kekuatannya dan sebaliknya semakin
kecil berat jenis kayu akan berkurang pula
kekuatannya.
Umumnya berat jenis kayu ditentukan berdasarkan
berat kayu kering udara dan volume kayu pada posisi
kadar air tersebut.

27
b. Keawetan Alami Kayu
Yang dimaksud dengan keawetan alami ialah
ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-
unsur perusak kayu, seperti jamur, rayap, bubuk
yang diukur dalam jangka waktu tahunan.
Keawetan kayu tersebut disebabkan oleh adanya
suatu zat didalam kayu (zat ekstraktif) yang
merupakan sebagian unsur racun bagi perusak
kayu, misalnya kayu jati memiliki tectoquinon,
kayu ulin memiliki silika.

28
c. Warna Kayu
Ada beraneka macam, antara lain warna kuning,
keputih-putihan, coklat muda, coklat tua,
kehitam-hitaman, kemerah-merahan dan lain-
lain. Hal ini disebabkan oleh zat-zat pengisi
warna dalam kayu yang berbeda-beda. Warna
suatu jenis kayu dipengaruhi oleh faktor umur
pohon, kelembaban udara.

29
d. Kandungan Air
Kayu merupakan material higroskopis, artinya
kayu memiliki kaitan yg sangat erat dgn air baik
berupa cairan maupun uap. Kemampuan
menyerap & melepas-kan air sangat tergan-tung
dari kondisi lingkungan seperti tempera-tur dan
kelembaban udara.
Kandungan air yang terdapat pd sebuah pohon
kayu sangatlah bervariasi, tergantung pada jenis
spesiesnya.
30
Kondisi kandungan air pada kayu yang tetap ini
disebut kadar air seimbang (equilibrium
moisture content) berkisar antara 12% sampai 17%.

Berdasarkan kandungan air yang terdapat dalam


kayu, kayu dibedakan menjadi :
1. Kayu basah, kayu yang baru saja ditebang
(>20%)
2. Kayu Kering Udara, Kayu yang kandungan
airnya telah sesuai dgn udara disekitarnya
(12%-20%)

31
3. Kayu Kering Mutlak (Kering Tanur), kayu yang dikeringkan
di dalam tungku pada suhu 1010-1050 sehingga uap airnya
menguap keluar (0%)

Kadar air ditentukan dengan:


a-b
Kadar Air  x 100%
b
Dimana:
a= berat kayu yang dihitung kadar airnya.
b= berat kayu setelah kering tungku

32
e. Penyusutan & Pengembangan.
Penyusutan, merupakan menyusutnya dimensi kayu
lebar dan tebal serta volume kayu akibat keluarnya
uap air dalam kayu. Uap air keluar dari kayu bila
tekanan uap air dalam kayu lebih besar dan
sebaliknya bila tekanan uap air dalam kayu kecil
maka kayu menyerap air. Akibat selanjut-nya adalah
pengembangan volume.

33

Anda mungkin juga menyukai