Kak Gadar Maternal Perinatal
Kak Gadar Maternal Perinatal
A. PENDAHULUAN
Salah satu upaya kesehatan yang mendapatkan prioritas untuk dikembangkan
adalah upaya penanganan kegawat daruratan kebidanan yang berhubungan dengan
kegawat daruratan maternal dan neonatal. Kegawat daruratan maternal dan neonatal
terjadi kapan saja sehingga dibutuhkan penangan yang tepat cepat oleh tenaga yang
kompeten.
Refresing kegawat dauratan maternal dan neonatal untuk tenaga kesehatan
bidan dan perawat bertujuan untuk meningkatkan kompetensi ( pengetahuan dan
ketrampilan ) terhadap kegawatdaruratan maternal dan neonatal, sehingga diharapkan
dapat menekan angka kematian materanal dan perinatal yang ada wilayah Puskesmas
Sumbermanjing Wetan
Kegiatan kelas Ibu hamil selalu mengacu pada Tata Nilai Puskesmas yaitu “
PROFESI “ artinya Profesional yaitu bekerja sesuai dengan kompetensi dan SOP yang
berlaku, Edukatif yaitu memberikan pengetahuan kepada Masyarakat, Disiplin mematuhi
semua peraturan yang berlaku
B. LATAR BELAKANG
Makin tingginya jumlah kasus komplikasi baik maternal maupun neonatal
merupakan kondisi yang ikut menyumbangkan AKI dan AKB. Di Indonesia angka
kematian bayi (AKB) masih tinggi,sekitar 56% kematian terjadi pada periode yang
sangat dini yaitu dimasa neonatal.Sebagian besar kematian neonatal terjadi pada 0 – 6
hari (78,5%) dan prematuritas merupakan salah satu penyebab utama kematian.
( Kemenkes RI, 2010 ). Di Puskesmas Sumbermanjing Wetan jumlah kematian perinatal
masih cukup tinggi tahun 2015 sebanyak 12 bayi dan tahun 2016 sebanyak 13 bay15
sejumlah 3 orang dan tahun 2016 sejumlah 1 orang. Untuk kasus komplikasi maternal
tahun 2015 sebanyak 228 kasus tahun 2016 sebanyak 276 kasus. Sedangkan kasus
komplikasi neonatal tahun 2016 sebanyak 57 kasus dan tahun 2016 sebanyak 59 kasus.
Melihat kondisi diatas maka diperlukan upaya – upaya penanganan yang baik dan
dikaukan oleh tenaga yang kompeten terhadap kegawat daruratan maternal neonatal.
Oleh karena itu tenaga kesehatan bidan dan perawat perlu dibekali kompetensi
yang memadai untuk penanganan kasus-kasus gawat darurat tersebut. Refresing
penanganan kegawat daruratan ini menjawab tantangan untuk menurunkan angka
mortalitas akibat kasus yang terjadi.
Dalam melaksanakan kegiatan selalu mengacu pada visi dan misi Puskesmas.
Visi Puskesmas adalah mewujudkan Kabupaten Malang yang madep manteb sedangkan
misi Puskesmas adalah melakukan percepatan pembangunan dibidang Pendidikan,
kesehatan dan ekonomi guna meningkatkan indeks pembangnan manusia.
C. TUJUAN
Tujuan Umum
Bidan dan perawat mampu dan trampil dalam penanganan kegawat daruratan
maternal neonatal .
Tujuan Khusus :
1. Peserta mampu mengidentifikasi kasus kegawat daruratan maternal neonatal
2. Peserta mampu melakukan diagnose kegawatdaruratan maternal neonatal
3. Peserta mampu penatalaksanaan kegawat daruratan maternal neonatal
4. Peserta mampu melakukan prarujukan kasus kegawat daruratan maternal neonatal
5. Peserta mampu melakukan rujukan kasus kegawat daruratan maternal neonatal
6. Peserta mampu melakukan pencatatan dan pelaporan kegawat daruratan maternal
neonatal
H. EVALUASI.
. Evaluasi kegiatan dilaksanakan 1 tahun sekali untuk menjadi acuan